"Oke dok saran dokter akan saya pikirkan dalam-dalam lagi. Dan saya akan mencari jalan lebih baik dari ini." jawab Hans.Saat Hans sedang berkonsultasi, salah satu ponsel Hans yang masih aktif berbunyi.Ada sebuah panggilan masuk dari asistennya.Dan Hans pun langsung pamit, karena dia ingin mengangkat oanggilan telepon tersebut."Maaf dok ada panggilan masuk, ya sudah sekalian saya pamit dulu ya." lanjut Hans yang meminta izin untuk keluar dan segera pulang.Hans pun beeranjak dari duduknya dan dia menganggukan badannya sebagai rasa hormat kepada dokter. "Terimkasih dok, saya permisi dulu, selamat malam dok." seru Hans.Dan Hans pun melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruangan dokter tersebut.Sesampai luar Hans langsung meraih ponselnya yang tersimpan di sakunya.Dan dia langsung mengusap layar ponselnya dan mengangkat panghilan tersebut."Hallo aa apa malam-malam telpin?" tanya Hans kepada asistennya.Dan di balik telepon tersebut sang asisten menjelaskan kepada Hans."Wah bahaya
Vita pun langsung keluar dia pun melangkahkan kakinya menuju ruang meeting.Dia berjalan dengan hati yang sangat berbunga-bunga.Di pikirannya jika laki-laki yang kaya raya yang juga sebagai atasannya sedang jatuh cinta kepada dirinya yang cantik jelita itu.Sesampai di depan ruang meeting,Vita sebelum masuk dia merapikan rambutnya, dia bersiap-siap untuk mempercantik dirinya secara sat-set.. sepaya berpenampilan sebaik mungkin.Di rasa sudah siap Vita pun langsung melangkahkan kakinya masuk..Dia berjalan dengan sedikit menunduk.Istilahnya malu-malu kucinglah...Dan di ruangan meeting ternyata.... Hans sudah berada di sana.Dia duduk sambil melihat sebuah laporan data masuk dari kantor cabang perusahannya.."Selamat pagi pak." serunya menyapa Hans yang tengah duduk sambil membaca.Hans pun mengalihkan pandangannya,"Duduk." jawab Hans.Vita pun duduk di samping Hans, jantungnya berdebar-debar bahagia yang tak sanggup di ungkapkan dengan kata-kata.Vita tersenyum di sudut bibi
Laki-laki yang berumur 35 tahun itu telah sampai di sebuah rumah sakit kota.Dia turun... lalu masuk ke dalam rumah sakit dimana Vino dan Vero di rawat.Hans masuk ke dalam ruang rawat inap yang berisi dua keranjang pasien tersebut.Lalu melihat Vino yang tengah duduk bersender, sedangkan Vero masih berbaring lemah namun dia sudah sadar."Hay anak-anak." sapa Hans.Vino pun tersenyum sumringah."Hay paaa." jawabnya.Hans mengerutkan dahinya dia menatap Vino dengan senyum, karena mendengar sebutan papa kepada dirinya."Kan sekarang aku sudah ada papa, masih ingatkah tadi malam percakapan kita?" tanya Vino.Hans tersenyum..."Ada apa ya kok aku gak tahu?" sahut Vero.Dan Vino pun menjelaskan kepada saudara kembarnya,Nampak mereka sangat begitu bahagia.Hari ini Hans yang merawat mereka, laki-laki pengusaha itu menonaktifkan ponselnya, dia ingin merawat Vino dan Vero meski keadaan perusahaannya sekarang lumayan sedikit krisis.Hans pun langsung membeli secara online berbagai macam maina
