Beranda / CEO / Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku! / Bab 31. gayung bersambut

Share

Bab 31. gayung bersambut

Penulis: Dewi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-26 21:23:00

Andre pun langsung menyuruh Vero dan Vino untuk bersembunyi.

"Eh kalian sembunyi dulu ya, please." ujar Andre memohon kepada dia anak kembar itu.

Kedua anak Vania melirikan matanya, dia sepertinya ogah untuk sembunyi dan menuruti orang yang tak di kenalnya itu.

Dan seketika itu pak Bram membuka pintu ruangan Hans,

Andre pun gelabakan dia pun menarik paksa dua anak kembar itu sembunyi di balik sofa.

"Hey Andre dimana si Hans?" tanya pak Bram sambil melangkahkan kakinya mendekati Andre yang tengah berdiri dengan setetes kringat yang membasahi dahinya.

"Bos Ha Hans lagi meeting pak." jawab Andre yang sedikit gugup.

Pak Bram menatap Andre, dia sepertinya sedikit penasaran mengapa Andre begitu kaku, tak seperti biasanya.

Namun sayang langkahnya terhenti, asistennya memanggil dirinya untuk menghadiri rapat yang di pimpin Hans.

Dan pak Bram membalikan badannya dan dia pun melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruangan Hans.

Andre yang melihat itu dia dapat bernapas dengan lega, "Haahhhh syu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab.32 Live

    Keesokan harinya,Vania bekerja dengan keras, Dia hari ini sedang mengadakan event kecil-kecilan, dimana dia mengadakan promosi di temani oleh beberapa wanita cantik yang di bayarnya dengan uang pribadinya sebagai penunjang dan simpati para pengunjung untuk melihatnya.Ini adalah sebuah perjuangan yang sangat besar buat Vania. Meskipun ini hal kecil di mata orang lain namun ini akan berdampak sangat besar buat dirinya.Ini adalah sebuah ajang pembuktian Vania kepada dunia bahwa dirinya bisa menjadi besar di mana pun berada.Ini adalah sebuah keadaan yang harus di laluinya dengan kesabaran dan ketekunan, dan tak lupa dengan tekat yang bulat serta tak takut dalam menghadapi situasi yang buruk sekaligus.Di pagi hari tepat pukul 9 pagi Vania bersama 3 orang wanita muda yang kompak berpakaian setelan jas berwarna hitam, dengan celana panjang dengan warna senada.Mereka berdiri di sebuah tempat khusus fashion, mereka berdiri sambil menawarkan kepada para pengunjung sebuah lembaran kerta

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 33. Naas

    Vita yang tengah duduk di kursi meja kerjanya, dia tak henti-hentinya merendahkan Apa yang dilakukan oleh Vania, dia tak melihat pada dirinya sendiri.Karena sejujurnya repurtasi perusahaan Hans hancur karena dirinya, meskipun itu bukan kesalahan utama karena dirimu, "Lihat aja nanti." gumamnya di dalam hati.Semenjak Vania mengadakan live, dan semenjak itu penjualannya langsung habis meskipun harganya di luar nalar.Dan Vania pun memberikan sebuah pesan kepada orang yang membeli karyanya untuk menulis ulasan terhadap karya dan perusahaan yang merilis karyanya yaitu modernmode.Di mana Itu adalah sebuah perusahaan besar yang memiliki nama skala internasional, yang berbasis di sebuah negara salju putih, dan memiliki cabang di setiap negara.Dan Vania pun mengakhiri acara live-nya,"Terima kasih semuanya sudah menonton live saya sampai akhir, Terima kasih juga yang sudah memesan melalui akun official, terima kasih kepada ibu Lea yang sudah memenuhi undangan saya untuk hadir hari ini me

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 34. Rencana tersembunyi

    " Iya saya Vania. Ada apa ya? Gimana keadaan anak saya?" tanya Vania.Sungguh perasaan vania saat ini merasa sangat begitu resah, dia tak bisa menyembunyikan perasaan bersalahnya kepada kedua buah hatinya."Silahkan ibu masuk dokter ingin bertemu dengan ibu." jawab perawat tersebut.Dan Vania pun melangkahkan kakinya mengikuti langkah dari perawat yang berjalan di depannya,Perawat tersebut menujukan ruangan dokter telah menangani anaknya.Sampailah di ruangan dokter tersebut, Vania masuk ke dalam ruangan yang berukuran 3×3."Selamat malam dok, ini orang tua dari pasien yang bernama Vero." seru perawat tersebut kepada dokter yang sedang duduk di kursi meja kerjanya.Vania pun dipersilakan oleh dokter tersebut untuk duduk."Silakan duduk ibu." seru dokter tersebut.Dan dokter pun mulai menjelaskan mengenai kondisi dari Vero."Pasien atas nama Vero keadaannya masih kurang stabil, jadi saya mohon untuk salah satu orang dewasa yang berjaga di sini. Karena kami takut jika ada apa-apa te

