Home / Young Adult / Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas / 40. Siapa yang Menyuruh Mereka?

Share

40. Siapa yang Menyuruh Mereka?

Author: Kerry Pu
last update Last Updated: 2024-11-18 18:44:59

Vella terbengong mendengar tawaran Samudera. 'Ya ampun, anak ini ...,' batinnya.

"Kamu benar-benar ingin memanfaatkan kesempatan yang ada ya?" tanya Vella ketus kemudian berjalan.

Samudera pun tersenyum samar dan mengikuti Vella. "Memangnya kenapa? Bukankah aku melamar di waktu yang tepat?"

'Melamar? Apa ini bisa disebut lamaran?' batin Vella geli, memikirkannya saja rasanya Vella tidak berani, tapi laki-laki di sampingnya malah menyebut itu lamaran.

"Bagaimana? Kita bisa langsung menikah sekarang?" tanya Samudera datar.

"Aku jadi heran, kenapa anak-anak di sekolah sangat takut padamu? Bahkan sekarang aku melihatmu seperti seorang pelawak," ucap Vella acuh tak acuh.

"Benarkah? Jika tidak takut, kenapa kamu tidak segera menerima lamaranku?" desak Samudera.

"Berhenti berkata omong kosong, Sam. Lihatlah seragam yang melekat di tubuh kita. Baru sampai di kantor urusan sipil saja kita pasti sudah ditendang jika menyebut tentang pernikahan."

"Kalau begitu ayo kita ganti baju dulu."

"Sam ...
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    41. Kakak Ipar Memang Keren

    Plak!Tamparan Vella terdengar keras, usai menarik Andin di pelataran sekolah keesokan harinya."Kak, sakit! Apa yang kamu lakukan? Ah!"Andin memekik kesakitan kala Vella menyerangnya dengan sangat mendadak."Non, hentikan! Nona Andin bisa sakit." Sang sopir yang baru saja keluar dari dalam mobil mencoba menarik Vella untuk mencegah pertikaian kakak beradik ini.Namun, ketika sang sopir menariknya, Vella juga menarik rambut Andin hingga gadis itu kembali memekik kesakitan."Kak, lepaskan rambutku! Ah, ini sangat sakit!""Non, lepaskan rambut nona Andin, dia bisa botak!" Kembali sang sopir memekik sembari melepaskan tangan Vella dari rambut Andin.Seketika pertikaian kakak beradik pagi ini menjadi pusat perhatian para siswa siswi lain yang baru saja tiba di sekolah."Ada apa lagi dengan mereka?""Entahlah, sepertinya pertikaian mereka tiada akhir."Cuitan siswa siswi lain bisa didengar dengan jelas oleh telinga Vella. Tapi dia tidak peduli."Kak, lepaskan!" Andin terus memekik kesakit

    Last Updated : 2024-11-19
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    42. Sam, Aku Menerima Tawaramu

    Vella menempelkan ponsel di dekat telinganya, dan segera kemarahan Edgar menusuk gendang telinga."Vella, apa yang kamu lakukan pada adikmu? Kamu ini benar-benar sangat keterlaluan! Aku sudah mengabaikan kesalahanmu saat menginjak tangan Andin. Sekarang kamu semakin keterlaluan seperti ini!""Aku hanya membalas apa yang dia lakukan, Pa. Dia menyuruh orang untuk merusak rambut temanku. Aku rasa apa yang aku lakukan setimpal," jawab Vella enteng."Vella, kamu semakin keterlaluan! Kamu pikir papa tidak tahu hari pertama masuk asrama kamu sudah melakukan tindak kekerasan terhadap temanmu? Sampai papa mendengar kamu masih berlaku anarkis, papa tidak akan mengirim uang padamu. Itu adalah hukuman untukmu!"Telepon terputus, dan Vella segera menendang bak sampah yang tak jauh dari tempatnya berdiri."Shit!" umpatnya dengan begitu banyak kekesalan. Entah yang dilakukannya benar atau tidak, tetap saja dia yang akan menerima getahnya.Apa dia harus diam saja ketika temannya ditindas karena kelic

    Last Updated : 2024-11-19
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    43. Aku Masih Ingat Norma dan Etika Seorang Perempuan

