Share

Chapter 8

“Kau mau ke mana Henry?”

Julia menyapa Henry yang tampak terburu-buru.

Henry menampilkan senyumnya sekilas. “Aku sedang ada urusan.”

Tak lama kemudian, Henry kembali melangkah.

Julia berdecak. Ia melihat jika hari ini Henry sedikit cuek padanya.

Julia berbicara pada diri sendiri dengan nada kesal. “Memangnya urusan apa sih? Tidak jelas sekali.”

“H-halo, Asiten Ryan. Ke mana Henry pergi?” Julia tergeragap, terkejut saat dia berbalik melihat Ryan keluar dari ruangan Henry. Namun, detik berikutnya ia teringat jika saat ini sedang dalam jam kerja. “Maksud saya, Tuan Henry.”

Ryan memandang Julia tanpa ekspresi. “Tuan Henry sedang ada urusan mendesak. Jika ada urusan, Anda bisa mengatakan pada saya.”

Sebenarnya dia sendiri tidak tahu ke mana Henry akan pergi. Namun, dia harus menjawabnya dengan masuk akal.

Ryan sedikit risih dengan Julia yang selalu menempel pada Henry. Seperti permen karet.

Julia memandang dokumen yang ada di dekapannya. Memberikan pada Ryan. “Oh, iya. Ini a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status