"Huss.... jangan keras-keras." seru salah satu bocah kembar itu yang saling berbisik satu sama lain.Melihat dua orang dewasa yang berdebat membuat mereka berdua menghelakan nafas panjangnya,Bagi mereka itu sangat membuat pusing."Sudah lah maaa, mama jangan marah lagi. Apa mau kita sakit lagi melihat mama seperti ini." ujar Vino dengan sedikit menelan ludahnya, sebenarnya dia sedikit takut.Vero yang melihat itu dia pun terkejut. "Wawww wawww waww kau sungguh hebat Vino." serunya dengan lirih sambil menepuk bahunya.Vero tak menyangka jika saudara kembarnya itu sedikit berani mengatakan hal tersebut kepada mama mereka."Diam kalian, jangan pikir mama gak dengar." sahut Vania.Vania pun masih marah...Dan saat itu juga dokter yang menangani Vero dan Vino masuk.Membuat mereka menormalkan kembali sikap mereka."Silahkan masuk dok." seru Vania.Dan dokter tersebut memeriksa keadaan Vero dan Vino, dan alhasil mereka di perbolehkan untuk pulang.Itu adalah sebuah kabar bahagia untuk Vani
Dan mereka bertiga pun pulang...Hans yang melihat itu dia langsung berlari mengejar Vania dan kedua anaknya yang sudah berjalan sekitar 10 meter darinya.."Tunggu Vania." teriak Hans.Vania yang mendengar itu dia pun menghentikan langkah kakinya,Dan dia pun membalikan badannya."Ada apa?" tanya Vania yang begitu sangat judes kepada Hans.Hans pun berdiri tepat di hadapan Vania, dan dia melihat kedua putranya yang tak berani berkutik.Lalu Hans mengalihkan pandangannya ke Vania,"Vania mari saya antar." seru Hans.Vania yang mendengar itu segera lekas menolak tawaran dari Hans."Tidak usah bapak, ini anak saya bukan anak bapak. Jadi bapak tak perlu khawatir. Meraka adalah tangungg jawab saya." jawab Vania yang menolak halus tawaran Hans, sambil menahan rasa kesalnya kepada atasannya tersebut yang berusaha untuk hadir di hidupnya dan hidup anak-anaknya.Vania membalikan badannya dan melanjutkan langkahnya.Dia berjalan sambil memegang tangan kedua anaknya.Hans yang berdiri sambil m
Hans pun menjatuhkan badannya di atas tempat tidur,Kedua tangannya memegang sebuah gelang yang terlihat sangat mirip.Hans mengamati satu persatu, dan mata Hans tertuju pada sebuah ukiran gelang di salah satu batu hiasannya yang terbuat dari mutiara yang berasal dari laut mediterania."Haaa fak mungkin ini adalah ukiran yang sangat sama persis, apa mungkin..?" tanya Hans pada dirinya sendiri.Di tangan Hans adalah 2 gelang yang kemiripannya sekitar 90%, membuat pikirannya semakin bingung tak karuan.Dia merasa jika masalahnya itu tak akan menemukan titik terangnya, karena masalahnya seperti sebuah benang yang kusut.Karena menurut Hans ini adalah masalah yang rumit yang membuat pemikirannya tak mampu lagi berpikir."Aku yakin dengan status gelang ini, aku yakin jika wanita itulah yang meninggalkan gelangnya saat aku tertidur." ujarnya yang berbicara dengan gelang yang berada di tangan kanannya.Hans menatap gelang itu, dia pun tersenyum.Dia teringat malam itu, "Cantiknya kamu. Hehh
Hans yang melihat langsung hasil kerja dari Vania melihat model kalung yang di rancanganya begitu sangat mirip dengan gelang pemberian wanita mesterius itu.Hans mengalihkan pandangannya ke Vania yang duduk di depannya."Vania aku minta gambar kamu. Kamu kirim file-nya ke surel ku." seru Hans.Hans melakukan itu untuk memastikan karya orisinil Vania.Hans tak ingin gegabah dalam menyimpulkan.Vania yang mendengar itu dia pun menghembuskan nafas panjangnya."Untung udah ku scan," ujarnya dalam hati bernafas lega.Hans menatap Vania yang terdiam dengan sedikit melamun."Kenapa?" tanya Hans.Vania yang melamun seketika terkejut, dia menghembuskan nafas panjangnya kembali."Aku gak bawa apa-apa kesini pak, bagaimana mau ngirim," jawabnya enteng dnegan sedikit gugup.Vania merasa lumayan tenang karena Vania paham jika Hans tidak akan marah kepada dirinya."Oh iya sudah, ku antar pulang saja kamu biar aku lihat nanti." ucapanya sambil menutup salinan gambar Vania.Hans beranjak dari dud
