Home / Rumah Tangga / Third Marriage, My Last Love / 7. Kehidupan Baru, Pilihan Ayah

Share

7. Kehidupan Baru, Pilihan Ayah

Author: Nurfainarah
last update Last Updated: 2023-02-26 14:35:50

Empat bulan sudah berlalu setelah kepergian Azka dan keluarganya yang entah kemana.

Zoya kini mulai bisa menerima kepergian kekasihnya itu, meski semua mengubah seluruh hidupnya dan juga dirinya.

Zoya berhenti dari pekerjaannya karena paksaan dari Arya, sang ayah.

"Sebentar lagi kau akan menjadi nyonya Adrian Kavindra, istri seorang CEO yang sukses, untuk apa lagi kau masih bekerja di perusahaan kecil itu," ucap Arya saat itu.

Arya kemudian menentukan tanggal pernikahan Zoya dengan Adrian. Tidak ada bantahan dari Zoya membuat Arya senang, namun tidak dengan Dita.

Pernikahan pun dilangsungkan dengan sangat megah dan luar biasa di kediaman pribadi Adrian Kavindra, tapi pernikahan yang seharusnya menjadi mimpi bagi para gadis itu ternyata sama sekali tidak berkesan diingatan Zoya.

"Zoy ... kau sangat beruntung, semuanya sangat luar biasa, benar-benar pernikahan idaman semua wanita," ucap Nisa sambil terus mengamati gaun pengantin yang dikenakan Zoya.

Saat keluarganya dan mempelai pria sedang sibuk menyambut tamu di pelaminan, Zoya justru duduk dengan kedua sahabatnya di taman belakang yang tidak terjamah tamu undangan.

Mila terus saja menarik-narik ujung baju Nia, mengisyaratkan. 

"Apa? Aku tidak salah, 'kan?" ucap Nisa tak mengerti kode dari Mila.

"Lihat gaun pengantin ini, sangat indah dan kau terlihat sangat cantik memakainya. Apalagi suamimu itu, sangat tampan, Zoya. Rumah ini juga sangat besar, aku saja tidak pernah membayangkan akan bisa punya rumah seperti ini. Ini rumah Adrian 'kan? Sudah tampan, CEO, mapan, kau benar-benar sangat beruntung." Nisa terus saja berceloteh sendirian.

Mila mendekati Nisa dan berbisik di telinganya, "Azka."

Seketika Nia langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan sambil berbalik melihat Zoya yang melamun.

"Kau ini bodoh sekali, Nisa," gumam Nisa pada dirinya sendiri.

Mila dan Nisa akhirnya hanya duduk menemani Zoya yang sedari tadi hanyut dalam pikirannya sendiri.

Kini Zoya resmi menjadi istri dari seorang CEO muda, Adrian Kavindra.

***

Setelah pesta pernikahan berakhir dan para tamu undangan meninggalkan tempat, Zoya mendapat teguran dari Arya karena tindakannya yang dianggap mempermalukannya saat tiba-tiba menghilang meninggalkan pelaminan.

Zoya yang dulu selalu membalas perkataan ayahnya, kini hanya diam saja mendengar omelan yang panjang. Telinganya seakan tertutup, matanya tak pernah lagi menatap Arya dan Dita.

Arya senang karena menganggap telah berhasil menaklukkan anak perempuannya. Namun, Dita merasa kehilangan anak perempuan yang dulunya selalu ceria. Elvan pun menyayangkan atas apa yang terjadi pada adik dan ibunya, tapi dia tak punya kuasa untuk membantu keduanya.

Layaknya seorang suami yang bertanggung jawab, Adrian membela Zoya di depan keluarga. Perlakuannya sangat lembut, membuat Arya merasa puas akan pilihannya. Tapi tidak dengan Zoya.

Di malam pernikahan, lagi-lagi Zoya hanya melamun sendirian di dalam kamar pengantinnya. Kamar yang begitu luas dan di hias seindah mungkin, tapi tak bisa mengubah isi hati dan pikirannya.

Zoya terus meratapi nasibnya, apalagi setelah mendapatkan perlakuan tak biasa dari suaminya.

