Share

Doa Yang Terwujud

"Bianca sayang, bunda masih tak percaya dengan semua ini, rasanya seperti mimpi saat bayi bunda yang 25 tahun lalu hilang kini sudah kembali lagi."

Bunda terus memelukku dengan erat, sembari menitikkan air mata, sementara aku terus mencubit lengan memastikan bahwa semua ini bukanlah mimpi atau halusinasi.

"Aaaw!" Aku meringis saat merasa sakit akibat cubitanku sendiri, berarti semua ini nyata.

"Kenapa, Sayang, apa pelukan bunda terlalu erat, sehingga membuatmu merasa sakit?" Ia tampak cemas dan menatap nanar ke arahku.

Mataku seketika berkaca-kaca saat melihat tatapan penuh kasih sayang itu, akhirnya aku bisa melihat seseorang yang menatapku dengan raut cemas dan tatapan peduli.

"Tanganku terasa sakit setelah kucubit, berarti semua ini bukanlah mimpi."

"Iya, Sayang, semua ini bukanlah mimpi." Ia kembali memelukku dengan erat.

"Ngomong-ngomong, apa kamu punya foto orang yang telah merawatmu selama ini? Soalnya bunda ingin memastikan, apakah dia Ijah dan Sopian atau bukan?" Ia melepaska
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status