Home / Romansa / The Trued Of Love / Bab 9 Pertemuan Abraham dan Aaron

Share

Bab 9 Pertemuan Abraham dan Aaron

Author: Jade Eka
last update Last Updated: 2022-04-13 21:16:24

Derap langkah kaki memenuhi seluruh ruangan lobi. Saat ini Abraham sedang mengunjungi hotelnya. Tampak Reno sudah menyambutnya di depan. Mereka berkeliling hotel, sebelum akhirnya mengadakan rapat. 

Rapat selesai setelah satu jam. Di dalam rapat tidak banyak yang dibahas, karena Bourbon Orleans Hotel memiliki performa yang bagus. Maka, hanya laporan bulanan dan mingguan saja yang dibahas. 

"Bagaimana Ren, kapan Tuan Aaron akan berkunjung?" tanya Abraham sambil menandatangani berkas. 

"Beliau akan datang pas makan siang Tuan. Katanya agar lebih rileks pembahasan yang akan diperbincangkan," jawab Reno. 

"Baiklah. Kau kembalilah bekerja."

Setelah selesai memberi laporan, Reno kembali ke tempatnya dan menyelesaikan pekerjaannya. Hotel pada hari itu tampak biasa saja, tidak banyak yang berkunjung karena kebetulan saat itu adalah hari kerja. 

***

"Papi mau ketemu Tuan Abraham dari Bourbon Orleans Hotel?" tanya Bella. 

"Iya, Mi. Membahas masalah kerjasama kami, sekaligus memperbarui kontrak," jelas Aaron. 

"Pi, Mami mau bicara nih."

"Bicara apa, Mi. Dari tadi 'kan sudah bicara."

"Ish, Papi ini." Bella mendengkus kesal. 

"Iya, iya, sayang." Aaron tertawa melihat Bella yang merajuk. 

"Tuan Abraham sepertinya mempunyai seorang cucu, deh, Pi? Seusia Dominique, bagaimana kalau kita jodohkan mereka?"

"Ih, Mami. Memang Tuan Abraham mau. Secara dia adalah orang terkaya di New Orleans ini."

"Ya, tidak ada salahnya mencoba, Pi. Lagipula menurut Mami Tuan Abraham tidak seperti itu memandang orang lain."

"Iya, nanti Papi coba, ya, Mi."

Bella pun tersenyum mendengar jawaban Aaron. Dia berharap anak semata wayangnya itu lekas memiliki seorang pendamping. Dia takut Dominique seperti pemuda jaman sekarang, tidak tertarik pada wanita. 

"Semoga saja cucu Tuan Abraham berjodoh dengan Dominique. Kalau dilihat dari fotonya di majalah, dia sangat cantik dan baik. Sepertinya cocok dengan Dom," gumam Bella sambil tersenyum lebar. 

***

Hari pun merambat siang. Aaron bergegas menemui Abraham di Bourbon Orleans Hotel, sekaligus makan siang di sana. Makanan di Bourbon Orleans Hotel sangatlah terkenal karena memiliki cita rasa yang lezat dan tiada tandingannya.

Mereka berbincang mengenai kerjasama perusahaan Abraham dengan Aaron kedepannya. Setelah selesai, mereka pun berpisah menangani urusan masing-masing. 

Aaron memasuki mobil dan duduk dengan santai, sambil sesekali memeriksa berkas dan mengamati pemandangan di sekeliling Bourbon Street. 

"Astaga, aku lupa," ucap Aaron sambil menepuk dahinya. 

"Ada apa, Tuan?" tanya Asisten Aaron. 

"Ada hal yang terlupa yang ingin kusampaikan pada Tuan Abraham."

"Hal apa, Tuan? Biar aku saja nanti yang follow up."

"Tidak perlu, bukan urusan perusahaan, kok. Ini urusan pribadi, biar aku dan Bella saja yang berbicara sambil mengundang makan malam Tuan Abraham."

"Baik, sekarang kita akan ke mana, Tuan?"

"Kita kunjungi toko dulu mumpung masih di sekitar sini, baru kita kembali ke perusahaan."