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 35. Donor darah

    Hans keluar ruangan dokter...Dia pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruang rawat di mana ada Vero yang sedang terbaring dirawat.Hans duduk di samping ranjang dari Vero,Terlihat di sekujur badan Vero banyak luka dan di balik perban masih tersisa sedikit darah yang masih merembes,Itu yang menyebabkan dia kekurangan darah.Hans meraih tangan Vero, "Vero ayo bangun, ini ada papa, kamu cepat sembuh ya. Kalau kamu sembuh nanti kita jalan-jalan, papa janji kemana pun kamu mau" seru Hans.Namun Vero tetap terdiam, matanya masih terpejam dengan erat.Keesokan harinya.Tepat pukul jam 06. 00 pagi Vania datang bersama dengan Vino,Dia datang dengan membawa sebuah kotak yang berisi menu sarapan."Paaaa." seru Vino yang datang lalu memeluk Hans.Hans pun langsung menyambut pelukan Vino."Iya ada apa Vino?" jawab Hans dengan penuh kasih sayang.Dan Vania pun memberikan kotak makan yang berwarna biru kepada Hans,Dan hal tersebut membuat Hans melepaskan pelukan Vino dan meraih kotak makan

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 36. Perlu tahu

    "Kenapa?" tanya Hans sambil melangkahkan kakinya satu langkah ke depan.Sedangkan Vania memundurkan satu langkah ke belakang.Tatapan mereka begitu sangat intens,Vania berusaha untuk menghindari yang berusaha mendekati dirinya,Vania sedikit takut, Vania takut jika dirinya jatuh cinta."Yang kedua, usia Vero dan Vino, jika aku hitung-hitung itu sangat pas dengan pertemuan kita malam itu." serunya sambil bola matanya bergerak ke atas, itu adalah sebuah tanda jika dirinya mengingat-ingat sesuatu.Hans melangkahkan kakinya satu langlah kedepan kembali sedangkan Vania memundurkan satu kali langkahnya,Vania hanya bisa terdiam dia tak bisa berkutik sedikitpun, memang itulah yang terjadi sebenarnya."Dann yang ketiga, golongan darahku itu sama dengan golongan darah Vero," lanjut Hans yang membeberkan beberapa fakta yang diketahuinya selama ini.Dan Hans mendekatkan wajahnya,"Dan satu hal yang tidak kamu ketahui ibu Vania, Vero dan Vino memiliki alergi seafood, dan itu adalah alergi yang s

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-02
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 37. Menelantarkan anak

    " pa... ma." sahut Vero.Mata Vero terbuka. Dan dia menatap Hans dan Vania yang tengah berdiri di sampingnya,Vania yang melihat itu dia pun langsung melangkahkan kakinya menuju ranjang tempat tidur Vero."Ahh sayang akhirnya kamu bangun juga, kamu jangan buat mama khawatir dong, kamu jangan gerak dulu ya." seru Vania yang memperbaiki tangan Vero yang di balut dengan perban yang sedikit bergerak.Vero pun nenganggukkan kepalanya,Dia menatap Vania, lalu pergantian menetap Hans yang berdiri di belakang Vania."Mama sama papa gak kerja?" tanya Vero kepasa Vania dan Hans.Hans menggelengkan kepalanya, dia melangkahkan kakinya mendekati Vero dan berdiri tepat di dekat Vania."Sudah ya kamu gak usah mikirin mama sama papa, yang penting kamu sehat. Nanti jika kamu sudah sehat, papa akan ajak kalian kemana pun kalian mau." Hans yang memberikan janji manis kepada Vero.Vania yang mendengar itu dia pun memutar bola matanya.Vino masuk dan dia mendenger janji manis dari mulut Hans. "Oh iya

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-04
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 38. Hadiah

