Share

115. Skandal Yang Tertinggal

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-24 13:16:15

Siang hari ini, Laura baru saja selesai menjalani dialisis pertamanya dengan melakukan cuci darah. Sekujur tubuhnya terasa nyeri meski selama proses itu berlangsung ia tak merasakan apapun. Efeknya justru terasa saat ia berbaring di atas ranjang di dalam ruang rawat naratama miliknya.

Saat ia berpikir ingin tidur sejenak, sebuah panggilan yang masuk ke dalam ponselnya membuatnya mengurungkan hal itu.

Dari Agnia—ibunya—yang kemudian diterima oleh Laura sehingga suara di seberang sana menyapanya terlebih dahulu.

“Laura,” katanya.

“Ada apa, Ma?” tanya Laura langsung pada pokok persoalan.

Tak ingin terlibat dalam perdebatan atau mendengar kalimat ibunya yang sebagian besarnya terbiasa menyakitkan.

“Benar kamu sedang ada di Guangzhou bersama dengan Jake?” tanya sang ibu.

“Iya.”

“Kelihatannya kamu sudah bisa mengambil hati suamimu,” ujarnya—yang apa tujuan Agnia mengatakan itu Laura pun tak mengetahuinya. “Tapi Mama pikir kamu masih cukup bodoh untuk tidak membuat pria itu sepenuhnya menja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Eva
Pasti Jake sama Farren sudah menyusun rencana buat mengusir si fidel dari Guangzhou. Setelah ini harusnya LauJake bersatu buat bikin si pedal gas bungkam dan malu semalu malunya
goodnovel comment avatar
Nissya
Kok ndk nyerah ya si perkedel itu atau pingin tak sepak ke planet pluto saja
goodnovel comment avatar
Christy Lino
Pelakor tuh ya emg gk ada urat malu,.sok kecakepan padahal muka udh pas2an attitude jg gk bener dasar sampah cocoknx di TPA .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   116. Kesalahpahaman Yang Menjadi Duri

    “Aku tidak ingin melihat Fidel ada di sekitarku, Jake.” Laura menatap Jake dalam, diam-diam berpikir apakah Jake akan menolak—mengingat pria itu pernah memiliki rasa yang hebat pada sosok Fidella Magali, cinta pertamanya.Namun, seberkas pikiran buruk Laura itu keliru. Sebab Jake dengan cepat mengiyakan keinginannya.Jake mengangguk sambil tersenyum. “Aku sudah meminta Farren untuk datang padanya dan memintanya pulang, karena skandal ini harusnya juga memperburuk situasi bisnis milik keluarganya, ‘kan?”Laura percaya itu tulus, matanya lebih banyak bicara daripada kata-kata.“Tenanglah … kamu bisa percaya padaku,” Jake mengarahkan tangan kanannya pada Laura yang terlambat menghindar sehingga telapak besar pria itu menyentuh puncak kepalanya dan mengusapnya.“Akan aku ambilkan minum untukmu, sebaiknya sekarang kamu tidurlah,” lanjutnya kemudian beranjak.Saat Jake akan melakukan itu, langkahnya terhenti karena Laura meraih pergelangan tangannya. Jake kembali menoleh dan menghadapkan t

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   117. Firasat Buruk Istri

    Di dalam kamar rawatnya … Laura terjaga saat ia merasa tenggorokannya kering. Ia bangun dan menggapai air dari atas meja kemudian meneguknya.Ia memandang sofa tempat di mana Jake biasanya tidur di sana untuk menunggunya, tetapi pria itu tak terlihat. Bahkan tanda-tanda ia sempat tidur di sana pun juga tak dijumpai oleh Laura.Saat Laura meraih ponselnya, ia melihat jam telah menunjuk pada pukul dua belas malam lewat beberapa menit yang terasa dingin.‘Apa dia di kamar mandi?’ tanya Laura pada dirinya sendiri. Ia menoleh ke arah pintu kamar mandi dan memutuskan untuk memanggilnya.“Jake?”Tak ada jawaban.“Jake, kamu di kamar mandi?”Tetapi hanya kenihilan yang didapat oleh Laura. Ia meremas dadanya yang terasa sesak, ada kecemasan yang samar menghantuinya. Firasatnya buruk ….‘Apa dia pergi ke luar?’ tanya lain kembali timbul di dalam hatinya.Ia memutuskan untuk menghubungi Jake, setidaknya untuk memastikan di mana keberadaan pria itu. Atau untuk menepis firasat buruk yang tumbuh p

