Share

Berhenti Memanggilku Tuan

"Ouh, mulai peduli." Zein berkata enteng, tersenyum menjengkelkan pada Raka kemudian berjalan mendekati anak-anaknya. "Kemasi tas sekolah kalian, kita pulang."

Kedua anak itu bergegas mengambil tas masing-masing.

"Zein, Nail dan Aiden masih ingin bermain di sini, jangan bawa mereka pulang," ucap Raka, menatap datar ke arah Zein yang telah duduk di sebelah Alana. "Dan … ada empat kursi kosong di sini," kodenya.

Zein langsung menatap sekitar, memperhatikan setiap kursi yang ada di sana. Hingga dia sadar jika dia duduk di sebelah Alana. Zein langsung menatap Raka, menaikkan sebelah alis lalu terkekeh mengejek. "Alana sudah menjadi aunty-ku. Jadi santai saja, Pak Tua," ejek Zein, berdecis geli di akhir kalimat.

Lucu juga pamannya. Menolak mengakui perasaannya pada Alana akan tetapi, Zein duduk di sebelah Alana saja Raka sudah terlihat kebakaran. Bodoh! Padahal Raka tahu betapa seorang Zein sangat menggilai Zahra-nya, tak bisa diduakan dan tak akan berpaling juga.

Namun, karena menghar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status