    Pintu segera terbuka setelah Samudera menekan tombol kombinasi, dan memang sangat sepi saat Vella tiba di apartemen Permata Hijau, tak ada satupun asisten yang menyambut."Masuk," ajak Samudera dengan suaranya yang rendah dan datar seperti biasanya.Ada sedikit keraguan. Tapi akhirnya Vella masuk juga."Mandilah dulu," ucap Samudera, lagi-lagi dengan suara datar dan rendah.Vella tak bergerak, dia malah tampak linglung.Samudera akhirnya mendesah kasar. "Apa aku harus menggendongmu ke kamar mandi seperti dulu?"Vella langsung terkesiap dan menggaruk kepala yang tidak gatal. 'Memangnya boleh, menjadi asisten yang tidak tahu diri seperti itu?' batinnya.Samudera mulai duduk di atas sofa, sementara matanya menatap Vella dengan tidak biasa, membuat gadis tersebut sedikit gugup."Apa kamarku adalah yang sempat aku tempati dulu?" tanya Vella pelan dan juga kaku."Hmm ....""Oh, oke. Terima kasih." Vella segera pergi dari hadapan Samudera takut melakukan sesuatu yang memalukan saat tak bisa

    Last Updated : 2024-11-21
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    44. Dia yang Memicu Kenakalan Vella

    Andin baru saja menutup telepon dan tersenyum licik di balik wajah imut. Dia sangat puas dengan apa yang terjadi pada Vella. Dia berharap kakaknya akan terpuruk, jika Vella menjadi gelandangan itu malah lebih baik, pikirnya.Dengan gaya imut dan ceria dia berlari kecil menuju kamar mamanya. Tapi segera alisnya yang halus mengernyit kala mendengar percakapan mamanya dengan seseorang melalui gawai yang menempel di telinga."Aku tidak bisa mengirim uang kepadamu lagi, Leon. Aku tidak ingin Edgar curiga, jika aku terus mengirim uang ke luar negeri dengan jumlah yang tidak sedikit," wajah Indina kini terlihat sedikit keruh."Bukankah kamu bilang, kamu ingin mengambil dari milik Vita?""Kamu pikir semudah itu? Kemarin aku pergi ke kantor pengacara Vita. Tapi nyatanya aku hanya mendapat malu dan juga ancaman gadis ingusan itu, entah bagaimana dia bisa tahu aku pergi ke sana?""Lalu aku harus bagaimana? Aku tidak mungkin terus terlunta-lunta di luar negeri.""Begini saja, lebih baik kamu kemb

    Last Updated : 2024-11-21
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    45. Saat Aku Bertindak, Mentalmu yang Akan Terganggu

    Seragam sekolah sudah melekat rapi pada tubuh dua remaja yang duduk tenang di dalam mobil, di mana mobil tersebut tengah mengantar mereka ke sekolah. Tampan dan cantik dengan kulit putih tanpa noda, postur tubuh mereka juga sama-sama tinggi dan terlihat sangat serasi. Namun, saat ini hanya ada keheningan di antara mereka.Pesona dingin berpendar mengitari raut wajah yang sama-sama mempunyai aura mulia yang kuat.Sebenarnya keheningan adalah suasana yang paling nyaman bagi Vella kala dekat dengan Samudera. Saat laki-laki di sampingnya bertingkah dan menggoda, jelas dia akan mati kutu dan kehilangan gaya.Tapi, saat ini ada yang mengusik ketenangan batinnya, hingga alis yang sebelumya halus kini terliat berkerut.Vella berpikir lebih baik dia keluar dari dalam mobil Samudera sebelum sampai di sekolah. Ini hanya akan menciptakan gosip miring yang menyerbar jika semua orang melihat dia keluar dari mobil Samudera.Vella benar-benar tak ingin menye

    Last Updated : 2024-11-22
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    46. Aku Datang untuk Memutus

    Angin berembus tenang, sama sekali tak menggolakkan lautan di tengah samudera, itu adalah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan Vella selama sepekan tinggal bersama Samudera.Tak ada satupun yang mengusiknya, tiga gadis menyebalkan pembuat onar di asrama juga tidak menunjukkan gerakan untuk melaporkannya ke polisi. Vella yakin itu berkat campur tangan Samudera.Andin juga cukup tenang setelah dia mengultimatumnya lima hari yang lalu. Vella menikmati hari-harinya yang tentram selama seminggu ini.Tidak banyak berinteraksi dengan Samudera saat disekolah, di rumah pun juga begitu. Samudera sendiri memang jarang di rumah, setelah mengantar Vella pulang, dia langsung pergi dan kembali larut malam, Vella yang merasa tidak mempunyai kepentingan apapun, jadi enggan bertanya Samudera pergi ke mana?Terlebih itu adalah hal yang sangat menguntungkan bagi Vella. Dia tidak bisa memasak, jadi dia tidak perlu memperlihatkan betapa payahnya dia saat menyajikan maka