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   118. Di Atas Ranjang Fidella Magali

    “Kalian?!” Fidel yang terkejut melihat pintu yang terbuka dan kedatangan Laura serta Farren segera melompat turun dari atas Jake. Ia meraih selimut untuk menutupi tubuhnya, diselubungi oleh kebimbangan, benaknya mempertanyakan bagaimana bisa caranya mereka menemukannya ada di sini?! “TUAN JAKE!” Farren berseru marah, memanggil Jake tetapi tentu saja itu tidak membuahkan hasil. Tuannya itu memiliki kondisi yang sama persis dengan yang dikatakan oleh Laura, tak sadarkan diri. Farren beringsut masuk ke dalam kamar itu, saat ia mendekat pada Jake, bau alkohol tak begitu tercium dari sekitar bibirnya. Yang artinya ia pasti tumbang karena faktor lain, diberi obat-obatan misalkan. Meski Farren tahu siapa yang melakukan ini, dan kepalanya yang telah mereka ulang bagaimana Jake sampai di ranjang ini, Farren sadar ini bukan waktu yang tepat. Ia sekilas menoleh pada Laura yang terpaku di ambang pintu. Matanya menatap lurus pada Fidel yang menepi dan menyandarkan punggungnya di dinding.

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   119. Ciuman Kerinduan

    Fidel melihat punggung bidang Farren yang tengah memapah Jake untuk keluar dari kamar ini. Langkah kaki mereka menghilang disertai oleh pintu kamar yang tertutup dengan cukup keras, berdebam, seolah itu adalah sebuah peringatan!Fidel melepas selimut yang menutupi tubuhnya, ia melemparnya ke lantai dan menginjak-injaknya dengan sangat marah.“Sialan! Sialan!” umpatnya tak terkendali.Napasnya naik turun diburu oleh amarah. Matanya memanas mengingat tatapan Laura yang nyalang menghujam jantungnya. Ketenangan yang diberikan oleh istri Jake itu seolah sedang mengolok-oloknya, bahwa Fidel tidak akan bisa menang dari Laura, sampai kapanpun!Mengingat itu saja membuatnya meledak.Ia melemparkan barang-barang di atas meja, tak begitu melihat apa saja yang tertata di sana karena wajahnya tertutup oleh sebagian rambut panjangnya yang basah oleh keringat dingin.Fidel tidak pernah merasa takut saat berhadapan dengan seseorang, tapi yang barusan itu ... nyalinya seperti sedang dibuat bertekuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   120. Kau Yang Terlepas

    Tangan Jake terasa kebas saat ia membawa Laura untuk berpindah dari sofa ke atas ranjang rawat miliknya. Ia baringkan perlahan, takut kesalahan kecil yang ia lakukan justru akan menyakiti Laura dengan semakin besar. Ia memanggil dokter yang tak lama kemudian datang diikuti oleh beberapa orang perawat. Jake menyisih dan memberi ruang yang lebih lebar bagi mereka. Jantungnya seperti berhenti berdetak saat ia mendengar dokter yang memeriksa Laura menoleh pada perawat dengan wajahnya yang sedikit panik. “Hubungi OR! Kita bawa pasien ke sana sekarang!” “Baik, dokter.” Begitu perawat itu pergi, perawat yang lain dengan cakap melakukan yang diminta oleh dokter agar Laura diinfus dan dipasangkan alat bantu pernapasan. “Apa yang terjadi, Dokter?” tanya Jake, setidaknya ia ingin tahu sedikit saja mengapa Laura tiba-tiba tak sadarkan diri. “Padahal dia baik-baik saja sebelumnya.” “Tubuh Bu Laura melemah, Pak Jake,” jawab dokter, seperti sedang menata kalimat untuk menjelaskannya pada Jake

