Share

Bab 941

Malik merasa agak sedih. Dia teringat pada hari di mana dirinya melihat Clara. Suasana saat itu juga sangat ramai. Seluruh kediaman keluarga Sadali terang benderang. Sinar lampu hari itu sungguh indah.

Malik memanggil Surya, mengatakan dirinya ingin melihat lampu itu dan menyuruh Surya mengambilnya.

Surya termangu. Sesaat kemudian, dia menuangkan secangkir teh untuk Malik dan berkata dengan lembut, "Pak, kamu sudah lupa, semua lampu itu sudah dipecahkan."

Malik tertegun sesaat sebelum membalas, "Semua sudah pecah? Masa nggak ada satu pun yang tersisa?"

Surya tidak tahu harus mengatakan apa. Malik pun tidak bertanya lagi. Dia hanya duduk dengan tenang menikmati kesepian ini.

Seiring berjalannya waktu, Malik makin merasa kesepian. Demi Clara, Vigo diam-diam melawannya tahun itu. Veren dan Agus juga menjauh darinya. Kalau Renata, Malik tidak punya urusan dengannya.

Ketika Malik merasa tak berdaya, seorang bawahan tiba-tiba melapor, "Pak, Axel demam lagi."

Malik segera tersadar dari kesedi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status