Home / Rumah Tangga / Third Marriage, My Last Love / 6. Kesedihan dan Amarah Zoya

Share

6. Kesedihan dan Amarah Zoya

Author: Nurfainarah
last update Last Updated: 2023-02-23 11:08:11

Setelah mendengar perkataan Azka, Zoya tidak bicara sedikitpun. Walaupun banyak pertanyaan di dalam pikirannya, mulutnya seakan terkunci. Dia pun tidak mengerti, entah apa yang membuatnya begitu takut untuk bertanya 'kenapa' pada Azka.

Keduanya duduk dalam diam untuk beberapa lama, saling menundukkan kepala dan terhanyut dalam pikiran masing-masing.

"Ayo, aku antar kau pulang!" ucap Azka memecah keheningan. Zoya hanya mengangguk, matanya masih menghindar.

Di perjalanan pulang pun tidak ada pembicaraan sedikitpun. Azka fokus pada jalanan sedangkan Zoya hanya memeluk dalam diam di belakang Azka.

Zoya turun dari motor Azka saat mereka sampai tepat di depan rumahnya, Azka menggenggam tangan Zoya dengan erat, menatap Zoya yang masih tertunduk dengan murung.

"Terima kasih sudah mengantarku pulang," ucap Zoya lirih.

Azka menyentuh lembut pipi Zoya tanpa melepas genggamannya, "Maaf," ucapnya singkat lalu melepas tangannya dan menyalakan motornya kembali.

Zoya mengangkat kepala, menatapnya lekat dengan mata berkaca-kaca. Namun Azka sama sekali tidak melihatnya. Azka pergi begitu saja tanpa peduli pada air mata Zoya.

Dita melihat keduanya dari jendela kamarnya dengan tangan yang bergetar. Ketegangan antara Azka dan Zoya sampai pada dirinya.

Ada rasa lega mengetahui hubungan keduanya yang terlihat sudah berakhir, dan ada sesal karena dirinyalah yang menoreh luka pada hati anaknya.

Dita mengutuk dirinya sendiri.

Zoya menaiki tangga rumahnya dengan langkah gontai dan pikiran yang kalut, saat hampir mendekati kamarnya, dia melihat Dita berdiri di ambang pintu.

Zoya terdiam sesaat dengan tatapan sendu, lalu kemudian tak bisa menahan air matanya dan berjalan terburu-buru memeluk ibunya.

Seketika tangis Zoya pecah di pelukan ibunya.

'Anakku yang malang, maafkan Bunda yang tak bisa menjaga hatimu,' batin Dita sambil memeluk Zoya.

***

Tepat pukul 19.00 secara tak sengaja Zoya mendengar percakapan orang tuanya ketika hendak mengambil air minum ke dapur setelah lelah menangis meratapi hubungannya yang kandas.

"Sudah puas, Mas? Kau sudah berhasil menyakiti anak perempuanmu," ucap Dita kesal.

"Ya ... ternyata tidak sia-sian 'kan aku memecat Hadi, akhirnya anak itu bisa sadar akan statusnya," balas Arya dengan wajah datar tanpa rasa bersalah.

"Kau sama sekali tidak menyesal, Mas? Anak perempuanmu bahkan masih menangis di kamarnya, hatinya benar-benar terluka."

"Itu tidak akan lama. Setelah orang-orang itu pergi, Zoya juga pasti akan melupakannya."

"Apa maksud Ayah ... Ayah memecat siapa dan ... Siapa yang pergi?" Zoya tiba-tiba saja sudah berdiri di ambang pintu kamar orang tuanya, tangannya mengepal sambil bergetar menahan amarah.

"Zoya, ada apa, Sayang?" Dita dengan cepat menghampiri Zoya.

"Bunda ... juga sudah tahu?" tanya Zoya lirih.

Dita tidak menjawab, hanya tertunduk menyesal.

"Kalian berdua sama saja."

Melihat ibunya yang tidak bisa berkata apapun, Zoya langsung berlari.

"Zoya mau kemana, Sayang? Ini sudah malam!" tanya Dita sambil mengikuti.

"Mas, kejar Zoya!" Dita menoleh pada suaminya yang terlihat duduk dengan tenang.

"Biarkan saja, untuk apa dikejar? Nanti juga dia akan kembali," ucapnya.

"Zoya!" teriak Dita.

Zoya mengambil kunci mobil kemudian melajukan mobilnya menuju rumah Azka.