"Terus apa rencana kamu sekarang?" tanya Hans kepada Vania.Hans sedikit penasaran dengan jjlan pikiran VaniaDan Vania pun mulai berbicara serius, dia berusaha untuk mengatur strategi supaya apa yang direncanakan berjalan dengan mulus."Sekarang gini saja pak bapak, kita lakukan pra-perilisan dengan siaran langsung di media sosial perusahaan bapak, nanti akan banyak komentar masuk dan kita lihat respon mereka," ujar Vania.Hans yang mendengar ide Vania dia pun mengerutkan dahinya dia tak paham dengan apa yang ingin dilakukan oleh Vania. "Ya pasti jelaslah respon mereka negatif?" jawab Hans kepada Vania.Vania pun terdiam, dalam diamnya dia masih berpikir keras.Dia sangat kuat dalam menginginkan sesuatu dan berusaha untuk terwujud secepatnya.Berarti kedepannya dia juga harus memberikan ruang jika para respon warganet begitu sangat negatif, dan itu jelas akan berdampak untuk karyanya."Ahhh nggak usah dipikir dulu Pak yang penting rencana kita yang pertama kita lakukan saja." jawab
Dan Hans yang tengah duduk dia pun meraih ponsel yang berada di dekatnya Dia sedang melakukan panggilan telepon dengan Andre untuk menanyakan persiapannya.Dia menempelkan ponselnya ada telinga kanannya, dan tak beberapa lama panggilannya pun akhirnya diangkat oleh Andre." Bagaimana Andre?" tanya Hans dibalik telepon.Andre yang tengah berada di kantor dia pun saat ini sedang sibuk karena harus menyiapkan beberapa hal oleh Vania dan juga Hans dan di samping itu dia akan memberikan sebuah kejutan kepada mereka berdua."Aman bos." jawabnya.Dan Hans pun yang berada di balik telepon dia pun juga merasa sangat siap. " Oh ya nanti kamu suruh orang untuk datang ke restoran tersebut dan tolong abadikan momen tersebut ya, karena nanti akan kita upload di media sosial resmi perusahaan." ucap Hans.Andre pun mengiyakan apa yang diperintah. "Siap bos, aku akan menyuruh beberapa orang untuk segera meluncur ke sana." jawabnya.Dan Hans mematikan panggilan telepon tersebut.Lalu Hans mengatakan po
Setelah sekian lama Vania negosiasi dengan berbagai akun yang telah memberikan komentar jelek atas karya yang dikeluarkan dari perusahaan Hans akhirnya vania menemukan hasil."Bagus sekarang di antara mereka sudah ada yang masuk perangkap ku, hanya tinggal beberapa saja." ucap Vania kepada Hans, lalu Vania pun mengalihkan pandangannya kepada Andre, "nanti aku akan mengabari kamu, kamu harus menyiapkan sedetail mungkin yang aku butuhkan." lanjut Vania.Andre yang mendengar itu dia pun mengganggukan kepalanya, Laki-laki tersebut menaati apa yang diperintahkan oleh bosnya, "oke siap bu, nanti aku akan urus. Kalau begitu aku keluar dulu ya." ucap Andre.Dan Andre pun keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Vania dan Hans, dia keluar karena ingin mengurusi beberapa pekerjaan yang sudah menunggu dirinya.Hans dan Vania pun langsung melanjutkan pekerjaannya kembali.*****Di sisi lain rumah tangga dari bu Lita dan papa kandung dari Vania sudah tidak bisa diselamatkan lagi, semakin hari