    Ibu Lucie meraih remote tv yang berada di depannya, tepatnya di atas meja. Ia menekan tombol off.l untuk mematikan televisinya. "Bener laki-laki kebangeten, sangat mengesalkan sekali." ujarnya.Dan bu Lucie beranjak dari duduknya lalu membalikkan badannya, "Ehhh Hans, anak mama." serunya dia menyapa Hans dengan heboh karena ini sangat jarang terjadi Hans datang ke rumahnya, biasanya bu Lucie jika ingin ketemu Hans harus pergi ke kantornya.Hans yang berdiri dengan membawa sebuah tas kecil di tangan kanannya dia pun terpana melihat mamanya yang sekarang yang makin cerewet dan hebih itu."Sudah selesai ma marah-marahnya?" tanya Hans kepada bu Lucie.Bu Lucie memutarkan bola matanya, nampaknya dia masih sedikit kesal karena perasaannya terbawa oleh berita yang ditontonnya."Sudah." jawabnya ketus.Dan Hans pun melangkahkan kakinya untuk duduk di sofa, dia duduk berhadapan dengan bu Lucie."Ini buat mama." memberikan sebuah tas kecil dan diletakkan di atas meja tepat di hadapan mamanya.D

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-04
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 39. Meeting penting

    "Apa paa?" tanya Hans.Pak Bram meminum kopi yang berada di depannya."Papa sama mama ingin menjodohkan kamu dengan seorang wanita, mengingat kamu sampai seusia seperti ini belum pernah membawa seorang wanita. Jadi papa pikir papa ingin menjodohkan kamu dengan anak teman papa." ujarnya.Hans pun langsung membalikkan badannya dan dia pun kembali duduk di sofa di mana tempat duduk awalnya.Hans pun sangat terkejut, dia Tak habis pikir dengan apa yang dikatakan oleh Papanya yang sedari awal selalu menyuruhnya untuk menikah."Pa sudah lah pa jangan paksa Hans, Hans ini sudah dewasa, jadi Papa tak perlu khawatir toh kalau sudah waktunya pasti akan Hans kenalkan. Tapi sabar dulu." Jika dulu Pak Bram selalu berbicara tentang pernikahan menjodohkan dirinya dengan seorang, Hans tak pernah mengucapkan kata apapun dia langsung pergi begitu saja tanpa memberi jawaban.Namun kali ini Hans telah memberi jawaban kepada Papanya."Gini saja sudah Hans, papa kasih waktu kamu satu bulan. Jika sampai dal

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-04

Bab terbaru

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 147. Mengetahui siapa dalangnya

    Dan Hans yang tengah duduk dia pun meraih ponsel yang berada di dekatnya Dia sedang melakukan panggilan telepon dengan Andre untuk menanyakan persiapannya.Dia menempelkan ponselnya ada telinga kanannya, dan tak beberapa lama panggilannya pun akhirnya diangkat oleh Andre." Bagaimana Andre?" tanya Hans dibalik telepon.Andre yang tengah berada di kantor dia pun saat ini sedang sibuk karena harus menyiapkan beberapa hal oleh Vania dan juga Hans dan di samping itu dia akan memberikan sebuah kejutan kepada mereka berdua."Aman bos." jawabnya.Dan Hans pun yang berada di balik telepon dia pun juga merasa sangat siap. " Oh ya nanti kamu suruh orang untuk datang ke restoran tersebut dan tolong abadikan momen tersebut ya, karena nanti akan kita upload di media sosial resmi perusahaan." ucap Hans.Andre pun mengiyakan apa yang diperintah. "Siap bos, aku akan menyuruh beberapa orang untuk segera meluncur ke sana." jawabnya.Dan Hans mematikan panggilan telepon tersebut.Lalu Hans mengatakan po

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 146. Di usir

    Setelah sekian lama Vania negosiasi dengan berbagai akun yang telah memberikan komentar jelek atas karya yang dikeluarkan dari perusahaan Hans akhirnya vania menemukan hasil."Bagus sekarang di antara mereka sudah ada yang masuk perangkap ku, hanya tinggal beberapa saja." ucap Vania kepada Hans, lalu Vania pun mengalihkan pandangannya kepada Andre, "nanti aku akan mengabari kamu, kamu harus menyiapkan sedetail mungkin yang aku butuhkan." lanjut Vania.Andre yang mendengar itu dia pun mengganggukan kepalanya, Laki-laki tersebut menaati apa yang diperintahkan oleh bosnya, "oke siap bu, nanti aku akan urus. Kalau begitu aku keluar dulu ya." ucap Andre.Dan Andre pun keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Vania dan Hans, dia keluar karena ingin mengurusi beberapa pekerjaan yang sudah menunggu dirinya.Hans dan Vania pun langsung melanjutkan pekerjaannya kembali.*****Di sisi lain rumah tangga dari bu Lita dan papa kandung dari Vania sudah tidak bisa diselamatkan lagi, semakin hari

