Share

Bertingkah Aneh

Penulis: CacaCici
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Orangnya kamu," ucap Alana, mendongak ke arah Raka yang berdiri di depannya karena pria ini jauh lebih tinggi darinya. Setelah mengatakan itu, wajah Alana memucat. Dia lega akan tetapi juga takut secara bersamaan.

Raka terdiam seketika, raut gusar dan marah di wajah langsung lenyap. Dia menatap tak percaya pada Alana, mengerjap beberapa kali kemudian tiba-tiba saja …-

Brak'

Raka buru-buru beranjak dari sana, menabrak kaki kursi santai dan membuatnya terjatuh.

"Ra-Raka …." Alana menghampiri dan berniat membantu. Akan tetapi sebelum dia membantu, Raka lebih dulu berdiri kemudian berlari secepat mungkin dari sana.

Alana menatap kepergian Raka dengan mimik muka campur aduk. Dia kaget melihat Raka dan khawatir secara bersamaan. Raka meninggalkannya setelah Raka tahu dialah crush Alana. Kenapa? Apa karena selama ini Raka hanya penasaran siapa crush Alana sehingga setelah dia tahu Raka merasa tak butuh Alana lagi? Tapi-- sempat tadi, Alana melihat wajah suaminya yang memerah. Akibat mara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Rahasia Sakit Lucas

    Orang gila mana yang menyiram tanaman tengah malam? Dan mengenai perasaan … apa pria ini tak ingin membahas lagi? "Humm." Raka berdehem singkat, segera beranjak dari sana. Alana yang bingung harus bagaimana, mengikuti pria itu dari belakang. Raka sangat aneh malam ini. Hari ini suaminya seperti martabak komplit, banyak rasa dan campur. Ketika pagi, Raka marah, siang sedikit manis tetapi masih menjengkelkan, malam dia romantis dan tengah malam-- aneh! "Ini kamarmu." Raka membuka pintu lalu mempersilahkan Alana untuk masuk. "Kamarku? Kita beda kamar yah?" tanya Alana pelan serta hati-hati. Seketika Raka menatapnya tajam. "Kau ingin pisah kamar? Apa arti ungkapanmu tadi-- jika aku adalah crushmu? Hanya pemanis atau penyenang karena kau kasihan padaku?" 'Sekarang dia menjadi sangat sensitif.' batin Alana, mengamati raut muka kesal Raka. "Aku hanya bertanya karena kamu bilang ini kamarku. Kalimatmu membingungkan, Raka." "Ouh, aku yang salah ternyata." Raka bergumam pelan. "Ini kamar

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Keraguan yang Besar

    "Bagaimana dia mengenal Nolan dan bagaimana bukti itu bisa ditangan Nolan?" tanya Zahra penasaran. Sekarang dia paham ancaman apa yang diberikan Deana padanya, ini tentang apa yang Nolan lakukan padanya lima tahun yang lalu. Namun, yang tak membuat Zahra paham adalah kenapa Deana mengenal Nolan? Bukankah Nolan diasingkan di keluarga Melviano. Nolan sendiri yang mengaku jika dia gak dikenalkan di keluarga besar Melviano. "Sebelum Nolan menculikmu lima tahun yang lalu, dia lebih dulu menemui Brian untuk membalas dendam padanya. Sejak awal masalah Nolan adalah Brian, dan dia menjadi gila karena dendam dalam dirinya. Dia menemui Brian lalu mengatakan akan menghancurkan cucu kesayangannya, yaitu Zein. Dia akan merebutmu dari Zein lalu melakukan hal keji padamu agar Zein tidak lagi menginginkanmu."Mendengar itu, Zahra meringis dalam hati. "Tetapi Nolan tidak seperti itu, Ayah. Dia punya dendam akan tetapi dia juga punya hati untuk tak melukai seseorang yang tak bersangkutan dengan denda

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Pelindungmu

    "Ayah mengkhawatirkanmu, Aurelia." Lucas berkata berat. "Tak ada yang perlu Ayah khawatirkan. Ancaman Deana hanya kacang." Zahra meyakinkan, "Ayah hanya perlu tak terhasut oleh permainannya. Santai saja.""Hah." Lucas menghela napas pelan. Meskipun Zahra sudah meyakinkan dirinya, tetap saja dia khawatir pada putrinya. "Aku pergi dulu, Ayah. Istirahat lah dan tolong jangan terpengaruh oleh Deana. Cukup sekali Ayah diperdaya oleh perempuan licik itu," ucap Zahra. Dia mencium pipi ayahnya kemudian segera beranjak dari sana. Senyumannya mengibar lembut akan tetapi setelah keluar dari kamar sang ayah, senyuman itu langsung redup. Kenyataannya Zahra khawatir! Meskipun tadi dia meyakinkan ayahnya jika Zein tak akan terperdaya oleh rekaman percakapan Nolan dan Brian, tetapi Zahra sejujurnya takut. Zahra masuk ke dalam kamarnya sendiri lalu duduk di sofa sembari melamun. Zahra mengusap perutnya yang mulai buncit, dan perlahan matanya memanas. Ya Tuhan! Zahra semakin panik. 'Zein … apa di

