Share

45. Angannya Pada Laura

“Tidak, kamu—” Belum sempat Jake menjawab, mereka mendengar suara yang tiba-tiba hadir dari sebelah kanan Jake berdiri.

“Selamat pagi, Tuan,” sapa suara bariton seorang pria yang diikuti oleh kemunculannya, Farren.

“Pagi, Farren,” balas Jake sembari mengalihkan matanya dari Fidel pada kedatangannya.

“Semalam Tuan Jake bilang ada dokumen yang harus saya ambil ke rumah,” jelas Farren sebelum Jake bertanya ada urusan apa ia ke sini.

Jake mengangguk membenarkannya, “Iya, dokumennya ada di kamarku. Naiklah, ikut denganku!” pintanya kemudian memandang Fidel yang tampak mendengus dengan malas.

“Kamu bisa tunggu sebentar di sini, Fi?” tanya Jake. “Aku akan kembali sebentar lagi.”

“Ya,” jawab Fidel singkat.

Jake menemukan ada raut tak suka di wajahnya meski ia menunjukkan senyumnya yang manis.

Gadis itu memandang Farren—yang mengikuti kepergian Jake—dengan tatapan kesal, tetapi sepertinya pemuda itu tampak tak peduli dan lebih memilih untuk mengikuti Jake yang pergi ke kamar. M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Dwi Nur Fatimah
kesurupan gak tuh... wkwkkkk tengkyu farren, bisa menghalangi niat terselubung nya si ondel ondel.
goodnovel comment avatar
Nissya
wkwkwk rasanya pingin jungkir balik deh jake bisa berikan bunga mimpi apa ya aku ......?
goodnovel comment avatar
Eva
Ini mah si jake bener bener udah nggak ada rasa sama si Fidel. Dan si perkedel juga banyakan alasan pakai bawa bawa nama tante alina supaya jake nggak nolak. Untunglah ada si farren yang peka... dan si jake lagi kesurupan hantu rindu kayanya wkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status