"Ini ...."Surya menatap pecahan-pecahan di tanah dengan wajah terkejut. Sesaat kemudian, tujuh dari sembilan kaldron naga yang tersisa juga ikut hancur berkeping-keping ditiup oleh embusan angin dingin."Senior."Zony berkata, "Surya, aku mau kamu segera menyusun kembali kesembilan kaldron naga ini. Begitu kamu bisa menjaga kesembilan kaldron naga ini agar nggak hancur dalam waktu 15 menit di bawah embusan angin dingin, aku akan memberitahukan rahasia Klan Naga padamu.""Tapi embusan angin di sini sangat kencang, sulit untuk menyatukan kembali kaldron naga ini, Senior."Zony tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia hanya berbalik, lalu melangkah pergi. Sesaat kemudian, tubuhnya berubah menjadi sinar cahaya putih yang menghilang tanpa jejak."Ini ...."Surya terpaku di tempat sambil bergumam, "Apakah dia benar-benar pergi begitu saja?"Surya mencoba lagi. Dalam waktu singkat, kesembilan kaldron naga itu berhasil disusun kembali. Namun, kali ini semuanya hanya bertahan selama beberapa detik s
Jadi, dia hanya bisa menggunakan cara ini untuk mempermalukan dirinya sendiri, membuat dirinya menyadari bahwa dia harus menyerah.Mungkin memang tidak ada takdir antara dirinya dengan Senior Zony. Setelah kegagalan sekali lagi, Surya langsung bangkit berdiri. Angin kencang menerpa, membuat kesembilan kaldron naga tertiup ke udara. Kemudian, kaldron naga hancur menjadi berkeping-keping, terbawa angin turun dari tebing.Surya melompat, hendak pergi. Namun, tiba-tiba ada cahaya keemasan yang menyilaukan, lalu Zony muncul di depannya. Dia tersenyum simpul, lalu bertanya dengan nada agak sombong, "Kenapa? Hanya dalam beberapa hari saja kamu sudah menyerah?"Surya melirik Zony, lalu membalas, "Aku sama sekali nggak bisa menyelesaikan tugas ini. Kalau Senior Zony nggak mau memberitahuku rahasia Klan Naga, izinkan aku untuk pergi.""Apa?""Kamu ingin pergi. Jadi, bagaimana dengan kesembilan kaldron naga milikmu? Kamu sudah nggak peduli lagi?"Surya memandang Zony dengan tidak sabaran sambil b
Surya tertegun sejenak, sedangkan Zony berkata dengan dingin, "Pasti barusan kamu nggak mencari dengan hati-hati. Kamu terlalu bersemangat untuk segera berhasil dan kehilangan niat awalmu. Sekarang kamu bisa turun gunung, lalu pergi ke tebing lagi untuk mencari pecahan kaldron naga.""Pergi ya pergi saja, memangnya apa yang aku takutkan?"Surya berbalik dan hendak pergi, tapi Zony tiba-toba menyela, "Tunggu sebentar. Barusan saat kamu mendaki gunung, kamu terlalu cepat dan hampir menyebabkan longsoran salju. Kalau terjadi longsoran besar, itu akan merusak lingkaran sihir yang sudah aku siapkan di Gunung Salju Liduya. Jadi, ingatlah, mulai sekarang, kamu nggak boleh naik dan turun Gunung Salju terlalu cepat, mengerti?""Apa? Tapi, aku sudah mengembalikan kaldron naga padamu. Kamu juga nggak mengizinkanku menggunakan Teknik Terbang untuk turun gunung untuk mencari pecahan kaldron naga untukmu. Kenapa kamu memperlakukanku seperti ini? Bukankah menurutmu ini terlalu kejam?"Zony memegang c
Setelah mencoba selama sembilan hari berturut-turut, Surya menyadari bahwa di bawah tekanan energi lingkaran sihir Gunung Salju Dilaya, kemauannya sendiri tidak mampu menghasilkan kekuatan penyatuan yang efektif untuk pecahan kaldron naga.Mengapa demikian?Apakah karena penekanan energi lingkaran sihir Gunung Salju Dilaya?Faktanya, Surya memang bisa merasakan pecahan kaldron naga. Jika bukan karena tekanan dari energi lingkaran sihir di Gunung Salju Liduya, Surya pasti sudah selesai menyatukan kaldron naga itu sejak lama dan tidak akan rusak dalam waktu lima belas menit.Senior Zony mungkin melakukan ini sebagai ujian untuk Surya. Meskipun Surya merasa kesal di dalam hatinya, setelah memikirkannya kembali, Senior Zony sangat kuat dan konon katanya dia sudah memiliki kekuatan seorang kultivator ruang atas.Jika demikian, seorang kultivator ruang atas seperti Senior Zony tidak akan salah melihat Surya. Hal ini juga membuktikan bahwa dirinya pasti bisa menyelesaikan tugas yang diberikan
