Pada saat ini, Surya tiba-tiba melihat beberapa aura hitam tipis berkumpul bersama. Meskipun wujudnya tipis, aura hitam ini masih menuju ke arah Surya. Saat hampir mendekatinya, tiba-tiba aura hitam ini diserap oleh sebuah kekuatan tertentu. Surya menundukkan kepalanya, melihat sepasang sarung tangan kulit yang tiba-tiba muncul di tanah sedang menyerap aura hitam itu.Saat ini, sarung tangan kulit itu memancarkan cahaya perak yang kuat, seolah-olah merasakan keberadaan khusus, lalu terus-menerus menyerap kekuatan yang terkandung dalam aura hitam tersebut.Akhirnya, aura hitam berubah menjadi bola hitam kecil di telapak sarung tangan kulit, sepenuhnya terserap oleh sarung tangan kulit sebelum akhirnya menghilang.Setelah sepasang sarung tangan kulit menyerap aura hitam, cahaya peraknya berangsur-angsur memudar, sebelum akhirnya menghilang sepenuhnya, kembali ke tampilan aslinya yang tampak sederhana.Surya memandang sarung tangan kulit itu, lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya, "Mun
Namun, hal ini juga menyebabkan pria berjas itu tidak dapat sepenuhnya menggunakan kekuatan penghancur. Dia hanya menanamkan kehendaknya sendiri ke dalamnya, lalu mengendalikan bayangannya. Sayangnya, bayangan itu adalah inkarnasinya.Meskipun terlihat seperti dua orang yang menyerang secara bersamaan, tapi sebenarnya mereka adalah satu orang. Ketika Surya menggunakan Cahaya Dewa Naga untuk menghancurkan bayangannya, kehendak spiritual pria berjas juga menerima pukulan yang sangat besar.Saat memikirkan hal ini, Surya merasa perasaannya campur aduk. Jika pria berjas itu benar-benar bisa sepenuhnya mengendalikan kekuatan penghancur, lalu menggunakan aura hitam sebagai pelindung untuk menahan serangannya, mungkin saja Surya sudah kalah semalam.Melihat pilihan penukaran di layar cahaya, Surya memilih dua Pil Penyembuh Petir tanpa ragu-ragu, lalu keluar dari ruang penyimpanan.Pagi harinya, saat Tina mengantarkan makanan, dia juga membawa serta sebuah koran.Karena kekuatan di balik Grup
Saat melihat situasi ini, Surya mengerutkan kening sambil bertanya, "Tina, kamu ...."Tina menyeka air matanya sembari berujar, "Pak Surya, dengan statusmu, kamu nggak akan melirik Tina, 'kan?"Surya menjawab, "Nggak, bukan itu maksudku. Tina, dengarkan aku .... Haih, baiklah, biarkan semuanya sama seperti sebelumnya, oke?"Tina menjelaskan, "Sebenarnya, dulu ayahku sangat baik padaku. Dia adalah orang terpenting dalam hidupku, tapi dia pergi begitu saja. Aku hanya nggak bisa menerimanya. Aku ingin mencari keadilan bagi ayahku.""Tapi sekarang, Pak Surya, aku menyadari kalau aku sudah jatuh cinta padamu. Aku nggak bisa lagi meninggalkanmu. Kalau kamu nggak menginginkanku, aku akan mati di depanmu sekarang juga."Setelah mengatakan itu, Tina mengambil belati, tiba-tiba menusukkannya ke lehernya dengan keras. Surya segera meraih belati dari tangan Tina, lalu menarik Tina ke dalam pelukannya. Dia memeluk wanita itu dengan erat sembari berkata, "Tina, jangan lakukan ini. Aku akan selalu be
Shakira berkata di ujung lain telepon, "Sebenarnya, tadi malam aku berada di dekat Gedung Teknologi Randt. Aku ada di sana saat kebakaran terjadi. Aku bisa melihat dengan jelas aura hitam di dalam lautan api. Itu pasti Desmon.""Desmon?"Surya merasa bingung. Dia berpikir dalam hati, "Bukankah Desmon bagian Grup Greenergy? Setelah pertempuran itu, Grup Greenergy pasti nggak akan membiarkannya lepas begitu saja karena kekalahannya. Mereka pasti akan mengirim orang untuk membunuh Desmon."Saat ini, Desmon pasti sedang melarikan diri.Gedung Teknologi Randt adalah basis pusat penelitian ilmiah Grup Greenergy. Seharusnya tempat ini akan sangat dijaga ketat. Tidak akan mudah bagi orang untuk bisa masuk dan keluar. Desmon sedang diburu oleh Grup Greenergy, tapi dia tidak hanya tidak melarikan diri, malah secara aktif datang ke sarang mereka?Surya merasa bahwa hal ini sangat tidak masuk akal. Mungkinkah Shakira sedang berbohong?Saat ini, suara Shakira datang lagi dari ujung telepon, "Aku ta
