Share

74. Penculikan

Sri POV

Entah kenapa dua hari ini aku merasa seseorang terus membuntuti kemana pun pergi. Apa hanya perasaan saja? Karena ketika dicari, tak ada seorang pun yang mencurigakan. Ini sangat aneh.

Tak ingin berlama-lama terpaku dalam pikiran negatif, tungkai kembali melangkah ke arah mobil, hendak mengambil baju ganti karena malam ini seperti biasa aku akan menghabiskan waktu memeriksa dokumen.

Tak biasanya juga Pak Cecep tertidur di pos satpam. Ingin menegur, tetapi kasihan. Mungkin dia kelelahan karena harus masuk shift malam setelah bekerja sebagai sopir bis. Biarlah, toh masih ada beberapa karyawan yang juga tengah lembur.

“Kami pulang duluan, Bu.” Baru saja merasa senang karena ada teman lembur, sudah dipatahkan lagi sebab mereka telah menyelesaikan pekerjaan dan bersiap untuk pulang.

“Ya, hati-hati kalian,” kataku.

Begitu sampai di ruangan, tiba-tiba segelas kopi telah tersaji dengan masih menguarkan asap putih yang seketika membuatku tergugah dengan wanginya. Siapa yang bikin kira-
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status