Sepanjang malam sebelumnya ...Empat pria berjalan sempoyongan mengelilingi kota Palermo sepanjang malam. Tujuan mereka mencari Tamara.Sekalipun Trevor mengatakan Tamara pernah menghabiskan malam bersamanya di Rosewood Castiglion, tetap saja empat tangan kanannya ini tak bisa menemukan jejak Tamara.“Hah, ini gila! Boss dan wanita itu bermalam di hotel sudah enam tahun lalu. Bagaimana kita bisa mencari wanita ini setelah enam tahun berlalu? Enam tahun, man! Bukan enam hari!” Arnold akhirnya mengeluh karena mereka sudah berkeliling kota sepanjang malam tapi tak bisa menemukan Tamara.Kepala sudah berat menahan kantuk, tapi tidak ada tanda-tanda dari boss besar memperbolehkan mereka rehat sejenak.Untuk menelpon dan melaporkan hasil yang masih nihil, mereka tidak berani.“Benar! Setidaknya juga boss memberikan kita foto wanita itu. Sungguh aneh! Gara-gara satu wanita, kita jadi harus berkeliling kota dari malam sampai pagi.Boss ini terkena virus cinta atau obsesi sih? Tiba-tiba minta
“Ayo cepat! Kita harus merayakan kesembuhan Trevor!”Eduardo berseru kencang seraya menahan gelak tawanya setelah mereka semua melihat wajah masam nan malu yang terpampang di wajah Trevor.“Benar, kita harus merayakannya!” Giliran Thomas yang mengolok-olok Trevor.Mumpung Trevor benar-benar membuat kesalahan dari dirinya sendiri, mereka tidak akan sungkan mengolok-oloknya.Jika di situasi biasa, mana mereka berani mengolok-olok Trevor.Namun, Eduardo jelas tak main-main. Dia bangkit dan menarik tangan Trevor.“Ayo! Kau tiba-tiba sembuh, tidak impoten lagi. Kita harus rayakan. Aku akan mencarikanmu wanita cantik dengan pelayanan paripurna!”Sudah beberapa tahun terakhir ini mereka mencurigai Trevor menjadi impoten.Dia tak pernah lagi terlihat bermain-main di club mahal sekalipun. Dengan wanita sosialita yang cantik-cantik nan seksi pun Trevor terlihat makin dingin dan tak tersentuh.Mereka penasaran dan tak mengetahui bahwa hasrat Trevor sudah lenyap seiring dengan pencariannya pada p
Travish mengambil ponsel sang mommy, lalu mulai menjelajah.Dia menemukan sebuah iklan yang mencari seroang koki untuk memasak sebuah keluarga kaya raya. Bahkan di iklan disebutkan selain gaji yang besar, koki mereka pun akan diberikan tempat tinggal yang dekat dengan kediaman majikan mereka.Travish yang sudah bisa baca tulis mulai menghubungi contact person dalam iklan.Tak berapa lama, dia berhasil mendapatkan janji temu dengan pemilik iklan.Ketika Tamara selesai mandi, Travish datang menghampiri dan memperlihatkan isi percakapannya dengan pemilik iklan.“Apa? Besok mami harus bertemu orang ini dan menunjukkan keahlian memasak mami?” seru Tamara entah harus senang atau gugup.Travish mengangguk. “Mami tenang saja. Masakan mami sangat lezat. Aku yakin mami akan diterima. Gajinya besar dan mereka menyediakan tempat tinggal sendiri untuk koki mereka, mami.”Tamara berkaca-kaca ketika mendengar perkataan Travish.Sekalipun impiannya berkutat dalam bidang fashion design, tapi Tamara me