"Aku tahu kau tidak menginginkan pernikahan ini," ucap Adrian saat masuk ke kamar pengantin itu.

"Aku juga sama sepertimu, terpaksa menerima pernikahan ini karna ayahku," lanjutnya lagi.

"Jadi, kau tenang saja. Aku sama sekali tidak akan menyentuhmu."

Adrian mengambil satu bantal dan juga selimut dari dalam lemari, dia berjalan dan menyimpannya di atas sofa yang ada di sudut ruangan.

"Kau tidurlah di sini, karena ini memang kamarku jadi ranjang itu tetap milikku," ucapnya dengan dingin.

Zoya tertegun mendengar apa yang Adrian ucapkan, tapi dengan tenang Zoya menurut dan duduk di Sofa itu.

"Kau tenang saja, setelah semua keluarga pulang ke rumah masing-masing. Akan aku siapkan tempat tidur terpisah di sini, karena akan terlalu beresiko ketahuan jika kita sampai tidur di kamar yang berbeda," sambungnya lagi tanpa menoleh pada Zoya.

'Inikah suami yang kau pilihkan untukku, Ayah? Dia bahkan tidak tahu caranya menghormati wanita yang sudah menjadi istrinya,' batin Zoya sambil tersenyum sinis.

***

Pagi-pagi sekali Zoya sudah sibuk di dapur menyiapkan sarapan untuk semua anggota keluarga.

"Wah, menantuku ini ternyata rajin sekali," ucap Rani, ibu mertuanya.

"Ayo sarapan, Bu. Semuanya sudah siap," balas Zoya tersenyum.

Beberapa saat kemudian seluruh anggota keluarga berdatangan dan duduk di meja makan. Mereka menikmati sarapan sambil bercengkrama. Sesekali Zoya pun ikut tertawa, melihat Rani membuatnya teringat pada Mina, ibu dari kekasihnya dulu.

Mina yang lembut dan hangat, yang selalu tersenyum ketika bersamanya, juga sangat menyayanginya.

Zoya mencuci piring-piring kotor, begitu sarapan selesai.

"Adri bantu Zoya dulu ya, Bu," ucap Adrian menghampiri Zoya.

"Ya ampun, Nak Adrian itu benar-benar suami dan menantu idaman ya," ucap salah satu kerabat Arya.

Adrian hanya tersenyum dingin sambil terus berjalan menghampiri Zoya.

"Kau memang luar biasa tidak tahu malu," ucap Adrian mengagetkan Zoya.

Zoya hanya melirik sekali lalu melanjutkan aktivitasnya.

"Ku pikir kau akan mengerti setelah apa yang aku katakan semalam," lanjut Adrian memegang beberapa piring basah dan mengeringkannya.

"Tapi apa ini? Pagi-pagi seperti ini kau sudah sibuk mengambil hati orang tuaku? Kenapa harus repot-repot seperti itu? Toh tidak akan ada yang berubah dariku."

"Maaf ya, Pak Adrian Kavindra. Saya melakukan semua ini bukan untuk Anda ataupun ingin terlihat baik di mata siapapun. Jadi Anda tidak perlu terlalu percaya diri." Ini pertama kalinya Zoya bersuara pada Adrian.

"Sama seperti Anda yang ingin terlihat baik, saya pun tidak akan membiarkan siapapun menganggap saya wanita yang buruk."

    

Related chapters

  • Third Marriage, My Last Love   1. Penolakan Ayah

    Zoya termenung sendirian di kursi taman belakang rumahnya, dia teringat percakapannya dengan Azka siang tadi.“Zoya, apa akhir pekan ini kau ada acara?” tanya Azka saat menjemput Zoya dari kantornya.“Sepertinya tidak, ada apa?”“Orang tuaku ....” Azka tampak ragu dengan apa yang ingin disampaikannya.Zoya menggenggam tangan Azka dengan lembut, “orang tuamu kenapa?”“Mereka ... ingin bertemu dengan orang tuamu, Zoya.”Zoya melepas genggamannya, dia sesaat terdiam mendengar penuturan kekasihnya itu.“Ada apa?” tanyanya lagi melihat reaksi Zoya.“Azka ... ayahku memang tahu kalau kita sedang menjalin hubungan, tapi aku belum memberitahunya kalau kita berencana ke tahap yang lebih serius. Bisakah, kau menunggu sampai aku memberitahunya?” jawab Zoya dengan hati-hati.“Baiklah,” jawab Azka berusaha menyembunyikan kekecewaannya.“Maaf, Azka ... kau tahu ‘kan ayahku seperti apa? Tolong jangan salah paham, aku hanya tidak ingin orang tuamu tidak mendapat sambutan yang layak jika datang tiba-t

