Share

24. Kesucian yang Murahan

Mobil mewah berhiaskan bunga indah itu berhenti. Liera terbangun dari lamunan panjangnya dan melihat keluar jendela. Sebuah rumah besar yang sangat megah terpampang di hadapannya.

Sayangnya, Liera bisa melihat betapa sunyinya rumah itu, yang membuatnya tampak mati meskipun banyak lampu dinyalakan.

Tapi tak apa. Liera terbiasa oleh kesunyian. Dia lebih nyaman hidup sendiri. Bahkan jika orang-orang mengatakan bahwa hidupnya begitu hampa, Liera hanya bisa mengatakan bahwa ia nyaman pada kehampaan itu.

Yah, meskipun sekarang ia akan memiliki teman serumah...

Tok tok tok

"Tidak mau turun?" Tanya Jovan setelah mengetuk jendela mobil dari luar.

Liera menghela nafas, mengambil tas kecilnya yang lebih mahal dari rumah pribadinya disamping.

Ia membuka pintu. Jovan sudah lebih dulu berjalan masuk kedalam rumah.

Mengikuti Jovan, Liera tak ingin banyak bicara. Pikirannya mengalir pada tempat tidur yang dimiliki rumah mewah ini. Mungkinkah kapasnya terbuat dari benang-benang emas yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status