Trevor melamun lagi selama beberapa saat.Benar-benar ya, hanya karena gadis itu dia jadi merasa sudah teracuni roman picisan.“Hah!” geram Trevor sambil bangkit dan keluar dari bak jacuzzi.Selesai berpakaian, Trevor menuju dapur, mengejutkan beberapa pelayan di sana.“Ada apa, Tuan? Mau makan sekarang? Atau mau snack atau kopi?”“Bukan. Aku ingin mencari ... adakah stroberi di sini?” tanya Trevor sambil melihat-lihat isi lemari dapur.Ketika mendapati gelengan kepala dari pelayan dapur, Trevor mengelus rahangnya sampai ke dagu. Terasa rambut-rambut pendek yang menusuk-nusuk kulit jarinya.“Kami bisa membelikannya besok, Tuan.”Tadinya Trevor hendak pergi dan mengatakan tidak perlu. Tapi bayangan aroma stroberi yang terus memenuhi benaknya membuat dia penasaran.Jadi dia berkata, “Oke. Siapkan satu keranjang besok.”Mungkin saja dengan menghirup aroma stroberi, dia bisa sembuh dari kondisi impotennya yang tak jelas.Sedangkan pelayan di belakangnya, ketika Trevor sudah melangkah perg
“Oh, maaf, kau tidak tahukah? Berarti ini permintaan dari istrimu secara pribadi,” Laurensia menjawab setelah berpikir keras sampai kedua alisnya mengerut.Lalu ketika matanya bertemu tatapan Trevor, Laurensia menambahkan, “Istrimu yang memintaku mencarikan koki pribadi. Tapi dia bilang kau yang memintanya.”“Aku tidak memintanya. Ngomong-ngomong untuk apa dia mencari koki?”“Dia tidak bilang. Aku tidak terlalu banyak bertanya. Apa kau mau membatalkannya? Tapi masakannya benar-benar lezat.Kalau kau membatalkannya akan sayang sekali.Aku saja berharap mempunyai koki seperti dia, tapi sayang, aku tak bisa menggajinya besar kalau untukku saja. Karena dia single mom yang memiliki tiga anak serta satu ibu yang harus dia hidupi.”Trevor berpikir sebentar, lalu menjawab, “Tak perlu. Koki Pedro sudah mau pensiun dalam waktu dekat. Kalau ada koki baru, dia bisa lebih cepat pensiun. Tapi aku
Betty tersenyum hangat.Dia berkata, “Oh, soal itu. Sabar sedikit ya, Chef. Nona Laurensia sedikit keliru tentang jadwal kerja Anda. Beberapa hari lagi adalah hari pernikahan boss Anda, jadi untuk saat ini Anda bisa memakai waktu untuk berbenah terlebih dahulu. Mungkin sehabis boss anda honeymoon baru Anda mulai bekerja.Tapi aku juga tidak yakin apakah pak boss akan honeymoon atau tidak. Nanti akan kukabari secepatnya.”Tamara mengangguk dan mengucapkan terima kasih. Dia tentu senang-senang saja karena mendapatkan waktu untuk berbenah. Menyadari waktu sudah sore, Tamara menuju dapur.Di sana isi dapur lengkap dengan peralatan masak yang masih baru, bahkan bumbu dapur semuanya lengkap. Lalu ketika dia membuka isi kulkas dan ternyata isi kulkas penuh dengan berbagai bahan makanan.Nona Laurensia benar-benar baik.Tamara memasak makan malam.Triplets makan dengan lahap. Terutama Travish karena menu kali ini adalah favoritnya: spageti dan beef steak.Selesai makan malam, Thea menghampi
Trevor terdengar kesal dan marah.Dia sedang dalam mood yang buruk.Baru setengah jam lalu El-May menelponnya dan menangis-nangis di ujung telepon.“Trevor, sepatu heels yang akan kupakai saat pernikahan patah. Bagaimana ini? Sepatu itu limited edition dan yang ukuran kakiku sudah tak ada lagi. Apa yang harus kulakukan, Trev?”“Ganti saja sepatu lain,” sahut Trevor malas.Dia tak mengerti kenapa hanya satu model saja yang diinginkan. Masih banyak model lainnya.“Mana bisa! Sepatu itu sudah kupilih dengan pencarian yang luar biasa. Aku mencari lalu memilah hingga akhirnya pilihanku jatuh pada sepatu ini!Tidak ada sepatu lain yang semenawan ini. Aku tidak mau memakai sepatu lainnya, Trev!”Tangis El-May pun pecah dan itu membuat pembuluh darah di kepala Trevor menegang. Seperti senar gitar yang mengencang dan nyaris putus.“Nah itu masalahnya karena kau tidak ingi memakai sepatu lain. Andai kau melihat s
