"Aku nggak membicarakan tentang hal itu. Penduduk Desa Morin, desa nelayan kecil, Desa Bornia, lalu sekarang penduduk Kota Girnan. Mereka nggak hanya menjadi korban karena kamu, tapi juga mati karena kamu. Apakah nyawamu lebih berharga sehingga nyawa mereka nggak dianggap?""Aku ...."Surya tertegun di tempatnya, terdiam sejenak, lalu membalas dengan suara pelan, "Tetua Tanpa Malam, kata-katamu memang benar. Nggak peduli itu di Desa Morin, desa nelayan kecil, Desa Bornia ataupun penduduk Kota Girnan, mereka semua mati karena aku. Aku, Surya, meminta maaf pada mereka."Meskipun penduduk dari keempat tempat tersebut tidak mati oleh tangan Surya, melainkan oleh manusia ular dan Penguasa Kegelapan, tapi kematian mereka masih terkait erat dengan Surya.Sekarang, Tetua Tanpa Malam datang untuk meminta pertanggungjawabannya. Surya menatap punggung Tetua Tanpa Malam sambil menghela napas. Keputusasaan dan penyesalannya lenyap dalam sekejap.Surya berkata, "Tetua Tanpa Malam, kamu benar. Nggak
"Ini ...."Surya merasa bingung saat dia tiba-tiba mendengar suara keramaian dari luar. Matanya tampak berbinar. Dia segera bangkit berdiri, lalu berlari keluar dari kuil gunung. Di luar, Surya melihat jalan yang ramai dipenuhi orang datang dan pergi, suasananya tampak sangat meriah. Hati Surya langsung dipenuhi kegembiraan. Dia meraih seorang pria, lalu mengulurkan tangan untuk menyentuh wajahnya. Pria itu segera menghindar, memandang Surya dengan kening berkerut, lalu bertanya, "Apa yang sedang kamu lakukan?""Ini nyata. Kalian semua hidup kembali.""Hidup kembali apanya? Aku nggak mengerti apa yang kamu bicarakan."Pria itu berbalik untuk melangkah pergi. Pada saat itu, seorang pria tua penjaga kuil gunung mendekat, menyerahkan sepucuk surat pada Surya sambil berkata, "Pak Surya, selamat, kamu sudah lulus ujian. Ini surat dari Tetua Tanpa Malam. Tetua Tanpa Malam berharap kamu bisa segera menemui beliau setelah membaca surat ini.""Aku mengerti. Terima kasih banyak, Pak Tua."Setela
Jadi, untuk mengurangi jumlah orang di kota utama, ruang tengah memiliki kontrol yang ketat terhadap jumlah orang di kota utama. Oleh karena itu, kebanyakan orang yang masuk ke ruang tengah biasanya akan muncul di Kota Utama Barker dan dua kota utama penuh pembunuhan lainnya.Para kultivator yang muncul di sana termasuk puluhan ahli dari ruang atas yang pernah terbunuh di tempat ini. Beberapa ahli ruang atas ingin kembali ke ruang tengah untuk membuktikan kekuatan mereka. Namun, sayangnya mereka tidak seharusnya masuk ke wilayah kota utama.Di wilayah kota utama, terdapat beberapa ahli misterius yang khusus ada untuk menjaga kehormatan dan ketertiban kota. Oleh karena itu, bahkan para kultivator dari ruang atas yang melanggar aturan di kota utama akan dibunuh.Beberapa ujian seperti ujian masuk penjaga sebenarnya hanya untuk formalitas saja. Ini hanya untuk menunggu kemunculan ahli sejati. Pada kenyataannya, orang yang benar-benar dapat mengikuti ujian masuk penjaga sangat sedikit diba
"Terima kasih, Tetua Tanpa Malam."Surya menerima pecahan kesembilan dari kaldron naga, tak dapat menahan diri untuk menghela napas. Tetua Tanpa Malam melihat ekspresi murung di wajah Surya, jadi dia bertanya, "Ada apa? Bukankah kamu datang ke sini untuk mendapatkan pecahan kesembilan dari kaldron sembilan naga ini? Sekarang kamu sudah mendapatkannya, seharusnya kamu merasa senang. Kenapa kamu terlihat murung?"Saat mendengar itu, Surya menatap Tetua Tanpa Malam sambil berujar, "Benar, aku sudah melakukan banyak usaha untuk mendapatkan pecahan kesembilan dari kaldron naga ini. Sekarang setelah aku memilikinya, aku memang merasa senang. Tapi, sebelumnya hanya kaldron sembilan naga saja yang rusak, sementara delapan kaldron lainnya masih utuh.""Tapi sekarang, kesembilan kaldron naga itu sudah rusak. Aku nggak tahu apakah Senior Zony masih mau menemuiku. Mungkin dia nggak akan mau bertemu denganku lagi. Aku juga mungkin nggak akan pernah mengetahui rahasia Klan Naga selamanya."Tetua Tan