Setelah sampai, Zoya mengetuk-ngetuk pintu sambil memanggil Azka dan juga Mina, ibunya.

Meski tak ada jawaban Zoya terus memanggil-memanggil nama mereka.

Tiba-tiba saja ada tetangga yang melewati rumah itu dan bicara pada Zoya.

"Mencari Inaya atau Azka, Nak? Mereka sudah pindah sore tadi."

"Pi-pindah kemana, Pak?" tanya Zoya tergagap karena terkejut.

"Kalau itu saya juga kurang tahu, sebaiknya kamu pulang! Ini juga sudah larut," jawabnya sambil berlalu.

Seketika kaki Zoya lemas dan terduduk di teras rumah itu sambil menangis.

"Kenapa bisa seperti ini? Azka ... harusnya kau memberitahuku, kenapa kau menanggung semuanya sendirian?" Zoya terus bergumam sendirian dengan air mata yang tak berhenti membasahi wajahnya.

"Ayah benar-benar keterlaluan!"

***

Di rumah, Dita terlihat cemas. Dia terus berjalan bolak-balik di teras rumah.

"Ada apa, Bunda? Kenapa Bunda ada di luar begini? Ini sudah malam, ayo masuk! Udaranya sangat dingin." Elvan merangkul ibunya.

"Elvan ... adikmu!" ucap Dita ragu-ragu.

"Ada apa dengan Zoya?"

Dita kemudian menceritakan apa yang terjadi, semuanya detailnya pada Elvan tanpa ada yang terlewatkan sedikitpun.

Elvan memijat keningnya, tak menyangka ibunya akan sampai berbuat hal nekat seperti itu.

"Elvan ... Bunda benar-benar tidak bisa memikirkan apa-apa lagi. Sa-saat itu Bunda hanya takut ayahmu melakukan hal-hal yang lebih nekat pada keluarga Azka," jelas Dita tergagap.

Tidak lama kemudian terlihat mobil Zoya memasuki pekarangan. Zoya keluar dari mobil dengan wajah penuh amarah.

"Zoya, kau dari mana saja? Dari tadi Bunda—" pertanyaan Elvan terpotong karena Zoya yang tak menghiraukannya. Zoya terus berjalan ke dalam rumah tanpa melihat ibu dan kakak yang mengkhawatirkannya.

"Ayah!" teriak Zoya setengah berlari menaiki anak tangga, menuju ruang kerja ayahnya.

"Aku benar-benar tidak menyangka Ayah orang yang serendah ini!" ucap Zoya begitu membuka pintu dan melihat sang ayah yang duduk tenang sambil memainkan ponselnya.

"Jaga bicaramu, Zoya! Aku melakukan semua untuk kebahagiaanmu."

"Tahu apa Ayah tentang kebahagiaanku? Yang Ayah tahu hanya uang dan status yang konyol itu!" Teriak Zoya.

"Bunda juga kenapa tidak memberitahuku? Bukankah Bunda bilang akan selalu mendukungku?" ucap Zoya kecewa pada Dita yang berdiri di belakangnya.

"Azka dan keluarganya sudah pergi entah kemana, sekarang kalian sudah puas?" teriaknya lagi.

Dita terkejut mendengar penuturan Zoya, tak menyangka keluarga itu sampai harus meninggal rumahnya. Dita menatap tajam pada suaminya.

"Apa? Memang apa yang kulakukan?" ucap Arya melihat tatapan tajam dari istri dan anak perempuannya.

"Aku hanya memecat Hadi saja, selebihnya itu pilihan mereka sendiri. Tapi bukankah bagus, dengan begitu kau akan cepat melupakan mereka. Lagipula sebentar lagi kau akan menikah, 'kan?" gerutu Arya.

"Zoya, sudahlah!" ucap Elvan yang sudah tak tahan mendengar keributan.

"Tidak bisa, Kak. Ayah sudah benar-benar keterlaluan."

"Sekarang kau menganggap aku keterlaluan, tapi suatu saat kau pasti akan berterima kasih padaku," ucap Arya dengan sombongnya.

"Ayah!" Teriak Zoya.

Zoya terus bersitegang dan meluapkan amarahnya sampai akhirnya pingsan karena kelelahan.

