Saat tengah malam, Zakki kembali ke kamar tidur. Ruangan sangat gelap dan Zakki mendengar suara napas Annika. Seharusnya, Annika sudah tidur.Zakki melepaskan bajunya, lalu berbaring di belakang Annika dan mendekati leher Annika. Zakki tidak berbicara. Dia hanya membelai tubuh Annika, seperti bermaksud untuk membangunkan Annika.Setelah beberapa saat, Annika bergerak. Zakki tahu Annika sudah bangun, dia berbisik di telinga Annika, "Aku mau dengar kamu bilang bahwa kamu masih mencintaiku."Annika membuka matanya. Namun, dia tidak bisa menanggapi ucapan Zakki. Annika bisa menjadi istri Zakki. Dia bisa menemani Zakki menghadiri perjamuan, tidur bersama, dan mengurus keperluan Zakki. Hanya saja, Annika tidak bisa mengatakan bahwa dia masih mencintai Zakki karena hal ini bertentangan dengan hati nuraninya ....Bukannya hubungan mereka sekarang hanya sebatas kesepakatan? Apa hubungannya dengan perasaan cinta?Zakki merasa kecewa saat melihat Annika terdiam begitu lama. Dia langsung menindih
Sania tersenyum dan berkata, "Oke."....Zakki berada di atrium gedung. Dia berdiri di depan jendela berwarna biru sambil merokok. Hari ini, Zakki berdandan dengan rapi. Dia memakai kemeja putih dan jas beludru yang dibuat khusus. Zakki terlihat sangat elegan, tetapi saat ini Zakki yang sedang merokok tampak kesepian.Zakki sudah datang selama setengah jam. Sesampainya di depan pintu, Zakki melihat 2 baris karangan bunga dan sebuah karangan bunga begonia sangat mencolok. Tidak mudah mencari bunga begonia pada musim ini, ternyata orang yang mengirimnya adalah Jony.Seharusnya, Annika sangat menyukainya karena Annika meletakkannya di bagian tengah. Sementara itu, 8 karangan bunga yang diberikan Zakki hanya diletakkan di samping, seperti tidak dihargai oleh Annika. Jadi, Zakki pun tidak masuk ke toko.Saat merokok, Zakki berpikir, apa mungkin Annika menyukai orang lain makanya semalam Annika tidak bersedia menanggapi ucapan Zakki dan tidak ingin mengatakan bahwa dia mencintai Zakki?Ketik
Perjamuan pun berakhir. Annika mengantar semua tamu keluar, lalu mengecek toko sebentar. Kemudian, Annika berpamitan dengan Sania. Tentu saja, Sania bisa merasakan ada yang tidak beres di antara Annika dan Zakki, jadi Sania agak khawatir.Annika tersenyum dan berucap, "Nggak apa-apa, mana ada suami istri yang nggak bertengkar?"Annika mengantar Sania ke taksi. Setelah taksi melaju pergi, Annika baru berjalan ke tempat parkir sambil melipat kedua tangannya di dada. Angin malam berembus, Annika bingung bagaimana harus menghadapi Zakki nanti.Zakki mengendarai mobil Bantley hitam. Dia duduk di dalam mobil sembari merokok, ekspresinya sangat dingin.Annika masuk ke mobil. Saat Annika memakai sabuk pengaman, Zakki mematikan rokoknya, lalu mendekati Annika dan berujar, "Biar aku saja.""Nggak usah," tolak Annika. Kemudian, Zakki meraih tangan Annika. Saat ini, mereka sangat dekat sehingga Annika merasa gugup.Zakki menatap Annika seraya bertanya, "Apa aku nggak boleh membantumu melakukan ha
Akan tetapi, Annika menangis karena pria lain.Zakki bersandar di kursi sambil menunduk menertawakan diri sendiri. Ketika dia merasa sedikit kepuasan di dalam hatinya, istrinya malah menunjukkan penyesalan terhadap pria lain! Apakah Annika menyesal karena tidak bisa bersatu dengan Jony? Annika tidak mencintai Zakki karena menyukai Jony.Ketika Zakki sudah mencintai seseorang, bagaimana mungkin dia rela melepaskannya? Saat ini, dia benar-benar hanya tertarik pada Annika!Zakki tahu Annika menyukai pria lembut, jadi dia akan bersikap lembut pada Annika. Sejak bersama kembali, Zakki tidak pernah memaksa Annika. Dia bahkan berani mengatakan bahwa hubungan suami istri harus berdasarkan persetujuan kedua belah pihak! Begitu Annika menunjukkan ketidaknyamanan, Zakki akan menahannya meski masih belum puas.Zakki menyanjungnya, menyenangkannya, dan menemaninya! Sayang sekali, Annika tidak membutuhkan semua ini! Zakki tiba-tiba teringat sesuatu. Beberapa hari ini, dia sering pulang malam karena
