Annika memahami maksud Chika, tetapi dia tidak melawan. Biar Zakki saja yang mengambil keputusan. Lagi pula, wanita bijaksana tidak perlu menjadi pusat perhatian dalam suasana seperti ini.Semua orang berasumsi Zakki akan menolak. Tak disangka, Zakki justru berkata dengan datar seraya mematikan puntung rokoknya, "Ayo main sama-sama!" Dahulu, Zakki tidak terlalu menyukai permainan kekanak-kanakan seperti ini saat berkumpul. Hari ini, untuk pertama kalinya dia berpartisipasi.Annika duduk di samping Zakki, membiarkan bahunya dirangkul lembut oleh sang suami. Mereka benar-benar terlihat seperti pasangan yang saling mencintai. Terkadang, saat Annika sedang dihukum, Zakki akan tiba-tiba memeluk Annika erat-erat, lalu mengelus wajah lembut sang istri dengan tangan hangatnya. Zakki sengaja memamerkan kemesraan di depan semua orang.Annika tahu Zakki sengaja melakukan ini, jadi dia pun menemani pria itu bersandiwara. Semua orang yang bersenda gurau, tetapi ekspresi Roy dan Chika makin lama mak
Zakki adalah putra terhormat dari keluarga berada. Dia sangat jarang berkelahi dengan orang lain, apalagi hanya demi wanita. Namun, hari ini dia beradu jotos dengan Roy. Perkelahian Zakki dan Roy berjalan cukup alot, tidak ada yang melerai mereka dan keduanya pun tidak berniat mengalah.Akhirnya, Zakki menendang Roy dengan kuat, lalu berkata pada Annika, "Ayo jalan!"Sambil menahan sakit, Roy tiba-tiba meraih lengan Annika. Dengan wajah memar, dia menatap wanita itu dan berkata, "Waktu itu, kamu bilang kalau aku hanya bisa mengganggu wanita. Kamu bilang nggak yang bisa membantumu selain Zakki. Annika, biar kuberi tahu padamu sekarang, aku juga bisa!""Aku sudah pernah bilang, aku bisa memberimu apa pun yang Zakki berikan. Aku juga bisa memberimu semua yang nggak bisa dia berikan. Annika, kenapa kamu masih kembali padanya? Kenapa kamu harus bertahan dalam pernikahan tanpa cinta ini? Kamu sendiri yang bilang, kamu nggak menyukai Zakki lagi!" tambah Roy.....Annika membalas tatapan Roy d
Annika masih mengelus wajah tampan suaminya. Detik berikutnya, Zakki menahan jari ramping Annika dan menghentikan sentuhan wanita itu di wajahnya. Dia menahan pergelangan tangan Annika ke atas bantal putih dengan kuat. Tepat ketika dia hendak kembali mencumbu sang istri, dia melihat beberapa bekas luka merah muda di pergelangan tangan putih Annika.Itu adalah bekas luka yang tertinggal saat Annika menggores pergelangan tangannya setelah disetubuhi dengan paksa oleh Zakki.Pandangan Zakki membeku. Kemudian, dia menindih tubuh Annika dan berhenti memperlakukannya dengan kasar. Dengan lembut, bibir tipisnya mengecup bekas luka itu dan bertanya dengan suara serak, "Apa masih sakit?"Annika memalingkan wajah dengan perasaan tidak nyaman. Di hotel malam itu, Zakki menyetubuhi dan memperlakukannya bak wanita jalang. Dia belum memaafkan perbuatan Zakki itu.Annika bisa menanggung sikap kasar Zakki, tetapi dia tidak tahan dengan kelembutannya. Perlakuan lembut Zakki ini mengingatkan Annika pada
Sania hampir menangis saking sedihnya. Sambil menggenggam tangan Annika erat-erat, dia berkata, "Mengapa dia plin-plan begitu? Dia menopause dini, ya?"Suasana muram di sana langsung luruh saat Sania melontarkan kata-kata itu. Annika sontak tergelak dan menyahut, "Mungkin juga!" Keduanya lalu membincangkan banyak hal. Dengan raut rumit, Sania menatap Annika dan berkata, "Tulang rusuk Roy patah, Jeremy membawanya ke rumah sakit tadi malam. Chika nggak terima saat tahu perasaan Roy padamu. Kakak dan adik itu bertengkar hebat di dalam rumah sakit. Akhirnya, ibu mereka yang turun tangan untuk melerai mereka. Kurasa Keluarga Linden pasti kacau banget sekarang."Annika menunduk dan perlahan mengaduk kopinya, lalu berkata dengan suara kecil, "Aku nggak bermaksud memprovokasi dia."Sania tahu, Annika pasti khawatir Roy tidak akan menyerah. Saat ini, Roy mungkin tidak berani bertindak gegabah karena Annika masih berstatus sebagai istri Zakki. Jika suatu hari Annika sudah lepas dari Zakki ....
