Sejak saat itu, Zakki bersikap sangat dingin, bahkan terlihat sangat sibuk. Annika tetap menjadi sekretaris pribadinya. Setiap pagi dan malam, dia harus berberes di vila dan membantu Ariel dengan tugas sekolahnya.Ariel pun masih memanggilnya dengan sebutan Liz. Namun, Ariel bersikap sangat baik padanya. Dia akan mengundang Annika untuk minum teh, menyuruh pelayan menyeduhkan teh hitam terbaik. Dia juga memberi tahu Annika bahwa ini adalah teh hitam favorit ibunya.Setelah mencicipinya, Annika mengakui bahwa teh ini memang lezat. Nyonya Ruslan memang punya selera yang bagus.Annika tidak berani menanyakan apa pun tentang Nyonya Ruslan karena sadar dirinya hanya seorang sekretaris. Dia tidak seharusnya ikut campur kehidupan pribadi Zakki.Namun, kadang Ariel akan menceritakan beberapa hal kepadanya, seperti tentang kebiasaan ibunya dan pakaian yang sering dikenakan ibunya. Tiba-tiba, Ariel berkata, "Liz, sebenarnya kamu agak mirip dengan ibuku. Bagus juga kalau kamu menjadi ibuku dan Jo
Zakki tetap tidak menjawab, dia hanya berjalan menuju arah tangga. Lantaran sedang turun hujan, cahaya rembulan tidak terlalu terang. Tangga bangunan itu juga sudah bobrok karena lama tidak diperbaiki.Annika agak malu-malu membawa Zakki naik ke lantai atas. Kemudian, dia membuka pintu kamarnya. Meskipun ruangan itu kecil, Annika menata ruangan itu dengan rapi. Di atas meja kerja kecil yang berwarna gelap terdapat sebuah vas bunga berisikan setangkai bunga mawar. Pemandangan itu terkesan sangat feminin, menunjukkan sifat sang pemiliknya.Meskipun itu adalah rumahnya sendiri, Annika tetap bersikap hati-hati. Dia menyuruh Zakki untuk menanggalkan mantelnya agar bisa dihangatkan di pemanas kecil. Saat Zakki melepaskan mantel dan memberikannya kepada Annika, tatapan wanita itu tampak penuh makna.Annika mengatupkan bibirnya, lalu membawa mantel itu untuk dihangatkan. Setelah itu, dia beranjak ke dapur untuk memasakkan teh jahe untuk Zakki.Zakki duduk di hadapan meja kerja Annika. Dia meli
Annika terperangkap dalam pelukan Zakki. Dia didesak oleh Zakki hingga merasa dilema. Perasaan intim dan asing yang bersemayam dalam dirinya, membuat Annika merasa ketakutan dan malu. Namun, Annika juga seorang wanita yang memiliki kebutuhan biologis seperti pada umumnya. Apalagi, pria yang dihadapinya ini begitu tampan dan berbahaya.Hati Annika menolak, tetapi dia tidak bisa membohongi diri sendiri bahwa dia memang menginginkannya sekarang. Sifat liar seorang wanita bisa terpicu hanya dalam sekejap.Zakki terus menggerayangi sekujur tubuhnya hingga Annika berdesah, "Jangan! Aku nggak mau! Kumohon lepaskan aku, Pak Zakki ...." Tiba-tiba Annika menutupi wajahnya sambil menangis. Dia tidak menutupi tubuhnya dan hanya duduk di bawah cahaya yang redup itu begitu saja. Terlihat jelas jejak-jejak gairah di tubuh Annika, tetapi dia tidak memedulikannya. Annika hanya memohon pada Zakki untuk melepaskannya.Annika terus menangis sambil bergumam. Dia mengatakan bahwa Zakki bisa mencari wanita l
Annika tidak ingin terjerumus! Dia berlari masuk ke kamarnya dan mengambil setumpuk pamflet pencarian orang itu, lalu berlari ke lantai bawah tanpa mengenakan jaket. Dia berlari ke jalanan dan menempelkan pamflet itu di depan dinding toko.[ Annika Mencari Keluarga ]Di tengah guyuran hujan di malam hari, Annika berusaha menempelkan pamflet-pamflet itu sebanyak mungkin. Tindakannya ini seolah-olah dia bisa mengusir Zakki dari pikirannya hanya dengan menempelkan pamflet tersebut.Namun, seberapa banyaknya pun pamflet yang ditempelkannya, semua itu tidak ada gunanya. Annika jadi semakin kehilangan arah saat berdiri di tengah hujan. Dia tidak bisa mengingat masa lalunya sama sekali ....Di kejauhan, mobil Rolls-Royce hitam berhenti di tepi jalan. Hujan yang lebat membuat penglihatan dari dalam mobil menjadi agak kabur. Zakki menyalakan sebatang rokok dan mengisapnya, sambil memperhatikan reaksi Annika yang dilanda kegelisahan saat ini ....Pada akhirnya, tatapan mereka bertemu. Wajah Anni