    Last Updated : 2024-11-22
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    47. Tidak Matre, tapi Tidak Bodoh

    Ketenangan di toko perhiasan akhirnya terusik. Wajah Vella menggelap saat melihat dua gadis yang tiba-tiba hadir dan merebut barang yang hendak dia beli. Siapa lagi kalau bukan Andin dan Feli?"Apakah orang tuamu tidak pernah mengajari apa itu namanya sopan santun?" tanya Vella dingin.Feli menunjukkan wajah yang sangat menyebalkan, bahkan dia terlihat mencibir Vella. "Aneh sekali dia berkata masalah sopan santun di hadapanku, apa dia tidak pernah berkaca selama ini?"Diam-diam Andin tersenyum mendengar ujaran yang tidak mengenakkan dari mulut Feli. Gadis itu selalu mewakilinya mengungkapkan kekesalan saat di depan umum, hingga dia tetap dipandang sebagai gadis lembut yang seakan tak mungkin sanggup menyakiti kakaknya sendiri.Vella hanya sedikit menegakkan wajah melihat dua gadis yang sengaja mencari masalah dengannya.Feli tersenyum mengejek dan menyodorkan barang yang dia rebut pada pelayan toko dengan bangga agar segera dikemas.Tidak in

    Last Updated : 2024-11-23
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    48. Aku Harap Air Matamu Tidak Habis

    Vella menaikkan alis dan berucap, "Katakan."Andin tersenyum dan berkata tanpa keraguan. "Kamu harus memberikan gaun yang dibelikan kak Rino padaku."Seketika mata Vella melebar, terjadi keheningan sesaat ketika dia terdiam melihat raut wajah adiknya.Andin sendiri semakin merasa bangga kala melihat keterkejutan di wajah Vella. Namun, dia sedikit bingung ketika tawa Vella tiba-tiba meledak.Selama ini Vella tahu, Andin memang tidak begitu cerdas dalam akademi sekolah. Tapi tidak menyangka jika dia juga sebodoh ini saat memperhitungkan sesuatu.Menukar perhiasan dengan harga ratusan juta dengan satu gaun, bukankah itu benar-benar kebodohan mutlak?Tadinya Vella memang menyembunyikan sedikit kekhawatiran kala melihat semburat kelicikan di wajah Andin, tapi begitu melihat kenyataan yang terjadi sepertinya dunia sedang berpihak padanya.Dan sekarang pun Vella jadi tahu jika Andin menguping pembicaraannya dengan Rino sepulang sekolah. Tapi

    Last Updated : 2024-11-23

Latest chapter

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    116. Apa Itu Sungguh Vella?

    Pukul 7 malam, stadion Galaksi telah dipenuhi oleh lautan manusia.Sebanyak 10.000 penonton memadati dan berdesakan di stadion tersebut. Mereka seolah seperti semut berebut memasuki sarang.Di sisi lain, Virgon secara terpisah mengatur siaran langsung untuk konser malam ini.Sungguh tak terduga, setelah mengetahui antusiasme masyarakat terhadap konser ini, pada akhirnya puluhan platform besar mengajukan diri untuk berkerja sama dengan Star Entertainment guna menyiarkan konser perdana Vella secara langsung di situs mereka.Virgon juga mengerahkan pengawal profesional serta polisi khusus untuk menjamin keamanan yang sebelumnya sudah diatur oleh Samudera. Akibatnya, semua telur busuk, tomat, seledri busuk, serta botol beling yang telah dibawa para haters disita di pintu masuk.Meskipun mereka tidak yakin, namun para haters masih ingin melihat akan sejauh apa Vella mempermalukan dirinya sendiri malam ini.Di sisi lain kota Zaden, dua

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    115. Mari Kita Gebrak Stadion Galaksi

