Home / Pendekar / The Shadow: Rahasia Abadi / BAB 1 PERTEMPURAN GUNUNG LI

Share

The Shadow: Rahasia Abadi
The Shadow: Rahasia Abadi
Author: Shofi Nur Hidayah

BAB 1 PERTEMPURAN GUNUNG LI

last update Last Updated: 2025-01-15 01:40:08

“Lebih baik kau menyerah Hou Qi! Biarkan aku berhadapan langsung dengan Li Shan Niangniang!”

Pria bertubuh tinggi dengan otot kekar dibeberapa bagian tubuhnya menatap garang pada Hou Qi. Siluman harimau merah itu sudah terluka parah. Ini adalah hari ke-sebelas pertempuran di Gunung Li.

Sejak hari pertama penyerangan, Hou Qi sudah menjadi garda terdepan menjaga keamanan Gunung Li beserta hutan disekitarnya. Hou Qi rela mengorbankan banyak hal bukan semata-mata untuk gunung dan hutan saja, melainkan seseorang yang sangat dia cintai.

“Kau tidak akan bisa menyentuh Li Shan Niangniang, walaupun seujung kuku! Gong gong, ini adalah pertarungan mu denganku,” balas Hou Qi yang bersusah-payah agar tetap berdiri tegap.

Monster air itu justru tertawa mengejek Hou Qi. Dia tahu siluman harimau merah dihadapannya ini bisa melakukan apa saja demi Dewi Gunung Li, Li Shan Niangniang.

“Ini bukan pertarungan ku denganmu Hou Qi, kau hanya pion kecil bagi Li Shan Niangniang dalam menjaga gunung. Jadi jangan menganggap dirimu penting,” ucap Gong gong secara sengaja mengacaukan pikiran Hou Qi.

Hou Qi tersenyum getir, dia menyeka ujung bibirnya yang terluka dengan punggung tangan. “Meskipun hanya pion kecil baginya, aku tetap tidak akan membiarkanmu menghancurkan gunung dan melukai Li Shan Niangniang!”

Setelah mengatakan itu pedang api Huo Jian miliknya mulai memancarkan cahaya merah darah. Hou Qi menyerang untuk kesekian kalinya, dia mengeluarkan jurus pamungkasnya ‘Harimau api’ untuk menyerang si monster air.

Gong gong menyilangkan kedua tangan didepan dada, membentuk perisai dengan cahaya yang menyilaukan mata. Disaat yang sama, monster air itu mengeluarkan pedang untuk membalas Hou Qi.

Pedang milik dua musuh bebuyutan saling berhadapan, menimbulkan bunyi berdentang yang keras. Hari ini cahaya matahari masih terik diatas kepala, tapi tidak membuat keduanya berhenti meski sejenak.

Gong gong menyerang balik, dan Hou Qi menahan serangan. Pedang mereka berkilauan diterpa terik matahari. Gong gong dan Hou Qi berputar-putar, saling menyerang dan membalas. Keduanya saling memiliki luka, darah yang entah milik siapa sudah berceceran di tanah.

Gong gong terkena serangan dari pedang api milik Hou Qi dan terjatuh, dia tersungkur. Pedang ditangan monster air itu terlempar, Hou Qi pun mendekat, siap memberikan serangan terakhir.

“Hari ini tamatlah riwayat mu Gong gong!” teriak Hou Qi dengan keras.

Gong gong justru memanfaatkan keadaan dengan menendang kaki Hou Qi. Keadaan berbalik hingga akhirnya Hou Qi yang kini berada di tanah meski pedang api masih ditangannya. Gong gong yang sudah berdiri mengambil alih pedang api Huo Jian untuk menyerang si siluman.

“Justru ini adalah hari terakhir mu Hou Qi!”

Dengan begitu Gong gong menyerang Hou Qi hingga terluka parah. Siluman harimau merah itu terluka dan tak berdaya, hanya karena darah siluman ditubuhnya dia masih memiliki kesadaran.

“Biadab kau Gong gong!”

Satu teriakan dari perempuan yang mati-matian Hou Qi jaga membuat sang musuh menolehkan kepala. Setelah berhasil membuat Hou Qi tak berdaya, dia melempar pedang api itu sembarang arah. Kini fokusnya tertuju pada Li Shan Niangniang yang menatapnya penuh amarah.

“Kau benar-benar seorang monster! Tidak cukup menghancurkan Gunung Li dan hutan. Kau malah membuat Hou Qi sekarat,” ucap Li Shan Niangniang dengan rahang yang mengeras.

