Share

Chapter 29 Perasaan Bersalah dan Ketidakpastian

Eva meremas tangannya, ia kembali menundukkan kepala dengan perasaan bersalah yang mendalam.

Eva berkata dengan pelan, “Itu karena aku. Maafkan aku, Sam.”

Samuel menggelengkan kepala dan menjawab lembut, “Tidak, Eva, berhenti untuk terus-menerus meminta maaf. Kami masih menyelidiki semuanya memastikan kebenarannya. Meskipun Henry memiliki sikap yang egois, tapi aku rasa dia tidak akan melakukan hal itu.”

Mata Eva mulai berkaca-kaca, hatinya terasa berat.

Samuel adalah orang baik. Seharusnya dia membalas dengan kebaikan pula, bukan dengan memberinya masalah seperti ini.

“Coba katakan padaku, memang apa yang sudah kau lakukan? Kenapa kau harus merasa jika itu adalah salahmu?” Samuel bertanya denga nada rendah.

Eva menarik napas dalam dan mencoba menenangkan diri. Ia berusaha menahan air matanya agar tidak terjatuh.

Di dalam hatinya rasa perasaan campur aduk menyelimuti, rasa cemas sebab situasi yang rumit dan rasa bersalah yang menghimpit kerena melibatkan Samuel dalam masalah rum
Sya Reefah

Note : cerita ini memiliki alur lambat. Cerita berkembang secara bertahap dan perlahan! Maaf untuk di ch 27 jika terlihat aneh saat di baca, karena ada sedikit keeroran. Akan auhtor benahi. Terima kasih.

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status