Share

Bab 233

Pada sore hari, Sania masih belum siuman. Shinta menatap mata Annika yang merah sembari berkata dengan pelan, "Biar aku yang menjaganya di sini. Kamu pulanglah mandi dan berganti pakaian. Sebaiknya kamu istirahat sebentar baru kemari lagi. Kalau kamu seperti ini terus, bagaimana tubuhmu bisa menahannya? Selain itu, ayahmu juga mengkhawatirkanmu di rumah."

Annika mengiakan. Ketika hendak pergi, dia menggenggam tangan Sania, lalu mengusapnya sambil berucap, "Sania, kamu harus segera bangun."

Melihat ini, kedua mata Shinta menjadi merah. Dia berjalan ke sisi Annika dan bertanya dengan suara rendah, "Ketika aku mengantar dokter keluar subuh tadi, aku melihat kamu sedang bersama Jony. Annika, apa kamu sudah siap membuka hatimu untuknya?"

Annika terdiam sejenak, lalu menyahut, "Bibi Shinta, aku belum ada niat untuk menjalin hubungan sekarang."

Setelah ragu-ragu beberapa saat, Shinta menimpali, "Sekarang memang bukan waktu yang tepat, tapi kamu nggak boleh langsung menolak. Aku bisa melihat b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status