Beranda / Romansa / The Trued Of Love / Bab 2 Bersitegang

Share

Bab 2 Bersitegang

Penulis: Jade Eka
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-04 23:51:28

Aubrey mengepal tangan kanannya, tampak kilatan kemarahan di kedua matanya. Dia pun langsung mendorong Tony ke arah Dominique. Reaksinya yang tiba-tiba, membuat Dominique terhuyung hendak jatuh ke belakang. Aubrey tampak tidak peduli, dia gegas mengambil kunci motor dan jaketnya untuk meninggalkan kafé tersebut.

“Hei, Crazy girl. Aku belum selesai bicara, mau kemana kau, hah!” seru Cassandra berapi-api.

Dominique yang melihat itu, langsung menghentikan Cassandra dan menyuruhnya untuk membantu dia memegangi tubuh Tony.

“Ingat, Cass. Cukup satu Tony saja yang menggila, kau jangan ikut gila dengan membuat keributan.”

“Aku akan mencari cara untuk mengeluarkan kita dari kerumunan parade di depan sana. Kau duduk di sini menjaga Tony sampai aku kembali, ingat jangan membuat kekacauan dan menambah pening kepalaku.” Tony memperingati Cassandra.

Dominique bergegas meninggalkan kafe dan mencari cara agar mobilnya bisa diparkir di depan kafe untuk membawa Tony.

Di depan kafe, dia melihat Aubrey berbicara kepada seorang pria. Tidak lama kemudian, gadis itu berlalu dari hadapannya tanpa membawa motor. Tampaknya Aubrey menitipkan motornya kepada salah satu karyawan kafe tersebut.

Dominique pun ikut menghampiri pria tersebut dan menanyakan bagaimana caranya untuk melewati kerumunan parade. Pria itu berkata ‘kerumunan akan bertambah ramai sepanjang malam, satu-satunya cara yaitu menginap di hotel dekat sini.’ Setelah menanyakan hotel tersebut, Dominique kembali ke dalam kafe dan menghampiri Cassandra yang tengah menjaga sepupunya.

“Ayo, Cass. Tampaknya kita tidak bisa menggunakan kendaraan di tengah keramaian ini. Aku akan memesan kamar di hotel dekat sini, cepat bantu aku memapah bocah tengik ini.”

Mereka pun berjalan selama sepuluh menit dan sampai di depan hotel mewah jalan Bourbon. Dominique langsung memesan dua kamar untuk mereka dan meminta bantuan bellboy untuk memapah Tony.

Saat akan memasuki lift, mereka bertemu lagi dengan Aubrey. Cassandra yang tadi sempat bersitegang dengan Aubrey pun langsung menghampiri dan hendak ingin membuat kekacauan.

Bellboy yang melihat kejadian tersebut ingin segera merelai. Mengingat siapa Aubrey di Hotel Bourbon ini. Aubrey yang melihat bellboy tersebut langsung mengisyaratkan untuk tidak mencampuri urusan mereka, karena dia tidak ingin identitasnya diketahui mereka.

“Dunia ini sempit sekali, ya? Di mana pun aku melihat kau. Oh, I see, sepertinya kau mengikuti kami, yah?” tanya Cassandra dengan tatapan merendahkan.

Aubrey menatap tajam ke arah Cassandra. Kemudian, dia hendak meremas mulut Cassandra. Namun, sayangnya Dominique menghalau aksinya.

Mereka hanya saling bertatapan tanpa berkata sepatah kata pun. Dengan penuh amarah, Aubrey akhirnya mengalah dan meninggalkan mereka.

“Sial, kenapa aku harus mengalah dengan pria itu, sih. Rasanya aku ingin merobek mulut wanita ular itu,” gerutu Aubrey sambil meninggalkan lobby hotel.

Malam semakin larut dan jumlah pengunjung penikmat Mardi Gras semakin bertumpah ruah. Aubrey akhirnya memutuskan pergi ke Porchantrain Lake untuk menikmati pemandangan malam hari di sana.

Pemandangan di Porchantrain Lake malam itu tampak begitu indah. Meskipun, banyak pemuda-pemudi di sekitarnya, tetapi tidak mengganggu Aubrey sama sekali. Dirinya larut dalam kerinduan dan kesepian.