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 145. Jebakan

    Dan Andre yang mendengar itu dia pun langsung menganggukkan badannya, "baik bu." jawabnya kepada Vania.Dan Andre pun langsung keluar dari ruangan tersebut, kini tinggal Hans dan Vania yang berada di ruangan tersebut.Hans yang melihat Andre sudah keluar dia pun langsung beranjak dari tempat duduknya, lalu dia melangkahkan kakinya menuju pintu, dia sedang mengunci pintu tersebut supaya tidak ada orang yang bisa masuk.Membuat Vania yang tengah duduk melihat itu, dia pun langsung mendengus kesal, "gebrakan apa lagi yang dia lakukan?" tanyanya di dalam hati.Dan Hans pun kini melangkahkan kakinya mendekati Vania yang tengah duduk, lalu dia memeluknya dari belakang, laki-laki tersebut langsung mencium tengkuk leher dari Vania.Membuat Vania yang merasakan itu dia merasa kegelian, "ahhh sayang bisa gak jangan seperti ini." ucapannya kepada Hans.Dan Hans yang mendengar itu dia tak menghentikan kegiatannya justru dia melangsungkan kegiatannya secara lebih mendalam lagi. "Emang kenapa say

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 144. Mencari jalan keluar

    Sheilla yang mendengar itu dia pun terdiam, dia tak berani mengatakan sepatah kata pun.Membuat mamanya langsung beranjak dan mendekatinya, dia menatap anak kandungnya tersebut yang terlihat memiliki Tatapan yang kosong." Sheilla bicara kamu Sheilla, jawab pertanyaan mama, kenapa kamu tidak ngomong?" Tanyanya yang sedikit memaksa kepada Sheila.Sheila pun menatap mamanya dia menatap mamanya dengan pandangan yang sangat sayu.Lalu dia pun membuang pandangannya.Dia membuang pandangannya keluar arah jendela yang berada di dekatnya.Dan saat Sheilla terdiam membuat papa tirinya itu yang tak lain Papa kandung dari Vania menyela."Aku tahu kenapa kamu tidak mengatakan itu kepadaku, kamu takut kan kehadiran Vania membuat kamu tersaingi?" ucapnya yang sedikit bertanya kepada Sheila.Sheilla yang mendengar itu dia pun menundukkan pandangannya, Sebenarnya apa yang dikatakan oleh Papanya tersebut ada benarnya juga.Berbeda dengan Sheilla yang menerima dengan apa yang dikatakan oleh papa kandun

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 143. Tambah stres

    Dan saat itu juga amarahnya semakin memuncak laki-laki tersebut langsung melempar benda yang berada di sampingnya dan dia pun langsung mendorong meja yang terbuat dari kaca sehingga meja itu terjatuh dan pecah,Sheilla yang melihat itu dia langsung menutup kedua telinganya, dia merasa sedikit ketakutan melihat papanya yang begitu sangat ganas tersebut, ini adalah kali pertamanya dia melihat papanya yang begitu sangat marah terhadap mamanya,Membuat jantungnya berdetak begitu sangat cepat, dan dia pun menggeleng-gelengkan kepalanya dia tak menyangka dengan apa yang pernah dilihatnya saat ini.Dan dia pun menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya,"Sudah pa, sudah." teriak mamanya yang berusaha menghentikan amarah dari suaminya,Namun suaminya yang dari tadi berusaha sabar kini sudah tidak bisa dihentikan lagi, Membuat bu Lita langsung beranjak dari duduk ya, dan dia pun berusaha untuk meraih tangan dari suaminya tersebut namun saat dia berusaha meraih suaminya tak sengaja suamin

