Share

Tentang Kakeknya Bella

"Kamu sudah pulang, kamu gak apa-apa, kan?" tanya Gio saat aku pulang, ia tampak mengucek kedua bola matanya, rupanya ia menungguku sampai tertidur di ruang tamu.

"Iya, aku gak apa-apa. Hanya sedikit syok aja dengan apa yang terjadi pada temanku."

Aku terpaksa berbohong mengikuti cerita yang dikarang Bunda.

"Siapa nama temanmu yang dibunuh itu? Kita satu angkatan saat kuliah, jadi aku tahu semua teman-temanmu."

"Namanya Nina, dia teman saat aku kecil."

Aku menghela napas setelah mengatakannya, kalau dipikir-pikir, aku jadi banyak berbohong sejak berada di rumah ini.

"Ya sudah kalau begitu, ayo kita ke kamar!" Ia langsung meraih tanganku.

"T.. tapi.. kenapa setiap malam kamu harus tidur di kamarku? Mengapa kamu tidak tidur bersama Villia."

"Jujur saja aku masih kecewa dengannya. Jadi tolong izinkan aku tidur bersamamu."

"T..tapi..."

"Aku akan tidur di sofa seperti biasa."

Aku menghela napas lega, lalu bergegas ke kamar dengannya. Setelah itu aku langsung membaringkan tubuh. Bayangan pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status