Setelah menunggu seharian, jawaban yang diterima Zakki hanyalah penolakan.Sejujurnya Zakki kecewa, tapi dia tidak mau merusak hari bahagia ini. Zakki memberi tahu Annika ada banyak hadiah di ruang ganti, semuanya diberikan oleh beberapa teman dekat.Annika juga tidak merusak suasana, dia berusaha tetap tersenyum. "Aku mandi dulu."Zakki menarik tangan Annika dan menggodanya dengan suara serak, "Mau mandi bareng?"Annika menolak. "Aku lagi datang bulan."Zakki menatapnya dalam-dalam, dia tetap menggendong Annika dan membawanya ke kamar mandi. Zakki tidak mungkin melakukan hal yang macam-macam saat Annika datang bulan. Hari ini Zakki hanya ingin membahagiakannya.Semakin Zakki bersikap baik, semakin Annika merasa bersalah. Namun Annika tidak menyesali keputusan. Adakalanya, segala sesuatu yang sudah dilewatkan, tidak bisa kembali.Setelah mandi, Annika masih belum mengantuk. Dia membuka kado-kado di ruang ganti.Ada beberapa hadiah yang sangat disukai Annika, contohnya syal pemberian Me
Matahari terbit dari ufuk timur.Zakki pergi ke wastu keluarganya. Pengawal agak kaget saat membuka pintu rumah. Zakki sudah tiga tahun tidak menginjakkan kaki ke rumah ini, kenapa tiba-tiba hari ini datang?Kemudian Zakki keluar dari mobil dan menutup pintunya. Zakki memandang ke sekeliling, wastu ini terasa sunyi, tidak ada tanda-tanda kehidupan. Padahal saat Lily masih hidup, wastu ini selalu diselimuti kebahagiaan.Para pelayan di rumah belum bangun. Zakki melangkah masuk ke dalam rumah, terdengar suara hentakan sepatu yang bergema memenuhi ruangan.Zakki beranjak ke ruang sembahyang, tempat foto Lily ditaruh. Zakki mengusap foto Lily sambil bergumam, "Nek, dia sudah kembali. Kondisinya sehat. Sekarang, Nenek bisa beristirahat tenang.'Yang merespons Zakki hanyalah senyuman sosok yang berada di dalam foto. Orang yang sudah meninggal tidak bisa hidup kembali.Zakki membakar beberapa batang dupa untuk mendoakan Lily. Zakki meminta Lily untuk melindungi Ariel."Nenek juga pasti menduk
Di Rumah Sakit Ruslan.Ariel membutuhkan donor golongan darah AB, tetapi baru terjadi kecelakaan pagi ini dan stok darah golongan AB sangat sedikit.Zakki dan Annika memiliki golongan darah yang berbeda. Jika mencari darah dari rumah sakit lain, paling tidak mereka harus menunggu selama 1 jam. Ariel sakit kepala, dia bisa mengalami kejang-kejang kapan saja.Zakki langsung memutuskan. "Siapkan helikopter.""Golongan darahku AB." Seseorang masuk, yang tak lain adalah Jony.Semua orang tersentak, mereka mengetahui bahwa Dokter Jony dan Zakki berselisih. Tak ada seorang pun yang berani bersuara, tak ada yang berani menjawab ....Setelah beberapa saat, Zakki berkata, "Siapkan proses transfusi darah."Setiap tahun Jony selalu melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyuluruh. Dia sehat dan bisa melakukan donor darah.Jony memberikan 500 ml darah, perawat segera mendonorkannya untuk Ariel.Darah ini sangat berharga. Setelah selesai, Jony menurunkan lengan kemejanya dan bangun dari tempat tidu
Di dalam bangsal VIP. Dinding berwarna merah muda tampak terang dan ceria.Ariel masih lemah, dia berbaring sambil menatap Annika. Untuk pertama kalinya Ariel merasa cemas. "Mama, apakah aku bakal meninggal?"Annika sedih mendengar pertanyaan Annika, tetapi dia harus tetap tegar. Jika Annika juga menunjukkan kesedihannya, Ariel bisa putus asa."Nggak, tidak akan!" Annika tersenyum lembut.Ariel masih lemah, dia memeluk tangan Annika sambil berkata, "Kenapa aku nggak boleh sekolah kayak teman-teman yang lain? Kalau Papa dan Mama melahirkan adik laki-laki, dia harus sehat, ya! Mama harus melahirkan adik yang ganteng. Kalau Ariel nggak ada, Mama dan Papa masih punya adik kecil yang ganteng."Entah dari mana Ariel belajar berbicara seperti ini. Emosi Annika langsung meledak, dia meminta Shinta untuk menjaga Ariel, lalu bangkit berdiri dan berlari keluar.Annika harus menenangkan diri. Kalau tidak, dia bisa gila.Zakki menahan Annika, lalu membawanya ke ruang pribadi. Cahaya matahari dan ai