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Raka yang Manis Lagi

    "Aku sudah memperlihatkan rumah kita padamu, apa kau masih tak ingin pindah?" tanya Raka, memasuki kamar dengan buket bunga Edelweis–bunga kesukaan istrinya. Alana yang sedang membaca buku, reflek mendongak pada Raka. Dia cukup kaget karena suaminya baru pulang dan Raka langsung menanyakan perihal rumah padanya. Akan tetapi, dia lebih terkejut saat melihat bunga yang Raka bawa. Apa untuknya? "Ini." Raka memberikan bunga tersebut pada Alana, setelah itu langsung mengacak pucuk kepala istrinya dengan penuh kasih sayang. "Kau semakin cantik. Bunga yang kubawa bahkan langsung layu setelah berhadapan dengan kecantikan mu." Alana menaikan kedua alias, menggembungkan pipi sedikit karena salah tingkah oleh ucapan Raka. Tadi pagi pria ini menawarkan roti sobek diperutnya sekarang … menggombal? Ya Tuhan, jantung Alana tidak kuat. "Bu-bunganya cantik. Tidak layu sama sekali," jawab Alana. "Mengenai rumah, kita harus kembali bicarakan dengan Tuan Lucas, Raka. Dan … aku memang tidak tega menin

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Hukuman untuk Pengusik

    "A-aku minta maaf …." Seorang perempuan yang sudah babak belur dengan penuh darah yang keluar dari pipi, memohon terus pada sosok pria mengerikan di hadapannya. "A-- aku hanya ingin kam-kamu sadar, Zein. Zahra tidak pantas untukmu. Ka-karena dia sudah disentuh oleh …-" Plak'Sebelum ucapannya selesai, Zein lebih dulu melayangkan tamparan kuat pada pipi perempuan itu. Deana yang awalnya bertekuk lutut di hadapannya, terhempas kasar pada lantai. "Jaga ucapanmu, Sialan." Zein mengangkat kaki lalu menginjak kepala Deana–tanpa belas kasih sedikitpun. "Wanita yang sedang kau coba rendahkan adalah istri dari seorang Zein Melviano, wanita terhormat," geram Zein, semakin memperkuat tekanan pada kakinya yang menginjak kepala Deana. "Argkkk …." Perempuan itu hanya bisa berteriak dan menjerit, menarik kaki Zein agar menjauh dari kakinya. Pria ini iblis! "Katakan, kau ingin mati seperti apa? Dicincang atau … dimasukkan dalam kandang beruang lapar, Humm?" tanya Zein, menjauhkan kaki dari kepala

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Kehancuran Enda

    'Ka-kamu jahat!' Tut'Rahang Raka mengatup, langsung menjauhkan telepon dari telinga setelah sambungan terputus. Di sisi lain, melihat kemarahan suaminya, Alana berdiri dari ranjang, reflek menatap takut serta gugup. Dia mendengar ucapan Enda karena volume suara yang mungkin kuat. Anak perempuan itu meninggal dunia karena terlambat mendapatkan donor darah. Alana mendadak gelisah, semakin gugup ketika Raka menatapnya–masih dengan raut marah. Apakah Raka akan memarahinya? Karena sejak tadi Enda sudah menghubungi, Alana yang tak cepat menyerahkan HP pada Raka. "Aku …-" Alana bergerak tak nyaman, mencengkeram pinggiran dress tidur yang ia kenakan saat Raka menghampirinya. "Wanita itu sudah gila." Raka tiba-tiba berkata, meletakkan HP kembali ke atas nakas. "Anaknya yang mati, kenapa aku yang disalahkan? Cuih, dia pikir dia siapa?!" geram Raka, duduk pinggir ranjang–masih dengan raut muka marah. 'Ya Tuhan. Kupikir Raka marah padaku karena terlambat memberikan HP-nya. Ternyata dia mar