Dan Andre yang mendengar itu dia pun langsung menganggukkan badannya, "baik bu." jawabnya kepada Vania.Dan Andre pun langsung keluar dari ruangan tersebut, kini tinggal Hans dan Vania yang berada di ruangan tersebut.Hans yang melihat Andre sudah keluar dia pun langsung beranjak dari tempat duduknya, lalu dia melangkahkan kakinya menuju pintu, dia sedang mengunci pintu tersebut supaya tidak ada orang yang bisa masuk.Membuat Vania yang tengah duduk melihat itu, dia pun langsung mendengus kesal, "gebrakan apa lagi yang dia lakukan?" tanyanya di dalam hati.Dan Hans pun kini melangkahkan kakinya mendekati Vania yang tengah duduk, lalu dia memeluknya dari belakang, laki-laki tersebut langsung mencium tengkuk leher dari Vania.Membuat Vania yang merasakan itu dia merasa kegelian, "ahhh sayang bisa gak jangan seperti ini." ucapannya kepada Hans.Dan Hans yang mendengar itu dia tak menghentikan kegiatannya justru dia melangsungkan kegiatannya secara lebih mendalam lagi. "Emang kenapa say
Sheilla yang mendengar itu dia pun terdiam, dia tak berani mengatakan sepatah kata pun.Membuat mamanya langsung beranjak dan mendekatinya, dia menatap anak kandungnya tersebut yang terlihat memiliki Tatapan yang kosong." Sheilla bicara kamu Sheilla, jawab pertanyaan mama, kenapa kamu tidak ngomong?" Tanyanya yang sedikit memaksa kepada Sheila.Sheila pun menatap mamanya dia menatap mamanya dengan pandangan yang sangat sayu.Lalu dia pun membuang pandangannya.Dia membuang pandangannya keluar arah jendela yang berada di dekatnya.Dan saat Sheilla terdiam membuat papa tirinya itu yang tak lain Papa kandung dari Vania menyela."Aku tahu kenapa kamu tidak mengatakan itu kepadaku, kamu takut kan kehadiran Vania membuat kamu tersaingi?" ucapnya yang sedikit bertanya kepada Sheila.Sheilla yang mendengar itu dia pun menundukkan pandangannya, Sebenarnya apa yang dikatakan oleh Papanya tersebut ada benarnya juga.Berbeda dengan Sheilla yang menerima dengan apa yang dikatakan oleh papa kandun
Dan saat itu juga amarahnya semakin memuncak laki-laki tersebut langsung melempar benda yang berada di sampingnya dan dia pun langsung mendorong meja yang terbuat dari kaca sehingga meja itu terjatuh dan pecah,Sheilla yang melihat itu dia langsung menutup kedua telinganya, dia merasa sedikit ketakutan melihat papanya yang begitu sangat ganas tersebut, ini adalah kali pertamanya dia melihat papanya yang begitu sangat marah terhadap mamanya,Membuat jantungnya berdetak begitu sangat cepat, dan dia pun menggeleng-gelengkan kepalanya dia tak menyangka dengan apa yang pernah dilihatnya saat ini.Dan dia pun menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya,"Sudah pa, sudah." teriak mamanya yang berusaha menghentikan amarah dari suaminya,Namun suaminya yang dari tadi berusaha sabar kini sudah tidak bisa dihentikan lagi, Membuat bu Lita langsung beranjak dari duduk ya, dan dia pun berusaha untuk meraih tangan dari suaminya tersebut namun saat dia berusaha meraih suaminya tak sengaja suamin
Seperti Sheilla sedang mengalami trauma yang sangat begitu berat di dalam hidupnya, dia pun yang tengah duduk di atas tempat tidur dia masih terus menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.Dia pun memejamkan matanya secara erat-erat, dia kembali mengatur nafasnya supaya emosinya bisa terkontrol,Hari ini di rumahnya terasa sangat begitu sepi karena mama dan Papanya saat ini tidak berada di rumah,Seperti biasa mamanya saat ini pergi bersama teman-temannya, mereka semua lagi sedang hangout bersama,Dan seperti biasanya juga Papanya saat ini sedang bekerja untuk memenuhi kehidupan mereka.Sheilla yang tengah berada di atas tempat tidur dia pun langsung mematikan ponselnya,Dan dia pun meletakkan ponselnya di dalam laci supaya dirinya tak melihat lagi benda tersebut.Saat emosinya sudah mulai bisa terkontrol dia pun merebahkan badannya di atas tempat tidur, lalu dia menyelimuti dirinya sendiri.Tak terasa dia pun memejamkan kedua matanya. Kini dia tengah tertidur dengan pulasnya d