“Apa kalian sudah mendapatkan wanita itu?” tanyanya dengan suara teramat rendah bagai mengandung jutaan arti.“Belum, Boss,” sahut Percy.Marco sudah mengaum lagi, “Belum katamu?”“Iy- eh, tapi alamat tinggalnya sudah kami temui, Boss. Hanya saja ...”“Hanya saja apa?”“Kami sudah menemukan alamat tempat tinggal wanita itu, hanya saja wanita itu sudah pindah dari sana, bersama dengan anak-anaknya.”Percy menjawab cepat, sebelum tuannya kembali meradang.“Apa katamu? Itu bukan ‘sudah menemukan’!” raung Trevor lagi begitu marah, sampai-sampai urat di pelipisnya terlihat menonjol berwarna biru.“Iy- Iya, ampun, Boss!”Trevor mendengus beberapa kali hingga dia lupa bahwa dia sudah melepas pakaian tapi tak kunjung masuk ke dalam bath tub hangatnya.“Dia sudah pindah, saat kalian menemukan alamatnya. Dan sek
Ketika hati Trevor geram dengan kata-kata Tilly dan Thea, pikiran Tamara malah mengembara sedikit jauh.Dia teringat beberapa kali Thea dan Tilly selalu mengungkapkan keinginan mereka untuk memiliki ayah.Mereka iri melihat anak-anak lain bermain bersama ayah mereka, jalan-jalan besama ayah mereka.Anak-anak yang mempunyai ayah pun memiliki rutinitas menyambut sang ayah pulang kerja.Ini adalah hal-hal yang tak pernah mereka rasakan.Yang mereka sambut sepulang kerja hanyalah dirinya, sang mommy. Tapi mereka belum pernah menyambut sang ayah.Juga ketika anak-anak lain bisa merengek minta dibelikan es krim pada ayah mereka. Beberapa kali Tamara sempat melihat tatapan anak-anaknya itu ke arah para ayah yang menggandeng tangan anak-anak mereka saat jalan-jalan, lalu membelikan es krim, dan berjongkok memberikan es krim itu keapda anaknya.Adegan seperti itu mungkin adalah adegan kecil bagi anak-anak lainnya, tapi bagi mereka, mereka sangat merindukan adegan sederhana seperti itu.Namun,
Tatapan Trevor beralih dari wajah tesoro-nya, lalu pakaian yang berjejer rapi, lalu berakhir di Tamara.Tatapannya pun berubah dari hangat ke dingin dan tajam. “Sebagai ayah mereka, aku ingin memberikan sesuatu yang berkelas. Yang elegan. Yang tidak bisa kau berikan pada mereka. Karena mereka adalah bagian dari The Kozlov. Mereka adalah Tesoro-ku.”Trevor mengangkat dagu pertanda dia sangat puas akhirnya bisa mengucapkan kata-katanya itu. Terlebih lagi saat dilihatnya wajah Tamara tampak tersinggung, hatinya dipenuhi kepuasan yang menyebar seperti partikel parfum yang disemprotkan.Trevor sampai tak menyadari bahwa lima wajah di hadapannya, termasuk Bibi Beatrice, terlihat mematung.“Aku hanya berharap kalian menerimanya dengan senang hati,” kata Trevor lagi sambil menatap wajah ketiga triplets.Seakan dia tidak pernah mengatakan kata-kata yang menyakiti hati mommy mereka.Keadaan masih sunyi berdetik-detik lamanya.Sampai kemudian, Travish yang akhirnya bicara. Suaranya datar dan ta