Annika menyergah, "Nggak ada hubungannya denganku!"Ariel bereaksi dengan heboh, "Oh ya? Tapi aku perhatikan kamu diam-diam terus melirik ayahku! Aku paling nggak suka sama orang yang nggak jujur!"Annika tidak berkomentar.Zakki mengetuk meja teh di hadapan Ariel dan berkata, "Belajar yang baik sama Bu Annika." Usai bicara, dia langsung keluar dan menutup pintu ruangan itu dengan perlahan.Namun, Annika bisa mendengar Zakki memberi instruksi pada pelayan untuk membawa wanita itu ke taman bunga dan menyediakan kopi kesukaannya. Selain itu, dia juga menyuruh pelayan untuk mengganti dekorasi bunganya jadi mawar karena Ratna alergi terhadap bunga bakung.Zakki benar-benar memperhatikan semua detail, hal ini membuat Annika merasa malu. Dalam hatinya berpikir bahwa Zakki ternyata tidak memperlakukan wanita itu dengan serampangan seperti yang dilakukannya pada Annika. Mungkin bagi Zakki, wanita seperti Annika memang hanya mainan.Di saat dia masih merasa sangat malu, Ariel mendekatinya dan b
Annika menoleh untuk melihatnya.Zakki kembali mengambil majalah dan membacanya. Di bawah cahaya lampu kristal, sosok Zakki bagaikan diselimuti lapisan kaca sehingga tampak begitu memesona. Zakki terlihat sama sekali tidak berniat untuk bicara lagi.Melihat Annika yang masih belum pergi, Zakki hanya bertanya tanpa mengalihkan pandangannya kepada Annika, "Apa masih ada urusan?"Annika hanya menggeleng. Saat keluar, dia sekalian menutup pintu kamar tersebut. Saat pintu tertutup, Zakki baru melihat ke arah pintu itu. Dia tahu bahwa Annika marah karena dia membiarkan Ratna datang. Dia juga tahu bahwa hati Annika mulai goyah sekarang.Meski tidak ingat masa lalu, hati Annika tetap goyah karenanya. Menurut yang dibacanya dari buku, selera seseorang tidak akan bisa berubah dengan mudahnya. Mungkin Zakki memang cocok dengan tipe yang disukai Annika. Saat memikirkan hal ini, hati Zakki terasa campur aduk.....Saat Annika turun ke lantai bawah, langit sudah mulai tampak memasuki senja. Kabut ti
Annika merasa agak cemas. Namun, setelah Zakki membuka pintu kamar suite, pria ini menunjuk sebuah kamar sambil berkata, "Kamu tidur di sana."Annika mengamati sekilas. Kamar ini setidaknya berjarak 20 meter dari kamar Zakki, jadi dia merasa lebih tenang. Setelah meletakkan kopernya, Annika mengikuti Zakki ke kamarnya.Zakki bersandar di sofa sembari melihat dokumen kerja sama, sedangkan Annika menyusun barang-barang Zakki.Annika pun menggantung semua jas, celana, dan lainnya dengan terampil, seolah-olah dia memang sudah sering mengerjakan hal ini. Ketika menyadari diri sendiri yang bekerja dengan begitu gesit, dia sontak termangu.Sementara itu, Zakki menengadah karena tidak mendengar suara apa pun dari Annika. Dia bertanya dengan dingin, "Kenapa?"Annika segera menunduk dan melanjutkan pekerjaannya. Dia menjawab, "Nggak apa-apa."Zakki bertanya lagi, "Kamu merindukan suamimu, ya?""Bukan!" sahut Annika yang tahu Zakki sedang menggodanya. Matanya berkaca-kaca, tetapi dia tidak menete
Annika tidak bodoh, dia tahu dirinya sedang dipermainkan oleh Zakki. Mengapa pria ini berusaha menyulitkannya?Tiba-tiba, muncul seseorang di cermin. Orang itu tidak lain adalah Zakki. Dia berdiri di bawah lampu kristal, terlihat berkarisma seperti biasanya. Meskipun minum-minum, tatapan pria ini tetap terlihat mendalam dan sulit untuk diprediksi.Hanya saja, ada perbedaan saat Zakki menatap wanita di ruang privat itu dengan saat menatapnya. Zakki terlihat tidak acuh pada wanita itu, tetapi tatapannya pada Annika mengandung kehangatan.Annika seketika merinding. Dia bersandar di dinding dengan tidak berdaya sambil memandang pria berbahaya ini. Untuk sesaat, dia ingin sekali melarikan diri.Mungkin, Annika seharusnya mengundurkan diri dan mencari pekerjaan lain. Begitu niat seperti ini muncul, Zakki mematikan rokoknya dan berucap, "Turun sana, sopir sudah menunggu di bawah."Annika cukup terkejut mendengarnya. Sekarang baru jam 9 malam, tetapi dia sudah boleh pulang? Namun, Annika tidak
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se