"Baiklah, ikutlah denganku ke suatu tempat. Kali ini, aku juga akan menunjukkan padamu apa itu kultivator sejati."Mendengar hal tersebut, Aiken pun langsung gembira. Aiken juga termasuk orang yang suka berlatih bela diri. Namun, karena memiliki tanggung jawab pada keluarganya, dia terpaksa terus bekerja tanpa henti, tidak memiliki waktu untuk berlatih.Sekarang, setelah mendengar Gray berkata bahwa dia akan membawanya bertemu dengan seorang kultivator sejati, Aiken merasa sangat bahagia. Dia tidak menolak. Dia menyanjung Gray sepanjang jalan sambil mengikuti Gray ke ruang bawah tanah di dalam manor.Ruangan bawah tanah ini memiliki tiga lantai. Lantai pertama adalah ruang penyimpanan, lantai kedua adalah ruang belajar yang berisi banyak buku tentang kultivator, sementara lantai ketiga adalah ruang yang mirip labirin.Aiken berkata, "Pak Gray, apakah kamu membawaku ke sini karena ada seorang kultivator di sini?"Gray membalas, "Berhenti bicara omong kosong. Ikuti saja aku."Gray memimp
Sebelum Aiken selesai berbicara, dia melihat seluruh tubuhnya sudah disedot masuk ke dalam tubuh pria tua botak itu. Pria tua botak itu bergetar, lalu sebuah bola energi dengan cepat bergerak ke seluruh tubuh pria tua itu. Kemudian, sekumpulan kerangka Aiken yang tersisa diguncang keluar oleh pria tua botak itu hingga tersebar di tanah.Pria tua botak itu bersendawa seolah dia sudah merasa kenyang setelah makan. Dia menatap Gray dengan tatapan merendahkan, lalu berkata, "Pengorbanan kali ini terlalu tua. Carikan aku yang lebih muda lain kali. Apa kamu dengar?"Gray mengangguk berulang kali sambil berkata dengan hormat, "Ya, ya. Sang Suci, kamu nggak perlu khawatir. Lain kali, aku pasti akan membawakan pengorbanan yang lebih muda. Oh ya, Sang Suci, aku ingin tahu apakah setelah berhasil menemukan sepasang sarung tangan kulit itu, pengorbanannya bisa kembali menjadi setahun sekali?"Setelah Gray mengatakan ini, butiran keringat mengucur deras dari dahinya. Keluarga Walton awalnya tidak s
Jika ada terlalu banyak orang hilang, pasti akan menarik perhatian polisi. Memikirkan hal ini, Gray merasa menyesal dalam hatinya dan diam-diam bergumam, "Kalau aku mengetahui hal ini, seharusnya aku nggak meminjam kekuatan orang itu lebih dulu. Sekarang, Keluarga John jadi dalam masalah. Kali ini, aku khawatir akan ada keributan besar."Gray tidak berani tetap tinggal dan langsung pergi ke ruang depan untuk memberi tahu Walton tentang perkataan kultivator tingkat suci itu. Walton juga seorang kultivator, tetapi pemahamannya masih sangat kurang. Sekarang, dia baru saja masuk ke Alam Spiritual."Apa? Pengorbanan setiap hari?"Walton menatap Gray dengan wajah kaget, matanya melotot seraya berkata, "Dia ingin mencari pengorbanan, biarkan saja dia mencarinya sendiri. Kenapa harus menyalahkan masalah ini pada keluarga Walton?"Gray menghela napas, kemudian menjawab, "Pak, nggak ada artinya mengatakan hal seperti itu sekarang. Kalau bukan karena meminjam kekuatannya, keluarga Walton juga ngg
"Ya, aku akan segera datang."Surya membuka pintu dan melihat ibu Tina sedang berdiri di sana. Di belakangnya, ada dua orang, seorang pria tua dan seorang pemuda, yaitu Gray dan Paxton yang datang menemuinya pada siang hari.Gray segera menyapa, "Pak Surya, apa kita bisa mengobrol?"Di atap, Gray kembali berkata, "Pak Surya, sejujurnya, sebagian dari koleksi itu sangat penting bagi Keluarga John. Kami datang ke sini hanya untuk koleksi itu."Surya menjawab tanpa daya, "Pak Gray, saat kamu datang pada sore hari, aku sudah memberi tahu kalau koleksinya sudah aku kirim ke Rumah Lelang. Pak Gray seharusnya sudah tahu dengan sangat jelas tentang aturan Rumah Lelang, antara penjual dan pembeli nggak ada yang mengetahui informasi satu sama lain ....""Jadi, aku nggak bisa membantu masalah kalian. Kalau kalian ingin aku mengganti kerugian kalian, pergilah ke Rumah Lelang Konsorsium Pelita sekarang. Aku rasa kalian bisa mendapatkan kembali sebagian dari koleksinya.""Kamu!"Gray emosi dalam hat
