Annika tahu apa yang dipikirkan sahabatnya. Dia menatap Sania, lalu berkata sambil tersenyum dan menangis, "Kenapa nggak sepadan? Demi kamu, semua ini sepadan .... Kamu harus cepat sembuh!"Di sudut mata Sania, air matanya terus mengalir. Annika memeluknya erat-erat sambil bergumam, "Kamu nggak tahu gimana aku hidup selama beberapa hari ini. Aku sudah hampir gila!"Sania sangat lemas sekarang, tetapi dia tetap mengerahkan semua tenaga untuk mengangkat tangannya dan memeluk Annika secara lembut ........Setelah menyantap sedikit makanan, dokter pun memeriksa tubuh Sania. Sementara itu, Annika keluar dari kamar pasien terlebih dahulu. Begitu keluar dari sana, dia berjalan ke ujung lorong luar yang panjang dan diam-diam menatap matahari di luar. Pada saat ini, dia benar-benar merasa lega.Untungnya, Sania sudah bangun. Untungnya, sahabatnya itu tidak menyalahkan dirinya sendiri. Dia masih memiliki keberanian untuk hidup.Namun, ketika Annika memikirkan anak itu, hidungnya masih saja berk
Hati Jeremy terasa luar biasa sakit. Dia memeluk Sania dengan sekuat tenaga, serta tidak membiarkannya bicara ataupun pergi .... Dia hanya ingin memeluknya untuk sesaat ........Kemudian, Sania menolak hotel pemberiannya. Wanita itu merobek semua dokumen itu dan mengusirnya. Sania mengaku ... tidak lagi mencintai Jeremy, bahkan berkata bahwa pria itu tidak layak dibenci olehnya.Ketika Jeremy keluar dari kamar pasien, dia terlihat linglung. Kemejanya penuh dengan noda darah. Penampilannya itu terlihat mengerikan.Evania berdiri di luar pintu. Begitu melihat suaminya keluar, dia tertawa dingin sebelum berkata, "Kamu memikirkan jalang ini lagi, ya? Jeremy, orang yang mencelakainya bukan orang lain, tapi kamu sendiri. Kalau bukan kamu yang selalu memikirkan jalang ini ...."Sebuah tamparan mendarat di wajah Evania. Kemudian, Jeremy langsung mencekiknya dan menahannya di dinding seberang.Evania kesulitan bernapas. Wajahnya tampak memerah dan dia terus memukul tangan Jeremy. Namun, dia ma
Saat ini, perusahaan sangat sibuk. Namun, Zakki tetap membawa Annika liburan selama 1 minggu. Bisa dibilang mereka berdua pergi bulan madu.Setelah kembali ke Kota Brata, Zakki sibuk mengurus proyek. Zakki sering lembur. Terkadang, dia bahkan rapat semalaman dan tidak pulang. Pada akhir pekan, akhirnya Zakki pulang tepat waktu.Saat senja, mobil Rolls Rayce hitam masuk ke halaman vila. Pelayan keluar untuk membuka pintu mobil dan memberi tahu Zakki masakan malam ini.Zakki turun dari mobil. Dia yang tampak kelelahan bertanya, "Apa Annika sudah pulang?"Pelayan tersenyum dan menyahut, "Nyonya nggak keluar, dia di lantai atas seharian."Zakki tertawa, dia terlihat sangat tampan saat tersenyum rileks. Bahkan pelayan yang sudah berumur pun terpana. Selain itu, pelayan merasa belakangan ini suasana hati Zakki sangat bagus meski agak sibuk. Seharusnya, ini karena Annika sudah pulang.Zakki naik ke lantai atas sambil melepaskan jaketnya. Kala ini, Zakki memakai kemeja putih dan celana hitam.
