Annika menerima kartu itu dan mengamati sekilas. Kartu berlian VIP ini tentu berbeda dari kartu bank biasa. Yang Annika pikirkan adalah Zakki tidak membuatkannya kartu bank baru, melainkan membiarkannya menggunakan kartunya. Ini ... sungguh romantis.Namun, Annika tidak berani menerimanya sehingga berkata dengan lirih, "Kita baru kenal 3 bulan, ini sudah terlalu cepat."Zakki mengelus wajahnya dan membalas, "Kita sudah melakukan itu, mana termasuk cepat lagi?"Wajah Annika seketika memerah. Zakki membantunya menyimpan kartu itu, lalu menciumnya dan meneruskan, "Sebenarnya, ini kartu untuk gajiku. Jadi presdir juga mendapat gaji, belum termasuk dividen. Gaji tahunan sekitar 40 miliar ada di sana semua. Kamu sudah merasa seperti nyonya besar belum?"Semua wanita akan tersentuh saat diperlakukan seperti ini. Annika pun tidak menolak lagi. Dengan demikian, hubungan mereka melangkah makin jauh.Ketika membawa Annika turun untuk makan, Zakki menggenggam tangannya dengan erat. Annika tentu ta
Jantung Annika sontak berdetak kencang. Dia tidak pernah menyangka Zakki akan meminta anak darinya!Zakki telah memiliki sepasang anak, apalagi Ariel baru berusia 8 tahun. Gadis kecil ini mungkin tidak menginginkan adik lagi. Selain itu, kesenjangan status yang besar juga membuat Annika tidak berani membayangkan hal seperti ini.Annika menatapnya, lalu memanggil dengan agak lirih, "Zakki."Zakki tidak berbicara, hanya mengelus wajah Annika. Malam sangat sunyi dan hanya ada mereka di mobil, jadi sulit untuk tidak memikirkan kejadian semalam. Sesaat kemudian, Annika yang tidak tahan lagi pun memalingkan wajahnya dan mengingatkan, "Lampunya sudah hijau."Zakki pun terkekeh-kekeh. Dia menginjak pedal gas, tetapi bukan menuju ke apartemen, melainkan tiba-tiba berhenti di depan sebuah toko obat.Zakki melepaskan sabuk pengamannnya dan berkata, "Aku pergi beli sesuatu dulu."Annika tidak terlalu peduli. Setelah Zakki turun, dia hanya duduk sembari menatap punggung Zakki. Hingga saat ini, dia
Annika membelai leher Zakki. Kulit pria ini sangat kering. Butiran keringat menetes ke jakun Zakki, membuatnya terlihat makin seksi.Annika mendesah sambil berucap dengan suara rendah, "Zakki, pelan sedikit ...."Tidak bisa! Zakki tidak bisa melambatkan gerakannya. Namun, demi menjaga perasaan Annika, dia meraih pergelangan tangan Annika dan melingkarkannya di pinggangnya.Zakki menurunkan sedikit kecepatannya, lalu menunduk menatap Annika dan memaksa wanita itu untuk menatapnya juga. Kemudian, Zakki mencium bibir Annika dan mengucapkan kalimat yang menggoda, "Annika, lihat aku. Kamu akan merasa makin nyaman kalau melihatku."Annika tidak berani menatapnya, apalagi melihat adegan intim mereka sendiri. Ketakutan dan hasrat yang bercampur menjadi satu membuat Zakki makin bergairah melihatnya. Apalagi, dia sudah lama tidak melakukannya bersama Annika dan belum terlalu puas semalam.Zakki menjadi makin berhasrat, suasana menjadi makin panas. Ketika hendak mencapai klimaks, Annika memeluk Z
"Ma ... Liz?" panggil Ariel dengan sangat lirih. Dia hampir tidak bisa menahan tangisannya.Bibir Annika tampak sedikit bergetar. Dia memeluk Ariel dengan lembut tanpa bertanya atau bicara apa pun. Faktanya, hanya ada satu alasan dirinya bisa berada di sisi Zakki dan diperlakukan dengan begitu baik.Yaitu dirinya adalah istri Zakki! Annika menahan emosinya yang bergolak, lalu menggandeng tangan Ariel dan memberi tahu sopir bahwa mereka akan naik taksi.Sopir itu meminta arahan dari Zakki sebelum menyetujui permintaan Annika. Annika pun mengelus pipi Ariel sambil berkata, "Ayo, kita pergi makan."Annika mengambil tas Ariel, sedangkan Ariel menggandeng tangannya dengan erat. Pada saat yang sama, gadis kecil ini membatin, 'Mama sudah pulang!'Annika memilih restoran kelas atas. Begitu dia melangkah masuk, seorang pelayan terperangah dan memanggil, "Bu Annika!"Ariel tercengang. Sementara itu, Annika yang tersadar dari keterkejutannya segera bertanya dengan lembut, "Kamu kenal aku?"Manaje