Mereka pun gegas menuju toko mebel milik Aaron. Sambil berbincang ringan di dalam mobil, mereka akhirnya sampai di depan toko. Di toko, Aaron memeriksa pembukuan dan stok barang, serta permasalahan yang tengah dihadapi. Setelah selesai, Aaron pun kembali ke perusahaan. 

***

Setelah pertemuan dengan Aaron, Abraham kembali ke kantornya di lantai dasar -- samping restoran. Dia kembali berkutat dengan berkas-berkas yang hendak ditandatangani. 

"Reno, kemarilah!" seru Abraham. 

"Iya, ada apa, Tuan."

"Aku ingin membicarakan sesuatu kepadamu, perihal Aubrey."

" Iya, Tuan. Ada yang bisa saya bantu."

"Menurutmu, anak dari Aaron Hameed bagaimana orangnya?"

"Entahlah, Tuan. Saya tidak pernah melihat atau pun bertemu dengan Tuan Muda Dominique, anak keluarga Hameed."

"Sebenarnya, aku ingin menjodohkan anak mereka dengan Aubrey. Kau carilah informasi tentang anak itu dan kabarkan secepatnya kepadaku."

"Baik, Tuan. Saya permisi." Reno membungkuk kemudian pergi melakukan tugas yang diberikan padanya. 

Abraham memijit pelan pelipisnya. Di umurnya yang makin tua, dia mengkhawatirkan Aubrey. Seandainya saja Aubrey tumbuh seperti remaja lain pada umumnya, mungkin dia tidak terlalu khawatir. Namun, Aubrey -- dia terlihat kuat di luar, tetapi sesungguhnya adalah makhluk yang paling rapuh dan butuh perlindungan. Seandainya waktu Abraham sudah habis di dunia, dia berharap ada sosok yang akan melindungi dan menyayangi Aubrey sepertinya atau mungkin lebih. Maka, saat waktu itu tiba, Abraham akan lebih tenang meninggalkan Aubrey. 

Reno dengan sigap menghubungi rekanan mereka untuk mencari informasi tentang Dominique. Walau bagaimana pun Aubrey sudah Reno anggap sebagai adiknya sendiri, maka dia juga turut andil mencarikan yang terbaik untuk penerus keluarga Calandre kelak. Setelah semua hal yang dirasa perlu diserahkan kepada detektif. Reno kembali kepada pekerjaan rutinnya. 

***

Bella dengan perasaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata tampak bahagia. Dia bersenandung kecil sambil memasak untuk makan malam keluarganya. 

"Dominique, lekas turun." Bella menelpon Dominique dari lantai bawah. 

"Iya, Mami. Nanti Dominique turun."

"Good Boy."

"Iya, dong."

Dominique pun gegas turun menghampiri Bella yang sedang memasak di dapur. Ibu dan anak itu tampak akrab seperti seorang teman. Namun, ketika Bella ingin menyampaikan niatnya, dia kembali mengurungkannya. Dia ingin hal tersebut menjadi sebuah kejutan dan pasti Dominique tidak akan menolaknya. Di kepalanya berputar-putar adegan bahagia yang nanti akan terjadi, tanpa terasa Bella sudah senyum-senyum sendiri. Dominique yang melihatnya menjadi penasaran, sebenarnya apa yang ada di pikiran maminya. 

"Mami, Mami kenapa? Kok sepertinya bahagia sekali?"

Bella tampak terkejut karena sapaan Dominique, tetapi bukan Bella kalau tidak bisa mengalihkan pembicaraan. 

"Iya, dong. Siapa yang tidak bahagia punya anak setampan kamu. Mami memikirkan seperti apa nanti cucu-cucu Mami."

"Ih, Mami. Masih jauh kali."

"Hush, apa sih. Masih jauh, masih jauh. Mami 'kan sudah tua, mau gendong cucu tahu." Bella merajuk sambil mengerucutkan bibirnya. 

"Iya, Mami. So Sorry, Dom akan segera cari pasangan. Udah jangan ngambek lagi."

"Nah, gitu dong. Baru anak kesayangan Mami."

Siang itu mereka bercengkrama dengan asyik. Setelahnya Dominique kembali ke kamar, membuka laman media sosial dan gegas pergi entah menuju ke mana. 