    Last Updated : 2023-02-07
  • Third Marriage, My Last Love   2. Air Mata Zoya

    Setelah perseteruan dengan ayahnya kemarin, Zoya mengurung diri di kamar. Tidak berselera makan dan tidak enak tidur, dia hanya memikirkan apa yang harus dikatakan jika bertemu Azka dan orang tuanya. Apalagi mengetahui ayahnya yang akan menjodohkannya dengan orang lain, membuat Zoya semakin kebingungan.“Ponselnya mati,” gumam Zoya saat meraih ponsel yang tidak dia lihat sejak kemarin.Zoya menyalakan ponselnya, muncul notifikasi panggilan tak terjawab dan pesan dari para sahabatnya.“Astaga, ponselku bisa meledak karena pesan dari dua orang ini,” gumam Zoya dengan senyum tipis, melihat banyaknya pesan dari Nisa dan Mila, sahabatnya.[Hei, Zoya! Kau sakit? Kenapa tidak ke kantor?]Pesan dari Mila.[Zoya, kau tidak apa-apa, ‘kan? Tadi Azka mencarimu ke sini, ada apa denganmu? Kenapa tidak ada kabar?]Pesan dari Nisa.Belum sempat membalas pesan itu, Zoya terdiam saat muncul notifikasi dari kekasihnya.“Azka menelepon sampai lima belas kali? Dia pasti khawatir,” gumam Zoya.[Zoya, kau b

    Last Updated : 2023-02-07
  • Third Marriage, My Last Love   3. Kecemasan

    Hadi baru saja menyelesaikan tugas terakhirnya, berpatroli sebelum jam pulang.“Aku dengar Pak Arya akan menikahkan anak perempuannya dengan keluarga Kavindra,” ucap Sapto, salah satu satpam yang bergosip dengan rekannya saat sedang serah terima pergantian jam kerja.“Yogi Kavindra? Setahuku mereka memang sudah berteman sejak lama, dan sekarang akan jadi besan?” Rekannya yang bernama Rudi menanggapi.“Apa yang kalian maksud itu adalah Zoya?” tanya Hadi, ayahnya Azka yang tak sengaja mendengar dari arah belakang.“Iya, siapa lagi, anak perempuan keluarga itu ‘kan hanya Zoya,” jawab Sapto tanpa menoleh ke arah suara yang bertanya.‘Apa Azka tahu hal ini?’ tanya Hadi dalam hatinya sambil berlalu memasuki ruangan untuk mengambil kunci motornya karena jam kerja sudah selesai.“Hei, kenapa kau bicara begitu? Kau tahu ‘kan kabarnya anaknya itu punya hubungan dengan Zoya,” ucap Rudi pelan.“Aku tidak sengaja, aku pikir bukan dia yang datang. Lagi pula memangnya kau percaya? Bisa jadi itu hany

    Last Updated : 2023-02-07
  • Third Marriage, My Last Love   4. Berakhir

    Zoya tampak sedang menikmati makan malam bersama ibu dan kakaknya, setelah mengetahui sang ayah akan pulang terlambat. Sudah dua hari Zoya tidak pergi bekerja karena belum berani bertemu Azka, ponsel pun hanya dinyalakan saat malam hari agar tidak ada yang menelepon.Zoya juga hanya berdiam diri di kamar, enggan keluar karena tidak mau bertemu ayahnya. “Baguslah kau terlihat baik-baik saja,” ucap Arya membuat Zoya terkejut.Zoya langsung menatap ke arah ibunya. Dita pun sama terkejutnya, karena saat pagi jelas dia mendengar suaminya mengatakan akan pulang sangat larut.“Mas, bukankah tadi pagi bilang akan pulang terlambat? Kalau tahu tidak jadi, kami pasti menunggu dulu untuk makan bersama,” ucap Dita tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan keterkejutannya, dia lalu menarik Arya duduk di kursinya dan meraih piring untuk menyiapkan makan malam.“Tidak usah, aku sudah makan malam di luar,” cegah Arya.Dita kembali duduk sambil menatap penuh khawatir pada anak perempuannya.“Ada bagus