    

Related chapters

  • Third Marriage, My Last Love   7. Kehidupan Baru, Pilihan Ayah

    Empat bulan sudah berlalu setelah kepergian Azka dan keluarganya yang entah kemana.Zoya kini mulai bisa menerima kepergian kekasihnya itu, meski semua mengubah seluruh hidupnya dan juga dirinya.Zoya berhenti dari pekerjaannya karena paksaan dari Arya, sang ayah."Sebentar lagi kau akan menjadi nyonya Adrian Kavindra, istri seorang CEO yang sukses, untuk apa lagi kau masih bekerja di perusahaan kecil itu," ucap Arya saat itu.Arya kemudian menentukan tanggal pernikahan Zoya dengan Adrian. Tidak ada bantahan dari Zoya membuat Arya senang, namun tidak dengan Dita.Pernikahan pun dilangsungkan dengan sangat megah dan luar biasa di kediaman pribadi Adrian Kavindra, tapi pernikahan yang seharusnya menjadi mimpi bagi para gadis itu ternyata sama sekali tidak berkesan diingatan Zoya."Zoy ... kau sangat beruntung, semuanya sangat luar biasa, benar-benar pernikahan idaman semua wanita," ucap Nisa sambil terus mengamati gaun pengantin yang dikenakan Zoya.Saat keluarganya dan mempelai pria se

    Last Updated : 2023-02-26
  • Third Marriage, My Last Love   1. Penolakan Ayah

    Zoya termenung sendirian di kursi taman belakang rumahnya, dia teringat percakapannya dengan Azka siang tadi.“Zoya, apa akhir pekan ini kau ada acara?” tanya Azka saat menjemput Zoya dari kantornya.“Sepertinya tidak, ada apa?”“Orang tuaku ....” Azka tampak ragu dengan apa yang ingin disampaikannya.Zoya menggenggam tangan Azka dengan lembut, “orang tuamu kenapa?”“Mereka ... ingin bertemu dengan orang tuamu, Zoya.”Zoya melepas genggamannya, dia sesaat terdiam mendengar penuturan kekasihnya itu.“Ada apa?” tanyanya lagi melihat reaksi Zoya.“Azka ... ayahku memang tahu kalau kita sedang menjalin hubungan, tapi aku belum memberitahunya kalau kita berencana ke tahap yang lebih serius. Bisakah, kau menunggu sampai aku memberitahunya?” jawab Zoya dengan hati-hati.“Baiklah,” jawab Azka berusaha menyembunyikan kekecewaannya.“Maaf, Azka ... kau tahu ‘kan ayahku seperti apa? Tolong jangan salah paham, aku hanya tidak ingin orang tuamu tidak mendapat sambutan yang layak jika datang tiba-t

    Last Updated : 2023-02-07
  • Third Marriage, My Last Love   2. Air Mata Zoya

    Setelah perseteruan dengan ayahnya kemarin, Zoya mengurung diri di kamar. Tidak berselera makan dan tidak enak tidur, dia hanya memikirkan apa yang harus dikatakan jika bertemu Azka dan orang tuanya. Apalagi mengetahui ayahnya yang akan menjodohkannya dengan orang lain, membuat Zoya semakin kebingungan.“Ponselnya mati,” gumam Zoya saat meraih ponsel yang tidak dia lihat sejak kemarin.Zoya menyalakan ponselnya, muncul notifikasi panggilan tak terjawab dan pesan dari para sahabatnya.“Astaga, ponselku bisa meledak karena pesan dari dua orang ini,” gumam Zoya dengan senyum tipis, melihat banyaknya pesan dari Nisa dan Mila, sahabatnya.[Hei, Zoya! Kau sakit? Kenapa tidak ke kantor?]Pesan dari Mila.[Zoya, kau tidak apa-apa, ‘kan? Tadi Azka mencarimu ke sini, ada apa denganmu? Kenapa tidak ada kabar?]Pesan dari Nisa.Belum sempat membalas pesan itu, Zoya terdiam saat muncul notifikasi dari kekasihnya.“Azka menelepon sampai lima belas kali? Dia pasti khawatir,” gumam Zoya.[Zoya, kau b