Terlihat dari dekat tempatnya duduk, Dominique sepertinya ikut menikmati suasana danau malam itu. Karena ketampanannya yang luar biasa, dirinya pun menjadi pusat perhatian para kaum wanita di sekitaran danau.

Tampak beberapa wanita-wanita muda mencoba mencuri perhatian dari Dominique. Namun, sang empunya karisma begitu dingin dan tidak menghiraukan sekitarnya.

Aubrey yang sedari tadi memandangi danau pun teralihkan oleh riuhnya wanita-wanita yang menggoda Dominique. Dia memijit pelipisnya diiringi helaan napas. Tampaknya dia sudah lelah harus terus berurusan dengan pria itu.

Aubrey pun memicingkan matanya menatap ke arah Dominique, seperti memastikan sesuatu. Dalam hatinya bergumam ‘sepertinya wanita ular yang selalu menempel padanya tidak ikut serta, kalau ikut sudah pasti wanita-wanita itu akan kena cacian satu per satu.’

Tidak ingin mencari masalah, Aubrey gegas bangkit dan meninggalkan tempat tersebut. Dia tidak mau mengambil resiko jika nanti harus bertemu Cassandra kembali. Dia takut kali ini emosinya tidak akan terkendali, mengingat Cassandra selalu mencari perkara pada dirinya.

Tiba-tiba, entah dari mana datangnya Cassandra. Teriakannya yang memekakkan telinga mampu membuat semua orang yang berada di sekitar danau itu menoleh ke arah Aubrey dengan tatapan yang merendahkan. Tampak orang-orang di sekitar danau berbisik-bisik.

Sumpah serapah diucapkan dan dituduhkan kepada Aubrey oleh Cassandra. Kemudian, dia tiba-tiba melayangkan tangan kanannya hendak menampar pipi Aubrey. Untung saja Dominique sigap menangkap pergelangan tangan Cassandra dan menghentikan kegilaan yang dibuat olehnya.

“Cass, stop it. Kenapa kamu seperti ini, sih. Buat malu saja. You see, semua orang melihat kita dan menjadikan kita sebuah tontonan. Are you insane?”

“Sorry, Dominique. Aku benci kamu selalu dekat dengan wanita ini. Lihat, di mana pun kau berada, dia selalu ada disekitarmu. Sepertinya bukan kebetulan, tidak ada sebuah kebetulan Dom, ini semua pasti akal-akalan dia saja.”

Aubrey sesaat memejamkan mata, memijit pelipis, dan menghela napasnya. Dia tampak lelah dengan keadaan yang tengah terjadi secara terus menerus. Dirinya sudah lelah akan masalah yang menimpa sebelumnya dan harus ditambah dengan masalah baru lagi yang bahkan bukan kesalahannya.

“Crazy girl.” Sambil tertawa Aubrey mengucapkan kata yang selalu dilontarkan oleh Cassandra.

“Hei, kau terus meneriakkan kata itu kepadaku. Bukankah di sini yang gila itu kau. Lihat kelakuanmu, seharusnya sebelum melakukan ini semua kau harus bercermin. Jadi kau tidak seenaknya saja melimpahkan kesalahan kepada orang lain,” lanjutnya.

“Dengar, aku sudah sangat lelah malam ini. So, be a nice girl and get lost from my way.”

Aubrey menekankan setiap kata yang terucap. Dengan sorot mata yang mengintimidasi, dia sedikit membuat nyali Cassandra menciut. Namun, bukan Cassandra jika harus mengalah pada orang lain. Dengan gaya angkuhnya dan menantang, dia menatap kembali ke arah Aubrey.

“Oke, Girl, be calm down. Kita sudahi perdebatan ini dan kembali ke hotel. Kau Cassandra, ayo sudahi masalah yang kau buat malam ini.” Dominique menengahi perdebatan mereka.

“Kau, urus gadismu yang gila ini, kalau tidak aku akan mematahkan rahangnya sampai dia tidak dapat berbicara lagi.” Aubrey menimpali.

“Dengar Gadis sombong, jangan besar kepala. Sedari tadi aku diam bukan membelamu, tetapi aku muak berurusan dengan wanita seperti kau. Ingat, you are not my type. Jadi tidak mungkin aku tertarik padamu dan berhentilah untuk mencuri pandang denganku.” Dominique dengan angkuhnya merendahkan Aubrey.

