Share

Bab 295

Sebelum bertemu Annika, Sania menyiapkan pakaian dan mainan anak-anak. Dia juga tidak lupa membawakan suplemen serta camilan untuk Annika.

Ada banyak hal yang ingin dibicarakan Sania, tetapi sesampainya di sana, dia malah menangis tersedu-sedu melihat kondisi Annika.

Kondisi Annika lebih buruk daripada yang dibayangkannya. Berat badannya turun, wajahnya makin tirus, dan kulitnya pucat seperti mayat hidup. Annika tidak kelihatan seperti orang yang baru melahirkan, dia lebih mirip orang yang mengidap penyakit kronis.

Sania tidak tega melihatnya, dia mengusap tangan Annika sambil berbicara dengan gemetar, "Apakah Zakki menyiksa kamu? Kok kamu jadi kurus gini? Kamu nggak ke dokter?"

Mata Annika berkaca-kaca melihat kedatangan Sania. Annika adalah wanita yang kuat, dia tidak mau membuat Sania cemas.

"Aku nggak ada nafsu makan. Kamu nggak perlu cemas, aku baik-baik saja, kok," jawab Annika.

Sania tidak memercayai jawaban Annika. Hanya saja, Annika sengaja berbohong agar Sania dan Zakki tidak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yosi Yusmita
tolong jgn buka otomatiss mau hemat koin
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status