"Tolong, bantu aku menanyakan pada Senior Zony. Kalau Senior Zony masih bersedia menemuiku, itu akan sangat baik. Kalau nggak, ya sudah lupakan saja."Setelah mengatakan itu, Surya menutup teleponnya. Dia menghela napas panjang, lalu berjalan ke balkon. Dia melihat ke arah bawah dari balkon, melihat jalanan yang ramai dengan orang-orang yang sibuk dengan kehidupan mereka. Berbagai macam ekspresi terlihat di wajah mereka. Ada yang bahagia, ada yang cemas, ada yang gembira, ada pula yang bersedih.Surya yang sebelumnya selalu mengejar rahasia Klan Naga, tiba-tiba merasa tenang di dalam hatinya pada saat ini. Dia berkata pada dirinya sendiri, "Surya, kamu dulu mengejar rahasia Klan Naga untuk melawan Penguasa Kegelapan. Tapi sekarang Penguasa Kegelapan sudah disegel. Rahasia Klan Naga sudah nggak penting lagi, 'kan?"Surya berusaha meyakinkan dirinya sendiri. Namun, meski Penguasa Kegelapan telah disegel, amanat dari Penguasa Cahaya masih belum terselesaikan. Bumi masih merupakan ruang di
Namun, ada satu hal aneh, yaitu bahwa salju di pegunungan dalam radius seratus kilometer di sekitar area ini tidak pernah mencair. Hanya di pusat area ini, di puncak Gunung Salju Liduya, salju dan es akan mencair selama dua bulan setiap musim panas.Surya mengerutkan kening sambil bergumam, "Pegunungan bersalju dengan radius seratus kilometer ini selalu membeku. Ini berarti suhu di sini pasti sangat rendah sepanjang tahunnya. Kalau begitu, kenapa ada dua bulan masa di mana es mencari setiap tahunnya di puncak Gunung Salju Liduya?"Intuisinya memberi tahu Surya bahwa Senior Zony yang berada di puncak Gunung Salju Liduya, mungkin sudah memahami suatu kebenaran yang mendalam di sana. Jadi, dia terus berlatih di sana.Sekarang, tidak ada waktu untuk disia-siakan lagi. Surya dengan cepat bersiap, lalu segera terbang menuju ke bagian utara Vertelis. Satu setengah jam kemudian, saat matahari terbenam, Surya tiba di daerah Gunung Salju Liduya.Surya berdiri di puncak salah satu gunung bersalju
"Ini ...."Surya menatap pecahan-pecahan di tanah dengan wajah terkejut. Sesaat kemudian, tujuh dari sembilan kaldron naga yang tersisa juga ikut hancur berkeping-keping ditiup oleh embusan angin dingin."Senior."Zony berkata, "Surya, aku mau kamu segera menyusun kembali kesembilan kaldron naga ini. Begitu kamu bisa menjaga kesembilan kaldron naga ini agar nggak hancur dalam waktu 15 menit di bawah embusan angin dingin, aku akan memberitahukan rahasia Klan Naga padamu.""Tapi embusan angin di sini sangat kencang, sulit untuk menyatukan kembali kaldron naga ini, Senior."Zony tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia hanya berbalik, lalu melangkah pergi. Sesaat kemudian, tubuhnya berubah menjadi sinar cahaya putih yang menghilang tanpa jejak."Ini ...."Surya terpaku di tempat sambil bergumam, "Apakah dia benar-benar pergi begitu saja?"Surya mencoba lagi. Dalam waktu singkat, kesembilan kaldron naga itu berhasil disusun kembali. Namun, kali ini semuanya hanya bertahan selama beberapa detik s
Jadi, dia hanya bisa menggunakan cara ini untuk mempermalukan dirinya sendiri, membuat dirinya menyadari bahwa dia harus menyerah.Mungkin memang tidak ada takdir antara dirinya dengan Senior Zony. Setelah kegagalan sekali lagi, Surya langsung bangkit berdiri. Angin kencang menerpa, membuat kesembilan kaldron naga tertiup ke udara. Kemudian, kaldron naga hancur menjadi berkeping-keping, terbawa angin turun dari tebing.Surya melompat, hendak pergi. Namun, tiba-tiba ada cahaya keemasan yang menyilaukan, lalu Zony muncul di depannya. Dia tersenyum simpul, lalu bertanya dengan nada agak sombong, "Kenapa? Hanya dalam beberapa hari saja kamu sudah menyerah?"Surya melirik Zony, lalu membalas, "Aku sama sekali nggak bisa menyelesaikan tugas ini. Kalau Senior Zony nggak mau memberitahuku rahasia Klan Naga, izinkan aku untuk pergi.""Apa?""Kamu ingin pergi. Jadi, bagaimana dengan kesembilan kaldron naga milikmu? Kamu sudah nggak peduli lagi?"Surya memandang Zony dengan tidak sabaran sambil b
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di