Share

Pertemuan Terlarang

Seketika, suasana berubah. Seolah disiram air dingin, aku tersentak kembali ke kenyataan. Devan mengendurkan pelukannya, namun tatapannya tetap tertuju padaku.

Gelombang malu dan gugup bercampur aduk dalam diriku. Aku merapikan pakaian dengan cepat, berusaha menguasai kembali diri dari situasi yang berubah drastis. Devan tersenyum tipis, mencoba menenangkan suasana dengan pandangan lembutnya.

"Maafkan aku," ucapku pelan, menundukkan kepala sejenak sebelum bangkit dari pangkuannya, berusaha mengalihkan perhatian pada tugas yang menunggu. Devan menahan tanganku sejenak.

"Nanti malam ke sini lagi," ucapnya dengan nada yang menggoda, meninggalkan jejak janji yang menggantung di udara. Aku tertegun, terbelah antara rasa penasaran dan ketidakpastian yang menyertai undangannya.

Suara langkah kaki yang menaiki tangga, dari ruang service mengingatkanku pada realitas yang tak bisa dihindari. Ketegangan menebal, mendorongku untuk segera bertindak.

"Tuan, turu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status