Beberapa menit kemudian, dia dan Yoyok kembali ke kafe. Ariel duduk di sofa samping sambil membaca buku, tetapi dia sangat memperhatikan apa yang sedang dibicarakan. Yoyok menoleh melihat Ariel, hatinya merasa sangat kecewa.Dulu, Ariel selalu memanggilnya "Paman Yoyok" dengan sangat akrab. Namun sekarang Ariel sudah melupakan semuanya. Yoyok menarik kembali pandangannya dan berkata pada Annika, "Dia sudah dewasa ya!"Yoyok memandang Annika dengan tatapan yang rumit. Jika bukan karena Annika lupa ingatan, mana mungkin dia akan duduk dan minum kopi bersama Yoyok seperti sekarang. Dulu Annika begitu membenci Yoyok. Yoyok ingat sekali malam itu Annika ingin menabrak Yoyok hingga mati.Annika menebak identitasnya sendiri. Dia mengaduk kopinya dengan perlahan, lalu berkata dengan suara pelan, "Maaf, aku sudah lupa kejadian masa lalu! Dalam ingatanku nggak ada kamu .... Sepertinya kita nggak punya masalah asmara, 'kan?"Yoyok mendongak dengan perlahan. Di bawah sinar lampu yang redup, sudut
Saat Annika tersadar kembali, dia sudah berada di rumah sakit. Cahaya lampu yang menyilaukan membuatnya tidak bisa membuka matanya. Setelah berusaha beradaptasi dengan cahaya itu, Annika baru melihat Zakki yang sedang berjaga di samping tempat tidurnya. Zakki sedang mengenakan jas, sepertinya dia baru datang dari kantor.Pada saat ini, mata Zakki tampak memerah. Annika menoleh ke arah jendela dan melihat langit sudah gelap. Dia bertanya, "Jam berapa sekarang?""Jam satu subuh!" jawab Zakki dengan suara serak. Dia mendekat dan mengelus wajah Annika sambil mengamatinya dengan fokus. Meskipun mereka telah bersama dan melakukan hubungan intim, kini semuanya telah berbeda.Tatapan Zakki terhadapnya bukan hanya sekadar perasaan cinta antara pria dan wanita, tetapi juga kelembutan seorang suami .... Hanya saja, semakin lembut Zakki memperlakukannya, Annika justru merasa semakin sedih.Shilla telah menjadi duri dalam hatinya.Annika masih berbaring di bantalnya, sedangkan Zakki menghela napas
Karena itulah, Annika menghindari ciumannya tadi. Refleks manusia memang paling jujur.Zakki tidak memaksa Annika. Dia terus mengingatkan dirinya bahwa mereka telah melalui banyak cobaan sebelumnya. Dia sudah cukup beruntung bisa bersama Annika saat ini. Hanya saja, hatinya tetap merasa sedikit perih.Sebab, Annika saat ini tidak mengizinkannya untuk mendekat. Dia menolak Zakki karena kemunculan Shilla sebelumnya.Di tengah malam, Annika tertidur pulas karena kelelahan. Sementara itu, Zakki malah tidak bisa tidur. Dia membuka pintu kamar pasien dan berjalan ke ujung lorong. Setelah itu, dia berdiri sangat lama di sana sambil merokok.Jendelanya sedikit terbuka. Zakki hanya mengenakan kemeja hitam yang tipis, tetapi dia tidak peduli. Zakki hanya berdiri dalam kegelapan sendirian dan merokok diam-diam. Dia merasakan bagaimana rasanya mencintai seseorang tapi tidak bisa mendapatkannya .... Sebelumnya, Annika mengatakan bahwa dia merasa hubungan ini adalah hasil curian. Padahal, pencuri se
Mendengar ucapannya, tubuh Annika menjadi kaku. Zakki mengira dia akan menolak, tak disangka Annika malah menyetujuinya setelah berpikir sejenak. Zakki tertegun seketika. Beberapa saat kemudian, dia memeluk Annika sambil bertanya, "Nggak marah lagi?"Annika mempertimbangkannya sebentar, lalu menjawab, "Marah! Tapi aku nggak bisa memahami perasaan Annika yang dulu .... Aku nggak bisa merasakan perasaannya saat putus asa dan berada di ambang kehancuran!"Annika menjawabnya dengan jujur, "Tapi Zakki, perasaan sukaku padamu juga jadi berkurang!"Usai bicara, Annika membalikkan badan dalam pelukan Zakki. Dia mendongak untuk menatap pria itu dan berkata dengan suara serak, "Kelak, hubungan kita juga akan berubah jadi Tuan dan Nyonya Ruslan! Zakki, aku jamin akan menjadi istri yang baik dan bertanggung jawab kalau kamu nggak berkhianat padaku. Aku memilih untuk melupakan masa lalu bukan hanya demi anak-anak, tapi juga demi diriku sendiri .... Kata dokter, sebaiknya aku nggak memaksakan diri u
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se