Lalu Hans pun meraihnya, dia menatap layar tersebut yang berisi berbagai banyak komentar,Dan Vania yang melihat itu dia pun mendekatkan tubuhnya dia juga ikut melihat komentar yang berada di laman media sosial."Wahh bagaimana sih ini? ini brand sudah lama berdiri, kenapa masih ada aja produk keluarannya yang berkualitas jelek, nyesel aku selalu beli merek tersebut." tulis akun as**liii."Ya ampun bisa-bisa ada produk yang gak bagus beredar, bahaya ini." tulis fgi****i."Brand ini memiliki barang yang harganya mahal, tapi kenapa seperti ini. Mending gak usah produksi lagi." tulis diii***80.Dan masih banyak lagi komentar miring dari berbagai akun.Ya maklum saja brand milik Hans itu adalah brand yang memiliki harga yang lumayan tinggi dimana brand tersebut adalah brand yang paling laris di negara tersebut mengingat target pasarnya menyerang orang menengah ke atas dan kaum kaula muda yang stylis.Hans dan Vania yang tengah duduk mereka pun saling berpandangan satu sama lain, dalam p
Dan mereka bertiga pun saling menatap bergantian dan mereka menganggukan kepalanya, Dan Vania yang tengah berdiri dia pun menatap Hans, "ya sudah kita kembali lagi, rapat belum kamu tutup." ujarnya.Dan Hans pun membalikkan badannya dan dia ingin kembali lagi ke ruang rapat tersebut namun baru beberapa langkah Andre asistennya memanggil dirinya sehingga langkahnya terhenti."Bos apa kita nanti langsung pulang saja?" tanyanya.Dan Hand pun yang tengah membalikan badan dia pun menganggukan kepalanya, lalu dia pun melanjutkan jalannya kembali.Dia yang melangkahkan kakinya masuk ke dalam rapat tersebut dan diikuti dengan langkah kaki Vania yang berjalan di belakangnya.Mereka pun melanjutkan beberapa meeting terakhir mereka,Dan setelah selesai Hans pun beranjak dari duduknya dia pun memberikan penutupan salam kepada para peserta meeting hadir.Dia pun berdiri sambil menganggukkan badannya. "Terima kasih sudah datang hari ini, mungkin jika saya menjelaskan tadi ada kata-kata saya yang
Di sisi lain saat ini Vania sedang berada di kantor yang berada di cabang, dia saat ini mengadakan rapat penting bersama para jajaran yang berada di bawah perusahaan Hans,Di mana rapat saat ini yaitu sebuah laporan tentang daya tingkat penjualan yang diakumulasikan dalam 6 bulan terakhir ini, gimana ini adalah penjualan produk-produk baru mereka yang mereka rilis untuk supaya perusahaan selalu memiliki performa yang bagus dalam dunia fashion, dimana fashion selalu berubah-ubah seiring waktu.Dan rapat ini juga diadakan dengan beberapa pembacaan agenda yang akan dilakukan untuk tahun depan dimana ada beberapa persyaratan dan aturan terbaru yang akan dikeluarkan perusahaan tersebut kepada para mitranya.Di ruangan yang memiliki luas lumayan besar dan di tengah-tengah ruangan tersebut ada meja yang berukuran persegi panjang dan dikelilingi banyak kursi dan di ruangan tersebut ada sebuah layar yang besar sebagai media untuk mempermudah dalam berkomunikasi dan menjelaskan di hadapan bany