    Last Updated : 2023-02-07
  • Third Marriage, My Last Love   5. Keputusan Azka

    Saat sarapan, terjadi keributan antara Arya dan Dita. Arya meradang mengetahui Zoya tidak menurutinya dan pergi diam-diam.Dita dan Elvan tentu menjadi sasaran kemarahan Arya. Elvan yang sudah terbiasa sengaja tak mendengar ocehan ayahnya itu dan tetap menikmati sarapannya dengan tenang.Arya yang semakin meradang pun melakukan sesuatu untuk memperingatkan anak perempuannya.“Mas, apa yang Mas lakukan? Kenapa harus sampai melakukan hal itu?” protes Dita pada suaminya.“Ini peringatan untuk anak perempuanmu, kau terlalu memanjakannya sehingga dia jadi pembangkang seperti ini,” ucap Arya.“Bukankah sifatnya sama sepertimu, Ayah, sama-sama keras kepala,” sanggah Elvan tak senang ibunya disalah-salahkan.“Apa kau bilang?” teriak Arya pada anak laki-lakinya.“Lihatlah, Dita! Bahkan kau juga gagal mendidik anak laki-lakimu, sebenarnya apa yang bisa kau lakukan sampai-sampai kehidupan kedua anakmu berantakan seperti ini?” lanjutnya lagi.“Ayah! Apa kau lupa, aku hancur seperti ini pun karena

    Last Updated : 2023-02-07
  • Third Marriage, My Last Love   6. Kesedihan dan Amarah Zoya

    Setelah mendengar perkataan Azka, Zoya tidak bicara sedikitpun. Walaupun banyak pertanyaan di dalam pikirannya, mulutnya seakan terkunci. Dia pun tidak mengerti, entah apa yang membuatnya begitu takut untuk bertanya 'kenapa' pada Azka.Keduanya duduk dalam diam untuk beberapa lama, saling menundukkan kepala dan terhanyut dalam pikiran masing-masing."Ayo, aku antar kau pulang!" ucap Azka memecah keheningan. Zoya hanya mengangguk, matanya masih menghindar.Di perjalanan pulang pun tidak ada pembicaraan sedikitpun. Azka fokus pada jalanan sedangkan Zoya hanya memeluk dalam diam di belakang Azka.Zoya turun dari motor Azka saat mereka sampai tepat di depan rumahnya, Azka menggenggam tangan Zoya dengan erat, menatap Zoya yang masih tertunduk dengan murung."Terima kasih sudah mengantarku pulang," ucap Zoya lirih.Azka menyentuh lembut pipi Zoya tanpa melepas genggamannya, "Maaf," ucapnya singkat lalu melepas tangannya dan menyalakan motornya kembali.Zoya mengangkat kepala, menatapnya lek

    Last Updated : 2023-02-23

Latest chapter

  • Third Marriage, My Last Love   7. Kehidupan Baru, Pilihan Ayah

    Empat bulan sudah berlalu setelah kepergian Azka dan keluarganya yang entah kemana.Zoya kini mulai bisa menerima kepergian kekasihnya itu, meski semua mengubah seluruh hidupnya dan juga dirinya.Zoya berhenti dari pekerjaannya karena paksaan dari Arya, sang ayah."Sebentar lagi kau akan menjadi nyonya Adrian Kavindra, istri seorang CEO yang sukses, untuk apa lagi kau masih bekerja di perusahaan kecil itu," ucap Arya saat itu.Arya kemudian menentukan tanggal pernikahan Zoya dengan Adrian. Tidak ada bantahan dari Zoya membuat Arya senang, namun tidak dengan Dita.Pernikahan pun dilangsungkan dengan sangat megah dan luar biasa di kediaman pribadi Adrian Kavindra, tapi pernikahan yang seharusnya menjadi mimpi bagi para gadis itu ternyata sama sekali tidak berkesan diingatan Zoya."Zoy ... kau sangat beruntung, semuanya sangat luar biasa, benar-benar pernikahan idaman semua wanita," ucap Nisa sambil terus mengamati gaun pengantin yang dikenakan Zoya.Saat keluarganya dan mempelai pria se

