Share

Bab 22. pulang

Penulis: Dewi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-17 21:38:02

Dan mereka bertiga pun pulang...

Hans yang melihat itu dia langsung berlari mengejar Vania dan kedua anaknya yang sudah berjalan sekitar 10 meter darinya..

"Tunggu Vania." teriak Hans.

Vania yang mendengar itu dia pun menghentikan langkah kakinya,

Dan dia pun membalikan badannya.

"Ada apa?" tanya Vania yang begitu sangat judes kepada Hans.

Hans pun berdiri tepat di hadapan Vania, dan dia melihat kedua putranya yang tak berani berkutik.

Lalu Hans mengalihkan pandangannya ke Vania,

"Vania mari saya antar." seru Hans.

Vania yang mendengar itu segera lekas menolak tawaran dari Hans.

"Tidak usah bapak, ini anak saya bukan anak bapak. Jadi bapak tak perlu khawatir. Meraka adalah tangungg jawab saya." jawab Vania yang menolak halus tawaran Hans, sambil menahan rasa kesalnya kepada atasannya tersebut yang berusaha untuk hadir di hidupnya dan hidup anak-anaknya.

Vania membalikan badannya dan melanjutkan langkahnya.

Dia berjalan sambil memegang tangan kedua anaknya.

Hans yang berdiri sambil m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 23. Menginjakkan kaki di istana

    Hans pun menjatuhkan badannya di atas tempat tidur,Kedua tangannya memegang sebuah gelang yang terlihat sangat mirip.Hans mengamati satu persatu, dan mata Hans tertuju pada sebuah ukiran gelang di salah satu batu hiasannya yang terbuat dari mutiara yang berasal dari laut mediterania."Haaa fak mungkin ini adalah ukiran yang sangat sama persis, apa mungkin..?" tanya Hans pada dirinya sendiri.Di tangan Hans adalah 2 gelang yang kemiripannya sekitar 90%, membuat pikirannya semakin bingung tak karuan.Dia merasa jika masalahnya itu tak akan menemukan titik terangnya, karena masalahnya seperti sebuah benang yang kusut.Karena menurut Hans ini adalah masalah yang rumit yang membuat pemikirannya tak mampu lagi berpikir."Aku yakin dengan status gelang ini, aku yakin jika wanita itulah yang meninggalkan gelangnya saat aku tertidur." ujarnya yang berbicara dengan gelang yang berada di tangan kanannya.Hans menatap gelang itu, dia pun tersenyum.Dia teringat malam itu, "Cantiknya kamu. Hehh

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 24. Mempertaruhkan

    Hans yang melihat langsung hasil kerja dari Vania melihat model kalung yang di rancanganya begitu sangat mirip dengan gelang pemberian wanita mesterius itu.Hans mengalihkan pandangannya ke Vania yang duduk di depannya."Vania aku minta gambar kamu. Kamu kirim file-nya ke surel ku." seru Hans.Hans melakukan itu untuk memastikan karya orisinil Vania.Hans tak ingin gegabah dalam menyimpulkan.Vania yang mendengar itu dia pun menghembuskan nafas panjangnya."Untung udah ku scan," ujarnya dalam hati bernafas lega.Hans menatap Vania yang terdiam dengan sedikit melamun."Kenapa?" tanya Hans.Vania yang melamun seketika terkejut, dia menghembuskan nafas panjangnya kembali."Aku gak bawa apa-apa kesini pak, bagaimana mau ngirim," jawabnya enteng dnegan sedikit gugup.Vania merasa lumayan tenang karena Vania paham jika Hans tidak akan marah kepada dirinya."Oh iya sudah, ku antar pulang saja kamu biar aku lihat nanti." ucapanya sambil menutup salinan gambar Vania.Hans beranjak dari dud

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-19
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 25. Menjalankan langkah pertama

