Di Rumah Sakit Ruslan.Ariel membutuhkan donor golongan darah AB, tetapi baru terjadi kecelakaan pagi ini dan stok darah golongan AB sangat sedikit.Zakki dan Annika memiliki golongan darah yang berbeda. Jika mencari darah dari rumah sakit lain, paling tidak mereka harus menunggu selama 1 jam. Ariel sakit kepala, dia bisa mengalami kejang-kejang kapan saja.Zakki langsung memutuskan. "Siapkan helikopter.""Golongan darahku AB." Seseorang masuk, yang tak lain adalah Jony.Semua orang tersentak, mereka mengetahui bahwa Dokter Jony dan Zakki berselisih. Tak ada seorang pun yang berani bersuara, tak ada yang berani menjawab ....Setelah beberapa saat, Zakki berkata, "Siapkan proses transfusi darah."Setiap tahun Jony selalu melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyuluruh. Dia sehat dan bisa melakukan donor darah.Jony memberikan 500 ml darah, perawat segera mendonorkannya untuk Ariel.Darah ini sangat berharga. Setelah selesai, Jony menurunkan lengan kemejanya dan bangun dari tempat tidu
Di dalam bangsal VIP. Dinding berwarna merah muda tampak terang dan ceria.Ariel masih lemah, dia berbaring sambil menatap Annika. Untuk pertama kalinya Ariel merasa cemas. "Mama, apakah aku bakal meninggal?"Annika sedih mendengar pertanyaan Annika, tetapi dia harus tetap tegar. Jika Annika juga menunjukkan kesedihannya, Ariel bisa putus asa."Nggak, tidak akan!" Annika tersenyum lembut.Ariel masih lemah, dia memeluk tangan Annika sambil berkata, "Kenapa aku nggak boleh sekolah kayak teman-teman yang lain? Kalau Papa dan Mama melahirkan adik laki-laki, dia harus sehat, ya! Mama harus melahirkan adik yang ganteng. Kalau Ariel nggak ada, Mama dan Papa masih punya adik kecil yang ganteng."Entah dari mana Ariel belajar berbicara seperti ini. Emosi Annika langsung meledak, dia meminta Shinta untuk menjaga Ariel, lalu bangkit berdiri dan berlari keluar.Annika harus menenangkan diri. Kalau tidak, dia bisa gila.Zakki menahan Annika, lalu membawanya ke ruang pribadi. Cahaya matahari dan ai
"Aku tidak bisa melakukannya! Annika dan Ariel sama pentingnya bagiku. Apalagi, aku sudah banyak menyakiti Annika."Zakki terdiam sejenak, dia mengepalkan tangan dan memberanikan diri untuk berkata, "Aku tahu kamu masih menyukai Annika. Sebenarnya, Annika juga pernah menyukaimu ...."Jony menyela ucapannya, "Kamu yakin ikhlas?"Zakki tersenyum kecut. Kemudian dia membalikkan badan secara perlahan, lalu menatap Jony dan menjawab, "Dulu aku hanya memedulikan diri sendiri dan kekuasan. Bagiku, istri dan anak cuma aksesori. Aku tidak pernah menyangka, suatu hari nanti aku akan menggunakan nyawaku sendiri untuk menyelamatkan anakku. Padahal anak tinggal dilahirkan lagi, bukan?""Tapi Annika yang bersusah payah melahirkan Ariel. Aku sangat mencintai dia." Zakki tidak menjelaskan "dia" yang dimaksud, entah Annika atau Ariel?Jony tidak banyak bertanya, dia juga tidak menghalangi keputusan Zakki. Bagaimanapun Zakki sudah membuat keputusan, Jony tidak berhak melarangnya.Jony dapat melihat kese
Tiga hari kemudian, Ariel sudah diizinkan pulang. Mereka kembali ke Vila Kusnadi.Selama satu bulan ini mereka hidup dengan bahagia. Mereka merawat Ariel bersama-sama. sesekali Zakki mengajak Annika ke acara sosial, mereka tampil seperti sepasang suami istri sungguhan.Zakki maupun Annika tidak pernah membahas luka maupun kenangan buruk mereka.Mereka berusaha melupakan semua yang sudah terjadi, mungkin waktu mereka untuk bersama sudah tidak lama.Zakki mengatakan akan sering lembut, tetapi setiap malam dia selalu pulang sebelum Ariel tidur. Zakki memandikan Ariel, lalu menggendongnya dan membacakan cerita. Ariel mendengar cerita yang dibacakan Zakki sampai tertidur.Setelah Ariel tidur, Zakki pergi ke ruang kerja untuk membereskan pekerjaannya. Seringkali, dia baru selesai bekerja sekitar pukul1 atau 2 pagi. Saat Zakki kembali ke kamar, Annika dan Ariel sudah tidur.Setiap berbaring di samping Annika dan Ariel, Zakki merasa sangat bahagia. Dia sudah cukup puas dengna hidupnya sekarang
