Annika merebut dokumen yang dipegang Zakki dan lanjut mengeceknya. "Ini bukan pekerjaan mereka. Mereka digaji bekerja untukmu. Kalau semua pekerjaanku dilemparkan ke mereka, lama-lama mereka pasti kesal. Lagi pula, bukannya kamu selalu membedakan urusan pribadi dan pekerjaan."Hati Zakki tergelitik melihat Annika yang bersikap ketus. Zakki pun tersenyum, lalu berbalik tanya, "Memangnya dulu aku orang seperti apa?"Annika meletakkan dokumennya. "Dulu kamu nggak kayak orang."Zakki tercengang mendengar jawabannya, lalu menundukkan kepala untuk mengecup bibir Annika. Meskipun hanya kecupan kecil, Annika langsung menolaknya. "Ada Ariel."Zakki mengurungkan niatnya. "Dia lagi fokus main, tidak akan melihat kita."Annika tidak menghiraukan Zakki, dia lanjut memeriksa dokumennya.Zakki menyukai suasana semacam ini. Dia mencari topik untuk mengajak Annika mengobrol. "Tadi Bibi Shinta membuatkanku pangsit."Di bawah sinar cahaya lampu, wajah Annika terlihat manis. Dia menjawab tanpa mengangkat
Annika dan Satya saling berpelukan. "Kak ...."Annika memeluknya erat sambil terisak, "Kok Kakak pulang lebih awal?"Shinta menyeka air matanya sambil menjawab, "Karena kamu ulang tahun, makanya Satya kembali lebih awal."Annika tahu, tanpa bantuan Zakki, mana mungkin Satya bisa pulang lebih awal? Zakki ingin memberikan kejutan untuk Annika, makanya dia sudah pergi sejak pagi.Tidak ada seorang pun yang membahas Zakki.Shinta sengaja menyiapkan air yang dicampur kembang tujuh rupa. Dulu Satya tidak memercayai mitos semacam ini, tapi demi ketenangan Shinta, Satya membasuh wajahnya menggunakan air yang telah disiapkan.Shinta menggenggam erat tangan Satya dan Annika, dia tidak dapat membendung air matanya. "Akhirnya Satya kembali. Akhirnya ayah kalian ... bisa tenang."Satya memeluk Shinta dan menenangkannya.Shinta menyeka air matanya. "Ayo, ke makam ayahmu dulu. Dia pasti merindukan kamu."Mata Satya berkaca-kaca. Di saat bersamaan, Ariel berlari ke samping Satya dan memanggilnya, "Pam
Pada malam hari, Annika mengantar Satya pulang.Untuk sementara, Satya tinggal di apartemen yang pernah ditempati Annika. Fasilitas di sini lengkap dan lokasinya juga strategis.Mobil berhenti di tengah lapisan kabut yang menyelimuti. Satya menggigit sebatang rokok tanpa menyalakannya.Satya menggenggam tangan Annika. Meski sudah berpisah selama 6 tahun, meski Annika sudah menjadi seorang ibu, ikatan persaudaraan mereka sama sekali tidak berubah. Bagi Satya, selamanya Annika tetap adalah adik kesayangannya."Kak," panggul Annika.Sekarang hanya ada Satya dan Annika, mereka membicarakan banyak hal, termasuk Zakki dan Yoyok.Satya memandang ke depan, ekspresinya tampak datar. "Dulu Ayah mengakuisisi sebuah perusahaan dengan cara ilegal. Secara tidak langsung, perusahaan itu pun bangkrut. Orang itu berutang banyak, dia terpaksa bunuh diri dan meninggalkan anak-anaknya. Ayah merasa bersalah, akhirnya Ayah diam-diam memberikan bantuan uang untuk anak-anaknya. Sang kakak menjadi orang yang s
Annika tidak langsung pulang, dia duduk di dalam mobil untuk menenangkan diri. Dia masih berusaha mencerna semua cerita malam ini.Ketika Annika hendak pulang, sebuah sosok familier berdiri di depan mobilnya. Tak lain, tak bukan, itu adalah ... Yoyok.Meskipun sudah malam, Yoyok masih berpakaian rapi. Badannya tegap dan elegan.Mereka saling bertatapan dengan dipisahkan kaca mobil. Yoyok memandang Annika, kali ini dia tidak lagi bersandiwara. Lagi pula Annika sudah mengetahui semuanya.Annika menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Kemudian Annika menginjak pedal gas dan mobil pun melaju ke depan.Yoyok tidak menghindar, dia menatap mobil berwarna putih yang melaju ke arahnya. Tatapan Yoyok tampak berkecamuk, tak seorang pun mengetahui pergumulan yang dirasakannya selama ini.Yoyok jatuh cinta kepada Annika, dia menyukai istri orang. Sebenarnya Yoyok memiliki banyak kesempatan untuk menghabisi seluruh anggota Keluarga Chandra, tetapi dia tidak tega. Yoyok mencintai Annika, dia jatuh cinta