    Last Updated : 2023-02-07
  • Third Marriage, My Last Love   3. Kecemasan

    Hadi baru saja menyelesaikan tugas terakhirnya, berpatroli sebelum jam pulang.“Aku dengar Pak Arya akan menikahkan anak perempuannya dengan keluarga Kavindra,” ucap Sapto, salah satu satpam yang bergosip dengan rekannya saat sedang serah terima pergantian jam kerja.“Yogi Kavindra? Setahuku mereka memang sudah berteman sejak lama, dan sekarang akan jadi besan?” Rekannya yang bernama Rudi menanggapi.“Apa yang kalian maksud itu adalah Zoya?” tanya Hadi, ayahnya Azka yang tak sengaja mendengar dari arah belakang.“Iya, siapa lagi, anak perempuan keluarga itu ‘kan hanya Zoya,” jawab Sapto tanpa menoleh ke arah suara yang bertanya.‘Apa Azka tahu hal ini?’ tanya Hadi dalam hatinya sambil berlalu memasuki ruangan untuk mengambil kunci motornya karena jam kerja sudah selesai.“Hei, kenapa kau bicara begitu? Kau tahu ‘kan kabarnya anaknya itu punya hubungan dengan Zoya,” ucap Rudi pelan.“Aku tidak sengaja, aku pikir bukan dia yang datang. Lagi pula memangnya kau percaya? Bisa jadi itu hany

    Last Updated : 2023-02-07
  • Third Marriage, My Last Love   4. Berakhir

    Zoya tampak sedang menikmati makan malam bersama ibu dan kakaknya, setelah mengetahui sang ayah akan pulang terlambat. Sudah dua hari Zoya tidak pergi bekerja karena belum berani bertemu Azka, ponsel pun hanya dinyalakan saat malam hari agar tidak ada yang menelepon.Zoya juga hanya berdiam diri di kamar, enggan keluar karena tidak mau bertemu ayahnya. “Baguslah kau terlihat baik-baik saja,” ucap Arya membuat Zoya terkejut.Zoya langsung menatap ke arah ibunya. Dita pun sama terkejutnya, karena saat pagi jelas dia mendengar suaminya mengatakan akan pulang sangat larut.“Mas, bukankah tadi pagi bilang akan pulang terlambat? Kalau tahu tidak jadi, kami pasti menunggu dulu untuk makan bersama,” ucap Dita tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan keterkejutannya, dia lalu menarik Arya duduk di kursinya dan meraih piring untuk menyiapkan makan malam.“Tidak usah, aku sudah makan malam di luar,” cegah Arya.Dita kembali duduk sambil menatap penuh khawatir pada anak perempuannya.“Ada bagus

    Last Updated : 2023-02-07
  • Third Marriage, My Last Love   5. Keputusan Azka

    Saat sarapan, terjadi keributan antara Arya dan Dita. Arya meradang mengetahui Zoya tidak menurutinya dan pergi diam-diam.Dita dan Elvan tentu menjadi sasaran kemarahan Arya. Elvan yang sudah terbiasa sengaja tak mendengar ocehan ayahnya itu dan tetap menikmati sarapannya dengan tenang.Arya yang semakin meradang pun melakukan sesuatu untuk memperingatkan anak perempuannya.“Mas, apa yang Mas lakukan? Kenapa harus sampai melakukan hal itu?” protes Dita pada suaminya.“Ini peringatan untuk anak perempuanmu, kau terlalu memanjakannya sehingga dia jadi pembangkang seperti ini,” ucap Arya.“Bukankah sifatnya sama sepertimu, Ayah, sama-sama keras kepala,” sanggah Elvan tak senang ibunya disalah-salahkan.“Apa kau bilang?” teriak Arya pada anak laki-lakinya.“Lihatlah, Dita! Bahkan kau juga gagal mendidik anak laki-lakimu, sebenarnya apa yang bisa kau lakukan sampai-sampai kehidupan kedua anakmu berantakan seperti ini?” lanjutnya lagi.“Ayah! Apa kau lupa, aku hancur seperti ini pun karena