Related chapters

  • The Trued Of Love   Bab 10 Cemburu

    Dua minggu setelah Festival Mardi Grass. Seperti biasa Aubrey hanya melakukan rutinitas sehari-hari dan hari ini Aubrey tampak bersiap untuk menuju galeri lukisnya. Dia mematut dirinya di depan cermin, dengan memakai kaus yang agak sedikit ketat dipasangkan dengan celana jeans model robek-robek tidak mengurangi kecantikan Aubrey. Hari ini dia tidak memakai si merah -- motor kesayangannya. Ford Mustang Convertible berwarna hitam pemberian Abraham di hati ulang tahunnya yang ke-23 melesat melewati jalanan New Orleans pagi itu. Aubrey membuka atap mobilnya dan membiarkan rambut ikal kecoklatannya berterbangan di tiup angin. Setelah melewati lima belas menit perjalanan dia pun sampai di depan galeri. Galeri Aubrey kebetulan sangat dekat dengan Bourbon Orleans Hotel, jadi Aubrey sesekali bertandang dan membantu di hotel bila urusan di galeri telah selesai. 'Kek, aku ada di galeri, ya. Nanti siang aku akan ke sana, kita makan siang bersama, ya!’ sap

    Last Updated : 2022-04-14
  • The Trued Of Love   Bab 11 Cemburu (2)

    Setelah menyelesaikan pekerjaan kantor, Dominique tergesa-gesa untuk pulang ke mansion. Perasaan gelisah tak menentu menyelubungi dirinya. Sesekali dia berteriak dan memukul-mukul setir mobil, sampai-sampai klaksonnya tidak sengaja terkena pukulan dan berbunyi. Tingkah lakunya membuat orang yang berkendara di sebelahnya menjadi terganggu. "Damn, perasaan apa sih, ini. Kenapa aku begitu kesal Tony dekat dengan wanita itu. Bukankah aku yang memberikan nomor telepon dan mengijinkan Tony untuk mendekatinya, tetapi kenapa perasaanku jadi tidak enak seperti ini. Apakah aku tertarik dengan wanita itu? Ah, tidak mungkin. She's not my type."Sepanjang perjalanan Dominique mengoceh tidak jelas seperti orang yang hilang akal. Range Rover Black miliknya dikemudikan dengan sangat cepat dan ugal-ugalan. Hanya memakan waktu sekitar sepuluh menit saja dia sudah sampai di mansionnya. "Selamat sore, Tuan Muda," sapa pelayan di mansion Dominique. "Hmmm."

    Last Updated : 2022-04-16
  • The Trued Of Love   Bab 12 Makan Malam

    Dominique dan Tony sampai di Bayona terlebih dahulu. Mereka pun memutuskan memesan beberapa makanan favorit yang berada di restoran tersebut sambil menunggu kedatangan Aubrey. Tidak menunggu lama pesanan mereka pun tiba. "Kau tampaknya sudah sangat dekat dengan wanita itu," ucap Dominique. "Siapa, Aubrey?" tanya Tony. "Hmmm, siapa lagi." Dominique menjawab sambil mencicipi makanan yang ada di depannya. "Kenapa, kau cemburu? Sudah mau mengakui kalau sebenarnya kau juga suka dia," lanjut Tony. Dominique hanya diam dan pura-pura tidak mendengar ucapan Tony. Dia menyibukkan dirinya dengan memotong dan mengunyah makanan. "Sudahlah, lupakan saja. Anggap saja aku tidak pernah bertanya." Dominique akhirnya menimpali pertanyaan Tony. Tony tertawa kecil dan menggelengkan kepala melihat tingkah Dominique. 'Dasar munafik, untuk mengakui perasaannya saja susah sekali,' gumam Tony di dalam hati. Setelah beberapa saat