Aubrey yang geram dengan kata-kata Dominique, hanya bisa terdiam dan tidak dapat berbuat apa-apa, karena mereka berlalu pergi begitu saja dan Aubrey tentu saja tidak ingin menambah masalah lagi. Cassandra pun tersenyum puas atas yang dilakukan oleh Dominique terhadap Aubrey.

Pada akhirnya, Aubrey pun ikut pergi dari danau tersebut menuju hotel untuk melepaskan lelah yang telah bersarang di tubuhnya

Bab terkait

  • The Trued Of Love   Bab 3 Kalut

    "Huft, akhirnya aku dapat merebahkan diri juga. Hari ini lelah sekali, ditambah lagi tadi ketemu wanita psycho."Setelah beberapa saat merebahkan diri dari penatnya, Aubrey kemudian gegas membersihkan dirinya yang tampak lengket karena penuh dengan keringat. Setelahnya dia mengganti pakaiannya dengan piama dan memutar lagu-lagu favorit dari telepon genggamnya. Lantunan lagu Kelly Clarkson yang berasal dari telepon genggam Aubrey mengisi seluruh ruangan kamar Hotel Bourbon Orleans tempat dia menginap. Matanya menerawang menatap langit-langit kamar, dan seperti sebuah kaset film, dia mencoba mengingat semua kejadian-kejadian yang tadi dialaminya. Kamar yang terletak di lantai tiga dan menghadap sungai Mississippi itu adalah kamar khusus yang dibuat Abraham untuk Aubrey, jika dirinya sesekali berkunjung dan bosan dengan suasana mansionnya. Begitulah kehidupan Aubrey, penuh dengan fasilitas mewah. Hotel Bourbon Orleans yang terletak di Bo

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-04
  • The Trued Of Love   Bab 4 Masa Lalu

    Bab 4 Masa LaluMalam itu, dua puluh empat tahun silam. Edward dan Sarah kemalaman di jalan, sehabis menghadiri pesta keluarga Aston di kota Shreveport. Mereka memutuskan untuk pulang malam itu juga karena Sarah mengeluh tidak nyaman dan tidak bisa tidur di tempat asing. Entahlah, mungkin bawaan sang bayi. Biasanya Sarah di mana pun berada, langsung dapat beradaptasi.Edward tampak perlahan mengendarai mobilnya, mengingat kehamilan Sarah yang sudah menginjak delapan bulan. Namun, karena Sarah mengeluh kelelahan, Edward memecah jalanan Greenwood dengan menaikkan sedikit kecepatan mobilnya. Abraham yang berada di mansion, tampak gelisah pada malam itu. Entah kenapa ada perasaan tidak enak yang menghantui hati dan pikirannya. Apalagi, mengingat Edward -- anaknya bersama sang istri yang tengah hamil besar sudah larut malam tidak kunjung sampai di mansion. Abraham sempat melarang Edward untuk pulang malam itu juga saat Edward menelpon mengabarkan kep

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-04
  • The Trued Of Love   Bab 5 Kegilaan Cassandra

    Dominique telah selesai melakukan kegiatan mandinya. Dengan memakai kaos oblong dan celana jeans yang sengaja dia bawa dalam tasnya Dominique berdiri di depan kaca untuk merapikan penampilannya. Dia membiarkan rambutnya yang basah, kering begitu saja tanpa memakai minyak rambut. Sesekali dia mengusap dan mengacak rambutnya dengan jari. Gaya pakaian yang dipakainya membuat ketampanan Dominique tampak terlihat jelas. Cassandra yang melihat pemandangan indah di depan matanya itu, tentu saja tidak melewatkan kesempatan. "Dominique, kau terlihat sangat mengagumkan. Ah, seandainya saja kau menjadi milikku. Pasti aku menjadi wanita yang paling beruntung di Louisiana ini dan pastinya kau juga karena aku pasti akan memberikan segalanya untukmu." oceh Cassandra. Dominique yang mendengar ocehan Cassandra tidak menghiraukannya. Sudah sering dia mendengar rayuan maut yang dilontarkan Cassandra. Baginya, wanita yang dengan mudah memberikan tubuhnya sudah ba