    Pada akhirnya Andin kembali ke rumah dengan segala kepahitan. Kepercayaan Rino padanya sudah luntur, sebanyak apapun dia menggali sungai untuk menumpahkan air mata, itu hanya akan membuat mata bengkak tanpa mendapatkan pelukan hangat yang penuh perlindungan.Menghabiskan sisa liburan yang hanya tinggal tiga hari. Satu-satunya yang menghibur Andin adalah hujatan yang saat ini menyerbu Vella dari setiap platform yang menjual berita panas tentang perseteruannya dengan Vella.Vella yang tidak bisa menunjukkan bukti pada publik menjadi sasaran empuk setiap ketikan jahat yang terus menghina.Semua orang menganggap bahwa Vella hanya iri dengan kesuksesan single perdana Andin hingga membuat kegaduhan yang menghebohkan dunia hiburan tanah air.Ingin menggelar konser dengan skala besar di stadion Galaksi itu bagaikan lelucon yang pantas dihujat.[Apa dia gila? Dia hanya penyanyi pendatang baru, ingin menggelar konser di stadion Galaksi? Bahkan peny

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    114. Senjata Makan Tuan

    Niat hati ingin membuat Vella terpuruk dengan memperlihatkan bukti asli teks lagu ciptaan Vita, kini suasana malah berbalik arah, seakan Vella lah yang menebar ancaman.Indina juga tak habis pikir, kenapa anak tirinya itu begitu percaya diri dan sama sekali tak menunjukkan ketakutan sedikitpun?Sudah jelas bukti otentik ada di tangan produser Kay, tapi dia begitu berani melaporkan produser Kay ke pihak berwajib dengan tuduhan pencurian karya.Indina sangat ingat sejak keluar dari rumah, Vella hanya membawa sedikit barang, dan dia sudah mengobrak-abrik semua barang yang ditinggal Vella dan Vita, tapi tak satupun yang terkait dengan lagu itu.'Apa anak ini memang sengaja bermain trik, untuk mengacaukan Andin?' batinnya."Tenang saja, sayang. Meskipun dia melaporkan produser Kay ke polisi, dia juga belum tentu menang di pengadilan. Dia tidak bisa menunjukkan bukti bahwa dia pemilik teks asli itu. Mama yakin dia sengaja mengacaukan emosimu agar kamu tidak bisa bertahan di dunia musik. Jad

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    113. Di Mulutmu Lah Kamu Meletakkan Kehormatanmu

    Para wartawan yang tadinya meliput klarifikasi Andin terkait lagu All About You, segera mengemasi barang-barang mereka. Kemudian, satu persatu berlari tunggang langgang bergerak ke arah Star Entertainment untuk meliput berita terbaru.Semua orang juga tahu salah satu artis Star Entertainment adalah Vella yang merupakan kakak tiri Andin.Hubungan kakak beradik yang tak harmonis sejak pengkhianatan pertunangan itu jelas membuat para wartawan menerka-nerka apa yang terjadi saat ini.Dengan antusiasme yang sangat tinggi mereka mulai memasang kamera, mengatur mic, menunggu siapa artis Star Entertainment yang akan melakukan jumpa pers.Dan semangat mereka pun kian menggebu ketika yang hadir sesuai ekspektasi. Ini benar-benar berita yang sangat menarik.Vella ditemani manajer Ema dan juga kuasa hukumnya hadir dengan gerakan elegan dan mulai duduk di depan meja khusus untuk menggelar jumpa pers.Sopan santun dan etika perlu diterapkan, k

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    112. Sampah Memuntahkan Sampah

    Vella tersenyum miring mendengar tantangan produser Kay yang begitu percaya diri mengklaim bahwa karya itu adalah milinya.Belum sempat Vella berekpresi lebih jauh, di layar komputer tampak seorang wartawan beralih pada Andin dan mulai bertanya, "Nona Andin, apa sebegitu terganggunya Anda, hanya dengan satu ulasan netizen yang tidak jelas, tapi secepat ini Anda langsung mengadakan pertemuan pers untuk mengklarifikasi?"Seketika itu Vella dan Samudera yang menonton tak bisa menahan senyum mencela mendengar pertanyaan wartawan.Dengan kata lain, wartawan seperti sedang menunjukkan bahwa Andin hanya penyanyi pendatang baru di kancah musik. Tapi dia sangat arogan yang grusa-grusu dalam menangani masalah, seakan dia yang paling tersakiti di dunia ini.Siapa penyayi dan artis di dunia ini yang tidak pernah mendapat ujaran tercela dari netizen?Publik figur yang profesional tidak akan mudah terpancing dengan hanya satu ujaran jahat netizen.