    Last Updated : 2022-04-18
  • The Trued Of Love   Baab 13 Kekesalan Cassandra

    "Ayo ikut!" titah Tony sambil mencengkram tangan Cassandra. Tony menarik paksa pergelangan tangan Cassandra dan mengajaknya keluar dari Bayona. Meski Cassandra mengeluh kesakitan, tetapi Tony tidak peduli bahkan semakin kuat cengkraman nya. Setelah dirasa mendapatkan tempat yang pas untuk berbicara empat mata, dia pun mengempaskan tubuh Cassandra sambil melepaskan genggaman tangannya. Cassandra yang terlihat kesakitan, mengusap tangannya yang memerah karena bekas cengkraman begitu kuat oleh Tony. "Apa-apaan, sih, Ton. Kau gila, ya!" pekik Cassandra. "Hey, shut your mouth. Kau yang apa-apaan, selalu buat ulah kalau muncul." Tony mengangkat jarinya ke hadapan wajah Cassandra dengan menahan emosi. Cassandra yang melihat sepupunya tampak begitu marah, akhirnya memilih menutup mulutnya dan tidak berniat melanjutkan perdebatannya. "Listen to me, Cass. Jika kau membuat keributan lagi di dalam, aku tidak akan segan lagi.

    Last Updated : 2022-04-19
  • The Trued Of Love   Bab 14 Aubrey

    Setelah berpisah dengan ketiga orang itu, Aubrey langsung pulang menuju Mansion. Dia bimbang akan perasaan hatinya. Di satu sisi ia sangat nyaman jika bersama Tony, tetapi jika bersama Dominique meski tidak berkata-kata ada rasa aneh yang menyelusup ke relung hatinya. Jantungnya berdebar tidak beraturan, ada rasa seperti menggelitik di seluruh tubuh. Apalagi, ketika mata mereka saling bertemu, rasanya ingin menyentuh setiap inci bagian dari wajah pria yang menari-nari di pelupuk matanya dan berkata 'betapa aku suka.'Aubrey merebahkan tubuhnya di kasur. Mengingat kejadian di Bayona tadi, membuat ia tersenyum. "Ternyata, wanita gila itu bukan kekasihnya. Ah, tampaknya aku masih memiliki kesempatan, tetapi sikapnya dingin sekali, apakah dia mau denganku? Sedangkan menanggapi wanita tadi saja seperti itu, datar dan kaku."Aubrey terus bermonolog dengan hati dan pikirannya. Sepanjang malam dia hanya berguling, tertawa sendiri, bahkan memaki dirinya

    Last Updated : 2022-04-21
  • The Trued Of Love   Bab 15 Dominique

    Setelah pertemuan dengan Aubrey dan mengantar koleganya, Dominique kembali ke perusahaan. Wajahnya yang selalu dihiasi aura dingin, pada hari itu semakin dingin. Pandangannya lurus ke depan, hentakan demi hentakan suara pantofelnya membuat yang mendengar menjadi ciut. Para karyawan saling berbisik dan bertanya-tanya, entah apa yang tengah terjadi pada bosnya itu. Raut wajahnya yang begitu menyeramkan semakin seram pada hari itu. Barisan karyawan yang sedang menuju area kantin dan berpapasan dengan Dominique hanya berani menundukkan kepala tanpa menyapa. Setelah Dominique menaiki lift, baru mereka dapat bernapas lega. Beberapa saat kemudian, Tony datang dengan  wajah tampan nan ramah. Semua karyawan yang tadinya memiliki raut wajah tegang, berubah menjadi lebih santai dan tersenyum lebar. "Selamat siang, Tuan Tony," sapa beberapa karyawan. "Iya, selamat siang," balas Tony kembali dengan senyum. Para karyawan yang mendapat pe

    Last Updated : 2022-04-25
  • The Trued Of Love   Bab 16 Perkenalan

    Mereka pun sampai di depan mansion Dominique. Penjaga yang mengetahui mobil tuannya pulang langsung membukakan gerbang dan mempersilakan mereka masuk. Sang penjaga tampak keheranan karena baru kali ini tuannya membawa seorang wanita ke mansion. Ketika sampai di depan pintu utama, Aubrey turun dan memapah Dominique. Meskipun canggung, tetapi keduanya tampak senang dapat sedekat itu. Sesaat mata mereka bertemu, embusan napas masing-masing terasa hangat di wajah mereka. Jantung yang sudah diatur sedemikian rupa pun tak luput dari rasa bahagia. Pelayan keluarga Dominique yang mengetahui tuannya sudah pulang pun gegas menyambut kedatangan mereka. Ia terlihat tergopoh-gopoh menuju halaman depan. "Dominique sudah pulang, Bi?" tanya Bella yang melihat pelayannya terburu-buru menuju arah depan. "Sudah, Nyonya. Ini saya mau ke depan menyambutnya," jawab pelayan sambil membungkukkan badannya. "Baiklah, biar aku ikut ke depan bersamamu."

