Share

46. Aku Datang untuk Memutus

Penulis: Kerry Pu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-22 20:03:00

Angin berembus tenang, sama sekali tak menggolakkan lautan di tengah samudera, itu adalah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan Vella selama sepekan tinggal bersama Samudera.

Tak ada satupun yang mengusiknya, tiga gadis menyebalkan pembuat onar di asrama juga tidak menunjukkan gerakan untuk melaporkannya ke polisi. Vella yakin itu berkat campur tangan Samudera.

Andin juga cukup tenang setelah dia mengultimatumnya lima hari yang lalu. Vella menikmati hari-harinya yang tentram selama seminggu ini.

Tidak banyak berinteraksi dengan Samudera saat disekolah, di rumah pun juga begitu. Samudera sendiri memang jarang di rumah, setelah mengantar Vella pulang, dia langsung pergi dan kembali larut malam, Vella yang merasa tidak mempunyai kepentingan apapun, jadi enggan bertanya Samudera pergi ke mana?

Terlebih itu adalah hal yang sangat menguntungkan bagi Vella. Dia tidak bisa memasak, jadi dia tidak perlu memperlihatkan betapa payahnya dia saat menyajikan maka

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    47. Tidak Matre, tapi Tidak Bodoh

    Ketenangan di toko perhiasan akhirnya terusik. Wajah Vella menggelap saat melihat dua gadis yang tiba-tiba hadir dan merebut barang yang hendak dia beli. Siapa lagi kalau bukan Andin dan Feli?"Apakah orang tuamu tidak pernah mengajari apa itu namanya sopan santun?" tanya Vella dingin.Feli menunjukkan wajah yang sangat menyebalkan, bahkan dia terlihat mencibir Vella. "Aneh sekali dia berkata masalah sopan santun di hadapanku, apa dia tidak pernah berkaca selama ini?"Diam-diam Andin tersenyum mendengar ujaran yang tidak mengenakkan dari mulut Feli. Gadis itu selalu mewakilinya mengungkapkan kekesalan saat di depan umum, hingga dia tetap dipandang sebagai gadis lembut yang seakan tak mungkin sanggup menyakiti kakaknya sendiri.Vella hanya sedikit menegakkan wajah melihat dua gadis yang sengaja mencari masalah dengannya.Feli tersenyum mengejek dan menyodorkan barang yang dia rebut pada pelayan toko dengan bangga agar segera dikemas.Tidak in

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    48. Aku Harap Air Matamu Tidak Habis

    Vella menaikkan alis dan berucap, "Katakan."Andin tersenyum dan berkata tanpa keraguan. "Kamu harus memberikan gaun yang dibelikan kak Rino padaku."Seketika mata Vella melebar, terjadi keheningan sesaat ketika dia terdiam melihat raut wajah adiknya.Andin sendiri semakin merasa bangga kala melihat keterkejutan di wajah Vella. Namun, dia sedikit bingung ketika tawa Vella tiba-tiba meledak.Selama ini Vella tahu, Andin memang tidak begitu cerdas dalam akademi sekolah. Tapi tidak menyangka jika dia juga sebodoh ini saat memperhitungkan sesuatu.Menukar perhiasan dengan harga ratusan juta dengan satu gaun, bukankah itu benar-benar kebodohan mutlak?Tadinya Vella memang menyembunyikan sedikit kekhawatiran kala melihat semburat kelicikan di wajah Andin, tapi begitu melihat kenyataan yang terjadi sepertinya dunia sedang berpihak padanya.Dan sekarang pun Vella jadi tahu jika Andin menguping pembicaraannya dengan Rino sepulang sekolah. Tapi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    49. Kamu Sudah Memutuskan Siapa Mertuamu?

    Namun, Vella segera tersenyum manakala seseorang menyapa, "Aish ... menantu mama ... senang sekali bertemu denganmu di sini. Hari ini kamu harus menemani mama berbelanja."Bahkan nyonya Baswara tak memberi kesempatan Vella untuk bersuara ataupun menolak, dia langsung ditarik begitu saja masuk ke dalam toko pakaian.Sementara di apartemen Permata Hijau, Samudera sedang duduk sembari mendengarkan musik melalui headset. Dia perlahan membuka mata setelah mendengar Virgon bersuara."Tuan ...."Samudera mendongak. Dan mendapati Virgon dengan kotak di tangannya."Apa itu?" tanya Samudera."Nona Vella sepertinya memborong perhiasan."Samudera tersenyum samar setelah melihat logo Start Jewelry, bukankah itu salah satu toko miliknya?Samudera membuka kotak tersebut dan matanya mulai memicing.'Dia benar-benar boros, baru minta gaji tapi sudah merampok di tokoku,' batinnya geli.Tapi cukup aneh, tentu saja Samudera tahu jika