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-05
  • The Trued Of Love   Bab 6 Tony Blair

    Setelah berpisah dengan Dominique di depan lobi Hotel Bourbon Orleans. Tony menghampiri Cassandra dan menasihatinya. Cassandra tampak marah saat itu dan pergi meninggalkan Tony. Tony tampak pusing dengan sepupunya satu itu, keras kepala dan sulit untuk dinasihati. Dia menjadi tidak enak hati dengan Dominique, di satu sisi ada sepupunya dan di sisi lain sahabat dekatnya. Pada akhirnya, Tony memutuskan untuk kembali ke kamar. Dia terlihat menggerutu sepanjang jalan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Pada saat akan menaiki lift, dia melihat Aubrey yang sedang berbincang dengan salah satu karyawan hotel -- karena terlihat dari seragam yang dipakai. Tony urung menaiki lift, setelah menunggu beberapa saat, dia pun menghampiri dan bertanya kepada karyawan tadi perihal siapakah gadis yang berbicara dengannya tadi. "Mmm. Rupanya wanita itu cucu pemilik hotel ini. Rasanya aku pernah melihat dia, sebelum tadi kejadian di depan toilet. Tapi di mana yah?"

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-06
  • The Trued Of Love   Bab 7 Pendekatan

    Bab 7 Pendekatan"Selamat pagi Nona Aubrey, sarapan telah tersedia di meja makan, dan Tuan Abraham sudah menunggu anda di sana, silakan," ucap Eugene -- Butler di kediaman Aubrey sambil membungkukkan sedikit tubuhnya ke depan. Dengan berlari kecil Aubrey menuruni tangga sambil berbincang dengan Eugene. "Terima kasih, Eugene," balas Aubrey"Oh Kakek sudah pulang dari Shreveport?" tanya Aubrey, melanjutkan percakapannya."Sudah Nona, tadi malam, sekitar pukul 24.00," jawab Eugene. Aubrey pun segera melangkah ke ruang makan. Di sana terlihat Abraham sedang menikmati sarapan paginya, kemudian Aubrey pun ikut bergabung. Mereka tampak berbincang-bincang dan tertawa kecil membahas tentang hotel dan hal lainnya. Setelah selesai sarapan, Aubrey memutuskan untuk tetap di Mansion. Sedangkan Abraham pergi ke Bourbon Orleans untuk memeriksa keadaan hotel dan bertemu dengan Aaron karena hendak membahas sesuatu hal. Aubre

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-08
  • The Trued Of Love   Bab 8 Rasa

    Range Rover Black memecah jalanan kota New Orleans. Dominique mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Setelah menempuh hampir tiga puluh menit, dia pun sampai di mansion Tony Blair. Dengan gagahnya Dominique memasuki mansion milik Tony. Setelah melewati beberapa ruangan dan menyapa semua penghuni rumah, dia pun sampai di ruang kerja Tony. "Hai, Dom! Kau ke mana saja? Kemarin aku mencarimu, tetapi tidak ada yang tahu kau ke mana. Telepon genggammu juga tidak aktif. Jangan-jangan kau menyembunyikan sesuatu, ya, dariku," ucap Tony Menyelidik. Dominique hanya memutar bola mata malas dan menampilkan seringainya, kemudian terdengar helaan napas. Setelah dia mendudukan bokongnya dia atas sofa, Dominique merogoh kantong celana dan mengeluarkan telepon genggamnya. "Nih." Tony memberikan teleponnya kepada Tony. "What is this?" tanya Tony. "Telepon genggam," jawab Dominique dengan tingkah konyolnya. "Iya, aku tahu itu

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-13
  • The Trued Of Love   Bab 9 Pertemuan Abraham dan Aaron