    Last Updated : 2022-04-25
  • The Trued Of Love   Bab 17 Abraham Bertemu Dominique

    Dominique telah sampai di mansion Calandre. Aubrey membuka sedikit kaca jendela dan memastikan penjaga di sana bahwasanya dialah yang akan memasuki mansion. "Loh, Nona Aubrey. Silakan, Non!" ujar penjaga. "Terima kasih, Pak."Kemudian mobil Dominique memasuki area utama mansion Calandre. Dominique memarkirkannya tepat di pintu masuk. "Terima kasih. Kau pulanglah, aku tidak akan mengantarmu lagi. Tidak akan ada adegan seperti itu diantara kita, bolak-balik saling mengantar seperti di sinetron percintaan," ucap Aubrey panjang lebar. "Cih, aku juga tidak mengharapkan hal seperti itu. Kebetulan saja kau melihat kelemahanku hari ini, jadi kau punya kesempatan untuk membantu. Next, tidak ada lain kali," pungkas Dominique. "Dasar Pria Arogan.""Bukankah kau juga sama. Kau bisa bermanis-manis dengan sahabatku, tetapi denganku …." Dominique menghentikan kalimatnya. Aubrey terdiam dan menatap Dominique setelah mende

    Last Updated : 2022-04-27

Latest chapter

  • The Trued Of Love   Bab 95 Kabar Bahagia

    "Kurang ajar! Dia bahkan berani menemui kau seorang diri untuk adiknya," ucap Dominique menahan marah. Dia menggenggam tangannya begitu keras hingga memerah buku-buku jarinya. "Lupakanlah itu, Dom! Yang terpenting sekarang kau tutup rapat masalah ini dan biarkan semuanya berlalu." Aubrey membuat permintaan kepada Dominique. Dia mencoba merayu sang suami agar menutup masalah ini. Aubrey hanya ingin hidup tenang tanpa ada masalah lagi dalam rumah tangganya. Masalah Reno, dia juga pura-pura tidak mendengar dan mengetahuinya. "Tapi ….""Tidak ada tapi. Turuti saja permintaanku, oke! Aku sudah berjanji padanya." Aubrey berbicara lagi sambil memohon. "Kau yang berjanji, bukan aku," tolak Dominique. "Dominique!" Aubrey menatap tajam ke arah suaminya itu. "Oke, oke. Kali ini akan kumaafkan, tapi tidak ada untuk lain kali." Dominique mengalah. Aubrey tampak bahagia dan langs

  • The Trued Of Love   Bab 94 Aubrey

    Setelah selesai berbincang dengan Damien, Aubrey mencari keberadaan Bella. Dengan berlari kecil dia menghampiri Bella yang tengah memilih sepatu di toko merk terkenal. "Mami.""Hei! Kau sudah selesai dengan urusanmu?""Hmmm.""Mana temanmu? Tidak diajak sekalian?""Oh tidak. Dia hanya menyapa saja.""Setelah ini kita ke mana?""Makan siang saja dulu, lalu pulang, ya, Mi!""Loh, kau bosan, ya?""Tidak, Mi. Hanya saja aku mau ke kantor Dominique dulu, bagaimana boleh tidak?""Ya, boleh dong. Kau mau langsung ke sana atau pulang dulu?""Sepertinya, langsung saja, Mi.""Oke, kalau begitu."Setelah selesai menikmati acara makan siang mereka, Bella mengantar Aubrey ke perusahaan Dominique lebih dulu. Lalu, dia kembali ke mansion Hameed. Aubrey gegas menuju lobi resepsionis setelah turun dari mo