"Tentu saja bisa.""Lalu kenapa hal itu nggak bisa dilakukan di Gunung Salju Liduya?"Surya mengerutkan kening dan berpikir sejenak, lalu menjawab, "Menurutku ini ada hubungannya dengan tekanan energi lingkaran sihir di Gunung Salju Liduya."Zony menyahut, "Kamu akhirnya dapat pencerahan. Ya, justru karena tekanan energi lingkaran sihir Gunung Salju Lidya, kamu nggak bisa mengendalikan pecahan kaldron naga dengan kemauanmu. Setiap kultivator yang sampai di Gunung Salju Liduya, kekuatan kultivasinya akan ditekan dan nggak akan bisa menunjukkan kekuatan aslinya di sini.""Gunung Salju Liduya adalah gunung suci. Alasan kenapa disebut sebagai gunung suci sebenarnya karena lingkaran sihir yang ada secara alami ini.""Apa?"Mendengar ini, Surya mengerutkan kening dan bertanya, "Ternyata ada lingkaran sihir yang ada secara alami di dunia ini? Mungkinkah Sang Pencipta begitu diberkati sehingga dia dapat membuat lingkaran sihir sendiri tanpa memerlukan orang lain untuk membuatnya?""Ya."Surya
Zony melihat bahwa Surya sudah mengerti maksudnya, lalu dia menunjuk ke rerumputan hijau lembut di sekitarnya sambil berkata, "Surya, sekarang beri tahu aku, Gunung Salju Liduya dalam jarak ratusan mil membeku sepanjang tahun, lalu kenapa es dan salju bisa mencair di puncak Gunung Salju Liduya?""Ini ...."Surya melihat sekeliling, lalu menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Senior, aku nggak tahu.""Hahaha!"Zony mengangkat kepalanya, tertawa sambil berkata, "Oke, oke, karena kamu nggak tahu, aku akan memberitahumu.""Naga adalah produk khusus dari aura energi yang mengalir melalui dimensi. Artinya aura naga adalah aura yang paling kuat dan merupakan kunci terkuat untuk membuka segala ruang dan menerobos kesulitan serta rintangan. Oleh karena itu, mencairnya es dan salju sebenarnya berkaitan erat dengan Klan Naga.""Naga nggak bisa meninggalkan air. Naga yang meninggalkan air akan segera mati kehausan. Sementara di Gunung Salju Liduya sini, es dan salju membeku. Ini juga merupakan tem
"Prok, prok, prok!"Senior Zony bertepuk tangan, berjalan mendekat, kemudian berkata sambil tersenyum, "Sepertinya kamu sendiri sudah memahami kemauan segala sesuatu dan berhasil mengendalikan kemauannya. Selamat, kamu sudah mendapatkan sesuatu yang nggak bisa diperoleh oleh orang lain.""Bruk."Surya bertekuk lutut dan sujud di depan Senior Zony, menangkupkan tangannya sambil berkata, "Terima kasih, Senior Zony."Zony membungkuk dan membantu Surya bangkit dari tanah, kemudian menyahut, "Sudah, nggak perlu seperti ini. Karena kamu sudah menyelesaikan tugas yang aku ajarkan padamu, sekarang aku akan memberitahumu rahasia tentang Klan Naga."Surya menangkupkan tangannya sambil berkata, "Terima kasih, Senior."Zony mengelus janggutnya, lalu mulai menjelaskan, "Kemauan naga berasal dari energi dan kemauan naga mengendalikan energi seluruh dimensi. Dengan kata lain, aura naga dan dimensi adalah satu. Oleh karena itu, selain energi gelap yang dapat menghancurkan alam semesta, nggak ada energ
Surya berpikir sejenak, kemudian berkata, "Yang paling ingin aku lakukan saat ini adalah menemukan Baju Besi Cahaya milik anak cahaya. Aku ingin memakai baju besinya dan memenuhi keinginannya.""Aku dengar setelah kehancuran Lembah Cahaya, berita tentang Baju Besi Cahaya telah terungkap. Pemimpin Suci lama Oberon dari Organisasi Cahaya Dewa sudah mengumpulkan Baju Besi Cahaya, Pelindung Tangan Cahaya, Bantalan Lutut Cahaya dan Sepatu Bot Cahaya. Dia sedang bersiap untuk memberikan set Baju Besi Cahaya ini kepada seorang temannya.""Kamu ditakdirkan untuk menjadi anak cahaya. Aku ingin tahu apakah Oberon ingin memberimu satu set baju besi ini?"Mendengar hal ini, Surya merasa senang, karena Baju Besi Cahaya adalah milik anak cahaya. Sekarang, terlepas dari apakah Oberon ingin memberikan Baju Besi Cahaya kepada Surya atau tidak, saat dia pergi ke markas besar Organisasi Cahaya Dewa di Kota Vanti dan memintanya secara langsung, seharusnya tidak ada alasan untuk menolak.Terlebih lagi, Org
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di