"Sebentar, aku rebus air panas."Zakki tidak menolak, dia memperhatikan Raditya yang beranjak ke dapur. Gerakan Raditya agak kaku, mungkin karena angin malam, sesekali dia batuh-batuk."Kenapa tidak ke dokter?" tanya Zakki.Raditya kaget, lalu menjawab, "Penyakit biasa, sudah tua. Bukan masalah besar, kok. Minum obat juga sembuh."Zakki tahu bahwa Raditya berbohong. Dilihat dari kondisinya, Raditya sudah lama sakit.Zakki tidak lanjut bertanya, dia mengambil sebuah buku dan membuka halaman demi halamannya.Setelah air matang, Raditya menyeduhkan segelas teh murah dan memberikannya kepada Zakki. Raditya terlihat gugup, dia tersenyum kecut sambil berkata, "Maaf, di rumahku tidak ada apa-apa."Zakki hanya menyeruput seteguk teh.Raditya tahu kalau Zakki tidak menyukai rasa tehnya. Kemudian Raditya duduk dan menanyakan kabar Ariel.Zakki menjawab, "Besok Ariel akan menjalani operasi. Sebentar lagi kondisinya pulih."Raditya senang mendengarnya, dia tulus ikut senang. "Syukurlah, yang penti
Zakki beranjak ke tempat tidur sambil tersenyum lembut. "Aku ada urusan sebentar. Kenapa? Mimpi buruk?"Annika menatap Zakki dengan tegang. Annika tidak menceritakan mimpi buruknya, dia merasa tidak terlalu baik untuk dibahas.Setelah Zakki berbaring di samping, Annika berinisiatif menggenggam telapak tangannya. Kehangatan tubuh Zakki perlahan menenangkan Annika.Biasanya mimpi adalah kebalikan, tidak akan menjadi kenyataan. Itu hanya mimpi.Di saat Annika hampir terlelap, samar-samar dia mendengar Zakki yang berbisik di telinganya, "Kalau kita punya anak laki-laki, beri dia nama Jose Ruslan ...."....Saat bangun di pagi hari, Annika memikirkan bisikan yang dilontarkan Zakki. Annika yakin, itu pasti hanya mimpi."Jangan tegang." Zakki berusaha menenangkan Annika.Annika tidak bisa tenang, dia merasakan firasat yang buruk, sepertinya akan terjadi sesuatu. Perasaan ini semakin kuat, dia ketakutan sampai menggenggam telapak tangan Ariel.Ariel melakukan pemeriksaan sebelum operasi dimula
Operasi berlangsung sangat lama. Setelah lika-liku panjang, akhirnya operasi yang berjalan sekitar 16 jam berhasil dilakukan.Hanya saja Zakki belum sadarkan diri. Dia berbaring tenang di atas meja operasi.Zakki tidak tahu bahwa operasi Ariel berjalan lancar, dia tidak tahu bahwa Ariel sudah dibawa ke ruang rawat inap, dia juga tidak tahu apa yang akan terjadi keesokan hari.Zakki hanya bisa pasrah, biar takdir yang menentukan nasibnya.Jony melepaskan masker yang dikenakan, dia tercengang melihat angka yang terpampang pada layar monitor.Tanda vital Zakki sangat lemah, nyawanya bisa melayang kapan saja.Jony adalah seorang dokter, dia sudah terbiasa menghadapi kematian. Namun, kali ini perasaannya berbeda, dia sangat panik.Jony berbisik di telinga Zakki untuk menyemangatinya, "Annika masih menunggumu! Kamu rela pergi begitu saja?"Zakki tidak menjawab.Zakki berbaring tak berdaya, wajahnya pucat seperti tak bernyawa. Tiba-tiba Jony teringat akan segala kenangan dan momen kehidupan Z
Annika berpikir, mungkin terlalu banyak urusan di Kota Handa. Namun, jauh di dalam lubuk hatinya, Annika merasa ada yang mengganjal.Zakki sangat menyayangi Ariel. Dia tidak mungkin mengabaikan Ariel demi kepentingan kantor.Masalahnya, Zakki tidak membalas pesan, apalagi menanyakan kabar Ariel. Annika ingin menelepon Zakki, tetapi dia ragu mengingat hubungan mereka sekarang.Akhirnya Annika memutuskan untuk menunggu. Mungkin besok Zakki akan menghubunginya, atau jangan-jangan besok Zakki sudah pulang.....Rumah Sakit Ruslan, ruang perawatan intensif.Zakki berbaring tak berdaya. Dia memberikan hampir setengah sumsum tulang dan plasma untuk menyelamatkan Ariel.Zakki menggunakan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan Ariel.Sebenarnya jimat yang didapatkannya tidak berguna, yang berguna hanyalah dirinya sendiri. Dulu Zakki pernah bertanya kepada seseorang yang bijaksana, "Apa itu ketulusan?"Orang itu menjawab, "Tulus berarti rela melakukan semuanya tanpa pamrih." Namun, orang itu tidak
