Zakki memeluk Annika sembari berbicara dengan mesra. Annika merasa tidak terbiasa, dia memalingkan wajahnya dan berucap, "Iya, Pengacara Yoyok baru pergi."Annika ingin lanjut membereskan barangnya, tetapi Zakki memeluknya dengan erat. Zakki juga membelai tubuh Annika dengan pelan, tetapi tidak menginginkan apa pun. Sepertinya, dia hanya menghabiskan waktu. Annika sudah menikah dengan Zakki selama beberapa tahun, tentu saja dia tahu kebiasaan Zakki.Annika tidak memberontak, dia membiarkan Zakki menyentuh tubuhnya. Setelah beberapa saat, Zakki baru berhenti dan bertanya, "Apa yang kalian bicarakan?"Annika menjawab dengan datar, "Saham dan kasus kakakku."Sesudah menunggu beberapa lama, Annika tetap tidak mengungkit tentang Roy yang mengincarnya. Zakki menatap Annika lekat-lekat.Zakki tidak mengungkap hal itu, malah membicarakan masalah lain, "Oh, ya. Aku menyuruh Dania untuk mencari sebuah apartemen, lokasinya sangat bagus dan cocok ditinggali oleh ayahmu dan Bibi Shinta. Bagaimana k
Setelah Shinta pergi, Annika berdiri di depan jendela dan memandang ke luar. Dia melihat Shinta turun ke lantai bawah, lalu duduk di tepi jalan sambil menangis. Annika tidak pernah melihat Shinta seperti itu. Ketika Keluarga Chandra bangkrut, Shinta tetap bersikap tenang.Dania yang berdiri di belakang Annika bertanya, "Nyonya Ruslan, apa kamu menyesal?"Annika menunduk. Setelah beberapa saat, dia tersenyum datar dan menjawab, "Aku nggak akan pernah menyesal."Jika tidak ada pilihan lain lagi, apa Annika masih bisa menyesal? Annika meninggalkan apartemen pada sore hari dan hanya membawa koper kecil.....Langit senja sangat indah. Mobil hitam melewati pintu gerbang yang terbuka dan berhenti di tempat parkir vila. Zakki membukakan pintu untuk Annika dan memanggilnya, "Nyonya Ruslan."Zakki tersenyum senang dan berkata, "Koki di rumah memasak kepiting, kelihatannya sangat enak. Nanti kita makan dengan anggur."Annika tahu Zakki bersikap sangat ramah karena tidak pernah merasakan hal sepe
Zakki melihat Annika yang perlahan terbuai dalam kenikmatan. Jika Zakki membuat Annika merasa nyaman, Annika akan merangkul bahu Zakki secara refleks dan menempelkan wajahnya di leher Zakki. Hanya pada saat seperti ini, ekspresi Annika tidak begitu dingin lagi dan terlihat bergairah. Annika yang dulu sudah kembali.Zakki berciuman dengan Annika dan Zakki sangat menikmatinya. Zakki sudah tidak melakukannya untuk beberapa waktu, jadi saat ini dia melampiaskan hasratnya yang sudah lama terpendam.Setelah selesai, mereka berkeringat dan saling berpelukan untuk beristirahat sejenak. Sesudah beberapa saat, Annika baru duduk. Zakki merangkul pinggang Annika dan bertanya dengan suara serak, "Kenapa?""Aku mau makan obat," jawab Annika sambil merapikan rambutnya. Dia menjelaskan dengan datar, "Tadi kamu nggak memakai kondom, jadi aku makan obat dulu."Zakki tertegun. Dia dan Annika sama-sama sepakat untuk tidak punya anak. Namun, saat Annika mengucapkannya dengan sikap datar, entah kenapa Zakki
Zakki tidak langsung melepaskan Annika. Dia menahan Annika di depan pintu lemari dan memasukkan tangannya ke dalam jubah tidur Annika. Zakki membelai tubuh Annika dan bertanya, "Apa ada urusan yang lebih penting dariku?"Annika tentu tahu trik Zakki. Annika mengangkat kepalanya dan menahan godaan Zakki. Sesekali, dia mendesah.Setelah itu, Annika berkata dengan mata berkaca-kaca, "Zakki, aku pernah bilang jangan harap kamu bisa mengurungku. Aku bebas pergi ke mana pun dan melakukan apa pun yang kumau."Zakki yang tidak mendapatkan jawaban melepaskan Annika. Dia mendengus dan menimpali, "Kelihatannya, Nyonya Ruslan mau mengejar kariernya."Kemudian, Zakki melepaskan jubah mandinya dan memakai baju di depan Annika. Bodi Zakki sangat bagus. Tubuhnya tinggi dan berotot. Sekarang, Zakki hanya memakai celana dalam hitam.Annika yang malu memalingkan wajahnya. Wajah Annika yang memerah membuatnya terlihat menawan. Zakki sangat suka melihat penampilan Annika yang seperti ini. Zakki membelai wa