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    50. Seharusnya Membantu, Bukan Mengambil Miliknya

    Langit malam terlihat begitu cerah, bulatan bulan menebar cahaya terang pada hamparan berbintang, awan putih bergelombang menampilkan dua sisi, sisi terang dan kelabu, di mana sinar rembulan tak mampu menembus rona putih bagaikan kabut pekat dan juga tebal.Di atas bumi, mobil Maybach hitam baru saja berhenti di tempat keluarga Mahendra menggelar acara ulang tahun.Pasangan suami istri dengan pakaian terbaik baru saja keluar dari mobil tersebut, diikuti gadis imut bergaun biru muda yang sedikit kepanjangan.Postur tubuh Andin yang mungil dan lebih pendek dari Vella tentu saja harus memerlukan permak lebih banyak jika memaksa mengenakan pakaian Vella. Tapi waktu terdesak hingga dia hanya bisa sedikit mempermak gaun yang dia kenakan.Beruntung dia mempunyai wajah yang sangat cantik hingga kekurangan itu bisa tertutupi dengan baik. Hanya saja matanya terlihat sedikit sembab, jelas dia baru saja menangis. Sudut matanya melirik sang papa dengan tatapan lemah d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    51. Bukankah Kalian Harus Berterima Kasih Padaku?

    "Pfff ...."Vella hampir tersedak setelah mendengar apa yang diucapkan Rino. Vella yakin bukan kata seperti itu yang diharapkan Andin dari seorang Rino.Andin sendiri wajahnya mendadak menjadi pucat, pujian tak didapatkan, kini dia malah serasa ditampar dengan kata-kata bijak yang dilontarkan Rino. Dia menatap Vella dengan binar kebencian samar.'Seharusnya Vella yang dapat perlakuan seperti ini dari kak Rino, bukan aku.'Diam-diam Andin mengepalkan sepuluh jarinya karena geram.Vella sangat tahu apa yang dipikirkan adiknya. Dia tersenyum hambar dan kembali bersikap acuh tak acuh."Vel, kamu cantik sekali malam ini," puji Rino terlihat tulus, matanya juga sangat berbinar dan terlihat sangat bangga, seolah mata itu berkata, 'kamu adalah milikku Vella.'Senyum hambar kembali hadir di sudut bibir Vella. "Kamu tidak ingin memarahiku?""Untuk apa? Apapun gaun yang kamu kenakan kamu tetap saja cantik." Lagi-lagi Rino memuji Vella yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    52. Hadiah untuk Rino

    Feli tersenyum remeh dan berkata, "Tentu saja, kenapa tidak? Andin bisa membayarmu, tentu saja dia berhak sombong."Senyum Vella juga tak kalah menyebalkan, dengan santai dia malah balik bertanya, "Memangnya uang siapa yang dia gunakan untuk membayarku?""Entah itu uang siapa, yang jelas dia bisa membayarmu bukan? Sementara kamu hanya bisa memeras.""Memangnya kenapa jika aku memeras uangku sendiri? Sementara kalian sangat bodoh, sudah uang milik orang lain, masih saja berlagak sok kaya dengan menghambur-hamburkan uang tanpa memikirkan ke depannya. Apa kamu tidak kasihan melihat temanmu? Lihatlah matanya yang sembab itu, kamu pikir dia tidak mendapatkan kemarahan papa?""Kenapa kamu menyalahkanku? Jelas-jelas kamu yang menerima hasil belanjaan Andin. Kamu yang membuatnya dimarahi paman Edgar.""Bukan karena aku. Tapi karena kebodohannya, dan kamu paling mendukung kebodohan itu, cukup tahu jika kepintaranmu tidak jauh menyedihkan daripada adikku."