Setelah menunggu seharian, jawaban yang diterima Zakki hanyalah penolakan.Sejujurnya Zakki kecewa, tapi dia tidak mau merusak hari bahagia ini. Zakki memberi tahu Annika ada banyak hadiah di ruang ganti, semuanya diberikan oleh beberapa teman dekat.Annika juga tidak merusak suasana, dia berusaha tetap tersenyum. "Aku mandi dulu."Zakki menarik tangan Annika dan menggodanya dengan suara serak, "Mau mandi bareng?"Annika menolak. "Aku lagi datang bulan."Zakki menatapnya dalam-dalam, dia tetap menggendong Annika dan membawanya ke kamar mandi. Zakki tidak mungkin melakukan hal yang macam-macam saat Annika datang bulan. Hari ini Zakki hanya ingin membahagiakannya.Semakin Zakki bersikap baik, semakin Annika merasa bersalah. Namun Annika tidak menyesali keputusan. Adakalanya, segala sesuatu yang sudah dilewatkan, tidak bisa kembali.Setelah mandi, Annika masih belum mengantuk. Dia membuka kado-kado di ruang ganti.Ada beberapa hadiah yang sangat disukai Annika, contohnya syal pemberian Me
Matahari terbit dari ufuk timur.Zakki pergi ke wastu keluarganya. Pengawal agak kaget saat membuka pintu rumah. Zakki sudah tiga tahun tidak menginjakkan kaki ke rumah ini, kenapa tiba-tiba hari ini datang?Kemudian Zakki keluar dari mobil dan menutup pintunya. Zakki memandang ke sekeliling, wastu ini terasa sunyi, tidak ada tanda-tanda kehidupan. Padahal saat Lily masih hidup, wastu ini selalu diselimuti kebahagiaan.Para pelayan di rumah belum bangun. Zakki melangkah masuk ke dalam rumah, terdengar suara hentakan sepatu yang bergema memenuhi ruangan.Zakki beranjak ke ruang sembahyang, tempat foto Lily ditaruh. Zakki mengusap foto Lily sambil bergumam, "Nek, dia sudah kembali. Kondisinya sehat. Sekarang, Nenek bisa beristirahat tenang.'Yang merespons Zakki hanyalah senyuman sosok yang berada di dalam foto. Orang yang sudah meninggal tidak bisa hidup kembali.Zakki membakar beberapa batang dupa untuk mendoakan Lily. Zakki meminta Lily untuk melindungi Ariel."Nenek juga pasti menduk
Di Rumah Sakit Ruslan.Ariel membutuhkan donor golongan darah AB, tetapi baru terjadi kecelakaan pagi ini dan stok darah golongan AB sangat sedikit.Zakki dan Annika memiliki golongan darah yang berbeda. Jika mencari darah dari rumah sakit lain, paling tidak mereka harus menunggu selama 1 jam. Ariel sakit kepala, dia bisa mengalami kejang-kejang kapan saja.Zakki langsung memutuskan. "Siapkan helikopter.""Golongan darahku AB." Seseorang masuk, yang tak lain adalah Jony.Semua orang tersentak, mereka mengetahui bahwa Dokter Jony dan Zakki berselisih. Tak ada seorang pun yang berani bersuara, tak ada yang berani menjawab ....Setelah beberapa saat, Zakki berkata, "Siapkan proses transfusi darah."Setiap tahun Jony selalu melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyuluruh. Dia sehat dan bisa melakukan donor darah.Jony memberikan 500 ml darah, perawat segera mendonorkannya untuk Ariel.Darah ini sangat berharga. Setelah selesai, Jony menurunkan lengan kemejanya dan bangun dari tempat tidu
Di dalam bangsal VIP. Dinding berwarna merah muda tampak terang dan ceria.Ariel masih lemah, dia berbaring sambil menatap Annika. Untuk pertama kalinya Ariel merasa cemas. "Mama, apakah aku bakal meninggal?"Annika sedih mendengar pertanyaan Annika, tetapi dia harus tetap tegar. Jika Annika juga menunjukkan kesedihannya, Ariel bisa putus asa."Nggak, tidak akan!" Annika tersenyum lembut.Ariel masih lemah, dia memeluk tangan Annika sambil berkata, "Kenapa aku nggak boleh sekolah kayak teman-teman yang lain? Kalau Papa dan Mama melahirkan adik laki-laki, dia harus sehat, ya! Mama harus melahirkan adik yang ganteng. Kalau Ariel nggak ada, Mama dan Papa masih punya adik kecil yang ganteng."Entah dari mana Ariel belajar berbicara seperti ini. Emosi Annika langsung meledak, dia meminta Shinta untuk menjaga Ariel, lalu bangkit berdiri dan berlari keluar.Annika harus menenangkan diri. Kalau tidak, dia bisa gila.Zakki menahan Annika, lalu membawanya ke ruang pribadi. Cahaya matahari dan ai
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se