    "Terus apa rencana kamu sekarang?" tanya Hans kepada Vania.Hans sedikit penasaran dengan jjlan pikiran VaniaDan Vania pun mulai berbicara serius, dia berusaha untuk mengatur strategi supaya apa yang direncanakan berjalan dengan mulus."Sekarang gini saja pak bapak, kita lakukan pra-perilisan dengan siaran langsung di media sosial perusahaan bapak, nanti akan banyak komentar masuk dan kita lihat respon mereka," ujar Vania.Hans yang mendengar ide Vania dia pun mengerutkan dahinya dia tak paham dengan apa yang ingin dilakukan oleh Vania. "Ya pasti jelaslah respon mereka negatif?" jawab Hans kepada Vania.Vania pun terdiam, dalam diamnya dia masih berpikir keras.Dia sangat kuat dalam menginginkan sesuatu dan berusaha untuk terwujud secepatnya.Berarti kedepannya dia juga harus memberikan ruang jika para respon warganet begitu sangat negatif, dan itu jelas akan berdampak untuk karyanya."Ahhh nggak usah dipikir dulu Pak yang penting rencana kita yang pertama kita lakukan saja." jawab

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-20
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 27. Kembalinya sang bos besar

    "Aduh mati gue." gumam Andre.Andre pun memegang kepalanya, dia nampak pusing dengan tingkah bosnya itu."Ohh tidak jika sampai bos besar tahu matilah aku." lanjutnya.Bos besar itu adalah papa Hans, orang yang mengendalikan dan mengamati perusahan dari jauh.Dia juga yang memegang semua perusahan termasuk perusahan cabang yang berada di beberapa negara.*******Hans pun lagi bersiap di ruangannya. Dia memakai baju setelan jas berwarna hitam.Saat Hans merapikan jasnya di depan cermin datar yang berukuran setinggi badannya, dia menghela nafas panjangnya.Hans berpikir jika Ini adalah sebuah tindakan yang harus di pertanggung jawabkan olehnya kedepannya.Ini adalah keputusan yang besar untuk Hans, dan Hans juga berpikir jika semua ini terjadi karena dirinya kurang teliti dalam bekerja, "Ku akui keputusan yang ku ambil kemarin adalah keputusan emosi bukan rasional, aku terlalu menggebu-gebu dalam merilis." gumamnya dalam hati sedikit menyesal."Oke Hans kamu harus bisa, kamu berada di

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-21
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 27. Bergerak cepat

    "Terus jika kamu tetap melakukan itu, apa kamu gak mikir dana keuangan kita, kemarin kita sudah rugi itu sangat jelas Hans, Harusnya kamu mikir Hans, nasib perusahaan ini di tangan kamu." ujar pak Bram yang nampak begitu marah.Pak Bram mendengus kesal, namun dia berusaha untuk menahannya, mengingat ini adalah kali pertama dalam sejarah perusahan mengalami masalah di tangan Hans.Hans yang mendengar itu dia menghembuskan nafas panjangnya.Sejujurnya kepalanya terasa amat berat karena memikirkan masalah itu, namun sebagai pemimpin dia di tuntut untuk tenang dalam segala kondisi.p"Masalah itu sudah aku pikirkan matang-matang pa, yang terpenting sekarang kita harus memulihkan nama brand besar kita. Yang jelas aku harus bertindak dari pada diam." jawab Hans.Pak Bram sepertinya sudah putus asa, dia pun pergi meninggalakan Hans seorang diri."Terserah kamu Hans, yang jelas apa oun keputusan nu kamu harus menanggung resikonya, ingat kita perusahaan besar, kita menaungi banyak karyawan di b

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-22
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 28. Awal melangkah

    "Ayo saya antar, lagian ini sudah malam, takut ada apa-apa di jalan." seru Hans kepada Vania.Vania yang berdiri dia pun tak menolak ajakan dari Hans, memang dasarnya sudah malam.Dan yang pasti dengan pulang bersama Hans maka dirinya akan cepat sampai rumah tanpa menunggu taksi lewat.Vania menganggukan kepalanya dan dia pun berjalan di belakang Hans mengikuti langkah Hans.Jujur hati Vania saat ini merasa bahagia.Entahlah, mungkin Vania merasa di perhatikan oleh Hans, atau karena karyanya di setujui untuk di rilis.Tapi yang jelas hatinya sangat berbunga-bunga.Saat Vania yang berjalan di belakang Hans, Vania menatap punggung Hans yang tegap dan kekar, "Hiiissstttt," Vania yang terkejut dengan pikirannya yang sedikit mepayang kemana-mana.Vania berusaha membuang jauh-jauh pikirannya,Dengan Vania melihat di setiap sudut kantor yang terlihat begitu sepi dan yang ada hanya seorang petugas keamanan yang berjaga.Hans pun mengantar Vania pulang dengan kendaraan pribadinya.*******Ses

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-23
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 29. Emas putih dengan kombinasi platina