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   121. Takdir Laura

    Ketakutan memburu Jake, memberinya kecemasan hebat yang menusuk setiap petak di dalam dadanya yang berpikir bahwa ini adalah akhir dunia jika dokter keluar dengan mengabarkan hal buruk ... hal yang paling buruk ... seperti ... kematian.Sepasang netranya menghangat saat dokter Xiao mengatakan, “Mohon maaf karena kami tidak bisa menyelamatkan satu ginjal Bu Laura karena itu memang benar-benar rusak,” ujarnya. “Tapi kondisi satu ginjal lain miliknya dalam kondisi yang baik, dan operasi berjalan dengan lancar.”Jake mematung di tempat ia berdiri, kepalanya tertunduk, diguyur ribuan liter es batu yang melunturkan semua gelisah yang mengekang sekujur tubuhnya selama Laura ada di dalam sana.Matanya terpejam dengan lega, selama lebih dari enam puluh detik yang ia lakukan hanya mengatur napasnya yang naik turun, hingga Farren mewakilinya untuk bicara pada Dokter Xiao.“Terima kasih, Dokter Xiao,” ujar Farren akhirnya. “Kami akan menunggu kabar baik lainnya dari Anda.”“Baik. Kami akan memind

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-26
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   122. Kamu Milikku, Jake!

    “Ibuku yang melakukannya?” ulang Jake memperjelas pada Farren yang dengan cepat mengangguk.“Benar, Tuan. Nyonya Alina yang melakukannya,” jawabnya tegas. “Sebagian besar beritanya sudah berhasil diturunkan. Anda ingin aku melakukan apa?”Jake membuang napasnya dengan sedikit berat, tangannya menyapukan rambut hitamnya ke belakang. Seolah itu adalah caranya menjernihkan pikiran sebelum ia memberi keputusan pada tangan kanannya itu.“Aku yang akan mengurusnya, Ren,” jawab Jake akhirnya. “Aku akan menghubungi ibuku nanti.”“Baik.” Farren menundukkan kepalanya di hadapan Jake sebelum mengayunkan langkah kaki panjangnya untuk meninggalkan ruang rawat naratama.Menyisakan Jake serta Elsa yang masih duduk berhadapan dengan dipisahkan oleh meja.“Aku juga tahu soal skandal itu,” kata Elsa memulai kembali percakapan. “Apakah Laura juga mendengarnya, Pak Jake?”“Laura tahu semuanya, Sa,” jawabnya.“Artinya sekarang tidak ada yang Anda dan Laura rahasiakan, setidaknya ada perkembangan yang bag

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-26
  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   123. Tapi Aku Mencintai Laura

    “A-apa?” tanya Fidel, menelan ludahnya dengan gugup. “Sebaiknya kamu tidak lupa, Fi,” lanjut Jake sembari menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi dengan tangan yang bersedekap. “Bahwa keluarga Laura lah yang sejak awal dekat dengan keluargaku. Aku mengenal Laura jauh lebih dulu sebelum kamu tiba-tiba mengatakan pada semua orang bahwa kita memiliki hubungan. Seingatku … itu kamu katakan di depan anak-anak saat kita ada di bangku SMA,” lanjut Jake panjang. Membeberkan kenangan yang bisa ia ingat, bahwa memang seperti itulah adanya. Bahwa ia dan Laura sudah saling mengenal jauh sebelum keluarga Fidel dekat dengan keluarga Heizt. “Kalau tidak salah ingat, kamu tiba-tiba mengatakan kita dekat karena saat itu kamu sangat kesal pada Laura setelah dia memenangkan lomba ratu sekolah,” Jake menyipitkan matanya saat Fidel mulai bergerak tidak nyaman di tempat ia duduk. “Kamu kesal karena tidak memiliki pencapaian dibanding Laura yang bagus dalam segala hal. Karena tahu jika kamu dekat da

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-26

Bab terbaru

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   336. Jika Aku Ditanya Ingin Menjadi Seperti Siapa Pada Kehidupan Berikutnya Seandainya Itu Ada, Aku Akan Menjawab, Menjadi Milik Eve Laura.