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Berakhir

    "Bukan hanya mencemarkan nama baikku, tetapi kamu juga membunuh putraku!" Wira Prasyogi–mantan suami Enda, begitu murka. Dia baru beberapa minggu ini kembali ke negara ini untuk mencari Enda yang melarikan anak-anaknya. Tak menyangka jika Enda telah mencemarkan nama baiknya dihadapan keluarga Melviano dan beberapa petinggi lain. Wira hampir tak ada muka, dituduh selingkuh serta menelantarkan anak istrinya. Padahal dia bercerai dengan Enda karena perempuan ini yang meminta, entah karena alasan apa. Wira awalnya tak membiarkan karena dia mencintai Enda. Akan tetapi Enda mulai bersikap dingin padanya dan kerap kali menyiksa anak-anak mereka. Enda juga berselingkuh dengan sekretarisnya. Hingga pada akhirnya Wira putus asa dan berakhir menceraikan Enda. Hak asuh jatuh padanya akan tetapi Enda membawa kabur kedua anaknya. Wira terus mencari dan beberapa hari yang lalu dia tahu Enda di negara ini. Itupun karena dihubungi oleh Raka, memakinya karena tuduhan Enda yang mengatakan jika dia ta

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Nail Story [NS 1] Dipaksa Menikah

    --21 tahun kemudian--Seorang pria dengan wajah tampan terlihat memasang raut muka dingin, menatap kakeknya intens. Orang tuanya juga ada di sana, akan tetapi tak ada yang bisa menghentikan keinginan kakeknya. Nail Leonardo Melviano, pria dengan wajah rupawan dan mempesona tersebut saat ini tengah diselimuti kekesalan. Nail seorang Melviano sejati, dia sulit ditundukkan dan hidupnya miliknya. Dia sangat tak suka diatur ataupun dipaksa. Tetapi hari ini, kakeknya–Lucas Yudistia, memaksanya untuk segera menikah. Jika tidak, Nail tak diperbolehkan menjadi ahli waris. Bahkan untuk mendapatkan Krystal'Royal pun, Nail dihalangi. "Kakek hanya ingin menimang cucu buyut sebelum Kakek tiada. Kakek menginginkan anak laki-laki, berharap berjumpa dengan pewaris generasi ketujuh Yudistia, sebelum Kakek tiada," ucap Lucas dengan nada bergetar dan lemah. Tubuhnya sudah bungkuk dan tak sekuat dahulu. Hidupnya mungkin tak lama lagi. Zahra adalah pewaris kelima Yudistia, yang saat ini kembali memimp

Bab terbaru

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 103–Dikunjungi Pacar

    "Pulanglah lebih dulu, Nak," ucap Zahra, tersenyum lembut dan hangat pada Nail. Tatapannya begitu sendu, berkaca-kaca karena merasa kasihan pada putranya. Tiga tahun! Ternyata selama itu Nail tak pernah pulang, Nail selalu berada di sini–demi menjaga orangtuanya. Zahra baru tahu ini karena Aiden memberitahunya. Sedangkan Aiden, dia beberapa kali menyuruh Nail kembali ke negara mereka untuk mengunjungi Agatha, akan tetapi Nail menolak karena beberapa alasan. Sekarang Zahra sudah mulai membaik, oleh sebab itu Aiden berani mengatakan hal tersebut pada mama mereka. "Mama dan Papa juga akan pulang secepatnya," lanjut Zahra, meraih tangan Nail lalu menggenggamnya erat. "Pulang, Nak. Temui istri dan anak-anakmu."Nail tersenyum kecut, menggelengkan kepala dengan pelan. "Agatha tidak membiarkanku pulang jika tak membawa Mama dan Papa. Jadi cepatklah sembuh, Mah," ujar Nail lembut, menatap wajah teduh mamanya dengan manik sendu. Mamanya duduk di kursi roda, pada kening mamanya ada sebuah b

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 102–Kuperingatkan Kalian

    "Ya, aku bersedia." Agatha menjawab cepat, tiba-tiba saja dia membuka sandal yang ia gunakan kemudian mengangkatnya tinggi. "Bersedia memukul kepalamu dengan ini," ucapnya, kemudian mengayunkan tangan yang memegang sandal tersebut. Bug' Jidan awalnya mengira Agatha hanya mengancam. Ternyata Agatha benar-benar memukulnya dengan sandal tersebut. Jidan melebarkan mata, menatap tak percaya saat sandal tersenyum secara kasar menyapa kepalanya. "Masih tak ingin pergi yah? Oke!" Agatha melepas sandal satu lagi, mengunakan kedua sandal untuk memukul Jidan. Pria itu membelalak lebar, menghindari pukulan Agatha lalu buru-buru pergi dari sana. "Sialan kamu!" jerit Agatha kesal setengah mati pada Jidan. Jidan nyengir ketika akan masuk dalam mobil, mengedipkan mata secara genit ke arah Agatha. "Aku yakin sebentar lagi kamu akan jatuh cinta padaku, Agatha. Aku sangat tampan dan soft." Bug' Agatha yang kesal luar biasa, kembali meraih sandalnya lalu melemparnya pada Jidan. Pria terk

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 101–Dia Punya yang Lain?