    Vania masuk dan dia langsung menemui kepala blok.Vania langsung mengadakan intruksi dadakan guna memperlancar produksi karya miliknya.Vania melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam sebuah ruangan berukuran 4×4 dimana ruangan itu memiliki meja yang besar dan di kelilingi beberapa kursi."Selamat pagi." sapa Vania kepada 3 orang yang sudah duduk menunggu dirinya.Mereka bertiga langsung beranjak dari duduknya, dan berdiri."Selamat pagi bu." jawabnya lalu membungkukan badannya sebagai tanda hormat kepada Vania.Vania pun membalas dengan membungkukan badannya lalu dia mengambil posisi duduk.Vania pun langsung memulai intruksi sebelum produksi akan di lakukaan.Vania harus bisa bergerak dengan cepat dan yang pasti harus tepat."Terimakasih ya pak, perkenalkan saya Vania, di sini saya akan melakukan pembuatan karya milik saya." ujar Vania memperkenalkan diri sambil memberikan sebuah lampiran gambar karya miliknya kepada tiga orang tersebut.Mereka bertiga meraih kertas milik Vania,Mere

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 30. Ngomel

    Vania pun menuruti ahli pengrajin itu, dan Vania terkejut melihat karyanya yang nampak lebih istimewa lagi.Vania yang notabanenya seorang desiner muda yang namanya sudah tersohor, dia masih terus belajar dan terkadang dia masih mendengar masukan-masukan orang yang lebih tua darinya karena Vania sangat memahami bahwasanya orang yang lebih tua usianya pasti memiliki banyak pengalaman, *******Di sisilain Hans yang sedang di kantor, Tepatnya berada di ruangannya.Ruangan Hans memiliki berukuran 6×6 yang memiliki 2 view yang sangat menyenangkan,View pertama menghadap ke barat memperlihatkan pemandangan taman kota yang di aliri sungai apalagi jika sore hari akan nampak indah kala melihat matahari akan tenggelam, di tempat itu banyak orang yang menghabiskan akhir pekannya dengan berjalan-jalan di pinggiran sungai.View kedua memperlihatkan jalanan kota yang memiliki kesibukan yang lumayan padat di jam-jam tertentu,View kedua ini juga Hans bisa melihat rumah sakit kota, pusat perbela

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-25

Bab terbaru

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 147. Mengetahui siapa dalangnya

    Dan Hans yang tengah duduk dia pun meraih ponsel yang berada di dekatnya Dia sedang melakukan panggilan telepon dengan Andre untuk menanyakan persiapannya.Dia menempelkan ponselnya ada telinga kanannya, dan tak beberapa lama panggilannya pun akhirnya diangkat oleh Andre." Bagaimana Andre?" tanya Hans dibalik telepon.Andre yang tengah berada di kantor dia pun saat ini sedang sibuk karena harus menyiapkan beberapa hal oleh Vania dan juga Hans dan di samping itu dia akan memberikan sebuah kejutan kepada mereka berdua."Aman bos." jawabnya.Dan Hans pun yang berada di balik telepon dia pun juga merasa sangat siap. " Oh ya nanti kamu suruh orang untuk datang ke restoran tersebut dan tolong abadikan momen tersebut ya, karena nanti akan kita upload di media sosial resmi perusahaan." ucap Hans.Andre pun mengiyakan apa yang diperintah. "Siap bos, aku akan menyuruh beberapa orang untuk segera meluncur ke sana." jawabnya.Dan Hans mematikan panggilan telepon tersebut.Lalu Hans mengatakan po

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 146. Di usir

    Setelah sekian lama Vania negosiasi dengan berbagai akun yang telah memberikan komentar jelek atas karya yang dikeluarkan dari perusahaan Hans akhirnya vania menemukan hasil."Bagus sekarang di antara mereka sudah ada yang masuk perangkap ku, hanya tinggal beberapa saja." ucap Vania kepada Hans, lalu Vania pun mengalihkan pandangannya kepada Andre, "nanti aku akan mengabari kamu, kamu harus menyiapkan sedetail mungkin yang aku butuhkan." lanjut Vania.Andre yang mendengar itu dia pun mengganggukan kepalanya, Laki-laki tersebut menaati apa yang diperintahkan oleh bosnya, "oke siap bu, nanti aku akan urus. Kalau begitu aku keluar dulu ya." ucap Andre.Dan Andre pun keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Vania dan Hans, dia keluar karena ingin mengurusi beberapa pekerjaan yang sudah menunggu dirinya.Hans dan Vania pun langsung melanjutkan pekerjaannya kembali.*****Di sisi lain rumah tangga dari bu Lita dan papa kandung dari Vania sudah tidak bisa diselamatkan lagi, semakin hari