  • The Trued Of Love   Bab 93 Aubrey

    Setelah pulang ke Mansion Hameed. Aubrey dan Bella berencana akan menghabiskan waktu bersama untuk berkeliling pusat perbelanjaan keesokan harinya. Dengan sangat antusias, mereka menyiapkan segala sesuatunya. Keesokan hari pun tiba. Dominique sibuk dengan rutinitas perusahaan dan Aubrey bersama Bella melaksanakan rencana yang telah mereka buat kemarin. Mereka bergaya mengenakan dress santai selutut dengan warna senada. Sebelum berangkat, mereka menyempatkan diri menyelesaikan rutinitas di mansion terlebih dahulu. Matahari sudah agak meninggi sinarnya. Aubrey dan Bella pun bergegas pergi menuju pusat perbelanjaan The Outlet Collection at Riverwalk. Di sana mereka sibuk memilih barang apa saja yang akan mereka beli. Pasalnya, ini adalah pengalaman Aubrey berbelanja dengan seorang ibu. Biasanya, dia hanya membeli secara daring dan meminta seseorang untuk membelikan. Di sisi lain, Carlos yang sedang membuntuti mereka menelepon Damien untuk me

  • The Trued Of Love   Bab 92 Pertanyaan

    Damien memikirkan ucapan Carlos dan tampak setuju saran bawahannya itu. Dia lalu menelepon seseorang untuk mendukung pelaksanaan rencananya mengasingkan Dahlia. "Siapkan tiket dan tempat terbaik di Inggris. Pastikan Dominique tidak dapat menemukan keberadaannya. Tenang saja, aku akan memberikan berapapun yang kau pinta."Damien memutuskan sambungan telepon. Dia memanggil beberapa pelayan untuk menyiapkan keperluan Dahlia. Setelah selesai memberi perintah, dia gegas kembali ke perusahaannya. Dahlia yang berada di dalam kamar terlihat kesal dan mengacak-acak bantal yang berada di tempat tidur. Sekali-sekali dia memaki karena kesal Carlos berkata yang sebenarnya kepada Damien. Suara pintu diketuk, Dahlia berhenti mengamuk. Dia membuka pintu dan melihat dua orang pelayan berdiri di hadapannya. "Ada apa?" tanya Dahlia ketus. "Maaf, Nona. Tuan Damien menyuruh kami merapikan barang-barang anda," jawab

  • The Trued Of Love   Bab 91 Pertanyaan

    Dengan emosi dan napas terlihat memburu, Damien gegas turun dari mobil dan mencari keberadaan Dahlia. Suaranya menggema di seluruh ruangan karena meneriakkan nama adiknya. Seluruh pelayan yang mendengar ketakutan dan tidak berani mendekat. "Apa, sih, Kak? Suaramu begitu keras, dapat menakuti semua makhluk di rumah ini, tahu!" seru Dahlia yang keluar dari kamarnya. "Sini kau! Aku ingin bicara denganmu!" Damien menghampiri Dahlia dan menarik tangannya. "Easy, Kak! Apa yang sedang kau lakukan, sih?" tanya Dahlia tanpa perasaan bersalah. "Kau tidak usah berpura-pura lagi. Carlos sudah menceritakan semua."Dahlia menatap Carlos yang tertunduk begitu dalam. Kemudian, beralih ke arah Damien. "What you talkin about?""Dengar, kau hampir membunuh pewaris Calandre. Bodohnya lagi, hanya karena masalah cinta. Kau tidak berpikir apa akibatnya untuk keluarga Trust!"Dahlia tertawa. "Bukankah kau dan aku sama?""Kau." Damien menggantung tangannya di ud

  • The Trued Of Love   Bab 90 Reno

    Dominique memijat keningnya. "Kau, Damien! Bagaimana masalah dengan adikmu? Semua sudah jelas sekarang." Dominique ganti bertanya dengan Damien dengan penuh pene"Aku akan berbicara dengan adikku, Dom. Aku harap kau bisa menahannya lebih dahulu dan tidak melibatkan polisi." Damien memohon kepada Dominique. Dominique melirik ke arah Tony, seolah meminta pendapat kepadanya. Tony menjawab dengan anggukan kepala. "Baiklah! Karena kau memiliki iktikad baik dan mau membantu. Aku akan  berikan  waktu tiga hari untuk menyelesaikan masalah ini. Selanjutnya, kita lihat saja nanti." Dominique berbicara dengan Damien. Damien dan Carlos pun pergi dari kantor Dominique menuju mansion Trust untuk bertanya kepada Dahlia. Sedangkan, Reno memberitahu bahwa dia dan Aubrey memiliki janji bertemu di kantor pengacara keluarga Calandre. Karena masih marah dan cemburu. Juga satu yang pasti, Dom tidak ingin melihat dan