"Aku tidak bisa melakukannya! Annika dan Ariel sama pentingnya bagiku. Apalagi, aku sudah banyak menyakiti Annika."Zakki terdiam sejenak, dia mengepalkan tangan dan memberanikan diri untuk berkata, "Aku tahu kamu masih menyukai Annika. Sebenarnya, Annika juga pernah menyukaimu ...."Jony menyela ucapannya, "Kamu yakin ikhlas?"Zakki tersenyum kecut. Kemudian dia membalikkan badan secara perlahan, lalu menatap Jony dan menjawab, "Dulu aku hanya memedulikan diri sendiri dan kekuasan. Bagiku, istri dan anak cuma aksesori. Aku tidak pernah menyangka, suatu hari nanti aku akan menggunakan nyawaku sendiri untuk menyelamatkan anakku. Padahal anak tinggal dilahirkan lagi, bukan?""Tapi Annika yang bersusah payah melahirkan Ariel. Aku sangat mencintai dia." Zakki tidak menjelaskan "dia" yang dimaksud, entah Annika atau Ariel?Jony tidak banyak bertanya, dia juga tidak menghalangi keputusan Zakki. Bagaimanapun Zakki sudah membuat keputusan, Jony tidak berhak melarangnya.Jony dapat melihat kese
Tiga hari kemudian, Ariel sudah diizinkan pulang. Mereka kembali ke Vila Kusnadi.Selama satu bulan ini mereka hidup dengan bahagia. Mereka merawat Ariel bersama-sama. sesekali Zakki mengajak Annika ke acara sosial, mereka tampil seperti sepasang suami istri sungguhan.Zakki maupun Annika tidak pernah membahas luka maupun kenangan buruk mereka.Mereka berusaha melupakan semua yang sudah terjadi, mungkin waktu mereka untuk bersama sudah tidak lama.Zakki mengatakan akan sering lembut, tetapi setiap malam dia selalu pulang sebelum Ariel tidur. Zakki memandikan Ariel, lalu menggendongnya dan membacakan cerita. Ariel mendengar cerita yang dibacakan Zakki sampai tertidur.Setelah Ariel tidur, Zakki pergi ke ruang kerja untuk membereskan pekerjaannya. Seringkali, dia baru selesai bekerja sekitar pukul1 atau 2 pagi. Saat Zakki kembali ke kamar, Annika dan Ariel sudah tidur.Setiap berbaring di samping Annika dan Ariel, Zakki merasa sangat bahagia. Dia sudah cukup puas dengna hidupnya sekarang
Segala cinta dan benci seketika sirna.Sejak dipertemukan kembali, ini adalah pertama kalinya Annika berinisiatif.Annika inisiatif memeluk Zakki, mereka mengobrol layaknya pasangan suami istri. "Sania dan Faisal akan menikah akhir tahun. Mestinya kondisi Ariel sudah pulih, aku bisa membawanya ke Kota Aruma untuk menghadiri pernikahan mereka. Aku lagi memikirkan hadiah untuk pernikahan mereka."Zakki tidak menjawab, dia mengusap lembut rambut Annika yang panjang dan berkeringatan. Zakki hanya ingin menikmati kedamaian ini.Annika juga tidak mau merusak suasana, dia kembali bertanya dengan gugup, "Kamu ... nggak mau datang? Aku dengar dari Sania, katanya kamu dan Faisal ada kerja sama?"Zakki menatap Annika. "Kamu mau aku ikut?"Annika tidak menjawab secara gamblang. Dia menatap wajah tampan Zakki dan malah membahas Melisa, "Melisa juga diundang, dia dan Faisal lumayan akrab. Aku dengar, Kevin mau rujuk, tapi Melisa nggak menolak ...."Tiba-tiba Annika tidak melanjutkan ceritanya dan te
"Sebentar, aku rebus air panas."Zakki tidak menolak, dia memperhatikan Raditya yang beranjak ke dapur. Gerakan Raditya agak kaku, mungkin karena angin malam, sesekali dia batuh-batuk."Kenapa tidak ke dokter?" tanya Zakki.Raditya kaget, lalu menjawab, "Penyakit biasa, sudah tua. Bukan masalah besar, kok. Minum obat juga sembuh."Zakki tahu bahwa Raditya berbohong. Dilihat dari kondisinya, Raditya sudah lama sakit.Zakki tidak lanjut bertanya, dia mengambil sebuah buku dan membuka halaman demi halamannya.Setelah air matang, Raditya menyeduhkan segelas teh murah dan memberikannya kepada Zakki. Raditya terlihat gugup, dia tersenyum kecut sambil berkata, "Maaf, di rumahku tidak ada apa-apa."Zakki hanya menyeruput seteguk teh.Raditya tahu kalau Zakki tidak menyukai rasa tehnya. Kemudian Raditya duduk dan menanyakan kabar Ariel.Zakki menjawab, "Besok Ariel akan menjalani operasi. Sebentar lagi kondisinya pulih."Raditya senang mendengarnya, dia tulus ikut senang. "Syukurlah, yang penti