Dinilai dari penampilannya, Zakki pasti datang dari kantor. Setelan formal yang dikenakannya sangat bagus di tubuhnya, menambah pesona pada wajah tampan dan aura suksesnya. Banyak gadis muda diam-diam melirik Zakki, tetapi dia sudah terbiasa menerima tatapan kagum seperti ini.Zakki langsung melangkah ke hadapan Annika. Dia melihat poster film besar di belakang wanita itu dan bertanya, "Kamu mau nonton ini?"Annika diam-diam meremas tiket bioskop di tangannya, lalu tersenyum tipis dan menyangkal, "Aku cuma mau beli soda."Zakki menatap Annika dengan sorot matanya yang dalam. Beberapa saat kemudian, dia membelikan sang istri sekaleng soda. Saat membayar, dia berkata sambil lalu, "Kayaknya kamu nggak suka minum soda sebelumnya."Annika tersenyum tipis dan menyahut, "Siapa pun bisa berubah."Sambil menyerahkan soda itu, Zakki bertanya, "Gimana kalau kita pergi nonton?"Ini adalah ajakan kencan pertama dari Zakki. Annika yang sebelumnya mungkin akan menangis terharu dan kegirangan hingga s
Zakki memegang dagu Annika dengan lembut. Dia tidak punya perasaan apa-apa pada Shilla, jadi tidak bertemu wanita itu tidak menjadi masalah baginya. Lagi pula, Zakki hanya membantu menyembuhkan kaki Shilla demi utang budi di masa lalu. Setelah memperkenalkan wanita itu pada Wito, mereka tidak akan berutang satu sama lain lagi.Namun, Zakki tidak ingin menjelaskan semua itu pada Annika. Setelah menjadi suaminya selama tiga tahun, dia bisa membaca isi hati Annika. Istrinya itu sudah tidak memedulikannya sekarang.Jika bukan begitu, Annika tidak akan berpura-pura centil hanya demi membatalkan ajakan kencan Zakki. Saat ini, Annika sangat membencinya hingga dia bahkan tidak bersedia menonton film bersamanya. Cinta Annika padanya dahulu sudah lenyap tanpa jejak.....Lantaran suasana hatinya yang kurang baik, Zakki mengeluhkan ini dan itu sekembalinya mereka ke rumah. Biasanya, Zakki cukup baik pada pelayannya. Namun, malam itu dia berkomentar bahwa makanan yang disajikan tidak sesuai selera
Pagi itu, Annika bersibuk di ruang ganti kamar tidur utama. Dia menyetrika kemeja Zakki dan memilihkan dasi yang cocok dengan hati-hati karena tahu bahwa hari ini adalah rapat pemegang saham Grup Ruslan. Demi menonjolkan status Zakki, Annika juga secara khusus menyiapkan peniti kerah.Annika sedikit terkejut ketika tubuh langsingnya mendadak dipeluk dari belakang. Lantaran mereka berselisih kemarin malam, dia mengira Zakki akan bersikap dingin padanya selama beberapa hari.Zakki tidak mengungkit tiket bioskop yang ditemukannya semalam. Sambil memeluk pinggang ramping Annika dan mengambil peniti kerah, dia berkata, "Waktu kamu nggak di rumah, segalanya terasa merepotkan."Annika tersenyum tipis dan menyahut, "Bukannya aku sudah kembali sekarang?"Usai kata-kata itu dilontarkan, Zakki langsung membalik tubuh Annika. Dia mendorong sang istri ke depan lemari kaca dan menahan tubuh lembut itu dengan kaki kirinya. Dia menyibak jubah mandi Annika dan mulai menyentuhnya. Pagi-pagi begini, Zakk
Pemikiran Shinta masih kolot. Dia berpikir sejenak, lalu berkata, "Annika, lahirin anak saja. Dengan begitu, kamu nggak akan menderita."Annika mengerti bahwa Shinta berniat baik dan takut dirinya ditinggalkan oleh Zakki. Annika pernah berharap mempunyai anak dengan Zakki. Namun, ketika kembali ke sisi pria itu untuk kedua kali, Annika sudah menepis keinginan tersebut."Kita bicarakan 2 tahun lagi," timpal Annika sambil tersenyum.Shinta hanya menghela napas seraya menatap Annika berjalan pergi.Setelah pergi, Annika menuju ke departemen rawat jalan untuk membeli sebotol pil kontrasepsi jangka pendek. Entah hanya firasat Annika saja atau bukan, akhir-akhir ini Zakki tidak ingin memakai kondom saat berhubungan badan dengannya. Terkadang, Zakki hanya membuka bungkusannya tanpa memakainya. Pria ini begitu tidak sabar untuk melakukan penyatuan dengan istrinya. Sementara itu, Annika tidak ingin hamil, jadi dia meminum pil pencegah kehamilan.Selesai membeli pil itu, Annika bergegas pergi k
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se