  • Third Marriage, My Last Love   6. Kesedihan dan Amarah Zoya

    Setelah mendengar perkataan Azka, Zoya tidak bicara sedikitpun. Walaupun banyak pertanyaan di dalam pikirannya, mulutnya seakan terkunci. Dia pun tidak mengerti, entah apa yang membuatnya begitu takut untuk bertanya 'kenapa' pada Azka.Keduanya duduk dalam diam untuk beberapa lama, saling menundukkan kepala dan terhanyut dalam pikiran masing-masing."Ayo, aku antar kau pulang!" ucap Azka memecah keheningan. Zoya hanya mengangguk, matanya masih menghindar.Di perjalanan pulang pun tidak ada pembicaraan sedikitpun. Azka fokus pada jalanan sedangkan Zoya hanya memeluk dalam diam di belakang Azka.Zoya turun dari motor Azka saat mereka sampai tepat di depan rumahnya, Azka menggenggam tangan Zoya dengan erat, menatap Zoya yang masih tertunduk dengan murung."Terima kasih sudah mengantarku pulang," ucap Zoya lirih.Azka menyentuh lembut pipi Zoya tanpa melepas genggamannya, "Maaf," ucapnya singkat lalu melepas tangannya dan menyalakan motornya kembali.Zoya mengangkat kepala, menatapnya lek

  • Third Marriage, My Last Love   5. Keputusan Azka

    Saat sarapan, terjadi keributan antara Arya dan Dita. Arya meradang mengetahui Zoya tidak menurutinya dan pergi diam-diam.Dita dan Elvan tentu menjadi sasaran kemarahan Arya. Elvan yang sudah terbiasa sengaja tak mendengar ocehan ayahnya itu dan tetap menikmati sarapannya dengan tenang.Arya yang semakin meradang pun melakukan sesuatu untuk memperingatkan anak perempuannya.“Mas, apa yang Mas lakukan? Kenapa harus sampai melakukan hal itu?” protes Dita pada suaminya.“Ini peringatan untuk anak perempuanmu, kau terlalu memanjakannya sehingga dia jadi pembangkang seperti ini,” ucap Arya.“Bukankah sifatnya sama sepertimu, Ayah, sama-sama keras kepala,” sanggah Elvan tak senang ibunya disalah-salahkan.“Apa kau bilang?” teriak Arya pada anak laki-lakinya.“Lihatlah, Dita! Bahkan kau juga gagal mendidik anak laki-lakimu, sebenarnya apa yang bisa kau lakukan sampai-sampai kehidupan kedua anakmu berantakan seperti ini?” lanjutnya lagi.“Ayah! Apa kau lupa, aku hancur seperti ini pun karena

  • Third Marriage, My Last Love   4. Berakhir

    Zoya tampak sedang menikmati makan malam bersama ibu dan kakaknya, setelah mengetahui sang ayah akan pulang terlambat. Sudah dua hari Zoya tidak pergi bekerja karena belum berani bertemu Azka, ponsel pun hanya dinyalakan saat malam hari agar tidak ada yang menelepon.Zoya juga hanya berdiam diri di kamar, enggan keluar karena tidak mau bertemu ayahnya. “Baguslah kau terlihat baik-baik saja,” ucap Arya membuat Zoya terkejut.Zoya langsung menatap ke arah ibunya. Dita pun sama terkejutnya, karena saat pagi jelas dia mendengar suaminya mengatakan akan pulang sangat larut.“Mas, bukankah tadi pagi bilang akan pulang terlambat? Kalau tahu tidak jadi, kami pasti menunggu dulu untuk makan bersama,” ucap Dita tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan keterkejutannya, dia lalu menarik Arya duduk di kursinya dan meraih piring untuk menyiapkan makan malam.“Tidak usah, aku sudah makan malam di luar,” cegah Arya.Dita kembali duduk sambil menatap penuh khawatir pada anak perempuannya.“Ada bagus