  • The Trued Of Love   Bab 89 Reno

    "Take it easy, Dom! Aku akan menceritakan semuanya," ujar Reno sambil mengempaskan tangan Dominique. Reno menghela napas panjang. Dengan santai dia duduk di sofa yang berada di kantor Dominique. Tony pun meminta sahabatnya untuk tenang sambil mendengarkan penjelasan Reno. Lalu, semua orang di sana mendengarkan dengan saksama apa yang akan diberitahukan oleh Reno. "Puluhan tahun lalu, aku adalah seorang anak yatim piatu yang kebetulan bertemu dengan pengurus yayasan Calandre.""Saat itu, aku kelaparan dan kedinginan di jalan. Jika aku tidak bertemu Nyonya Lusi, maka aku sudah menjadi seorang penjahat di dunia ini.""Di yayasan aku diperlakukan dengan sangat baik. Meskipun, aku sering menyendiri dan membuat masalah.""Siang itu, mentari begitu sejuk. Terlihat seorang pria paruh baya menggandeng seorang anak perempuan yang terlihat sangat sedih di wajahnya, sama sepertiku. Namun, dia sangat cantik sekali. Hatiku be

  • The Trued Of Love   Bab 88 Rahasia yang Terungkap

    Di kantor, Dominique mengundang beberapa orang untuk bertemu. Setelah, selepas pagi tadi dia mendapatkan telepon dari Damien. Di sana sudah ada Tony, Damien, Dominique, dan tentu saja pelaku yang mencelakai Aubrey, Carlos. "Kita tinggal menunggu Reno. Walau bagaimanapun juga dia harus tahu. Selain dia adalah bagian keluarga Calandre, masalah ini juga berkaitan dengan dirinya," ucap Dominique kepada Tony. Mereka menunggu kedatangan Reno setelah memberitahukan apa yang telah mereka dapat. Terlihat jelas di wajah Dominique menahan amarah saat melihat Carlos. Memang dia belum tahu cerita keseluruhannya, tetapi pria sangar itu berkata bahwa ada hubungannya dengan Reno, maka dia berbuat seperti itu. Berkali-kali terlihat Tony menenangkan suasana hati Dominique agar tidak bertindak di luar nalar. Walau bagaimanapun juga, mereka belum tahu kebenarannya. "Dominique. Aku 'kan sudah membantumu untuk menyelesaikan masalah ini. Jika, se

  • The Trued Of Love   Bab 87 Rahasia yang Terungkap

    Matahari bersinar terik. Serpihan cahaya menembus melalui jendela yang telah terbuka gordennya. Merasa terganggu oleh rasa hangat yang menerpa wajah, Aubrey terbangun. Lalu, dia meraba kasur di sebelahnya tempat Dominique tertidur. Namun, kosong. Aubrey mendudukkan tubuhnya. Dia memindai sekitar, mencari keberadaan sang suami. Sepi, Aubrey lalu beranjak dari tempat tidurnya menuju ke lantai dasar mansion Calandre. Para pelayan sudah berada di tempatnya masing-masing mengerjakan semua tugas yang diberikan. Melihat kedatangan Aubrey mereka pun menyapa dengan hormat majikan mereka semua. "Morning semua!" sapa Aubrey. "By the way, kalian lihat suamiku?" lanjut Aubrey. "Pagi-pagi sekali Tuan Dominique sudah berangkat, Non. Beliau hanya berpesan, kalau Nona bertanya, nanti Tuan Muda akan menelepon katanya." Pelayan menjelaskan. "Baiklah, terima kasih."Aubrey kemudian mengambil posisi d

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status