Zakki pulang ke vila. Pelayan agak terkejut saat melihat Zakki pulang. Ketika naik ke lantai atas, Zakki bertanya, "Annika ada di mana? Dia nggak keluar?"Pelayan segera menjawab, "Nyonya masih di rumah, tapi tadi Nyonya berpesan kepada sopir sebentar lagi dia mau keluar."Zakki menghentikan langkahnya sebentar dan tidak mengatakan apa pun. Dia berjalan ke lantai 2 dan membuka pintu kamar. Zakki melihat Annika yang sudah mengganti baju dan bersiap-siap keluar. Annika memakai kemeja sutra yang dipadukan dengan rok sepan.Annika terlihat seksi. Zakki memperhatikan Annika sesaat, lalu melepaskan jas dan duduk di sofa. Zakki menatap Annika lekat-lekat sambil berucap, "Kamu baru pulang, tapi langsung menghadiri acara. Tolak saja dan temani aku makan malam."Annika akan bertemu dengan Wito, jadi dia tidak mungkin menolaknya. Namun, Annika tidak ingin membuat Zakki marah.Annita menjelaskan dengan lembut, "Aku nggak tahu kamu pulang lebih awal. Zakki, kelak kamu bisa memberitahuku dulu kalau
Annika segera menimpali, "Pak Wito sangat rendah hati." Dia tidak bermaksud menyanjung Wito, tetapi status Wito sangat tinggi dan dia sangat terkenal di dunia internasional.Wito sangat menyukai Annika. Dia memandang Justin dan berkomentar, "Aku suka mendengar Annika menyanjungku."Justin menuang teh untuk Wito sambil menanggapi ucapannya, "Hari ini, Bapak bisa mengobrol dengan santai dan nggak perlu begitu tegang lagi. Terakhir kali saat bertemu dengan Nona Shilla, Bapak tampak tertekan sekali. Bapak sampai berusaha keras agar nggak terlihat kesal."Wito menepuk punggung tangan Justin dan menyergah, "Untuk apa kamu mengungkit tentang dia?"Justin yang memahami maksud Wito segera meminta maaf kepada Annika, "Ini salahku, aku memang ceroboh. Aku minta maaf."Annika tidak bodoh, sebenarnya mereka berdua ingin mencari tahu tentang Shilla. Annika menebak Zakki membawa Shilla bertemu dengan Wito. Namun, Wito tidak menyukai Shilla. Hanya saja, Wito juga tertarik dengan uang Zakki.Annika ter
Annika membiarkan Zakki menyentuh wajahnya. Dibandingkan dulu, Annika lebih patuh. Namun, Zakki tetap merasa Annika sudah berubah. Hanya saja, di mana perbedaannya?Mungkin karena sekarang Annika menganggap status Nyonya Ruslan sebagai pekerjaan. Annika berusaha memenuhi permintaan Zakki dan melakukan pekerjaan rumah untuk membuat hidup Zakki nyaman. Namun, Annika tidak mencintai Zakki lagi.Sebenarnya, pria bisa membedakan perasaan dicintai dan tidak dicintai. Zakki memang tidak peduli, tetapi dia tetap merasa tidak nyaman.Annika tidak menjawab pertanyaan Zakki. Jadi, Zakki yang menanyakan, "Tadi aku melihat Kak Jony. Apa Nyonya Ruslan nggak bisa mengendalikan diri karena bertemu dia?"Annika memandang Zakki. Mereka saling bertatapan, seolah-olah sedang berusaha mencari tahu pemikiran satu sama lain.Setelah beberapa saat, Annika baru berkata, "Zakki, kamu nggak usah curiga kepadaku. Aku nggak diam-diam berhubungan dengan Jony. Kita hanya kebetulan bertemu."Zakki menatap Annika leka
Zakki mendongak sedikit dan perlahan mengembuskan asap rokoknya, lalu menatap Jeremy seraya berkata, "Aku bukan badut!"Jeremy terdiam mendengar jawaban Zakki. Tepat ketika dia hendak mengorek informasi tentang Annika, Chika mendekat sambil membawa anggur merah.Hari ini, Chika merias diri dengan penuh pertimbangan. Dia mengenakan rok pendek yang memamerkan tubuh indahnya setiap kali bergerak. Dia duduk di samping Zakki dan bertanya dengan nada akrab, "Zakki, kenapa kamu nggak mengajak Annika ke sini? Setelah kalian menikah, sepertinya kamu jarang membawanya keluar. Bos, kamu meremehkanku atau meremehkan istrimu, sih?"Chika melontarkan pertanyaan ini dengan maksud memancing reaksi Zakki sekaligus menggodanya. Saat bicara begitu, tubuhnya hampir menempel ke bahu Zakki. Payudara lembutnya menekan lembut kemeja putih pria itu. Chika yakin tidak ada pria yang sanggup menahan godaan halus seperti ini.Jeremy tidak sanggup menahan jijik melihatnya. Namun, dia berpura-pura bodoh dan terus me
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se