    Derap langkah kaki memenuhi seluruh ruangan lobi. Saat ini Abraham sedang mengunjungi hotelnya. Tampak Reno sudah menyambutnya di depan. Mereka berkeliling hotel, sebelum akhirnya mengadakan rapat. Rapat selesai setelah satu jam. Di dalam rapat tidak banyak yang dibahas, karena Bourbon Orleans Hotel memiliki performa yang bagus. Maka, hanya laporan bulanan dan mingguan saja yang dibahas. "Bagaimana Ren, kapan Tuan Aaron akan berkunjung?" tanya Abraham sambil menandatangani berkas. "Beliau akan datang pas makan siang Tuan. Katanya agar lebih rileks pembahasan yang akan diperbincangkan," jawab Reno. "Baiklah. Kau kembalilah bekerja."Setelah selesai memberi laporan, Reno kembali ke tempatnya dan menyelesaikan pekerjaannya. Hotel pada hari itu tampak biasa saja, tidak banyak yang berkunjung karena kebetulan saat itu adalah hari kerja. ***"Papi mau ketemu Tuan Abraham dari Bourbon Orleans Hotel?" tanya Bella. 

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-13
  • The Trued Of Love   Bab 10 Cemburu

    Dua minggu setelah Festival Mardi Grass. Seperti biasa Aubrey hanya melakukan rutinitas sehari-hari dan hari ini Aubrey tampak bersiap untuk menuju galeri lukisnya. Dia mematut dirinya di depan cermin, dengan memakai kaus yang agak sedikit ketat dipasangkan dengan celana jeans model robek-robek tidak mengurangi kecantikan Aubrey. Hari ini dia tidak memakai si merah -- motor kesayangannya. Ford Mustang Convertible berwarna hitam pemberian Abraham di hati ulang tahunnya yang ke-23 melesat melewati jalanan New Orleans pagi itu. Aubrey membuka atap mobilnya dan membiarkan rambut ikal kecoklatannya berterbangan di tiup angin. Setelah melewati lima belas menit perjalanan dia pun sampai di depan galeri. Galeri Aubrey kebetulan sangat dekat dengan Bourbon Orleans Hotel, jadi Aubrey sesekali bertandang dan membantu di hotel bila urusan di galeri telah selesai. 'Kek, aku ada di galeri, ya. Nanti siang aku akan ke sana, kita makan siang bersama, ya!’ sap

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14

Bab terbaru

  • The Trued Of Love   Bab 95 Kabar Bahagia

    "Kurang ajar! Dia bahkan berani menemui kau seorang diri untuk adiknya," ucap Dominique menahan marah. Dia menggenggam tangannya begitu keras hingga memerah buku-buku jarinya. "Lupakanlah itu, Dom! Yang terpenting sekarang kau tutup rapat masalah ini dan biarkan semuanya berlalu." Aubrey membuat permintaan kepada Dominique. Dia mencoba merayu sang suami agar menutup masalah ini. Aubrey hanya ingin hidup tenang tanpa ada masalah lagi dalam rumah tangganya. Masalah Reno, dia juga pura-pura tidak mendengar dan mengetahuinya. "Tapi ….""Tidak ada tapi. Turuti saja permintaanku, oke! Aku sudah berjanji padanya." Aubrey berbicara lagi sambil memohon. "Kau yang berjanji, bukan aku," tolak Dominique. "Dominique!" Aubrey menatap tajam ke arah suaminya itu. "Oke, oke. Kali ini akan kumaafkan, tapi tidak ada untuk lain kali." Dominique mengalah. Aubrey tampak bahagia dan langs

  • The Trued Of Love   Bab 94 Aubrey

    Setelah selesai berbincang dengan Damien, Aubrey mencari keberadaan Bella. Dengan berlari kecil dia menghampiri Bella yang tengah memilih sepatu di toko merk terkenal. "Mami.""Hei! Kau sudah selesai dengan urusanmu?""Hmmm.""Mana temanmu? Tidak diajak sekalian?""Oh tidak. Dia hanya menyapa saja.""Setelah ini kita ke mana?""Makan siang saja dulu, lalu pulang, ya, Mi!""Loh, kau bosan, ya?""Tidak, Mi. Hanya saja aku mau ke kantor Dominique dulu, bagaimana boleh tidak?""Ya, boleh dong. Kau mau langsung ke sana atau pulang dulu?""Sepertinya, langsung saja, Mi.""Oke, kalau begitu."Setelah selesai menikmati acara makan siang mereka, Bella mengantar Aubrey ke perusahaan Dominique lebih dulu. Lalu, dia kembali ke mansion Hameed. Aubrey gegas menuju lobi resepsionis setelah turun dari mo