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    53. Keluarga Tak Punya Harga Diri

    "Apa-apaan ini???" pekik tuan Mahendra terkejut mengetahui kelakuan tidak pantas putranya dengan Andin.Semua orang melunjak berdiri, termasuk Andin dan Rino yang wajahnya memucat.Para tamu undangan mulai berbisik dan bergunjing mencela. Memalukan sekali, kelakuan anak muda yang seharusnya menjadi kakak beradik ternyata mulutnya malah saling menumbuk dengan penuh hasrat di layar videotron di depan sana."Matikan! Matikan video itu!" Nyonya Mahendra juga memekik tak terkendali, malu dengan kelakuan putranya.Seketika video mati, tapi ketegangan dan gunjingan semua orang semakin menjadi.Nuansa romantis akibat lagu yang dimainkan Vella sirna digantikan dengan celaan dari semua orang pada pasangan tidak tahu malu, Rino dan Andin."Itu 'kan calon adik iparnya, astaga ... anak sekarang seperti ini kelakuannya.""Adiknya itu juga tak tahu malu, sudah tahu itu tunangan kakaknya masih saja diembat!""Menjijikkan!""Kelihatannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    54. Vella Peluluh Hati Sang Pianist

    Di satu sisi Samudera diam-diam menempatkan seseorang untuk mengawasi Vella. Bukan karena tidak percaya, hanya saja gadis itu selalu ingin bertindak sendirian hingga kekhawatiran mulai muncul di hatinya. Namun, senyum Samudera melengkung samar kala mengetahui jika Vella benar-benar membatalkan pertunangannya dengan Rino. "Antar aku ke sana, aku ingin menjemput calon nyonya muda Baswara," titahnya dengan enteng pada Virgon yang langsung mengangguk. Sementara saat ini Vella sedikit pusing lantaran anggur yang dia minum, langkahnya gontai kala berjalan menyusuri koridor hotel. Vella tahu Rino sedang mengikutinya, karena itu dia mencoba mempercepat langkahnya. "Vella, kamu sedang mabuk, tidak baik pergi sendirian. Biar aku antar kamu pulang," ucap Rino ingin merengkuh Vella dalam pelukan. "Enyahlah dari hidupku!" Vella mendorong Rino agar menjauh. "Vella, jangan keras kepala. Kondisimu tidak memungkinkan untuk pergi sendirian. Biarkan aku membantumu." Rino masih bersikeras. "Aku bi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26

Bab terbaru

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    133. Sam, Bertahanlah! Jangan Mati!

    Asap putih mengepul dari mesin mobil. Dengungan yang menyakiti telinga masih Vella rasakan di pendengaran.Di depan, Virgon langsung menoleh dan bertanya, "Tuan, bagaimana keadaan Anda?"Samudera hanya menggeleng samar, sabuk pengaman yang digunakan dengan benar memang sangat menguntungkan.Ia menoleh ke samping melihat Vella yang masih syok dan pucat. Ia melepas sabuk pengamannya sendiri, lantas memeluk gadisnya."Kamu tidak apa-apa 'kan?"Belum sempat Vella menjawab, tiba-tiba suara rentetan tembak terdengar, ini menunjukkan bahwa kecelakaan ini tidak alami. Mereka diserang.Samudera langsung tahu apa yang harus ia lakukan. Melepas sabuk pengaman Vella dengan cepat dan berkata, "Kamu tidak takut 'kan? Ayo kita keluar!""Um …." Vella mengangguk dengan binar wajah pucat yang belum hilang.Sesungguhnya kaki Vella mati rasa lantaran tabrakan tadi, hingga ia langsung jatuh ketika hendak berjalan keluar mobil."Vella ….""Aku tidak apa-apa, hanya sedikit kram, ayo!" Vella kembali bangkit

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    132. Dia Bukan Adikmu

    Vella perlahan menatap Samudera lembut, senyumnya tertarik samar kemudian bertanya, "Kamu yang melakukan semua ini?"Samudera menatap Vella sejenak, memang iya, dia yang mengatur semua kesialan yang menimpa Andin saat ini. Sejak awal dia sudah curiga bahwa Andin akan berulah sebelum olimpiade panahan dimulai agar Vella didiskualifikasi seperti saat perlombaan fashion show dulu.Karena itu Samudera terus mengawasi Andin, dia juga yang menukar jus jeruk yang mengandung afrosidiak saat Andin terpesona dengan ketampanannya. Hingga jus jeruk yang dibumbui obat cinta itu Andin minum sendiri pada akhirnya.Samudera juga mengatur seseorang untuk memberikan mawar essens di kamar nomor 202 dan menukar nomor tersebut dengan 201. Barulah ketika laki-laki hidung belang itu masuk ke dalam kamar Andin. Nomor itu dikembalikan ke tempat semula.Setelah itu Samudera memanggil adik-adiknya untuk bermain poker di kamar Vella. Mengejutkan gadisnya yang baru saja tiba.