Mendengar celetukan sinis dari entah Thea atau Tilly, untuk pertama kalinya, senyum tipis di bibir Trevor berthan lebih lama dari seharusnya.Biar bagaimana pun karena yang mengatakan hal seperti ini adalah darah dagingnya yang masih kecil, maka bagi Trevor kata-kata itu lucu. Menggemaskan.“Aku ke sini mau menyapa kalian. Menengok kalian. Sudah lama kita tak berjumpa.”Bulu mata panjang nan lentik itu mengerjap cepat lagi.“Paman tidak salah bicara? Menengok kami? Kenapa? Untuk apa?”“Ya ... supaya kalian ... tidak marah lagi.”Entah Thea atau Tilly di depannya itu, tapi wajah itu kini memicing tak suka.Kemudian dari arah dalam terdengar suara Tamara bertanya, “Tilly ... siapa yang datang?”“Eh ... In- ini, Mommy ... ada ... err ...”Sebelah alis Trevor naik setingkat melihat Tilly yang susah payah mencari kata yang tepat untuk menyebutkan dirinya. Dan dia ingin tahu, apa yang akan disebutkan gadis kecilnya itu.“Siapa, Tilly? Kalau tidak kenal cepat tutup pintu!”“Eh, iya, Mommy. I
Trevor memelototi foto-foto itu dan nyaris meremukkan ponselnya.Dia begitu kesal dan marah.Siapa lelaki lemah- letih- lesu di dalam foto bersama Tamara ini?Mengapa lelaki itu ada bersama Tamara? Bahkan mengantar triplet ke sekolah?Sialan!Bahkan jemarinya yang gemulai singgah di pundak Tamara.Dia tak bisa menahan kemarahannya lagi.Trevor pun segera mempercepat menyusun pakaiannya dalam koper, lalu menelpon Boris agar menyewakannya kamar hotel terbaik di kota itu.Setelah itu, Trevor gegas menuju garasi mobil dan demi sampai di tempat Tamara secepat mungkin, Trevor memilih Koenigsegg Jesko Absolut.Mobil sport berdesign mewah dan elegan serta maskulin ini merupakan mobil tercepat yang mampu melaju dengan kecepatan 499km/jam.Sudah pasti niat Trevor tiba secepat kilat di tempat Tamara.Tapi begitu dia masuk, dia teringat lagi dengan pakaian-pakaian Triplet.Trevor pun mengarahkan mobil ke sebuah pusat perbelanjaan terlebih dahulu. ***Hanya butuh tiga puluh menit saja untuk
Di tempat tinggal Tamara yang baru ....“Ayo bangun! Hari ini hari pertama kalian sekolah, bukan?”Mendengar sang mommy mengatakan sekolah, Thea dan Tilly langsung membuka mata dan menegakkan tubuh.“Kami akan segera siap, Baginda Ratu Tercantik dan Terbaik Hati Sejagad Raya!” seru Thea dan Tilly bersamaan, membuat Tamara tersenyum geli melihat tingkah mereka.Travish bangun tak lama kemudian dengan kesunyian dari dirinya. Dia tak bersuara dan langsung bersiap.Tiga puluh menit kemudian, triplet sudah siap dan hanya perlu sarapan.“Ayo ini sarapan kalian. Hari ini kita akan menaiki kereta gantung untuk tiba di sekolah kalian. Jadi, kalian harus kenyang agar kuat berjalan jauh dan naik turun tangga.”“Tentu saja kami kuat, Mommy! Jangan khawatir. Anak-anak mommy ini tangguh dan energik, jadi tidak mungkin kami kelelahan hanya karena jalan jauh.”“Good! Itu yang ingin mami dengar.”Ketika mereka baru saja duduk dan hendak mulai makan, bell pintu berbunyi.“Mommy ... mungkin itu paman ba
“Pak tua, kau terlalu cemas. Tidak perlu kau pikirkan kalau masalah itu. Aku bisa mengurusnya sendiri!”Trevor jadi ketus karena selalu ditagih ayahnya.Tentu saja dia sangat berniat menjadi daddy.Dia bahkan berbunga-bunga membayangkan dirinya menjadi daddy dari tiga triplets yang sifatnya bervariatif itu.Tapi karena mereka tak mau menerimanya, Trevor merasakan hatinya perih. Bagai ada serpihan kayu tipis yang menetap di dalam daging hatinya.Tak terlihat, tapi menimbulkan perih yang teramat sangat. Bahkan bisa jadi mematikan.Trevor masih terus berusaha keras melepaskan diri rasa periih itu. Dan selama itu juga, dia sengaja tidak mencari Tamara dan Triplet.Tapi bukan berarti dia tidak khawatir akan keberadaan Tamara dan Triplet.Dia telah mengutus pasukan khusus -Ombra Nera- yang berisikan lima tentara terbaik dan terlatihnya, u ntuk mencaritahu di mana keberadaan Tamara dan triplet sekarang ini.Mereka sudah menemukan kota tempat Tamara pindah dan hanya perlu mencaritahu aparteme