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 145. Jebakan

    Dan Andre yang mendengar itu dia pun langsung menganggukkan badannya, "baik bu." jawabnya kepada Vania.Dan Andre pun langsung keluar dari ruangan tersebut, kini tinggal Hans dan Vania yang berada di ruangan tersebut.Hans yang melihat Andre sudah keluar dia pun langsung beranjak dari tempat duduknya, lalu dia melangkahkan kakinya menuju pintu, dia sedang mengunci pintu tersebut supaya tidak ada orang yang bisa masuk.Membuat Vania yang tengah duduk melihat itu, dia pun langsung mendengus kesal, "gebrakan apa lagi yang dia lakukan?" tanyanya di dalam hati.Dan Hans pun kini melangkahkan kakinya mendekati Vania yang tengah duduk, lalu dia memeluknya dari belakang, laki-laki tersebut langsung mencium tengkuk leher dari Vania.Membuat Vania yang merasakan itu dia merasa kegelian, "ahhh sayang bisa gak jangan seperti ini." ucapannya kepada Hans.Dan Hans yang mendengar itu dia tak menghentikan kegiatannya justru dia melangsungkan kegiatannya secara lebih mendalam lagi. "Emang kenapa say

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 144. Mencari jalan keluar

    Sheilla yang mendengar itu dia pun terdiam, dia tak berani mengatakan sepatah kata pun.Membuat mamanya langsung beranjak dan mendekatinya, dia menatap anak kandungnya tersebut yang terlihat memiliki Tatapan yang kosong." Sheilla bicara kamu Sheilla, jawab pertanyaan mama, kenapa kamu tidak ngomong?" Tanyanya yang sedikit memaksa kepada Sheila.Sheila pun menatap mamanya dia menatap mamanya dengan pandangan yang sangat sayu.Lalu dia pun membuang pandangannya.Dia membuang pandangannya keluar arah jendela yang berada di dekatnya.Dan saat Sheilla terdiam membuat papa tirinya itu yang tak lain Papa kandung dari Vania menyela."Aku tahu kenapa kamu tidak mengatakan itu kepadaku, kamu takut kan kehadiran Vania membuat kamu tersaingi?" ucapnya yang sedikit bertanya kepada Sheila.Sheilla yang mendengar itu dia pun menundukkan pandangannya, Sebenarnya apa yang dikatakan oleh Papanya tersebut ada benarnya juga.Berbeda dengan Sheilla yang menerima dengan apa yang dikatakan oleh papa kandun

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 143. Tambah stres

    Dan saat itu juga amarahnya semakin memuncak laki-laki tersebut langsung melempar benda yang berada di sampingnya dan dia pun langsung mendorong meja yang terbuat dari kaca sehingga meja itu terjatuh dan pecah,Sheilla yang melihat itu dia langsung menutup kedua telinganya, dia merasa sedikit ketakutan melihat papanya yang begitu sangat ganas tersebut, ini adalah kali pertamanya dia melihat papanya yang begitu sangat marah terhadap mamanya,Membuat jantungnya berdetak begitu sangat cepat, dan dia pun menggeleng-gelengkan kepalanya dia tak menyangka dengan apa yang pernah dilihatnya saat ini.Dan dia pun menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya,"Sudah pa, sudah." teriak mamanya yang berusaha menghentikan amarah dari suaminya,Namun suaminya yang dari tadi berusaha sabar kini sudah tidak bisa dihentikan lagi, Membuat bu Lita langsung beranjak dari duduk ya, dan dia pun berusaha untuk meraih tangan dari suaminya tersebut namun saat dia berusaha meraih suaminya tak sengaja suamin

