Zakki pulang ke vila. Pelayan agak terkejut saat melihat Zakki pulang. Ketika naik ke lantai atas, Zakki bertanya, "Annika ada di mana? Dia nggak keluar?"Pelayan segera menjawab, "Nyonya masih di rumah, tapi tadi Nyonya berpesan kepada sopir sebentar lagi dia mau keluar."Zakki menghentikan langkahnya sebentar dan tidak mengatakan apa pun. Dia berjalan ke lantai 2 dan membuka pintu kamar. Zakki melihat Annika yang sudah mengganti baju dan bersiap-siap keluar. Annika memakai kemeja sutra yang dipadukan dengan rok sepan.Annika terlihat seksi. Zakki memperhatikan Annika sesaat, lalu melepaskan jas dan duduk di sofa. Zakki menatap Annika lekat-lekat sambil berucap, "Kamu baru pulang, tapi langsung menghadiri acara. Tolak saja dan temani aku makan malam."Annika akan bertemu dengan Wito, jadi dia tidak mungkin menolaknya. Namun, Annika tidak ingin membuat Zakki marah.Annita menjelaskan dengan lembut, "Aku nggak tahu kamu pulang lebih awal. Zakki, kelak kamu bisa memberitahuku dulu kalau
Annika segera menimpali, "Pak Wito sangat rendah hati." Dia tidak bermaksud menyanjung Wito, tetapi status Wito sangat tinggi dan dia sangat terkenal di dunia internasional.Wito sangat menyukai Annika. Dia memandang Justin dan berkomentar, "Aku suka mendengar Annika menyanjungku."Justin menuang teh untuk Wito sambil menanggapi ucapannya, "Hari ini, Bapak bisa mengobrol dengan santai dan nggak perlu begitu tegang lagi. Terakhir kali saat bertemu dengan Nona Shilla, Bapak tampak tertekan sekali. Bapak sampai berusaha keras agar nggak terlihat kesal."Wito menepuk punggung tangan Justin dan menyergah, "Untuk apa kamu mengungkit tentang dia?"Justin yang memahami maksud Wito segera meminta maaf kepada Annika, "Ini salahku, aku memang ceroboh. Aku minta maaf."Annika tidak bodoh, sebenarnya mereka berdua ingin mencari tahu tentang Shilla. Annika menebak Zakki membawa Shilla bertemu dengan Wito. Namun, Wito tidak menyukai Shilla. Hanya saja, Wito juga tertarik dengan uang Zakki.Annika ter
Annika membiarkan Zakki menyentuh wajahnya. Dibandingkan dulu, Annika lebih patuh. Namun, Zakki tetap merasa Annika sudah berubah. Hanya saja, di mana perbedaannya?Mungkin karena sekarang Annika menganggap status Nyonya Ruslan sebagai pekerjaan. Annika berusaha memenuhi permintaan Zakki dan melakukan pekerjaan rumah untuk membuat hidup Zakki nyaman. Namun, Annika tidak mencintai Zakki lagi.Sebenarnya, pria bisa membedakan perasaan dicintai dan tidak dicintai. Zakki memang tidak peduli, tetapi dia tetap merasa tidak nyaman.Annika tidak menjawab pertanyaan Zakki. Jadi, Zakki yang menanyakan, "Tadi aku melihat Kak Jony. Apa Nyonya Ruslan nggak bisa mengendalikan diri karena bertemu dia?"Annika memandang Zakki. Mereka saling bertatapan, seolah-olah sedang berusaha mencari tahu pemikiran satu sama lain.Setelah beberapa saat, Annika baru berkata, "Zakki, kamu nggak usah curiga kepadaku. Aku nggak diam-diam berhubungan dengan Jony. Kita hanya kebetulan bertemu."Zakki menatap Annika leka
Zakki mendongak sedikit dan perlahan mengembuskan asap rokoknya, lalu menatap Jeremy seraya berkata, "Aku bukan badut!"Jeremy terdiam mendengar jawaban Zakki. Tepat ketika dia hendak mengorek informasi tentang Annika, Chika mendekat sambil membawa anggur merah.Hari ini, Chika merias diri dengan penuh pertimbangan. Dia mengenakan rok pendek yang memamerkan tubuh indahnya setiap kali bergerak. Dia duduk di samping Zakki dan bertanya dengan nada akrab, "Zakki, kenapa kamu nggak mengajak Annika ke sini? Setelah kalian menikah, sepertinya kamu jarang membawanya keluar. Bos, kamu meremehkanku atau meremehkan istrimu, sih?"Chika melontarkan pertanyaan ini dengan maksud memancing reaksi Zakki sekaligus menggodanya. Saat bicara begitu, tubuhnya hampir menempel ke bahu Zakki. Payudara lembutnya menekan lembut kemeja putih pria itu. Chika yakin tidak ada pria yang sanggup menahan godaan halus seperti ini.Jeremy tidak sanggup menahan jijik melihatnya. Namun, dia berpura-pura bodoh dan terus me
