Helaan napas bersama dengan kepulan asap rokok mulai mengudara. Membawa aroma khas sepuntung rokok yang baru saja dibakar ujung tembakaunya. Kini tak ada lagi suara di antara Ace maupun Harry. Pria itu terus memfokuskan tatapan matanya pada secarik kertas berisi riwayat hidup milik Luis Ambrosius. Sungguh mengejutkan. Pria dewasa dengan tubuh kekar yang terlihat bugar itu mempunyai catatan rumah sakit yang cukup banyak. Dirinya berkali-kali masuk ke dalam bangsal orang-orang terpandang untuk mendapatkan perawatan yang intensif. Alasannya, Luis terluka sebab sebuah cidera yang jatuh di atas tubuh mungilnya kala itu. Fakta mengejutkan yang Harry baca dari seorang narasumber milik Ace adalah Luis merupakan anak yang hidup di bawah tekanan sang ayahanda. Siksa dan dera ia rasakan kala mencoba untuk berbuat seenak dirinya sendiri. Ia selalu mendapat hukuman kalau berlaku salah dan berbicara asal hingga merugikan kedua orang tuanya kala itu. Mr. Gill bukan ayah yang baik. Pria tua itu sam
Sebuah bangunan besar baru saja ditinggalkan oleh wanita muda itu bersama beberapa orang yang mengikuti. Pakaian gelap membungkus tubuhnya dengan riasan yang tak setebal biasanya. Prosesi pemakaman selesai. Jenazah sudah berisitirahat dengan tenang di dalam peti mati itu. Pendeta sudah melaksanakan tugas dengan baik dan para kerabat yang datang sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Siang ini, upacara pemakaman Mr. Joe digelar secara tertutup. Hanya ada beberapa orang yang datang memenuhi undangan untuk mengiringi kepergian pemimpin utama bangunan Joe's Property itu. Suasana duka masih terasa bahkan hingga langkah terakhirnya keluar dari halaman tanah pemakaman di Britania Raya. Mobil mewah berwarna hitam legam identik dengan gaun yang ia kenakan siang ini sudah menunggu dirinya. Di sana seseorang berdiri tepat di sisi pintu mobil untuk menyiapkan diri kalau-kalau Xena datang dan ingin masuk ke dalam mobil.Semilir hawa bayu membelai lembut permukaan kul
Mobil mewah itu melaju dengan kecepatan sedang. Membelah padatnya jalanan kota kalau siang datang seperti ini. Kota London tak pernah mati oleh aktivitas manusia di dalamnya. Pemandangan yang disuguhkan dengan bangunan-bangunan tinggi yang berjajal di setiap sisi jalan raya menjadi pesona tersendiri untuk kota yang menjadi pusat peradaban manusia di Britania Raya ini. Orang-orang mulai sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing untuk menjemput selembar uang dan secarik kertas penentu masa depan. Tatapan matanya tak pernah absen dari jalanan yang ada di depannya saat ini. Harry duduk di kursi kemudi sedangkan Alexa berada di sampingnya. Pria itu memprotes kalau-kalau Alexa meminta duduk di kursi belakang layaknya bos besar yang sedang dihantarkan oleh supir pribadinya. Harry mengajarkan banyak etika pada wanita congkak itu. Perlahan demi perlahan, Alexa harus mengerti bahwa dunia London bukan hanya pasal pejabat kaya dan orang-orang berdompet tebal saja. Di sisi kota banyak manusia
Sepasang peep toe tegas membentur susunan batu hias yang ada di bawah kakinya. Jalan setapak kecil dengan beberapa lampu hias yang berdiri membentuk lekukan jalan itu menjadi akses utama untuk Alexa kembali ke rumahnya siang ini. Ia akan pergi ke bangunan Joy Holding's Company selepas jam makan siang usia dan semua pegawainya memulai kembali aktivitas yang sempat tertunda. Alexa harus mengganti pakaiannya dan aroma tubuhnya kali ini. Ia tak suka kalau parfum bekas yang dipakai untuk menghadiri pemakaman seseorang diendus oleh orang-orang di sekitarnya nanti. Juga, gaun hitam yang jatuh tepat di atas betisnya itu pun tak pantas kalau dibawa ke dalam bangunan kantor untuk mulai bekerja. Alexa harus pandai menyesuaikan dirinya dengan keadaan yang ada di sekitar. Ia tak ingin terlihat aneh kalau-kalau ada mata lensa kamera yang menangkap pergerakannya.Wanita muda itu berjalan menaiki satu persatu anak tangga untuk sampai di teras rumahnya. Sejenak kemudian pi