    Tiga tahun kemudian .... .... Musim yang tak menentu membuat siang hari ini sedikit lebih mendung ketimbang hari-hari biasanya. Hembusan angin dari timur membelai rambut Laura yang baru saja keluar dari mobil. Ia tak bisa untuk tak tersenyum saat melihat anak-anaknya yang berlarian sekeluarnya dari sedan yang pintunya baru saja dibukakan oleh si papa—Jake. “Jangan tarik tangannya Senna, Jayce!” pinta Jake. “Nanti Adik jatuh loh!” “Iya, Papa,” sahut Jayce dari seberang sana, pada sisi lain halaman dan memelankan langkahnya yang baru saja menarik Jasenna. Jake memang tak pergi ke kantor hari ini. Ia menyempatkan diri untuk mengantar Jayce dan Jasenna untuk pergi ke preschool mereka. Dan baru saja ia menjemput si kembar bersama dengan Laura. "Kamu tidak akan pergi ke kantor?" tanya Laura, menoleh pada Jake yang malah duduk di teras alih-alih masuk ke dalam rumah. "Tidak, Sayang," jawabnya. Ia mengarahkan tangannya ke depan, meraih tangan Laura agar duduk di sebelahnya.

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   335. Selamat Tinggal

    “Seandainya aku memperlakukannya dengan lebih baik, dan memintanya untuk mengakui kesalahan apa yang pernah dia perbuat pada Laura, dia pasti tidak akan sehancur itu di tangan takdir yang memberikan karmanya.” Laura dan Jake tahu betul bahwa yang disebutkan oleh Erick itu adalah Fidel. “Tapi kamu ‘kan juga tidak tahu kalau Fidel melakukan itu pada Laura,” tanggap Jake. “Kamu tahu saat semuanya sudah terlambat. Bukan sepenuhnya salahmu juga, kamu jangan menyalahkan dirimu sendiri.” Erick tersenyum saat sekilas menoleh pada Jake, kemudian kembali memandang Jayce dan Jasenna yang sangat tampan dan cantik. Dua bayi mereka, anugerah setelah penderitaan panjang tak berkesudahan itu. “Mulailah hidup barumu, Erick,” kata Jake. “Kamu berhak mendapatkan hidupmu yang baru, dan terlepas dari semua ini.” Erick lalu bangun dari berlututnya. Ia menghadap pada Jake dan Laura yang tampak tulus saat memberinya nasehat. Ia mengangguk, “Iya, aku pikir juga begitu,” jawabnya. “Tapi mungkin tidak d

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   334. Bukan Hanya Jayce dan Jasenna Kesayanganku, Tapi Eve Laura Juga

    Sejak si kembar sudah dalam fase merangkak, Jake dibuat sedikit kewalahan menghadapi mereka yang sangat aktif.Setahunya, cheetah adalah salah satu pemilik lari tercepat di dunia dengan kecepatan seratus tiga puluh kilometer per jam, tapi apa itu cheetah?! Jayce dan Jasenna lebih cepat daripada cheetah dewasa yang tengah berlari saat mereka merangkak.Pagi ini saja, Jake baru selesai membawa Jayce keluar dari kamar mandi setelah berendam bersama dengan Laura. Tapi saat ia mengambilkan diapers, Jayce sudah pergi dari kamar dengan keadaan tanpa pakaian dalam sekejap mata.Jika Jake tak mendengar gelak tawanya yang seolah mengejek di luar, ia tak akan menemukan di mana anak lelakinya itu berada."Jayce, pakai baju dulu, Nak!" ucapnya saat menjumpai Jayce yang bermain slipper di dekat anak tangga.Ia menggendongnya untuk masuk ke dalam kamar, melihat Laura yang tak bisa menahan tawa saat membawa Jasenna keluar dari kamar mandi dengan handuknya yang bergambar panda."Loh? Aku kira sudah s