  • The Trued Of Love   Bab 93 Aubrey

    Setelah pulang ke Mansion Hameed. Aubrey dan Bella berencana akan menghabiskan waktu bersama untuk berkeliling pusat perbelanjaan keesokan harinya. Dengan sangat antusias, mereka menyiapkan segala sesuatunya. Keesokan hari pun tiba. Dominique sibuk dengan rutinitas perusahaan dan Aubrey bersama Bella melaksanakan rencana yang telah mereka buat kemarin. Mereka bergaya mengenakan dress santai selutut dengan warna senada. Sebelum berangkat, mereka menyempatkan diri menyelesaikan rutinitas di mansion terlebih dahulu. Matahari sudah agak meninggi sinarnya. Aubrey dan Bella pun bergegas pergi menuju pusat perbelanjaan The Outlet Collection at Riverwalk. Di sana mereka sibuk memilih barang apa saja yang akan mereka beli. Pasalnya, ini adalah pengalaman Aubrey berbelanja dengan seorang ibu. Biasanya, dia hanya membeli secara daring dan meminta seseorang untuk membelikan. Di sisi lain, Carlos yang sedang membuntuti mereka menelepon Damien untuk me

  • The Trued Of Love   Bab 92 Pertanyaan

    Damien memikirkan ucapan Carlos dan tampak setuju saran bawahannya itu. Dia lalu menelepon seseorang untuk mendukung pelaksanaan rencananya mengasingkan Dahlia. "Siapkan tiket dan tempat terbaik di Inggris. Pastikan Dominique tidak dapat menemukan keberadaannya. Tenang saja, aku akan memberikan berapapun yang kau pinta."Damien memutuskan sambungan telepon. Dia memanggil beberapa pelayan untuk menyiapkan keperluan Dahlia. Setelah selesai memberi perintah, dia gegas kembali ke perusahaannya. Dahlia yang berada di dalam kamar terlihat kesal dan mengacak-acak bantal yang berada di tempat tidur. Sekali-sekali dia memaki karena kesal Carlos berkata yang sebenarnya kepada Damien. Suara pintu diketuk, Dahlia berhenti mengamuk. Dia membuka pintu dan melihat dua orang pelayan berdiri di hadapannya. "Ada apa?" tanya Dahlia ketus. "Maaf, Nona. Tuan Damien menyuruh kami merapikan barang-barang anda," jawab

  • The Trued Of Love   Bab 91 Pertanyaan

    Dengan emosi dan napas terlihat memburu, Damien gegas turun dari mobil dan mencari keberadaan Dahlia. Suaranya menggema di seluruh ruangan karena meneriakkan nama adiknya. Seluruh pelayan yang mendengar ketakutan dan tidak berani mendekat. "Apa, sih, Kak? Suaramu begitu keras, dapat menakuti semua makhluk di rumah ini, tahu!" seru Dahlia yang keluar dari kamarnya. "Sini kau! Aku ingin bicara denganmu!" Damien menghampiri Dahlia dan menarik tangannya. "Easy, Kak! Apa yang sedang kau lakukan, sih?" tanya Dahlia tanpa perasaan bersalah. "Kau tidak usah berpura-pura lagi. Carlos sudah menceritakan semua."Dahlia menatap Carlos yang tertunduk begitu dalam. Kemudian, beralih ke arah Damien. "What you talkin about?""Dengar, kau hampir membunuh pewaris Calandre. Bodohnya lagi, hanya karena masalah cinta. Kau tidak berpikir apa akibatnya untuk keluarga Trust!"Dahlia tertawa. "Bukankah kau dan aku sama?""Kau." Damien menggantung tangannya di ud