Annika memalingkan wajahnya dan bertanya, "Bukannya kamu mau mandi?"Zakki mencium Annika lagi, lalu beranjak ke kamar mandi. Ketika membuka pintu kamar mandi, senyum di wajah Zakki menghilang. Sebenarnya, dalam pernikahan, perasaan suka bisa terlihat dari reaksi pada tubuh wanita. Sebenarnya, Annika merasa nyaman, tetapi dia tidak berani menikmatinya.Annika berusaha menahan hasratnya. Sekalipun hampir kehilangan kendali, Annika hanya mencengkeram seprai dan tidak bersuara. Annika tidak merangkul leher Zakki dan memanggil nama Zakki lagi seperti dulu.Setelah beberapa menit, Zakki keluar dari kamar mandi. Saat ini, Annika sudah turun dari tempat tidur. Dia memakai gaun tidur sutra dan rambut panjangnya tergerai. Annika terlihat polos dan juga seksi.Annika berdiri di depan jendela sembari termenung. Kaca jendela berembun karena suhu udara yang rendah. Annika menuliskan sesuatu di atas kaca dengan jarinya. Meskipun tidak terlalu jelas, Zakki samar-samar melihat Annika menulis huruf "jo
Saat tengah malam, Zakki kembali ke kamar tidur. Ruangan sangat gelap dan Zakki mendengar suara napas Annika. Seharusnya, Annika sudah tidur.Zakki melepaskan bajunya, lalu berbaring di belakang Annika dan mendekati leher Annika. Zakki tidak berbicara. Dia hanya membelai tubuh Annika, seperti bermaksud untuk membangunkan Annika.Setelah beberapa saat, Annika bergerak. Zakki tahu Annika sudah bangun, dia berbisik di telinga Annika, "Aku mau dengar kamu bilang bahwa kamu masih mencintaiku."Annika membuka matanya. Namun, dia tidak bisa menanggapi ucapan Zakki. Annika bisa menjadi istri Zakki. Dia bisa menemani Zakki menghadiri perjamuan, tidur bersama, dan mengurus keperluan Zakki. Hanya saja, Annika tidak bisa mengatakan bahwa dia masih mencintai Zakki karena hal ini bertentangan dengan hati nuraninya ....Bukannya hubungan mereka sekarang hanya sebatas kesepakatan? Apa hubungannya dengan perasaan cinta?Zakki merasa kecewa saat melihat Annika terdiam begitu lama. Dia langsung menindih
Sania tersenyum dan berkata, "Oke."....Zakki berada di atrium gedung. Dia berdiri di depan jendela berwarna biru sambil merokok. Hari ini, Zakki berdandan dengan rapi. Dia memakai kemeja putih dan jas beludru yang dibuat khusus. Zakki terlihat sangat elegan, tetapi saat ini Zakki yang sedang merokok tampak kesepian.Zakki sudah datang selama setengah jam. Sesampainya di depan pintu, Zakki melihat 2 baris karangan bunga dan sebuah karangan bunga begonia sangat mencolok. Tidak mudah mencari bunga begonia pada musim ini, ternyata orang yang mengirimnya adalah Jony.Seharusnya, Annika sangat menyukainya karena Annika meletakkannya di bagian tengah. Sementara itu, 8 karangan bunga yang diberikan Zakki hanya diletakkan di samping, seperti tidak dihargai oleh Annika. Jadi, Zakki pun tidak masuk ke toko.Saat merokok, Zakki berpikir, apa mungkin Annika menyukai orang lain makanya semalam Annika tidak bersedia menanggapi ucapan Zakki dan tidak ingin mengatakan bahwa dia mencintai Zakki?Ketik
Perjamuan pun berakhir. Annika mengantar semua tamu keluar, lalu mengecek toko sebentar. Kemudian, Annika berpamitan dengan Sania. Tentu saja, Sania bisa merasakan ada yang tidak beres di antara Annika dan Zakki, jadi Sania agak khawatir.Annika tersenyum dan berucap, "Nggak apa-apa, mana ada suami istri yang nggak bertengkar?"Annika mengantar Sania ke taksi. Setelah taksi melaju pergi, Annika baru berjalan ke tempat parkir sambil melipat kedua tangannya di dada. Angin malam berembus, Annika bingung bagaimana harus menghadapi Zakki nanti.Zakki mengendarai mobil Bantley hitam. Dia duduk di dalam mobil sembari merokok, ekspresinya sangat dingin.Annika masuk ke mobil. Saat Annika memakai sabuk pengaman, Zakki mematikan rokoknya, lalu mendekati Annika dan berujar, "Biar aku saja.""Nggak usah," tolak Annika. Kemudian, Zakki meraih tangan Annika. Saat ini, mereka sangat dekat sehingga Annika merasa gugup.Zakki menatap Annika seraya bertanya, "Apa aku nggak boleh membantumu melakukan ha
Akan tetapi, Annika menangis karena pria lain.Zakki bersandar di kursi sambil menunduk menertawakan diri sendiri. Ketika dia merasa sedikit kepuasan di dalam hatinya, istrinya malah menunjukkan penyesalan terhadap pria lain! Apakah Annika menyesal karena tidak bisa bersatu dengan Jony? Annika tidak mencintai Zakki karena menyukai Jony.Ketika Zakki sudah mencintai seseorang, bagaimana mungkin dia rela melepaskannya? Saat ini, dia benar-benar hanya tertarik pada Annika!Zakki tahu Annika menyukai pria lembut, jadi dia akan bersikap lembut pada Annika. Sejak bersama kembali, Zakki tidak pernah memaksa Annika. Dia bahkan berani mengatakan bahwa hubungan suami istri harus berdasarkan persetujuan kedua belah pihak! Begitu Annika menunjukkan ketidaknyamanan, Zakki akan menahannya meski masih belum puas.Zakki menyanjungnya, menyenangkannya, dan menemaninya! Sayang sekali, Annika tidak membutuhkan semua ini! Zakki tiba-tiba teringat sesuatu. Beberapa hari ini, dia sering pulang malam karena