Zakki mendongak sedikit dan perlahan mengembuskan asap rokoknya, lalu menatap Jeremy seraya berkata, "Aku bukan badut!"Jeremy terdiam mendengar jawaban Zakki. Tepat ketika dia hendak mengorek informasi tentang Annika, Chika mendekat sambil membawa anggur merah.Hari ini, Chika merias diri dengan penuh pertimbangan. Dia mengenakan rok pendek yang memamerkan tubuh indahnya setiap kali bergerak. Dia duduk di samping Zakki dan bertanya dengan nada akrab, "Zakki, kenapa kamu nggak mengajak Annika ke sini? Setelah kalian menikah, sepertinya kamu jarang membawanya keluar. Bos, kamu meremehkanku atau meremehkan istrimu, sih?"Chika melontarkan pertanyaan ini dengan maksud memancing reaksi Zakki sekaligus menggodanya. Saat bicara begitu, tubuhnya hampir menempel ke bahu Zakki. Payudara lembutnya menekan lembut kemeja putih pria itu. Chika yakin tidak ada pria yang sanggup menahan godaan halus seperti ini.Jeremy tidak sanggup menahan jijik melihatnya. Namun, dia berpura-pura bodoh dan terus me
Annika memahami maksud Chika, tetapi dia tidak melawan. Biar Zakki saja yang mengambil keputusan. Lagi pula, wanita bijaksana tidak perlu menjadi pusat perhatian dalam suasana seperti ini.Semua orang berasumsi Zakki akan menolak. Tak disangka, Zakki justru berkata dengan datar seraya mematikan puntung rokoknya, "Ayo main sama-sama!" Dahulu, Zakki tidak terlalu menyukai permainan kekanak-kanakan seperti ini saat berkumpul. Hari ini, untuk pertama kalinya dia berpartisipasi.Annika duduk di samping Zakki, membiarkan bahunya dirangkul lembut oleh sang suami. Mereka benar-benar terlihat seperti pasangan yang saling mencintai. Terkadang, saat Annika sedang dihukum, Zakki akan tiba-tiba memeluk Annika erat-erat, lalu mengelus wajah lembut sang istri dengan tangan hangatnya. Zakki sengaja memamerkan kemesraan di depan semua orang.Annika tahu Zakki sengaja melakukan ini, jadi dia pun menemani pria itu bersandiwara. Semua orang yang bersenda gurau, tetapi ekspresi Roy dan Chika makin lama mak
Zakki adalah putra terhormat dari keluarga berada. Dia sangat jarang berkelahi dengan orang lain, apalagi hanya demi wanita. Namun, hari ini dia beradu jotos dengan Roy. Perkelahian Zakki dan Roy berjalan cukup alot, tidak ada yang melerai mereka dan keduanya pun tidak berniat mengalah.Akhirnya, Zakki menendang Roy dengan kuat, lalu berkata pada Annika, "Ayo jalan!"Sambil menahan sakit, Roy tiba-tiba meraih lengan Annika. Dengan wajah memar, dia menatap wanita itu dan berkata, "Waktu itu, kamu bilang kalau aku hanya bisa mengganggu wanita. Kamu bilang nggak yang bisa membantumu selain Zakki. Annika, biar kuberi tahu padamu sekarang, aku juga bisa!""Aku sudah pernah bilang, aku bisa memberimu apa pun yang Zakki berikan. Aku juga bisa memberimu semua yang nggak bisa dia berikan. Annika, kenapa kamu masih kembali padanya? Kenapa kamu harus bertahan dalam pernikahan tanpa cinta ini? Kamu sendiri yang bilang, kamu nggak menyukai Zakki lagi!" tambah Roy.....Annika membalas tatapan Roy d
Annika masih mengelus wajah tampan suaminya. Detik berikutnya, Zakki menahan jari ramping Annika dan menghentikan sentuhan wanita itu di wajahnya. Dia menahan pergelangan tangan Annika ke atas bantal putih dengan kuat. Tepat ketika dia hendak kembali mencumbu sang istri, dia melihat beberapa bekas luka merah muda di pergelangan tangan putih Annika.Itu adalah bekas luka yang tertinggal saat Annika menggores pergelangan tangannya setelah disetubuhi dengan paksa oleh Zakki.Pandangan Zakki membeku. Kemudian, dia menindih tubuh Annika dan berhenti memperlakukannya dengan kasar. Dengan lembut, bibir tipisnya mengecup bekas luka itu dan bertanya dengan suara serak, "Apa masih sakit?"Annika memalingkan wajah dengan perasaan tidak nyaman. Di hotel malam itu, Zakki menyetubuhi dan memperlakukannya bak wanita jalang. Dia belum memaafkan perbuatan Zakki itu.Annika bisa menanggung sikap kasar Zakki, tetapi dia tidak tahan dengan kelembutannya. Perlakuan lembut Zakki ini mengingatkan Annika pada
Sania hampir menangis saking sedihnya. Sambil menggenggam tangan Annika erat-erat, dia berkata, "Mengapa dia plin-plan begitu? Dia menopause dini, ya?"Suasana muram di sana langsung luruh saat Sania melontarkan kata-kata itu. Annika sontak tergelak dan menyahut, "Mungkin juga!" Keduanya lalu membincangkan banyak hal. Dengan raut rumit, Sania menatap Annika dan berkata, "Tulang rusuk Roy patah, Jeremy membawanya ke rumah sakit tadi malam. Chika nggak terima saat tahu perasaan Roy padamu. Kakak dan adik itu bertengkar hebat di dalam rumah sakit. Akhirnya, ibu mereka yang turun tangan untuk melerai mereka. Kurasa Keluarga Linden pasti kacau banget sekarang."Annika menunduk dan perlahan mengaduk kopinya, lalu berkata dengan suara kecil, "Aku nggak bermaksud memprovokasi dia."Sania tahu, Annika pasti khawatir Roy tidak akan menyerah. Saat ini, Roy mungkin tidak berani bertindak gegabah karena Annika masih berstatus sebagai istri Zakki. Jika suatu hari Annika sudah lepas dari Zakki ....