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 142. Amarah

    Seperti Sheilla sedang mengalami trauma yang sangat begitu berat di dalam hidupnya, dia pun yang tengah duduk di atas tempat tidur dia masih terus menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.Dia pun memejamkan matanya secara erat-erat, dia kembali mengatur nafasnya supaya emosinya bisa terkontrol,Hari ini di rumahnya terasa sangat begitu sepi karena mama dan Papanya saat ini tidak berada di rumah,Seperti biasa mamanya saat ini pergi bersama teman-temannya, mereka semua lagi sedang hangout bersama,Dan seperti biasanya juga Papanya saat ini sedang bekerja untuk memenuhi kehidupan mereka.Sheilla yang tengah berada di atas tempat tidur dia pun langsung mematikan ponselnya,Dan dia pun meletakkan ponselnya di dalam laci supaya dirinya tak melihat lagi benda tersebut.Saat emosinya sudah mulai bisa terkontrol dia pun merebahkan badannya di atas tempat tidur, lalu dia menyelimuti dirinya sendiri.Tak terasa dia pun memejamkan kedua matanya. Kini dia tengah tertidur dengan pulasnya d

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 141. Emosi tak terkontrol

    Lalu Hans pun meraihnya, dia menatap layar tersebut yang berisi berbagai banyak komentar,Dan Vania yang melihat itu dia pun mendekatkan tubuhnya dia juga ikut melihat komentar yang berada di laman media sosial."Wahh bagaimana sih ini? ini brand sudah lama berdiri, kenapa masih ada aja produk keluarannya yang berkualitas jelek, nyesel aku selalu beli merek tersebut." tulis akun as**liii."Ya ampun bisa-bisa ada produk yang gak bagus beredar, bahaya ini." tulis fgi****i."Brand ini memiliki barang yang harganya mahal, tapi kenapa seperti ini. Mending gak usah produksi lagi." tulis diii***80.Dan masih banyak lagi komentar miring dari berbagai akun.Ya maklum saja brand milik Hans itu adalah brand yang memiliki harga yang lumayan tinggi dimana brand tersebut adalah brand yang paling laris di negara tersebut mengingat target pasarnya menyerang orang menengah ke atas dan kaum kaula muda yang stylis.Hans dan Vania yang tengah duduk mereka pun saling berpandangan satu sama lain, dalam p

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 140. Tidak kaget

    Dan mereka bertiga pun saling menatap bergantian dan mereka menganggukan kepalanya, Dan Vania yang tengah berdiri dia pun menatap Hans, "ya sudah kita kembali lagi, rapat belum kamu tutup." ujarnya.Dan Hans pun membalikkan badannya dan dia ingin kembali lagi ke ruang rapat tersebut namun baru beberapa langkah Andre asistennya memanggil dirinya sehingga langkahnya terhenti."Bos apa kita nanti langsung pulang saja?" tanyanya.Dan Hand pun yang tengah membalikan badan dia pun menganggukan kepalanya, lalu dia pun melanjutkan jalannya kembali.Dia yang melangkahkan kakinya masuk ke dalam rapat tersebut dan diikuti dengan langkah kaki Vania yang berjalan di belakangnya.Mereka pun melanjutkan beberapa meeting terakhir mereka,Dan setelah selesai Hans pun beranjak dari duduknya dia pun memberikan penutupan salam kepada para peserta meeting hadir.Dia pun berdiri sambil menganggukkan badannya. "Terima kasih sudah datang hari ini, mungkin jika saya menjelaskan tadi ada kata-kata saya yang

  • Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!   Bab 139. Kendala

    Di sisi lain saat ini Vania sedang berada di kantor yang berada di cabang, dia saat ini mengadakan rapat penting bersama para jajaran yang berada di bawah perusahaan Hans,Di mana rapat saat ini yaitu sebuah laporan tentang daya tingkat penjualan yang diakumulasikan dalam 6 bulan terakhir ini, gimana ini adalah penjualan produk-produk baru mereka yang mereka rilis untuk supaya perusahaan selalu memiliki performa yang bagus dalam dunia fashion, dimana fashion selalu berubah-ubah seiring waktu.Dan rapat ini juga diadakan dengan beberapa pembacaan agenda yang akan dilakukan untuk tahun depan dimana ada beberapa persyaratan dan aturan terbaru yang akan dikeluarkan perusahaan tersebut kepada para mitranya.Di ruangan yang memiliki luas lumayan besar dan di tengah-tengah ruangan tersebut ada meja yang berukuran persegi panjang dan dikelilingi banyak kursi dan di ruangan tersebut ada sebuah layar yang besar sebagai media untuk mempermudah dalam berkomunikasi dan menjelaskan di hadapan bany

DMCA.com Protection Status