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 142. Amarah

    Seperti Sheilla sedang mengalami trauma yang sangat begitu berat di dalam hidupnya, dia pun yang tengah duduk di atas tempat tidur dia masih terus menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.Dia pun memejamkan matanya secara erat-erat, dia kembali mengatur nafasnya supaya emosinya bisa terkontrol,Hari ini di rumahnya terasa sangat begitu sepi karena mama dan Papanya saat ini tidak berada di rumah,Seperti biasa mamanya saat ini pergi bersama teman-temannya, mereka semua lagi sedang hangout bersama,Dan seperti biasanya juga Papanya saat ini sedang bekerja untuk memenuhi kehidupan mereka.Sheilla yang tengah berada di atas tempat tidur dia pun langsung mematikan ponselnya,Dan dia pun meletakkan ponselnya di dalam laci supaya dirinya tak melihat lagi benda tersebut.Saat emosinya sudah mulai bisa terkontrol dia pun merebahkan badannya di atas tempat tidur, lalu dia menyelimuti dirinya sendiri.Tak terasa dia pun memejamkan kedua matanya. Kini dia tengah tertidur dengan pulasnya d

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 141. Emosi tak terkontrol

    Lalu Hans pun meraihnya, dia menatap layar tersebut yang berisi berbagai banyak komentar,Dan Vania yang melihat itu dia pun mendekatkan tubuhnya dia juga ikut melihat komentar yang berada di laman media sosial."Wahh bagaimana sih ini? ini brand sudah lama berdiri, kenapa masih ada aja produk keluarannya yang berkualitas jelek, nyesel aku selalu beli merek tersebut." tulis akun as**liii."Ya ampun bisa-bisa ada produk yang gak bagus beredar, bahaya ini." tulis fgi****i."Brand ini memiliki barang yang harganya mahal, tapi kenapa seperti ini. Mending gak usah produksi lagi." tulis diii***80.Dan masih banyak lagi komentar miring dari berbagai akun.Ya maklum saja brand milik Hans itu adalah brand yang memiliki harga yang lumayan tinggi dimana brand tersebut adalah brand yang paling laris di negara tersebut mengingat target pasarnya menyerang orang menengah ke atas dan kaum kaula muda yang stylis.Hans dan Vania yang tengah duduk mereka pun saling berpandangan satu sama lain, dalam p

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 140. Tidak kaget

    Dan mereka bertiga pun saling menatap bergantian dan mereka menganggukan kepalanya, Dan Vania yang tengah berdiri dia pun menatap Hans, "ya sudah kita kembali lagi, rapat belum kamu tutup." ujarnya.Dan Hans pun membalikkan badannya dan dia ingin kembali lagi ke ruang rapat tersebut namun baru beberapa langkah Andre asistennya memanggil dirinya sehingga langkahnya terhenti."Bos apa kita nanti langsung pulang saja?" tanyanya.Dan Hand pun yang tengah membalikan badan dia pun menganggukan kepalanya, lalu dia pun melanjutkan jalannya kembali.Dia yang melangkahkan kakinya masuk ke dalam rapat tersebut dan diikuti dengan langkah kaki Vania yang berjalan di belakangnya.Mereka pun melanjutkan beberapa meeting terakhir mereka,Dan setelah selesai Hans pun beranjak dari duduknya dia pun memberikan penutupan salam kepada para peserta meeting hadir.Dia pun berdiri sambil menganggukkan badannya. "Terima kasih sudah datang hari ini, mungkin jika saya menjelaskan tadi ada kata-kata saya yang

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 139. Kendala

    Di sisi lain saat ini Vania sedang berada di kantor yang berada di cabang, dia saat ini mengadakan rapat penting bersama para jajaran yang berada di bawah perusahaan Hans,Di mana rapat saat ini yaitu sebuah laporan tentang daya tingkat penjualan yang diakumulasikan dalam 6 bulan terakhir ini, gimana ini adalah penjualan produk-produk baru mereka yang mereka rilis untuk supaya perusahaan selalu memiliki performa yang bagus dalam dunia fashion, dimana fashion selalu berubah-ubah seiring waktu.Dan rapat ini juga diadakan dengan beberapa pembacaan agenda yang akan dilakukan untuk tahun depan dimana ada beberapa persyaratan dan aturan terbaru yang akan dikeluarkan perusahaan tersebut kepada para mitranya.Di ruangan yang memiliki luas lumayan besar dan di tengah-tengah ruangan tersebut ada meja yang berukuran persegi panjang dan dikelilingi banyak kursi dan di ruangan tersebut ada sebuah layar yang besar sebagai media untuk mempermudah dalam berkomunikasi dan menjelaskan di hadapan bany

DMCA.com Protection Status