Dinilai dari penampilannya, Zakki pasti datang dari kantor. Setelan formal yang dikenakannya sangat bagus di tubuhnya, menambah pesona pada wajah tampan dan aura suksesnya. Banyak gadis muda diam-diam melirik Zakki, tetapi dia sudah terbiasa menerima tatapan kagum seperti ini.Zakki langsung melangkah ke hadapan Annika. Dia melihat poster film besar di belakang wanita itu dan bertanya, "Kamu mau nonton ini?"Annika diam-diam meremas tiket bioskop di tangannya, lalu tersenyum tipis dan menyangkal, "Aku cuma mau beli soda."Zakki menatap Annika dengan sorot matanya yang dalam. Beberapa saat kemudian, dia membelikan sang istri sekaleng soda. Saat membayar, dia berkata sambil lalu, "Kayaknya kamu nggak suka minum soda sebelumnya."Annika tersenyum tipis dan menyahut, "Siapa pun bisa berubah."Sambil menyerahkan soda itu, Zakki bertanya, "Gimana kalau kita pergi nonton?"Ini adalah ajakan kencan pertama dari Zakki. Annika yang sebelumnya mungkin akan menangis terharu dan kegirangan hingga s
Zakki memegang dagu Annika dengan lembut. Dia tidak punya perasaan apa-apa pada Shilla, jadi tidak bertemu wanita itu tidak menjadi masalah baginya. Lagi pula, Zakki hanya membantu menyembuhkan kaki Shilla demi utang budi di masa lalu. Setelah memperkenalkan wanita itu pada Wito, mereka tidak akan berutang satu sama lain lagi.Namun, Zakki tidak ingin menjelaskan semua itu pada Annika. Setelah menjadi suaminya selama tiga tahun, dia bisa membaca isi hati Annika. Istrinya itu sudah tidak memedulikannya sekarang.Jika bukan begitu, Annika tidak akan berpura-pura centil hanya demi membatalkan ajakan kencan Zakki. Saat ini, Annika sangat membencinya hingga dia bahkan tidak bersedia menonton film bersamanya. Cinta Annika padanya dahulu sudah lenyap tanpa jejak.....Lantaran suasana hatinya yang kurang baik, Zakki mengeluhkan ini dan itu sekembalinya mereka ke rumah. Biasanya, Zakki cukup baik pada pelayannya. Namun, malam itu dia berkomentar bahwa makanan yang disajikan tidak sesuai selera
Pagi itu, Annika bersibuk di ruang ganti kamar tidur utama. Dia menyetrika kemeja Zakki dan memilihkan dasi yang cocok dengan hati-hati karena tahu bahwa hari ini adalah rapat pemegang saham Grup Ruslan. Demi menonjolkan status Zakki, Annika juga secara khusus menyiapkan peniti kerah.Annika sedikit terkejut ketika tubuh langsingnya mendadak dipeluk dari belakang. Lantaran mereka berselisih kemarin malam, dia mengira Zakki akan bersikap dingin padanya selama beberapa hari.Zakki tidak mengungkit tiket bioskop yang ditemukannya semalam. Sambil memeluk pinggang ramping Annika dan mengambil peniti kerah, dia berkata, "Waktu kamu nggak di rumah, segalanya terasa merepotkan."Annika tersenyum tipis dan menyahut, "Bukannya aku sudah kembali sekarang?"Usai kata-kata itu dilontarkan, Zakki langsung membalik tubuh Annika. Dia mendorong sang istri ke depan lemari kaca dan menahan tubuh lembut itu dengan kaki kirinya. Dia menyibak jubah mandi Annika dan mulai menyentuhnya. Pagi-pagi begini, Zakk