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    111. Haus Validasi

    Sean Roster milik Vella berdecit gagah setibanya di pelataran Star Entertainment milik Renzo alias Samudera.Tidak menunggu Sabrina membukakan pintu mobil untuknya. Vella keluar secara mandiri. Busananya juga sangat santai dan simple. Hanya mengenakan Hoodie sweater warna putih dengan celana jeans warna biru, serta sneakers putih yang membingkai lakinya Tubuh Vella yang tinggi semampai seakan tak pernah salah jika mengenakan busana apapun."Brina, kamu nunggu di ruangan manager Ema saja," ucap Vella setelah Sabrina menyerahkan kunci mobil pada petugas valet.Sabrina mengangguk, lantas mengikuti Vella masuk ke dalam kantor.Sebagai artis Star Entertainment tentu saja Vella banyak dikenal karyawan kantor tersebut.Tidak banyak ekspresi yang ditampilkan Vella saat para karyawan menyapanya, hanya senyum tipis yang terlihat resmi. Itu sama sekali tak membuat orang mengumpat atau ingin mencelanya sombong.Mereka sudah terbias

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    110. Kekasih Vella Adalah Kunci Utamanya

    Saat ini Andin sedang menikmati banyak pujian tentang lagunya yang sedang melejit. Lagu romantis yang memang enak didengar ini, sepertinya memang sudah menghipnotis ribuan pendengar dalam waktu singkat. Senyum puas itu seakan tak berhenti sampai dia menemukan komentar yang mengundang orang untuk mencela. [Bagus, tapi sayang sekali hasil curian!] Mata Andin melebar, sudut bibirnya menarik senyum licik yang sangat jahat. 'Akhirnya kamu muncul juga,' batinnya. Meski nama akun itu bukan Vella, tapi Andin yakin sekarang kakaknya sudah mengetahui tentang single perdananya. "Ma, dia muncul!" seru Andin memanggil Indina. Perempuan paruh baya itu pun mendekat dan melihat. "Tahu bulat? Nama akun macam apa itu?" "Jangan pedulikan namanya, Ma. Dia berani menuduhku mencuri, siapa lagi kalau bukan kak Vella? Sepertinya dia sengaja melindungi harga dirinya dengan menggunakan akun lain. Jika tidak sudah pasti netizen akan menyerangnya." Indina tersenyum dingin dan mencela, "Pengecut! Hanya b

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    109. Berikan Aku Konser Gratis

    Di kota Zaden, Andin terus tersenyum kala melihat viewer penikmat single perdananya semakin meningkat dari waktu ke waktu. Dia menoleh ke arah Indina dengan senyum puas yang sangat memikat. "Ma, bagaimana? Apakah kak Vella sudah mulai beriak?" tanyanya seakan sedang menunggu apa yang sedang dia harapkan. Indina tersenyum lembut sembari merapikan kuku-kukunya yang baru saja mendapatkan perawatan. Lantas berkata, "Tunggu saja sayang. Dengar-dengar dia sedang berlibur di Prancis 'kan? Jika dia sudah mengetahuinya tidak mungkin bocah itu bisa memendam kemarahan." Andin tersenyum senang. Vella selalu sensitif ketika ada suatu hal yang menyinggung tentang mendiang mamanya. Saat ini Vella pasti akan terbakar setelah mendengar single perdananya. 'Mari kita lihat, apakah kamu masih bisa berlibur dengan tenang di Paris saat karya mendiang mamamu telah aku klaim menjadi milikku?' Andin tersenyum jahat sembari meremas tangannya. Sejak dia melihat postingan terakhir Vella yang berfoto mesra de

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    108. Apa Ada Masalah?

    Letusan meriah kembang api baru saja berhenti. Menyambut tahun baru dengan segala suka cita dan harapan. Begitu juga aktifitas melelahkan di salah satu kamar hotel yang juga sangat spektakuler layaknya letusan kembang api malam ini.Sampai puncaknya, dua insan yang baru saja menyempurnakan pernikahan mereka hanya bisa terkulai lemas setelah membuat kekacauan di kamar dengan temaram sinar rembulan yang menembus dinding kaca setinggi atap dengan tirai terbuka.Bukan disengaja, mereka memang lupa menyalakan lampu setelah tidak bisa mengendalikan emosi bercampur gairah yang mendebarkan.Vella sudah tak sanggup menggerakkan tubuh meski hanya sebatas ujung jari. Matanya juga sudah tak bisa terbuka meski hanya untuk berkedip. Bahkan dia sudah tak sanggup memikirkan penyesalan akibat tidak bisa mengendalikan diri lantaran cemburu.Padahal sebelumnya Vella sangat ketat memproteksi diri bagaimanapun Samudera merayunya. Meski sudah legal secara hukum, tapi bagaimana pun mereka belum lulus sekol

DMCA.com Protection Status