    Last Updated : 2023-02-07

Latest chapter

  • Third Marriage, My Last Love   7. Kehidupan Baru, Pilihan Ayah

    Empat bulan sudah berlalu setelah kepergian Azka dan keluarganya yang entah kemana.Zoya kini mulai bisa menerima kepergian kekasihnya itu, meski semua mengubah seluruh hidupnya dan juga dirinya.Zoya berhenti dari pekerjaannya karena paksaan dari Arya, sang ayah."Sebentar lagi kau akan menjadi nyonya Adrian Kavindra, istri seorang CEO yang sukses, untuk apa lagi kau masih bekerja di perusahaan kecil itu," ucap Arya saat itu.Arya kemudian menentukan tanggal pernikahan Zoya dengan Adrian. Tidak ada bantahan dari Zoya membuat Arya senang, namun tidak dengan Dita.Pernikahan pun dilangsungkan dengan sangat megah dan luar biasa di kediaman pribadi Adrian Kavindra, tapi pernikahan yang seharusnya menjadi mimpi bagi para gadis itu ternyata sama sekali tidak berkesan diingatan Zoya."Zoy ... kau sangat beruntung, semuanya sangat luar biasa, benar-benar pernikahan idaman semua wanita," ucap Nisa sambil terus mengamati gaun pengantin yang dikenakan Zoya.Saat keluarganya dan mempelai pria se

  • Third Marriage, My Last Love   6. Kesedihan dan Amarah Zoya

    Setelah mendengar perkataan Azka, Zoya tidak bicara sedikitpun. Walaupun banyak pertanyaan di dalam pikirannya, mulutnya seakan terkunci. Dia pun tidak mengerti, entah apa yang membuatnya begitu takut untuk bertanya 'kenapa' pada Azka.Keduanya duduk dalam diam untuk beberapa lama, saling menundukkan kepala dan terhanyut dalam pikiran masing-masing."Ayo, aku antar kau pulang!" ucap Azka memecah keheningan. Zoya hanya mengangguk, matanya masih menghindar.Di perjalanan pulang pun tidak ada pembicaraan sedikitpun. Azka fokus pada jalanan sedangkan Zoya hanya memeluk dalam diam di belakang Azka.Zoya turun dari motor Azka saat mereka sampai tepat di depan rumahnya, Azka menggenggam tangan Zoya dengan erat, menatap Zoya yang masih tertunduk dengan murung."Terima kasih sudah mengantarku pulang," ucap Zoya lirih.Azka menyentuh lembut pipi Zoya tanpa melepas genggamannya, "Maaf," ucapnya singkat lalu melepas tangannya dan menyalakan motornya kembali.Zoya mengangkat kepala, menatapnya lek

  • Third Marriage, My Last Love   5. Keputusan Azka

    Saat sarapan, terjadi keributan antara Arya dan Dita. Arya meradang mengetahui Zoya tidak menurutinya dan pergi diam-diam.Dita dan Elvan tentu menjadi sasaran kemarahan Arya. Elvan yang sudah terbiasa sengaja tak mendengar ocehan ayahnya itu dan tetap menikmati sarapannya dengan tenang.Arya yang semakin meradang pun melakukan sesuatu untuk memperingatkan anak perempuannya.“Mas, apa yang Mas lakukan? Kenapa harus sampai melakukan hal itu?” protes Dita pada suaminya.“Ini peringatan untuk anak perempuanmu, kau terlalu memanjakannya sehingga dia jadi pembangkang seperti ini,” ucap Arya.“Bukankah sifatnya sama sepertimu, Ayah, sama-sama keras kepala,” sanggah Elvan tak senang ibunya disalah-salahkan.“Apa kau bilang?” teriak Arya pada anak laki-lakinya.“Lihatlah, Dita! Bahkan kau juga gagal mendidik anak laki-lakimu, sebenarnya apa yang bisa kau lakukan sampai-sampai kehidupan kedua anakmu berantakan seperti ini?” lanjutnya lagi.“Ayah! Apa kau lupa, aku hancur seperti ini pun karena

  • Third Marriage, My Last Love   4. Berakhir

    Zoya tampak sedang menikmati makan malam bersama ibu dan kakaknya, setelah mengetahui sang ayah akan pulang terlambat. Sudah dua hari Zoya tidak pergi bekerja karena belum berani bertemu Azka, ponsel pun hanya dinyalakan saat malam hari agar tidak ada yang menelepon.Zoya juga hanya berdiam diri di kamar, enggan keluar karena tidak mau bertemu ayahnya. “Baguslah kau terlihat baik-baik saja,” ucap Arya membuat Zoya terkejut.Zoya langsung menatap ke arah ibunya. Dita pun sama terkejutnya, karena saat pagi jelas dia mendengar suaminya mengatakan akan pulang sangat larut.“Mas, bukankah tadi pagi bilang akan pulang terlambat? Kalau tahu tidak jadi, kami pasti menunggu dulu untuk makan bersama,” ucap Dita tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan keterkejutannya, dia lalu menarik Arya duduk di kursinya dan meraih piring untuk menyiapkan makan malam.“Tidak usah, aku sudah makan malam di luar,” cegah Arya.Dita kembali duduk sambil menatap penuh khawatir pada anak perempuannya.“Ada bagus