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   333. Di Atas Meja Yang Paling Berkesan

    "Jadi, mengajakku bulan madu ke Edinburgh adalah caramu untuk mewujudkan apa yang pernah kamu tulis di dalam kafe itu?" tanya Elsa pada Zafran setibanya mereka di dalam kamar hotel tempat keduanya menghabiskan waktu selama berada di sini. Setelah mereka menikmati kunjungan di kafe tadi, mereka pulang saat hari beranjak petang. "Iya," jawab Zafran yang menyusul dari belakangnya. "Tadinya aku ingin menjadikan Edinburgh sebagai tempat penutup yang kita datangi, tapi kamu ingin pergi ke sini lebih dulu, makanya ini jadi tujuan pertama kita," tuturnya panjang. "Tapi aku senang karena artinya saat itu prasangka buruk yang aku tuduhkan padamu itu terbukti salah." Elsa melepas coat panjang yang ia kenakan lalu menoleh pada Zafran yang berdiri di dekat ranjang, sedang melepas coatnya juga. "Prasangka apa?" tanya Zafran memperjelasnya. "Aku 'kan pernah berpikir kalau kepergianmu tahun lalu saat gosip kencanmu dengan Xandara berhembus kencang itu kamu mengkhianati hubungan kita," jawab Els

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   332. Late Honeymoon

    Mungkin ini sangat terlambat untuk disebut sebagai ‘bulan madu’ karena pernikahan mereka sudah berlalu cukup lama dan tidak juga layak bagi Elsa dan Zafran menyebut diri mereka sebagai ‘pengantin baru’—kecuali pengantin baru yang istrinya juga baru keluar dari rumah sakit.Setelah melihat keadaan Laura pasca melahirkan Jayce dan Jasenna, Elsa dan Zafran terbang meninggalkan Jakarta untuk menuju ke tempat ini, Edinburgh.Tempat di mana asal rasa cemburu menggila kala hubungan jarak jauh memisahkan keduanya, tahun lalu.Sekarang, Elsa benar-benar menginjakkan kakinya ke tempat ini bersama dengan Zafran. Wanita pertamanya yang ia ajak melihat pohon maple yang gugur, dan air mancur di sela dinginnya udara pergantian musim.“Cantik sekali,” puji Elsa yang bergandengan tangan dengan Zafran saat mereka berdua melewati sebuah kafe bernuansa klasik yang ramai oleh kehadiran wisatawan lokal dan asing. “Tapi sayang ramai,” lanjutnya.“Kamu ingin minum sesuatu?” tanya Zafran saat keduanya beranj

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   331. Berapa Kali Kamu Jatuh Cinta?

    Setelah meninggalkan rumah sakit dan membawa anak-anak mereka pulang, Jake tidak berbohong saat mengatakan bahwa ia akan menjaga keluarganya, menemani Laura merawat si kembar Jayce dan Jasenna untuk mereka bertumbuh. Karena saat Laura membuka mata dan melihat pada jam yang ada di atas meja, waktu menunjukkan pukul tiga dini hari tetapi Jake tak ia jumpai tidur di samping kirinya. Prianya itu sedang berdiri di dekat jendela, tengah menggendong Jasenna. Laura perlahan bangun dan turun dari ranjang. Ia menghampiri anak lelakinya terlebih dahulu yang terlelap di dalam box bayi miliknya sebelum mendekat pada Jake yang menoleh ke arahnya dengan gerak bibirnya yang bertanya, ‘Kenapa bangun?’ Laura tak serta merta menjawabnya. Ia lebih dulu menengok Jasenna yang juga tengah terlelap. “Kenapa kamu menggendongnya?” tanya Laura, membelai lembut pipi Jasenna sebelum beralih pada pipi Jake. “Tadi dia bangun,” jawab Jake sama lirihnya. “Kenapa kamu tidak membangunkan aku?” “Untuk apa? Kamu