“Ini adalah harga yang pantas dia terima sebagai rekan seorang Dewi Gunung. Siluman harimau merah memang sepantasnya berkorban apa saja demi sang Dewi, benarkan?” Gong gong justru mengejek. Dia tersenyum bangga atas kemenangannya mengalahkan siluman harimau merah.

“Siapapun yang melukainya akan merasakan hal yang sama. Termasuk kau Gong gong!” Li Shan Niangniang mengarahkan tombak ‘Lanhua Qiang’ miliknya.

Tombak itu secara langsung mengacung lurus dengan ujung tajam yang mengarah ke jantung Gong gong. Kilat kemarahan terlihat jelas di mata Li Shan Niangniang. Sang Dewi Gunung berlari ke arah musuh. Akan tetapi diatas tanah orang yang paling Li Shan Niangniang cintai sedang sekarat dan membutuhkan pertolongan.

Sang Dewi Gunung gamang, tapi dendam dihatinya begitu membara. Dia tetap bertekad menusuk mati Gong gong secepatnya.

“Li Shan Niangniang, hentikan! Kau bisa terluka,” lirih Hou Qi disisa kesadarannya.

Li Shan Niangniang mengabaikan peringatan Hou Qi. Sementara itu Gong gong malah tersenyum sinis melihatnya.

“Cinta siluman dan Dewi memang selalu menarik,” sindir monster air itu.

Pedang ditangan Gong gong berkilat hendak menusuk Li Shan Niangniang. Menggunakan kekuatan spiritual, pedang itu melesat jauh ke tubuh sang Dewi. Untung saja, gerakan Li Shan Niangniang sangat tangkas. Dia mengepalkan tangan kiri untuk menahan serangan dan membuat perisai dengan cepat.

Brak!

Pedang itu kembali ke arah Gong gong untuk menyerang, layaknya sebuah boomerang. Akan tetapi Gong gong sebagai pemilik lekas menguasainya. Disaat Gong gong lengah dan sibuk dengan senjatanya, Li Shan Niangniang membuat angin besar dengan guntur.

“Segeralah ke alam baka kau Gong gong!” teriak Li Shan Niangniang.

Seketika tubuh Gong gong terhempas ke belakang hingga tujuh meter jauhnya. Monster air itu terjerembab ke tanah, kemudian dari atas langit guntur dan petir meluncur begitu saja menghujani tubuhnya.

“Argh!” Gong gong mengerang keras, rasa sakit tak tertahankan dia rasakan.

Sekujur tubuhnya terasa panas terbakar, otot-otot tubuhnya juga melemah dan tak bisa bergerak. Gong gong benar-benar sekarat, seperti apa yang ingin Li Shan Niangniang lakukan padanya demi membalas rasa sakit Hou Qi.

“Seharusnya kau ingat Gong gong! Gunung Li adalah wilayah kekuasaan ku berserta apapun didalamnya, aku tidak akan membiarkan siapapun menghancurkan atau menyentuh makhluk hidup Gunung Li!” Li Shan Niangniang menatap lurus ke arah Gong gong.

Monster air itu tak dapat bersuara, dia hanya bisa merintih kesakitan. Gong gong merasakan denyut jantung yang cepat dan napas yang terengah-engah. Di detik berikutnya, monster air itu menutup mata.

Sadar kalau musuhnya sudah teratasi, Li Shan Niangniang berlari ke arah Hou Qi yang tergeletak diatas tanah dengan luka parah di sekujur tubuhnya.

“Hou Qi, kau masih bisa bertahan? Ayo kita temui ayahku, dia pasti bisa menyelamatkan mu.” Li Shan Niangniang meraih tangan Hou Qi yang penuh dengan darah.

Hou Qi tersenyum getir, dia malah mengusap air mata yang jatuh di pipi mulus milik sang Dewi. “Tidak perlu, hari ini ku rasa adalah hari terakhir ku di dunia. Dewi, kau tak perlu repot-repot melakukan apapun untuk ku.”

“Dasar bodoh! Bukankah kau sudah berjanji untuk tidak mudah mati? Apa kau lupa dengan janji mu yang akan melindungi ku juga Gunung Li?” Li Shan Niangniang menangis, dia tidak bisa menyembunyikan kesedihannya yang mendalam.

“Kau tahu kalau usahamu pasti tidak ada gunanya. Meski kita bisa sampai ke tempat Dewa Langit Yu Huang dengan cepat, belum tentu dia sudi menolong ku.” Hou Qi berbicara tentang fakta.

Dewa Langit Yu Huang memang sangat bijak dan murah hati, tapi tidak dengan Hou Qi. Terutama setelah dia tahu kalau sang putri, Li Shan Niangniang saling mencintai dengan sang siluman harimau merah.