  • Third Marriage, My Last Love   3. Kecemasan

    Hadi baru saja menyelesaikan tugas terakhirnya, berpatroli sebelum jam pulang.“Aku dengar Pak Arya akan menikahkan anak perempuannya dengan keluarga Kavindra,” ucap Sapto, salah satu satpam yang bergosip dengan rekannya saat sedang serah terima pergantian jam kerja.“Yogi Kavindra? Setahuku mereka memang sudah berteman sejak lama, dan sekarang akan jadi besan?” Rekannya yang bernama Rudi menanggapi.“Apa yang kalian maksud itu adalah Zoya?” tanya Hadi, ayahnya Azka yang tak sengaja mendengar dari arah belakang.“Iya, siapa lagi, anak perempuan keluarga itu ‘kan hanya Zoya,” jawab Sapto tanpa menoleh ke arah suara yang bertanya.‘Apa Azka tahu hal ini?’ tanya Hadi dalam hatinya sambil berlalu memasuki ruangan untuk mengambil kunci motornya karena jam kerja sudah selesai.“Hei, kenapa kau bicara begitu? Kau tahu ‘kan kabarnya anaknya itu punya hubungan dengan Zoya,” ucap Rudi pelan.“Aku tidak sengaja, aku pikir bukan dia yang datang. Lagi pula memangnya kau percaya? Bisa jadi itu hany

  • Third Marriage, My Last Love   2. Air Mata Zoya

    Setelah perseteruan dengan ayahnya kemarin, Zoya mengurung diri di kamar. Tidak berselera makan dan tidak enak tidur, dia hanya memikirkan apa yang harus dikatakan jika bertemu Azka dan orang tuanya. Apalagi mengetahui ayahnya yang akan menjodohkannya dengan orang lain, membuat Zoya semakin kebingungan.“Ponselnya mati,” gumam Zoya saat meraih ponsel yang tidak dia lihat sejak kemarin.Zoya menyalakan ponselnya, muncul notifikasi panggilan tak terjawab dan pesan dari para sahabatnya.“Astaga, ponselku bisa meledak karena pesan dari dua orang ini,” gumam Zoya dengan senyum tipis, melihat banyaknya pesan dari Nisa dan Mila, sahabatnya.[Hei, Zoya! Kau sakit? Kenapa tidak ke kantor?]Pesan dari Mila.[Zoya, kau tidak apa-apa, ‘kan? Tadi Azka mencarimu ke sini, ada apa denganmu? Kenapa tidak ada kabar?]Pesan dari Nisa.Belum sempat membalas pesan itu, Zoya terdiam saat muncul notifikasi dari kekasihnya.“Azka menelepon sampai lima belas kali? Dia pasti khawatir,” gumam Zoya.[Zoya, kau b

  • Third Marriage, My Last Love   1. Penolakan Ayah

    Zoya termenung sendirian di kursi taman belakang rumahnya, dia teringat percakapannya dengan Azka siang tadi.“Zoya, apa akhir pekan ini kau ada acara?” tanya Azka saat menjemput Zoya dari kantornya.“Sepertinya tidak, ada apa?”“Orang tuaku ....” Azka tampak ragu dengan apa yang ingin disampaikannya.Zoya menggenggam tangan Azka dengan lembut, “orang tuamu kenapa?”“Mereka ... ingin bertemu dengan orang tuamu, Zoya.”Zoya melepas genggamannya, dia sesaat terdiam mendengar penuturan kekasihnya itu.“Ada apa?” tanyanya lagi melihat reaksi Zoya.“Azka ... ayahku memang tahu kalau kita sedang menjalin hubungan, tapi aku belum memberitahunya kalau kita berencana ke tahap yang lebih serius. Bisakah, kau menunggu sampai aku memberitahunya?” jawab Zoya dengan hati-hati.“Baiklah,” jawab Azka berusaha menyembunyikan kekecewaannya.“Maaf, Azka ... kau tahu ‘kan ayahku seperti apa? Tolong jangan salah paham, aku hanya tidak ingin orang tuamu tidak mendapat sambutan yang layak jika datang tiba-t

DMCA.com Protection Status