    "Aku sangat merindukanmu, Tata. Kapan aku boleh pulang, Humm?" ucap Nail dari seberang sana. Sejujurnya mata pria yang katanya sangat kejam tersebut terlihat memerah dan digenangi bulir kristal, akan tetapi karena dia dan Agatha berbicara lewat ponsel, Agatha tak kentara jelas melihatnya. Nail sangat merindukan Agatha. Dia tidak bohong! "Jika Mama dan Papa sudah sembuh, barulah Mon Tresor kembali." Agatha menjawab dengan nada lembut, tak menghilangkan keceriaan di wajahnya. Namun kenyataannya, Agatha rasanya ingin menbagis. Matanya sudah panas dan berair, ingin menangis karena menahan gejolak rindu yang melanda. Percayalah! Ini tidak mudah, akan tetapi mereka harus bertahan. "Keadaan Mama sudah jauh lebih baik," ucap Nail tiba-tiba, tersenyum tipis di bibir, "sebentar lagi kita akan bertemu," lanjutnya. Agatha melebarkan senyuman. "Aaaa … aku tidak sabar. Semangat semangat semangat! Mon Tresor harus semangat merawat Mama dan Papa. Oh iya, bagaimana dengan kondisi Papa?" "Papa su

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 100–Jangan Pulang

    Tiga tahun kemudian. "Ini adalah hari kematian Kakek, tahun ketiga yang menyedihkan untuk kita semua." Agatha menoleh pada Syakila, tersenyum tipis pada sahabatnya tersebut untuk menyalurkan kekuatan dan cinta. Benar sekali! Ini adalah hari kematian kakek Lucas, tahun ketiga mereka kehilangan semuanya. Tiga bulan setelah Agatha melahirkan, Nail bepergian ke luar negeri. Di sisi lain, Zein, Zahra, Alana dan Raka, juga pergi ke sebuah negara untuk menghadiri acara penting. Nail pergi ke negara berbeda dari orangtuanya, dan dia ke sana untuk kepentingan bisnis. Nail di sana selama sebulan, dan berencana pulang setelah urusannya telah selesai. Namun, niatnya untuk pulang tertunda karena orangtuanya dan kakeknya kecelakaan saat akan kembali ke negara ini. Bukan hanya sekedar kecelakaan, akan tetapi ada campur tangan seseorang yang membenci keluarga Melviano. Tak lain adalah orangtua Soraya, mereka balas dendam karena menghancurkan kehidupan Soraya. Vidio buruk Soraya dengan beberapa p

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 99–Kelahirannya

    "Kau sangat cantik." Deg' Agatha mendongak seketika, menatap gugup pada Nail. Pipinya memerah karena mendengar pujian dari suaminya, dan bibirnya menahan untuk tak tersenyum. Namun, ketika melihat raut muka Nail yang lempeng, Agatha memilih kembali menunduk–memanyunkan bibir sembari meremas bagian gaun di atas pangkuannya. Agatha sepertinya hanya salah mendengar. Nail tak lagi memuji dirinya, Agatha hanya salah pendengaran. Mungkin saking inginnya mendapat pujian dari suaminya. Tiba-tiba saja tangan Nail terulur, menyentuh dagu Agatha secara lembut. Dia menaikkan dagu istrinya, membuat Agatha reflek mendongak–menatap tepat ke arah Nail. "Kau sangat cantik, Tata," ucap Nail lembut, menatap berat ke arah Agatha. Sempurna! Wanita ini terlihat begitu cantik di malam hari ini, gaun biru ini sangat indah setelah berada di tubuh Agatha. Kulit Agatha bersinar terang apabila dibawah cahaya, efek dari sparkling yang menempel pada gaun. Istrinya bak Dewi bulan, cantik dan indah! "Kau

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 98–Aku Kurang Cantik?