Suasana di dalam ruang VIP masih ramai. Roy juga hadir. Selama ini, hubungannya dengan Zakki selalu tegang. Ketika berpapasan, mereka juga malas untuk saling menyapa.Pada saat subuh, lumayan banyak pria di ruang VIP yang sudah pulang. Sementara itu, Zakki masih bersandar di atas sofa sembari mengisap rokok dengan ekspresi datar. Asbak yang terletak di atas meja sudah penuh dengan puntung rokok.Roy melirik Zakki sambil menyindir, "Kenapa? Apa akhir-akhir ini pernikahanmu nggak harmonis? Itu sebabnya kamu datang ke tempat seperti ini untuk menghapus kesedihanmu? Ternyata benar ... nggak mudah untuk menjalani cinta yang bertepuk sebelah tangan. Dulu Annika berjuang untuk mendapatkan cintamu selama bertahun-tahun. Sekarang giliranmu."Zakki membalas sambil mencibir, "Hubungan kami baik-baik saja." Ketika berbicara, dia mematikan rokoknya, lalu berdiri sembari melanjutkan, "Sekalipun pernikahanku bermasalah, setidaknya aku lebih baik daripada orang yang nggak bisa mendapatkan cintanya! Ro
Apa maksud Zakki membiarkan kemeja ini dilihat oleh Annika? Apakah Zakki ingin memberi tahu Annika bahwa dia mulai bermacam-macam di luar sana? Atau mungkin ingin menyatakan kebebasannya?Annika memilih untuk berpura-pura tidak melihatnya. Dia merendam kemeja putih itu, lalu menuangkan detergen cair dan menggosoknya dengan perlahan. Setelah muncul busa, aroma parfum dan noda lipstik yang menempel di kemeja Zakki pun menghilang, seolah-olah tidak terjadi apa-apa kemarin malam. Kemeja putih itu tampak bersih sesudah dicuci.Ketika Annika hendak menjemur pakaian, Zakki merampas kemeja tersebut dan membuangnya ke dalam tong sampah .... Annika tertegun sejenak, lalu menengadah menatap Zakki. Tubuh Zakki terlihat kekar, rambut hitamnya juga acak-acakan. Dia tampak sangat menawan saat baru bangun! Annika bertanya-tanya, apakah pria maskulin di hadapannya ini bercinta dengan wanita lain kemarin malam? Meski berpikiran begitu, Annika tidak menanyakannya kepada Zakki.Zakki menatap mata Annika
Ketika Zakki sudah berpakaian rapi, Annika masih duduk di atas wastafel. Sekujur tubuhnya sangat dingin. Dia sangat paham dengan karakter Zakki. Zakki tidak akan melepaskannya begitu saja. Namun jika bertanya pada Annika apakah dia menyesalinya, jawabannya adalah ... tidak! Dia tidak akan menyesal!Saat itu, Zakki memaksa Annika menemui jalan buntu., Pikiran Annika juga sudah kacau dan tidak bisa berbohong. Annika tampak sangat tertekan, sedangkan Zakki terlihat angkuh! Dia bersandar di dinding sambil berhadapan dengan Annika. Kedua jarinya menjepit sebatang rokok. Begitu dinyalakan, asap rokok mengepul dan mengaburkan pandangan mereka berdua.Zakki bertanya dengan suara serak, "Sejak kapan?"Gaun tidur yang dikenakan Annika sudah berantakan. Dia menyilangkan kedua tangannya untuk menutupi tubuhnya, tetapi dia tidak merasakan kehangatan sedikit pun. Wajah Annika sedikit pucat. Setelah menatap Zakki cukup lama, Annika pun menjawab, "Sejak Sania kecelakaan. Saat itu, aku pernah berpikir
Dania turun dari mobil sambil menyeret koper. Pintu belakang dibuka, lalu Zakki turun dari situ. Dia mengenakan setelan kerja formal dan menampilkan aura serius dari tubuhnya. Sama sekali tidak terlihat jejak pria yang senang bermain-main dari semalam.Zakki mengambil koran yang dipegang Annika tadi dan membacanya sekilas. Setelah itu, Zakki bertanya dengan sangat santai, "Kamu sudah baca?"Melihat Annika hanya diam, Zakki menaruh kembali koran itu sambil berujar sinis, "Iya juga. Mana mungkin kamu bakal peduli!"Saat Zakki melanjutkan langkahnya menuju pintu, Annika berkata pelan, "Zakki, sebenarnya apa maumu?"Zakki perlahan berbalik. Wajah tampannya menatap Annika tanpa ekspresi saat dia balik bertanya dengan dingin, "Nyonya Ruslan, menurutmu apa mauku?"Annika membalas dengan tenang, "Zakki, kalau kamu benaran menyukainya, kamu bisa mengakhiri pernikahan kita, baru menjalin hubungan yang serius dengan dia. Apa bagusnya kalau seperti ini? Kamu memberi dia sedikit harapan untuk dihan