Darla menangis di hadapan Rodrigo dan Rosemary. Dia menangis tersedu-sedu.Kedua orang tua Trevor itu sampai merasa bersalah dan tak tahu apa yang harus mereka lakukan.“Menantuku, jangan menangis lagi. Kami bisa memberimu uang setelah kau bercerai dengan Trevor.”Darla terdiam. Bahkan tangisnya pun terdiam. “Uang? Aku tidak ingin uang. Aku ingin pengakuan anakku. Aku istri sahnya, kenapa dia memperlakukanku seperti ini?”“Kami pun tidak mengerti. Tapi yang tadi dia katakan, bahwa kau menipunya, hal tentang apa itu?”“Eh?” Darla kembali terdiam. Dia bahkan tak sanggup menjawabnya lagi.Memang dia menipu Trevor, tapi semua itu gara-gara Vicco. Jika bukan Vicco membujuknya untuk mengakui diri sebagai Tamara, tidak mungkin dia akan berani melakukan ini semua.“It- itu ... Trevor hanya salah paham, Suocero.”“Oh, kalau begitu, aku akan mencoba bicara pada Trevor. Ya, setidaknya jika memang kau mengandung cucu kami, kami akan memastikan Trevor tidak melupakan tanggung jawabnya sebagai seor
Drrrttt drrrrtttt drrrtttttPonsel Trevor bergetar-getar ketika pria itu sedang berdiri kaku menatap pepohonan pinus di sekelilingnya.Tidak ada lampu di sana.Pencahayaan hanya berdasarkan rembulan di langit.Angin dingin menusuk tapi Trevor seperti tidak bisa merasakan semua itu.Pandangannya hanya menyesapi kegelapan di sekelilingnya.Ini seperti yang terjadi 6 tahun lalu di kamar hotel. Ruangan yang temaram hanya ada aroma stroberi Tamara yang begitu membuai.Jika saat itu Tamara yang berada dalam kegelapan seperti ini, kali ini dirinya yang dikelilingi gelap malam yang pekat.Bagaimana tidak ... Tamara pergi dengan membawa triplet untuk ke dua kalinya.Semua terasa bagaikan dejavu bagi Trevor. Namun dejavu ini berupa pukulan telak.Setelah dia mengetahui bahwa triplet darah dagingnya, bahkan setelah seluruh keluarganya tahu tentang keberadaan triplet, Tamara kembali membawa triplet pergi.Pukulan kali ini menohok sampai menembus ulu hatinya.Jantung hatinya terasa robek dan berlu
“Kau masih di sini?”Rodrigo baru selesai menyantap makan malam hendak menuju toilet.Dia keluar dari ruang makan dan menemukan Trevor bersandar di pagar balkon sambil melamun.Suara ayahnya membuat Trevor menoleh.“Ya ... kenapa memangnya?”“Kenapa? Kau tidak membawa anak-anakmu kembali ke sini?”“Mereka dengan mommy mereka.”“Lalu? Kenapa kau di sini?”Trevor tidak menjawab. Dia kembali melempar pandangannya jauh ke pekarangan depan rumah.Sudah lima belas menit lamanya dia begini. Hanya melamun ditemani angin malam.“Mereka sudah lima tahun. Lima tahun lamanya aku tidak tahu mereka ada. Lima tahun lamanya aku tidak pernah muncul di hadapan mereka.Lima tahun lamanya mereka harus menjalani hari-hari mereka tanpa ayah.Sekarang aku tiba-tiba tahu dan memaksa untuk masuk dalam kehidupan mereka, tentulah mereka sulit menerimaku.Bagi mereka, aku hanyalah orang luar. Tidak berarti apa-apa untuk mereka. Apalagi Travish sangat membenciku.”Rodrigo terkejut mendengar ucapan Trevor.Baru ini