Pada saat ini, Surya memikirkan agen intelijennya, Elsa Alsava. Elsa ini adalah seorang peretas jenius. Pada masa Korps Tentara Maut, kecuali untuk beberapa area terlarang khusus, hampir tidak ada yang tidak bisa ditemukan oleh Elsa. .Surya menghubungi nomor telepon Elsa, lalu berkata, "Elsa, tolong segera periksa tentang kebakaran di Gedung Teknologi Randt. Beri aku jawaban sesegera mungkin.""Baik, Pak."Setelah menunggu selama beberapa saat, Elsa berkata langsung, "Pak, menurut informasi dari Grup Greenergy, kebakaran di Gedung Teknologi Randt disebabkan oleh Desmon, pembunuh Kelas B di bawah Grup Greenergy. Sekarang, Desmon sudah melarikan diri. Grup Greenergy sedang mengejarnya.""Ternyata memang dia."Surya melanjutkan, "Omong-omong, Elsa, bisakah kamu mengetahui informasi tentang para pembunuh di bawah Grup Greenergy?"Elsa menjawab, "Saat ini, hanya sebagian yang bisa aku temukan.""Baiklah, kirimkan semuanya ke ponselku.""Baik. Sekitar lima menit."Setelah menutup telepon, l
"Kamu!""Marla adalah anggota Keluarga John, jadi barang antiknya juga merupakan bagian dari Keluarga John. Apa kamu pikir kamu bisa membelinya sesukamu?""Kakek Gray, biarkan aku yang bicara." Pada saat ini, pemuda yang berdiri di samping Gray membuka mulutnya. Gray menghela napas, lalu menyingkir dengan enggan."Baiklah, Paxton. Kamu saja yang bicara."Pemuda itu maju dua langkah, tersenyum pada Surya, mengulurkan tangannya sambil berkata, "Halo, Pak Surya. Namaku Paxton John. Kakekku adalah Walton John, yang juga merupakan Kepala Keluarga John saat ini."Surya tidak menjabat tangan Paxton. Dia hanya tersenyum sedikit, mengangguk, lalu berkata, "Maaf, aku nggak tertarik dengan urusan Keluarga John. Kalau Pak Gray sudah menjelaskan semuanya padamu secara rinci, aku pikir kamu juga seharusnya tahu kalau koleksi ini aku peroleh melalui jalur resmi, jadi transaksi ini sah."Paxton ragu-ragu sejenak, sebelum kembali berkata sambil senyuman, "Pak Surya, aku tahu kamu membeli koleksi itu da
Keluarga John mungkin memiliki kultivator dengan tingkat kekuatan yang tidak rendah. Jika tidak, mereka tidak akan mencari sarung tangan kulit yang tampak biasa itu. Terlebih lagi, mereka tidak datang langsung untuk membeli sarung tangan kulit tersebut. Untuk sepasang sarung tangan kulit tersebut, mereka rela merogoh kocek sebesar 60 triliun. Ini cukup untuk membuktikan nilainya.Saat ini, Surya sangat yakin bahwa dia telah mendapatkan sebuah harta karun. Setelah kembali ke kamar, dia memeriksa sarung tangan kulit itu dengan cermat. Dia menemukan bahwa sarung tangan kulit yang terlihat biasa saja itu tidak dapat dimasuki energi spiritual. Selain itu, sepasang sarung tangan kulit ini sangat ringan, seperti selembar kertas.Jika Surya tidak menyaksikan sepasang sarung tangan kulit ini melahap kekuatan penghancur dengan matanya sendiri tadi malam, dia sama sekali tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi jika dirinya menggunakan sarung tangan kulit tersebut untuk menahan pukulan yan
"Baiklah, ikutlah denganku ke suatu tempat. Kali ini, aku juga akan menunjukkan padamu apa itu kultivator sejati."Mendengar hal tersebut, Aiken pun langsung gembira. Aiken juga termasuk orang yang suka berlatih bela diri. Namun, karena memiliki tanggung jawab pada keluarganya, dia terpaksa terus bekerja tanpa henti, tidak memiliki waktu untuk berlatih.Sekarang, setelah mendengar Gray berkata bahwa dia akan membawanya bertemu dengan seorang kultivator sejati, Aiken merasa sangat bahagia. Dia tidak menolak. Dia menyanjung Gray sepanjang jalan sambil mengikuti Gray ke ruang bawah tanah di dalam manor.Ruangan bawah tanah ini memiliki tiga lantai. Lantai pertama adalah ruang penyimpanan, lantai kedua adalah ruang belajar yang berisi banyak buku tentang kultivator, sementara lantai ketiga adalah ruang yang mirip labirin.Aiken berkata, "Pak Gray, apakah kamu membawaku ke sini karena ada seorang kultivator di sini?"Gray membalas, "Berhenti bicara omong kosong. Ikuti saja aku."Gray memimp
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di