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   330. Laura, Jake, Jayce dan Jasenna

    Satu hari, bulan demi bulan yang berganti menjadi tahun di belakang sana terkenang seperti gambar-gambar di layar proyektor.Melewati itu, Laura sangat bersyukur ia tiba pada hari ini.Melihat Jake yang berada di sampingnya dan memasrahkan diri saat Laura mencengkeram tangannya untuk meredam rasa sakit yang bergejolak di perutnya menyadarkannya bahwa waktu benar-benar mengambil alih luka-luka itu dan menggantinya dengan kebahagiaan.Meski sekarang dirinya merasakan sakit, tapi ia tak bisa membendung senyumnya.Dadanya berdebar saat Jake menunduk dan berbisik, "Apakah sakit sekali?" tanyanya. "Operasi saja bagaimana? Aku tidak bisa melihatmu kesakitan seperti ini."Bibir Jake jatuh di kening Laura."Tidak perlu," jawab Laura. "Dokter bilang semuanya baik-baik saja, 'kan? Jangan khawatir, asalkan kamu denganku di sini, aku akan melewati hari ini, Jake.""Tentu aku di sini," balasnya. "Kamu bisa mengatakan padaku apapun hadiah yang kamu mau nanti setelah anak-anak kita lahir. Hm?"Laura

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   329. Kontraksi

    Sejak pulang dari resepsi pernikahan sekretarisnya Zafran—Andy—semalam, rasanya frekuensi rasa sakit yang diterima oleh perut Laura berinterval semakin sering. Rasanya berdenyut, nyeri berpusat lebih ke bawah. Dan ... si kembar yang ada di dalam perutnya juga lebih tenang. 'Apa aku akan melahirkan sebentar lagi?' tanya Laura dalam hati saat pagi ini baru saja keluar dari dalam kamar. Ia ingin menyusul Jake yang sedang berada di ruang gym, melakukan rutinitas yang hampir tak pernah ia lewatkan. "Selamat pagi," sapa para pelayan yang ada di dapur dan melihat kedatangannya. "Selamat pagi," balas Laura dengan melemparkan senyum pada mereka. "Mau mencicipi sedikit, Nona?" tawar Rani, yang membawa semangkuk besar soto ayam yang dibuatnya. Sarapan pagi ini bertemakan masakan Nusantara karena semalam Jake berpesan pada Rani ingin makan yang sedikit berbumbu, sehingga yang pagi ini menu-menu itu bisa dicium aromanya oleh Laura. "Nanti saja, Bu Rani," jawab Laura simpul. "Baiklah kal

  • Tuan Jake, Nyonya Laura Ingin Bercerai   328. Bagiku Sudah Usai

    Ketukan palu hakim menggema memenuhi ruang sidang. Fidel tertunduk dalam isak tangis.Sudah sejak awal dibacakannya vonis, Laura melihatnya tak kuasa menahan air mata.Laura lebih dulu bangun dari duduknya dan meminta Jake untuk segera pergi dari sana."Ayo, Jake!" ucapnya. Dan melihat istrinya yang tak ingin berlama-lama di sini, Jake pun dengan cepat bangun dari duduknya. Membiarkan Laura meraih dan melingkarkan tangan pada lengannya untuk beranjak."Laura," panggil suara yang dikenal betul oleh Laura adalah milik Fidel.Terdengar dari belakangnya, seperti penuh harap agar Laura menoleh sehingga mereka bisa berbicara.Laura memang berhenti. Tapi ia tidak menoleh pada wanita itu. "Aku ... ingin pergi dari sini," katanya lirih, sehingga Farren yang berada di depan bersama dengan Roy dan tim kuasa hukum keluarga Heizt dengan cepat membuka jalan untuk mereka dari kerumunan reporter yang meliput berita."Laura."Suara Fidel terdengar sekali lagi, nelangsa penuh dengan nestapa.Tapi Lau

DMCA.com Protection Status