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    131. Akhir Kebusukan Andin

    "Mumu, kamu ini kenapa? Gintuan apa?" tanya Vella terkejut melihat kedatangan Samuel yang mendadak.Tapi Samudera, ia malah tersenyum. Melihat adiknya mimisan, ia sudah tahu apa yang terjadi. Dengan pelan Samudera memanggil, "Sini!"Samuel mendekat dengan patuh, lantas duduk di lantai sambil mendongakkan wajah.Segera Samudera meraih tisu kemudian mengelap hidung adiknya dengan lembut dan telaten seperti kakak yang baik.Vella tidak ingin mempedulikan tingkah kakak beradik yang kadang penuh penindasan, tapi kadang juga hangat dan lembut membuat hati orang meleleh seperti ini. Ia segera keluar memeriksa apa yang terjadi.Semua orang berjubel memenuhi kamar no. 202, Vella pun menelusup masuk di sela-sela kerumunan semua orang. Harum aroma mawar pekat segera memenuhi ruang hidung Vella.Keterkejutan tak bisa dielakkan manakala berhasil menerobos kerumunan orang banyak."Andin!!!" Itu hardikan seorang kakak yang kecewa terhadap kelakuan adiknya.Andin yang menangis terisak sambil menutupi

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    130. Disuruh Nonton Begituan

    "Tu-tuan muda kedua?" Kepala sekolah langsung gagap mendengar pertanyaan Samuel. Sementara semua orang masih tercengang melihat pemandangan ini. Di atas kasur ada Samuel, Zio, Zoya dan juga Sabrina yang sedang bermain poker. Sementara di sofa single ada Samudera yang duduk dengan tenang sembari memainkan ponsel. Tentu saja semua orang bertanya-tanya, bagaimana para tuan muda ini bisa di kamar Vella? Terutama Rino yang pernah mencurigai Samudera adalah kekasih tersembunyi Vella. Sekarang terkaan itu semakin kuat. "Kalian ngapain ramai-ramai masuk ke sini? Ingin ikut bermain poker bersama kita?" Lagi Samuel bertanya ketus. "Tuan muda kedua, sepertinya ini hanya salah paham. Tadinya kami mendapat laporan yang tidak pantas, jadi kami buru-buru datang ke sini." Kepala sekolah mulai menjelaskan. "Laporan tidak pantas apa?" Samuel kembali bertanya ketus. "Katanya Vella membawa laki-laki ke kamarnya, makanya kami ingin meluruskan?" Kepala sekolah kembali menjelaskan. "Kalau ada laki-l

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    129. Kamar No. 201

    Saat Andin duduk tenang bersama Vella nyatanya Rino juga tak bisa menahan diri untuk mendekat ke arahnya. Saat itu juga Vella mulai merasa tidak nyaman. Dia menghabiskan jus jeruk yang ia pegang kemudian beranjak berdiri."Vel, kamu mau kemana?" tanya Rino segera."Bukan urusanmu." Vella berlenggang pergi usai menyelesaikan kalimatnya.Senyum Andin semakin merekah ketika melihat gelas Vella kosong. Ia juga sudah tidak tertarik berdiam diri di tempat itu."Kak Rino, aku akan beristirahat. Besok aku akan berkompetisi, jadi aku harus mempersiapkan diri dengan baik. Aku pergi dulu ya." Tidak menunggu jawaban dari Rino, Andin segera berdiri dan menyusul Vella.Vella sadar itu, sesampainya di koridor wisma atlet, ia menghentikan langkah dan menatap Andin lekat."Kamu mau apa?" tanya Vella dingin."Aku … aku mau kembali ke kamarku, Kak. Kamu menginap di kamar nomor berapa? Aku di kamar nomor 202."Vella mendengkus ding

