Share

Bayangan yang Mengintai

"Ratih…," bisiknya, suaranya penuh keintiman. Jarinya mengusap pipiku, lalu turun ke leherku, memberikan sentuhan lembut yang menenangkan.

Aku memejamkan mata, menikmati momen ini. Semua rasa bersalah dan ketakutan lenyap, digantikan oleh kehangatan yang Devan berikan. Perlahan, aku membuka mataku lagi dan menatapnya, merasa terhubung dengan cara yang belum pernah kurasakan sebelumnya.

"Tuan…," bisikku, suaraku lembut, hampir seperti sebuah doa yang tak terucapkan. Aku tahu, hubungan ini salah, tapi di momen ini, di tengah keintiman yang baru saja kami bagi, aku merasa lebih hidup daripada sebelumnya.

Devan menunduk dan mencium dahiku dengan penuh kasih sayang, sebuah gerakan yang terasa sangat intim dan tulus. Saat bibirnya menyentuh kulitku, aku merasakan hangatnya cinta yang mengalir di antara kami.

"Aku tak ingin membuatmu merasa bersalah, Ratih," katanya pelan, seolah membaca pikiranku. "Tapi aku tak bisa menahan diri… Kau membua

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status