Segala cinta dan benci seketika sirna.Sejak dipertemukan kembali, ini adalah pertama kalinya Annika berinisiatif.Annika inisiatif memeluk Zakki, mereka mengobrol layaknya pasangan suami istri. "Sania dan Faisal akan menikah akhir tahun. Mestinya kondisi Ariel sudah pulih, aku bisa membawanya ke Kota Aruma untuk menghadiri pernikahan mereka. Aku lagi memikirkan hadiah untuk pernikahan mereka."Zakki tidak menjawab, dia mengusap lembut rambut Annika yang panjang dan berkeringatan. Zakki hanya ingin menikmati kedamaian ini.Annika juga tidak mau merusak suasana, dia kembali bertanya dengan gugup, "Kamu ... nggak mau datang? Aku dengar dari Sania, katanya kamu dan Faisal ada kerja sama?"Zakki menatap Annika. "Kamu mau aku ikut?"Annika tidak menjawab secara gamblang. Dia menatap wajah tampan Zakki dan malah membahas Melisa, "Melisa juga diundang, dia dan Faisal lumayan akrab. Aku dengar, Kevin mau rujuk, tapi Melisa nggak menolak ...."Tiba-tiba Annika tidak melanjutkan ceritanya dan te
"Sebentar, aku rebus air panas."Zakki tidak menolak, dia memperhatikan Raditya yang beranjak ke dapur. Gerakan Raditya agak kaku, mungkin karena angin malam, sesekali dia batuh-batuk."Kenapa tidak ke dokter?" tanya Zakki.Raditya kaget, lalu menjawab, "Penyakit biasa, sudah tua. Bukan masalah besar, kok. Minum obat juga sembuh."Zakki tahu bahwa Raditya berbohong. Dilihat dari kondisinya, Raditya sudah lama sakit.Zakki tidak lanjut bertanya, dia mengambil sebuah buku dan membuka halaman demi halamannya.Setelah air matang, Raditya menyeduhkan segelas teh murah dan memberikannya kepada Zakki. Raditya terlihat gugup, dia tersenyum kecut sambil berkata, "Maaf, di rumahku tidak ada apa-apa."Zakki hanya menyeruput seteguk teh.Raditya tahu kalau Zakki tidak menyukai rasa tehnya. Kemudian Raditya duduk dan menanyakan kabar Ariel.Zakki menjawab, "Besok Ariel akan menjalani operasi. Sebentar lagi kondisinya pulih."Raditya senang mendengarnya, dia tulus ikut senang. "Syukurlah, yang penti
Zakki beranjak ke tempat tidur sambil tersenyum lembut. "Aku ada urusan sebentar. Kenapa? Mimpi buruk?"Annika menatap Zakki dengan tegang. Annika tidak menceritakan mimpi buruknya, dia merasa tidak terlalu baik untuk dibahas.Setelah Zakki berbaring di samping, Annika berinisiatif menggenggam telapak tangannya. Kehangatan tubuh Zakki perlahan menenangkan Annika.Biasanya mimpi adalah kebalikan, tidak akan menjadi kenyataan. Itu hanya mimpi.Di saat Annika hampir terlelap, samar-samar dia mendengar Zakki yang berbisik di telinganya, "Kalau kita punya anak laki-laki, beri dia nama Jose Ruslan ...."....Saat bangun di pagi hari, Annika memikirkan bisikan yang dilontarkan Zakki. Annika yakin, itu pasti hanya mimpi."Jangan tegang." Zakki berusaha menenangkan Annika.Annika tidak bisa tenang, dia merasakan firasat yang buruk, sepertinya akan terjadi sesuatu. Perasaan ini semakin kuat, dia ketakutan sampai menggenggam telapak tangan Ariel.Ariel melakukan pemeriksaan sebelum operasi dimula
Operasi berlangsung sangat lama. Setelah lika-liku panjang, akhirnya operasi yang berjalan sekitar 16 jam berhasil dilakukan.Hanya saja Zakki belum sadarkan diri. Dia berbaring tenang di atas meja operasi.Zakki tidak tahu bahwa operasi Ariel berjalan lancar, dia tidak tahu bahwa Ariel sudah dibawa ke ruang rawat inap, dia juga tidak tahu apa yang akan terjadi keesokan hari.Zakki hanya bisa pasrah, biar takdir yang menentukan nasibnya.Jony melepaskan masker yang dikenakan, dia tercengang melihat angka yang terpampang pada layar monitor.Tanda vital Zakki sangat lemah, nyawanya bisa melayang kapan saja.Jony adalah seorang dokter, dia sudah terbiasa menghadapi kematian. Namun, kali ini perasaannya berbeda, dia sangat panik.Jony berbisik di telinga Zakki untuk menyemangatinya, "Annika masih menunggumu! Kamu rela pergi begitu saja?"Zakki tidak menjawab.Zakki berbaring tak berdaya, wajahnya pucat seperti tak bernyawa. Tiba-tiba Jony teringat akan segala kenangan dan momen kehidupan Z
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se