  • The Trued Of Love   Bab 90 Reno

    Dominique memijat keningnya. "Kau, Damien! Bagaimana masalah dengan adikmu? Semua sudah jelas sekarang." Dominique ganti bertanya dengan Damien dengan penuh pene"Aku akan berbicara dengan adikku, Dom. Aku harap kau bisa menahannya lebih dahulu dan tidak melibatkan polisi." Damien memohon kepada Dominique. Dominique melirik ke arah Tony, seolah meminta pendapat kepadanya. Tony menjawab dengan anggukan kepala. "Baiklah! Karena kau memiliki iktikad baik dan mau membantu. Aku akan  berikan  waktu tiga hari untuk menyelesaikan masalah ini. Selanjutnya, kita lihat saja nanti." Dominique berbicara dengan Damien. Damien dan Carlos pun pergi dari kantor Dominique menuju mansion Trust untuk bertanya kepada Dahlia. Sedangkan, Reno memberitahu bahwa dia dan Aubrey memiliki janji bertemu di kantor pengacara keluarga Calandre. Karena masih marah dan cemburu. Juga satu yang pasti, Dom tidak ingin melihat dan

  • The Trued Of Love   Bab 89 Reno

    "Take it easy, Dom! Aku akan menceritakan semuanya," ujar Reno sambil mengempaskan tangan Dominique. Reno menghela napas panjang. Dengan santai dia duduk di sofa yang berada di kantor Dominique. Tony pun meminta sahabatnya untuk tenang sambil mendengarkan penjelasan Reno. Lalu, semua orang di sana mendengarkan dengan saksama apa yang akan diberitahukan oleh Reno. "Puluhan tahun lalu, aku adalah seorang anak yatim piatu yang kebetulan bertemu dengan pengurus yayasan Calandre.""Saat itu, aku kelaparan dan kedinginan di jalan. Jika aku tidak bertemu Nyonya Lusi, maka aku sudah menjadi seorang penjahat di dunia ini.""Di yayasan aku diperlakukan dengan sangat baik. Meskipun, aku sering menyendiri dan membuat masalah.""Siang itu, mentari begitu sejuk. Terlihat seorang pria paruh baya menggandeng seorang anak perempuan yang terlihat sangat sedih di wajahnya, sama sepertiku. Namun, dia sangat cantik sekali. Hatiku be

  • The Trued Of Love   Bab 88 Rahasia yang Terungkap

    Di kantor, Dominique mengundang beberapa orang untuk bertemu. Setelah, selepas pagi tadi dia mendapatkan telepon dari Damien. Di sana sudah ada Tony, Damien, Dominique, dan tentu saja pelaku yang mencelakai Aubrey, Carlos. "Kita tinggal menunggu Reno. Walau bagaimanapun juga dia harus tahu. Selain dia adalah bagian keluarga Calandre, masalah ini juga berkaitan dengan dirinya," ucap Dominique kepada Tony. Mereka menunggu kedatangan Reno setelah memberitahukan apa yang telah mereka dapat. Terlihat jelas di wajah Dominique menahan amarah saat melihat Carlos. Memang dia belum tahu cerita keseluruhannya, tetapi pria sangar itu berkata bahwa ada hubungannya dengan Reno, maka dia berbuat seperti itu. Berkali-kali terlihat Tony menenangkan suasana hati Dominique agar tidak bertindak di luar nalar. Walau bagaimanapun juga, mereka belum tahu kebenarannya. "Dominique. Aku 'kan sudah membantumu untuk menyelesaikan masalah ini. Jika, se

  • The Trued Of Love   Bab 87 Rahasia yang Terungkap

    Matahari bersinar terik. Serpihan cahaya menembus melalui jendela yang telah terbuka gordennya. Merasa terganggu oleh rasa hangat yang menerpa wajah, Aubrey terbangun. Lalu, dia meraba kasur di sebelahnya tempat Dominique tertidur. Namun, kosong. Aubrey mendudukkan tubuhnya. Dia memindai sekitar, mencari keberadaan sang suami. Sepi, Aubrey lalu beranjak dari tempat tidurnya menuju ke lantai dasar mansion Calandre. Para pelayan sudah berada di tempatnya masing-masing mengerjakan semua tugas yang diberikan. Melihat kedatangan Aubrey mereka pun menyapa dengan hormat majikan mereka semua. "Morning semua!" sapa Aubrey. "By the way, kalian lihat suamiku?" lanjut Aubrey. "Pagi-pagi sekali Tuan Dominique sudah berangkat, Non. Beliau hanya berpesan, kalau Nona bertanya, nanti Tuan Muda akan menelepon katanya." Pelayan menjelaskan. "Baiklah, terima kasih."Aubrey kemudian mengambil posisi d

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status