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    128. Jus Jeruk

    Vella tertegun sembari berbaring menyamping di tempat tidurnya tanpa merasakan kenyamanan.Pandangannya kosong, sesekali diwarnai dengan embusan napas kasar yang terasa hangat menyentuh ujung bibir.Sampai telinganya mendengar suara pintu terbuka, perlahan Vella segera memejamkan mata.Tempat tidur bergoyang ringan, aroma maskulin semakin mendekat diikuti pelukan hangat dari belakang."Kamu sudah tidur?" bisik Samudera di dekat telinga Vella.Vella bergeming, tak ingin merespon pertanyaan Samudera. Dia tidak ingin meledak, hanya mencoba meredam kekacauan hati seorang diri.Kecupan sayang Vella rasakan di atas telinganya. Berikut suara rendah yang menenangkan."Jangan takut, aku tidak akan pernah meninggalkanmu."Meski Vella tidak terisak, tapi Samudera tahu Vella baru saja menangis. Bantal yang basah sudah cukup mewakili perasaan Vella saat ini.Kecupan sayang itu kembali mendarat, pelukan Samudera juga

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    127. Aku Ingin Lebih Cepat!

    Suara serak di depan pintu yang masih tertutup juga menarik perhatian Edgar untuk menoleh. Sementara Vella langsung menatap Samudera seakan berkata, 'Lakukan sesuatu!'Kedatangan kakek Baswara secara mendadak di hadapan Edgar, tentu akan menimbulkan masalah lain.Sebaiknya hanya sedikit orang yang tahu tentang pernikahan Vella dengan Samudera, paling tidak sampai mereka lulus sekolah.Samudera pikir juga begitu, saat ini dia belum menemukan keberadaan Vita. Membiarkan Edgar dan kakek Baswara bertemu pasti akan membuat masalah lebih runyam.Samudera segera meraih ponsel dan mengirim pesan dengan cepat."Apa kamu datang bersama seseorang di sini?" tanya Edgar pelan.Tapi belum sempat Samudera menjawab, suara gaduh di luar kembali terdengar."Kakek salah tempat, acaranya bukan di sini. Ayo, Kek. Mama dan papa sudah menunggu!""Kakek jangan jauh-jauh dari kami, aku mau menagih oleh-oleh kenapa sudah hilang?""Atau jangan-jangan Kakek datang dengan tangan kosong ya hingga ingin menghindari

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    126. Kakek ….

    Di restoran Galaksi Samudera sudah duduk dengan tenang di mansion 8, ruangan eksklusif yang dia pesan setelah menerima telepon dari Vella bahwa Edgar ingin bertemu. Seperti biasa, Samudera selalu tenang sama sekali tidak menunjukkan kepanikan. Berbeda dengan Vella saat ini, ia mulai sedikit gugup sambil berjalan di sebelah Edgar menuju ke mansion 8. Ini pertama kalinya Edgar bertemu dengan Samudera, Vella takut Edgar akan memberi pertanyaan aneh dan juga menekan. Samudera memang seperti orang asing yang tiba-tiba muncul di kehidupan Vella. Jadi kemungkinan besar Edgar akan lebih protektif terhadap Vella. Sembari merengkuh lengan papanya, Vella mulai berbisik, "Pa, nanti Papa jangan memberi pertanyaan yang aneh-aneh ya? Jangan menakut-nakutinya." Permintaan Vella ini segera menciptakan senyum geli yang terlihat samar di bibir Edgar, ia pun menjawab santai, "Kalau takut ya putus saja." "Tch … mendadak aku menyesal mengajak papa bertemu dengannya," gerutu Vella lirih, tapi masih bi

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    125. Telepon Pacarmu Papa Ingin Bertemu

    Di sofa ruang bacanya Edgar tertegun sendirian menatap sebuah foto kebersamaannya dengan Vella dan Vita sebelum Andin dan Indina tiba. Dulu mereka sangat bahagia layaknya keluarga yang sempurna, tapi Edgar menghancurkan semuanya dengan sebuah penghianatan.Sekarang rasa bersalah itu seperti menumbuknya menjadi serpihan debu yang tak berguna.Edgar sadar semua rentetan masalah ini berawal dari penghianatannya terhadap Vita, hingga Vella juga harus menanggung dampak dari perbuatannya.Sekarang dia tidak punya sanggahan jika Vella menilainya sebagai seorang ayah yang buruk. Edgar sendiri juga merasa dirinya bodoh dan hanya menciptakan kesedihan di hati anak dan istrinya.Setelah mengkhianati istri cantik yang setia, dia malah membuang dan menelantarkan Vella di luar sana. Kata 'bajingan' sepertinya tak cukup untuk menggambarkan dirinya saat ini. Edgar sadar itu.Edgar tidak menoleh ketika seseorang hadir di sebelahnya tanpa berkata, dia tahu itu Vella. Hanya saja dia tidak punya kata-k

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status