    "Daddy jika ingin tersenyum, tersenyum saja. Tak ada yang melarang," ucap Sagara dengan nada yang terkesan ketus, mendongak pada daddynya yang duduk bersebelahan dengannya. Sagara tentu iri! Bagaimana bisa monster cap kuku Setan ini bisa sangat menginspirasi mommynya? Kenapa bukan Sagara yang jelas-jelas baik hati, anak yang rajin dan suka membantu orang tua? "Humm." Nail berdehem datar, menatap putranya dengan tatapan lempeng. Namun, setelah itu dia berdecis geli, terkekeh pelan setelahnya sembari mengacak surai di pucuk kepala putranya. "Cih, mommy sangat menggemaskan," ucap Nail, benar-benar salah tingkah. Damage-nya begitu dahsyat, hingga rasanya Nail terus-terusan ingin tersenyum. Sagara menatap berang pada sang daddy, cukup kesal karena rambutnya terus diacak oleh daddynya. Sedangkan Nail, saat papa, paman dan kakeknya menoleh ke arahnya, seketika itu juga dia memasang wajah lempeng–pura-pura tidak merasakan apapun setelah mendapat pujian dari Agatha. Lalu setelah para pria

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 97–Senyum Tidak Dilarang

    "Yah, benar sekali. Lukisanku telah dirusak oleh seseorang." Agatha menoleh sinis pada Laila, "sejujurnya aku sempat down karena lukisanku rusak. Bukan masalah tak punya ide, tetapi mengerjakan lukisan itu memakan banyak waktu. Aku senang saat melukis, tetapi tak bisa dipungkiri melukis sangat melelahkan. Setiap kali selesai melukis, pasti aku akan menjadi nenek-nenek. Pinggang sakit, punggung pegal, leher terasa akan patah, kaki kesemutan. Yah, seperti nenek-nenek. Dan … dengan seenaknya seseorang merusak lukisanku. Siapa yang tak marah?" Lagi-lagi para tamu tersenyum mendengar ucapan Agatha. Ah, mereka sangat suka mendengar coleteh perempuan menggemaskan ini. Sangat lucu! "Tapi tenang! Sejatinya kemampuan pelukis itu bukan pada hasil, akan tetapi pada proses dan ide. Itu yang Mama dan Papa katakan padaku." Agatha berucap dengan ceria, dia lalu menoleh pada mamanya kemudian membungkuk hormat, "Mama, Agatha berterimakasih padamu. Lagi-lagi Mama menginspirasiku dan aku semakin meng

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 96–Agatha?

    "Itu mirip seperti lukisan Agatha." Orang-orang mulai berbisik karena mendengar ucapan salah satu pelukis tersebut. Sedangkan Laila, dia panik dan terlihat gugup. "Jangan asal menuduh. Ini lukisan yang kubuat, hasil pemikiran ku sendiri." Laila memekik, berucap dengan suara kuat supaya orang-orang percaya padanya. Almira maju ke depan, Laila seketika mendekat karena mengira Almira akan menolongnya. Laila bisa masuk ke tempat ini berkat bantuan Almira, dia yakin sekali Almira akan membantunya. Karena jika tidak nama galeri milik Almira, bahkan nama Almira sendiri bisa rusak. "Ya, benar. Lukisan ini memang mirip dengan lukisan Agatha–putriku," ucap Almira lantang, mengejutkan orang-orang karena tak menyangka jika Almira adalah ibu dari Agatha. "Ti-tidak. Aku tidak mungkin plagiat. Aga-- Nyonya Almira membela Agatha karena dia putri anda. Iya kan?" Laila bersikeras tak mengakui perbuatannya. Almira menoleh pada Laila, tersenyum tipis namun penuh isyarat. Almira memberi i

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 95–Plagiat Agatha?

    Agatha dengan ragu mengatakan langsung alasan kenapa dia marah pada suaminya. "Aku sangat ingin mangga muda dan aku memintanya pada Mon-- Kuku Setan ini!" Agatha menyolot di akrih kalimat, melotot galak pada suaminya kemudian memukul paha Nail kembali. Mendengar sebutan Agatha pada Nail, orang-orang di sana menahan tawa. Sedangkan Agatha lanjut berbicara, "dia bilang, dia akan mencari mangga muda untukku. Tetapi-- Kuku Setan ini bukan memberiku mangga muda, Kuku Setan ini memberiku jelly berbentuk mangga." "Yang penting mangga," jawab Nail tanpa dosa. Bug' Agatha kembali memukul lengan Nail, dengan sekuat tenaga sehingga suara pukulan terdengar. "Kamu mempermainkanku. Dasar Kuku Setan! Aku benciii! Agrkkk--" Agatha menjerit tertahan sembari menengada ke atas. Kemudian, dia mengigit lengan Nail sekuat mungkin–melampiaskan rasa kesal yang melandanya. Agatha kehilangan kendali, tak peduli lagi jika saat ini mereka dihadapan keluarga besar Melviano. "Nail." Zahra geleng-geleng k

DMCA.com Protection Status