Jony langsung memeriksa kondisi Zakki. Nahasnya, hasil pemeriksaan tidak terlalu bagus.Meskipun sudah sadarkan diri, seluruh tubuh Zakki tidak bisa bergerak. Tangan dan kaki Zakki tidak bisa digerakkan, terutama tangan kanannya dinyatakan lumpuh total.Zakki menerima kenyataan ini dengan tenang. Ke depan, Zakki harus menghabiskan sisa hidupnya di atas kursi roda. Dia juga harus belajar menggunakan tangan kiri. Intinya, dia akan hidup sebagai orang cacat.Zakki tidak menyesal, dia berkata dengan tenang, "Ariel adalah anakku, aku melakukan semua ini secara sukarela. Jangan beri tahu Annika, aku bukan suaminya lagi. Annika punya hak untuk mengejar kehidupan yang lebih baik."Jony tidak sanggup mendengarnya, dia membalikkan badan dan pergi.Dian berlutut di samping tempat tidur. Dia menangis sambil memukul dadanya sendiri. "Zakki, untuk apa? Annika sangat mencintaimu. Kalau tahu kondisimu, dia pasti akan memilih untuk tinggal di sisimu."Zakki memejamkan mata, setetes air mata mengalir da
Annika tercengang, dia sempat memikirkan berbagai macam kemungkinan. Hanya saja, dia tidak mengira akhirnya akan jadi seperti ini.Selama hidup bersama, Zakki memperlakukan Annika dengan lembut dan penuh kasih sayang. Zakki bahkan berulang kali mengajak Annika kembali bersama.Annika mengaku, dia memang masih memiliki perasaan terhadap Zakki. Namun Zakki malah mengatakan kalau dia sudah bersama Chika?Mata Annika berkaca-kaca. Akal sehat menyuruhnya untuk segera membawa Ariel pergi. Sayangnya, akal sehat selalu tidak berguna di kala jatuh cinta.Annika tidak percaya, dia ingin mendengarnya langsung dari mulut Zakki.Annika langsung menelepon Zakki. Suara dering telepon berbunyi cukup lama .... Setelah hampir 1 menit, akhirnya Zakki menjawab telepon Annika.Namun Zakki dan Annika diam saja, tidak ada yang membuka pembicaraan. Di ujung telepon, hanya terdengar embusan napas satu sama lain.Akhirnya Annika bertanya, "Serius?""Em, aku sudah bersama dia." Zakki menjawab dengan tegas, "Kamu
Seiring waktu, Annika akan melupakan Zakki.Zakki mengepalkan tangan, dia berusaha untuk bangkit dan duduk. Namun sekujur tubuhnya tidak bertenaga, dia hanya bisa berbaring di atas tempat tidur selayaknya orang lumpuh.Zakki terengah-engah sambil meneteskan air mata. "Maaf, Annika. Maafkan aku ...."....Annika belum menyempatkan waktu untuk mengambil barang-barangnya di Vila Kusnadi. Dia harus mengurus Ariel dan kadang-kadang membawanya ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan jalan.Beberapa kali Annika pernah melewati ruang perawatan Zakki. Di saat Annika marah, dia tidak tahu bahwa Zakki sedang berbaring tak berdaya.Waktu berlalu sangat cepat, satu bulan telah berlalu.Kondisi Ariel mulai stabil. Dia sangat merindukan Zakki, dia selalu menanyakan keberadaan ayahnya.Setiap Ariel merindukan Zakki, Annika selalu menelepon Zakki dan membiarkan Ariel berbicara kepadanya.Setiap Zakki dan Ariel mengobrol, Annika selalu menyingkir. Annika tidak mau mendengar suara Zakki, dia takut mak
Apakah Zakki ada di rumah?Annika beranjak keluar, tatapannya terus tertuju kepada 2 mobil yang sering digunakan Zakki.Sesaat melihat Annika, pelayang bergegas menghampiri dan menyapa, "Nyonya sudah pulang."Annika tersenyum. "Tidak perlu memanggilku nyonya, panggil Annika saja.""Apakah Zakki ada di rumah?" Annika lanjut bertanya.Pelayan tidak berani menjawab. Tanpa pikir panjang, Annika langsung beranjak masuk ke dalam rumah. Dia kaget melihat sosok yang sedang duduk di ruang tamu .... Chika ada di sini?Ekspresi Annika sontak berubah, wajahnya memucat. Chika sama sekali tidak kaget melihat kedatangan Annika.Chika menyapa Annika dengan ramah, tetapi auranya seolah menegaskan kalau dirinya yang berkuasa di rumah ini. "Barangmu dan Ariel sudah dirapikan, ada di kamar. Ayo, aku antar. Tapi kita jangan terlalu ribut, akhir-akhir ini Zakki lagi sibuk mengurus sebuah proyek. Dia sudah beberapa hari tidak tidur, sekarang lagi istirahat."Chika tersenyum lembut, dia tampak seperti seorang
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se