"S.E Association adalah sebuah organisasi gelap yang berkerja di bawah naungan seorang pemimpin tak beridentitas resmi. Semua yang ingin mencari tahu pasal S.E Association hanya akan menemui jalan buntu kalau-kalau mereka berharap bisa menemukan siapa pemimpin yang sudah membangun organisasi biadab itu. S.E Association adalah organisasi perdagangan manusia yang berpusat di California, Amerika Serikat. Setiap tahunnya, perusahaan gelap itu selalu mendatangkan banyak wanita dan anak-anak untuk dikirim di dalam bisnis seks bawah tanah. Mereka akan dipaksa untuk menjadi wanita penghibur para laki-laki berhidung belang. S.E Association juga menerima penyelundupan imigran gelap yang masuk ke dalam sebuah negara tanpa surat resmi. Orang-orang yang datang di bawah S.E Association paling beruntung akan menjadi seorang bodyguard di sebuah perusahaan besar seperti Mr. Lucky salah satunya. Namun, jika orang itu tak beruntung, maka nyawanya akan sia-sia dengan orang tubuh yang dijual di pasar ge
Dua lamp sandwich ada di dalam genggaman tangannya kali ini. Ia baru saja keluar dari sebuah kedai kecil tempat makanan ringan ini dibuat. Harry menyelesaikan kasusnya dengan baik. Seperti biasa, ia menang! Pria itu mengalahkan segala dahlil dari jasa penuntut dan meluluhkan hati para hakim yang memimpin persidangan. Seorang wanita tua dengan pekerjaan tak tetap berhasil dibebaskannya olehnya hari ini. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatannya berbicara dengan sang pengacara yang sudah menyelamatkan hidupnya, wanita itu memeluknya lalu memberi beberapa lembar uang yang katanya bisa digunakan oleh Harry untuk 'jajan' di pinggir jalan.Harry menerima itu. Ia tak terbiasanya menolak pemberian dari orang lain. Meksipun jumlahnya kurang kalau dibuat membeli dua Lam Sandwich berukuran besar, tetapi Harry benar-benar menghargai pemberian wanita tua itu. Jika saja ia tak memberikan uang pecah untuknya, Harry tak akan berpikir untuk menghabiskan uangnya di tempat sepe
"Kalau tak bisa menyebut diriku sebagai manusia, maka jangan melakukan itu. Lakukan hal yang ingin kau lakukan saja, Alice." Sepasang boots tinggi yang membungkus kedua kaki wanita cantik itu masih bergerak dengan kecepatan ringan mengikuti alunan melodi yang keluar dari piringan hitam di sudut ruangannya. Bukannya Alexa tak bisa membeli DVD player atau semacamnya untuk mendengarkan musik. Alexa menyukai sensasi yang didapat kala ia mendengarkan musik dari piringan hitam itu. Rasa-rasanya ia kembali pada masa dimana tak banyak gedung bertingkat juga tak banyak permainan politik seperti ini. London dulunya adalah kota yang syahdu. Damai dengan penuh kesan kuno di dalamnya."Alexa!" Alice kembali berteriak. Wanita yang jauh lebih tua dari Alexa itu tak henti-hentinya memberi pandangan yang tajam untuk dirinya. Alice datang untuk meminta Alexa memutuskan hubungannya dengan Luis. Pertunangannya dengan Mr. Gill akan segera dilaksanakan. Tak boleh ada yang menghalangi
"Kenapa kau ingin membunuh saudara kandungmu sendiri, Nona Alexa?" Harry menyela keheningan yang ada. Ia meletakkan satu botol wine di tengah meja sembari melirik wanita yang masih bungkam selepas Alice pergi dari hadapannya. Alexa tak membuka mulutnya selepas itu. Ia bahkan tak menatap Harry dan menyambut kedatangannya. Pria itu bak angin berlalu yang baru saja mengembuskan ego di dalam diri Alexa. Jika Harry tak datang, Alexa sudah berada di dalam penjara sekarang. Namun, jika kepolisian sukses menangkap basah dirinya. Tentu saja, Alexa akan membuat skenario palsu untuk meloloskan dirinya dari ini semua."Nona Alexa ... kau mendengarkan diriku, bukan?"Alexa kini menoleh padanya. Sejenak tatapan tajam ia berikan pada Harry yang baru saja meletakkan pantatnya di atas sofa. Ia membenarkan jas mahal yang membalut tubuhnya lalu tersenyum manis menghibur hati Alexa yang sedang gundah. Tentunya, marah ada di dalam pandangan mata itu.
"Untuk menangkap pembunuh Mr. Joe yang sebenarnya."Alexa kini menatapnya dengan tajam. Hening membentang di antara keduanya sebelum akhirnya tawa lepas keluar dari celah bibir wanita muda itu. Ia menertawakan kalimat Harry! Bukan hanya Alice yang membuatnya gila siang ini, tetapi juga pria satu ini. Secara tidak langsung Harry mengatakan bahwa keluarga Ambrosius adalah dalang di balik kematian Mr. Joe."Kau menuduh Luis atau Mr. Gill yang melakukan itu? Harry, come on! Kau bahkan tau etika seorang pengacara bukan?" Alexa melirihkan nada bicaranya. Kalimat itu keluar dengan penuh penekanan yang tegas. Ia ingin memberi tahu pada pria yang ada di depannya itu bahwa pemikiran seperti itu hanya akan membuat dirinya hancur. Harry sedang bermain-main bersama seorang pemilik gedung terbesar di Britania Raya."Aku melihat nama Luis ada di dalam daftar kematian Mr. Joe, dia adalah orang yang sempat menemuinya sebelum