Surya mengangkat bahunya tak berdaya. Faktanya, tujuan Surya melakukan ini juga untuk kebaikan mereka berdua. Bagaimanapun, Grup Greenergy sekarang tahu di mana Surya tinggal dan bisa mengirim pembunuh ke sini kapan saja. Kekuatan pria berjas tadi malam hampir mencapai Alam Raja standar.Jika Gray dan Paxton bertemu dengan pembunuh Grup Greenergy ketika mereka datang untuk mencari mereka kembali, ini mungkin bukan hal yang baik bagi mereka.Setelah keduanya pergi, Tina berkata dengan kesal, "Kedua orang itu menyebalkan, saat kita menawar koleksi di rumah Bu Marla, bukankah pria tua itu menyerah? Sekarang dia ingin membeli koleksi itu lagi. Nggak tahu malu sekali."Surya menghiburnya seraya berkata, "Lupakan saja, menurutku kalau mereka tahu apa yang mereka minati, mereka nggak akan kembali lagi suatu hari nanti. Baiklah, ini sudah larut, pergi dan istirahatlah lebih awal.""Ya, kamu juga harus istirahat lebih awal."Tina meninggalkan atap, tetapi Surya masih berdiri di sana, karena dia
Segala sesuatu yang terjadi di sini akan direkam oleh monitor dan informasinya pada akhirnya akan dikirim kembali ke Grup Greenergy.Ketika Surya datang ke Negara Kamber, awalnya dia berencana untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap Grup Greenergy. Akan tetapi tanpa diduga, Grup Greenergy sudah mengincarnya terlebih dahulu.Namun, meski begitu, apa yang bisa dilakukan?Saat memikirkan hal ini, Surya merasa konyol di dalam hatinya.Tadi malam, Bayangan menggunakan Howitzer Spiritual dan Pistol Spiritual. Sayangnya, dia akhirnya mati di tangan Surya. Kini, pria berjas tersebut dapat menggambarkan adegan pertarungan tadi malam dengan mudah. Hal ini membuktikan bahwa pasti ada pengawas yang diatur oleh Grup Greenergy di dekatnya.Oleh karena itu, apa yang dilakukan pria berjas itu juga membuat Surya merasa konyol.Surya langsung berkata, "Kalau menurutmu apa yang dilakukan Bayangan bisa membantumu, maka kamu salah. Aku harap kamu mengetahui satu hal. Bayangan sudah mati dan dia ma
"Uhuk!"Seteguk darah keluar dari mulutnya, pria berjas itu menahan rasa sakit dan berdiri dari tanah sambil jungkir balik.Pria berjas itu mengumpulkan kekuatan seraya menyedot energi spiritual yang hilang ke dalam dua Inti Kristal Api yang tersisa. Tidak lama kemudian, api di tubuh pria berjas itu menghilang, lalu dia mengangkat tangannya untuk menyeka darah dari sudut mulutnya sambil berkata sambil mencibir, "Kamu yang memaksaku. Surya, kamu dan kesombonganmu akan dilahap oleh cahaya bersama-sama!"Segera setelah dia selesai berbicara, cahaya putih memancar dari pria berjas itu. Cahaya itu perlahan meluas, seperti bola cahaya dan membungkus pria berjas itu. Pada saat yang sama, pria berjas itu berseru dengan marah, "Medan Naga Api, buka!"Tiba-tiba, Surya merasakan aliran energi spiritual api yang bergejolak melewatinya. Dalam sekejap, tanah berubah menjadi lautan api dan dikelilingi oleh dinding api. Tekanan spiritual api yang kuat membuat Surya hampir tidak bisa bernapas.Benar sa
Dalam bola cahaya putih, pria berjas itu menatap ke Ruang Bumi Tebal itu, lalu menggertakkan gigi seraya berteriak dengan marah, "Sialan kamu!""Roar!"Naga Api itu meraung lagi, menelan Ruang Bumi Tebal dalam satu suap. Setelah Naga Api itu melayang menjauh, Ruang Bumi Tebal itu terpisah dari tubuh Naga Api dan masih melayang di udara. Detik berikutnya, Surya menerobos Ruang Bumi Tebal itu dan bergegas ke arahnya.Lengan kanan Surya membawa kekuatan Cahaya Dewa Naga, lalu dia tiba-tiba meninju pria berjas dalam cahaya putih itu. Dalam sekejap, ekspresi kaget pria berjas itu menunjukkan sentuhan arogansi, kemudian senyuman jahat muncul di wajah pria itu.Pria berjas itu menatap Surya sambil berkata dengan nada dingin, "Surya, kamu sudah terperangkap dalam jebakan!"Begitu dia selesai berbicara, Surya meninju dinding api yang tiba-tiba terbentuk. Pada saat yang sama, cahaya api terbang mengelilingi Surya seperti benang dan meliuk-liuk di sekitarnya. Tidak lama kemudian, berpusat di seki