  • Third Marriage, My Last Love   3. Kecemasan

    Hadi baru saja menyelesaikan tugas terakhirnya, berpatroli sebelum jam pulang.“Aku dengar Pak Arya akan menikahkan anak perempuannya dengan keluarga Kavindra,” ucap Sapto, salah satu satpam yang bergosip dengan rekannya saat sedang serah terima pergantian jam kerja.“Yogi Kavindra? Setahuku mereka memang sudah berteman sejak lama, dan sekarang akan jadi besan?” Rekannya yang bernama Rudi menanggapi.“Apa yang kalian maksud itu adalah Zoya?” tanya Hadi, ayahnya Azka yang tak sengaja mendengar dari arah belakang.“Iya, siapa lagi, anak perempuan keluarga itu ‘kan hanya Zoya,” jawab Sapto tanpa menoleh ke arah suara yang bertanya.‘Apa Azka tahu hal ini?’ tanya Hadi dalam hatinya sambil berlalu memasuki ruangan untuk mengambil kunci motornya karena jam kerja sudah selesai.“Hei, kenapa kau bicara begitu? Kau tahu ‘kan kabarnya anaknya itu punya hubungan dengan Zoya,” ucap Rudi pelan.“Aku tidak sengaja, aku pikir bukan dia yang datang. Lagi pula memangnya kau percaya? Bisa jadi itu hany

  • Third Marriage, My Last Love   2. Air Mata Zoya

    Setelah perseteruan dengan ayahnya kemarin, Zoya mengurung diri di kamar. Tidak berselera makan dan tidak enak tidur, dia hanya memikirkan apa yang harus dikatakan jika bertemu Azka dan orang tuanya. Apalagi mengetahui ayahnya yang akan menjodohkannya dengan orang lain, membuat Zoya semakin kebingungan.“Ponselnya mati,” gumam Zoya saat meraih ponsel yang tidak dia lihat sejak kemarin.Zoya menyalakan ponselnya, muncul notifikasi panggilan tak terjawab dan pesan dari para sahabatnya.“Astaga, ponselku bisa meledak karena pesan dari dua orang ini,” gumam Zoya dengan senyum tipis, melihat banyaknya pesan dari Nisa dan Mila, sahabatnya.[Hei, Zoya! Kau sakit? Kenapa tidak ke kantor?]Pesan dari Mila.[Zoya, kau tidak apa-apa, ‘kan? Tadi Azka mencarimu ke sini, ada apa denganmu? Kenapa tidak ada kabar?]Pesan dari Nisa.Belum sempat membalas pesan itu, Zoya terdiam saat muncul notifikasi dari kekasihnya.“Azka menelepon sampai lima belas kali? Dia pasti khawatir,” gumam Zoya.[Zoya, kau b

  • Third Marriage, My Last Love   1. Penolakan Ayah

    Zoya termenung sendirian di kursi taman belakang rumahnya, dia teringat percakapannya dengan Azka siang tadi.“Zoya, apa akhir pekan ini kau ada acara?” tanya Azka saat menjemput Zoya dari kantornya.“Sepertinya tidak, ada apa?”“Orang tuaku ....” Azka tampak ragu dengan apa yang ingin disampaikannya.Zoya menggenggam tangan Azka dengan lembut, “orang tuamu kenapa?”“Mereka ... ingin bertemu dengan orang tuamu, Zoya.”Zoya melepas genggamannya, dia sesaat terdiam mendengar penuturan kekasihnya itu.“Ada apa?” tanyanya lagi melihat reaksi Zoya.“Azka ... ayahku memang tahu kalau kita sedang menjalin hubungan, tapi aku belum memberitahunya kalau kita berencana ke tahap yang lebih serius. Bisakah, kau menunggu sampai aku memberitahunya?” jawab Zoya dengan hati-hati.“Baiklah,” jawab Azka berusaha menyembunyikan kekecewaannya.“Maaf, Azka ... kau tahu ‘kan ayahku seperti apa? Tolong jangan salah paham, aku hanya tidak ingin orang tuamu tidak mendapat sambutan yang layak jika datang tiba-t

DMCA.com Protection Status