Annika memahami maksud Chika, tetapi dia tidak melawan. Biar Zakki saja yang mengambil keputusan. Lagi pula, wanita bijaksana tidak perlu menjadi pusat perhatian dalam suasana seperti ini.Semua orang berasumsi Zakki akan menolak. Tak disangka, Zakki justru berkata dengan datar seraya mematikan puntung rokoknya, "Ayo main sama-sama!" Dahulu, Zakki tidak terlalu menyukai permainan kekanak-kanakan seperti ini saat berkumpul. Hari ini, untuk pertama kalinya dia berpartisipasi.Annika duduk di samping Zakki, membiarkan bahunya dirangkul lembut oleh sang suami. Mereka benar-benar terlihat seperti pasangan yang saling mencintai. Terkadang, saat Annika sedang dihukum, Zakki akan tiba-tiba memeluk Annika erat-erat, lalu mengelus wajah lembut sang istri dengan tangan hangatnya. Zakki sengaja memamerkan kemesraan di depan semua orang.Annika tahu Zakki sengaja melakukan ini, jadi dia pun menemani pria itu bersandiwara. Semua orang yang bersenda gurau, tetapi ekspresi Roy dan Chika makin lama mak
Zakki adalah putra terhormat dari keluarga berada. Dia sangat jarang berkelahi dengan orang lain, apalagi hanya demi wanita. Namun, hari ini dia beradu jotos dengan Roy. Perkelahian Zakki dan Roy berjalan cukup alot, tidak ada yang melerai mereka dan keduanya pun tidak berniat mengalah.Akhirnya, Zakki menendang Roy dengan kuat, lalu berkata pada Annika, "Ayo jalan!"Sambil menahan sakit, Roy tiba-tiba meraih lengan Annika. Dengan wajah memar, dia menatap wanita itu dan berkata, "Waktu itu, kamu bilang kalau aku hanya bisa mengganggu wanita. Kamu bilang nggak yang bisa membantumu selain Zakki. Annika, biar kuberi tahu padamu sekarang, aku juga bisa!""Aku sudah pernah bilang, aku bisa memberimu apa pun yang Zakki berikan. Aku juga bisa memberimu semua yang nggak bisa dia berikan. Annika, kenapa kamu masih kembali padanya? Kenapa kamu harus bertahan dalam pernikahan tanpa cinta ini? Kamu sendiri yang bilang, kamu nggak menyukai Zakki lagi!" tambah Roy.....Annika membalas tatapan Roy d
Annika masih mengelus wajah tampan suaminya. Detik berikutnya, Zakki menahan jari ramping Annika dan menghentikan sentuhan wanita itu di wajahnya. Dia menahan pergelangan tangan Annika ke atas bantal putih dengan kuat. Tepat ketika dia hendak kembali mencumbu sang istri, dia melihat beberapa bekas luka merah muda di pergelangan tangan putih Annika.Itu adalah bekas luka yang tertinggal saat Annika menggores pergelangan tangannya setelah disetubuhi dengan paksa oleh Zakki.Pandangan Zakki membeku. Kemudian, dia menindih tubuh Annika dan berhenti memperlakukannya dengan kasar. Dengan lembut, bibir tipisnya mengecup bekas luka itu dan bertanya dengan suara serak, "Apa masih sakit?"Annika memalingkan wajah dengan perasaan tidak nyaman. Di hotel malam itu, Zakki menyetubuhi dan memperlakukannya bak wanita jalang. Dia belum memaafkan perbuatan Zakki itu.Annika bisa menanggung sikap kasar Zakki, tetapi dia tidak tahan dengan kelembutannya. Perlakuan lembut Zakki ini mengingatkan Annika pada
Sania hampir menangis saking sedihnya. Sambil menggenggam tangan Annika erat-erat, dia berkata, "Mengapa dia plin-plan begitu? Dia menopause dini, ya?"Suasana muram di sana langsung luruh saat Sania melontarkan kata-kata itu. Annika sontak tergelak dan menyahut, "Mungkin juga!" Keduanya lalu membincangkan banyak hal. Dengan raut rumit, Sania menatap Annika dan berkata, "Tulang rusuk Roy patah, Jeremy membawanya ke rumah sakit tadi malam. Chika nggak terima saat tahu perasaan Roy padamu. Kakak dan adik itu bertengkar hebat di dalam rumah sakit. Akhirnya, ibu mereka yang turun tangan untuk melerai mereka. Kurasa Keluarga Linden pasti kacau banget sekarang."Annika menunduk dan perlahan mengaduk kopinya, lalu berkata dengan suara kecil, "Aku nggak bermaksud memprovokasi dia."Sania tahu, Annika pasti khawatir Roy tidak akan menyerah. Saat ini, Roy mungkin tidak berani bertindak gegabah karena Annika masih berstatus sebagai istri Zakki. Jika suatu hari Annika sudah lepas dari Zakki ....