“Kita tidak akan tahu hasilnya jika tidak mencobanya. Kali ini kau harus diam dan patuh Hou Qi!” Li Shan Niangniang terisak-isak.

Dengan susah payah dia berusaha merengkuh tubuh Hou Qi yang sudah sangat lemah. Tangannya dengan cepat membuat gerakan untuk membuka segel, dia perlu portal untuk tiba ke Gunung Kunlun tempat Dewa Langit Yu Huang berada.

“Bertahanlah Hou Qi, aku berjanji akan menyelamatkan mu.” Li Shan Niangniang menatap sendu wajah Hou Qi.

Pria siluman itu hanya diam, ini adalah sisa kesadaran terakhirnya. Tubuhnya sudah mati rasa sejak tadi, darah dari luka yang menganga mengalir tanpa henti.

“Kau harus bisa menjaga Gunung Li dengan baik tanpa ku, Li Shan Niangniang.” Hou Qi bergumam lirih, disaat portal yang Li Shan Niangniang buat hendak terbuka.

“Tidak, Hou Qi!”

Teriakan penuh keputusasaan itu menggema di langit Gunung Li, disaat yang sama cahaya terang muncul begitu saja tanda portal telah terbuka.

Related chapters

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 2 KESEPAKATAN DENGAN SILUMAN BESAR

    “Li Shan Niangniang, apa yang terjadi?” tanya Dewa Langit Yu Huang ketika melihat sang putri bersama dengan Hou Qi sudah tiba di Gunung Kunlun menggunakan portal.Li Shan Niangniang menoleh ke arah sang ayah, dia mengiba. Perempuan dengan darah dewa-dewi itu masih merengkuh tubuh Hou Qi yang terluka parah.“A-ayah, Gong gong telah menyerang Gunung Li dan Hou Qi telah berkorban demi melindungi ku. Kini dia terluka, jadi ku mohon ayah selamatkan dia.”Dewa Langit Yu Huang menatap datar ke arah siluman harimau merah yang tak berdaya dipangkuan putrinya. Lalu pandangannya tertuju pada Li Shan Niangniang yang masih menangis.“Jika aku menyelamatkan nyawanya apa kau bisa berjanji untuk tidak lagi mencintai siluman ini?” Dewa Langit Yu Huang justru membuat pertanyaan sulit.Li Shan Niangniang tersentak, apakah hal seperti itu masih harus diperdebatkan disaat genting seperti ini?“Ayah, saat ini ada nyawa seseorang yang harus ditolong. Kenapa malah membahas hal lain, ku mohon selamatkan saja

    Last Updated : 2025-01-15
  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 3 KEPUTUSAN SILUMAN BESAR

    Zhao Yunshi memang bersiap menebas leher Zhu Rong di detik itu juga. Akan tetapi tangannya ditahan oleh sang kakak, Zhao Yunshi menoleh sementara Zhao Yuan Shao menggeleng tidak memberikan izin.“Biarkan dia melanjutkan kalimatnya. Bai Hu, simpan kembali pedang Bing Jian-mu!” perintah Zhao Yuan Shao tegas.Mau tidak mau Zhao Yunshi menurut, dia menarik kembali pedang Bing Jian miliknya dan memasukkan kembali ke dalam sarung pedang. Meski begitu dia tetap menatap tajam ke arah Zhu Rong.“Jadi apa yang kau inginkan hingga nekad datang ke tempat tinggal para siluman besar?” tanya Zhao Yuan Shao yang sepenuhnya memfokuskan atensinya pada Zhu Rong.“Saya tahu ini lancang, tapi saya ingin meminta bantuan anda siluman besar Hou Qi untuk memecahkan kasus.”“Hah! Kau pikir siluman besar tidak memiliki hal berguna untuk dilakukan? Mengapa kakak harus membantu masalah mu,” tandas Zhao Yunshi tidak suka.Zhao Yuan Shao hanya bisa menghela nafas panjang, sang adik memang sangat protektif terhadap

    Last Updated : 2025-01-15
  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 4 KEDATANGAN SANG SILUMAN

    Zhao Yuan Shao menghela nafas panjang, dia memilih untuk bertaruh kali ini. Siluman besar yang kini menggunakan wujud manusia itu membantu Zhu Rong berdiri. Setelahnya, siluman besar itu menatap tajam wajah Zhu Rong.“Baiklah! Aku akan membantu mu menyelamatkan nasib Biro Penangkap Siluman. Tapi jika nanti putri mu tidak terbukti sebagai reinkarnasi Dewi Gunung Li, maka aku akan berhenti membantu kalian.”Zhu Rong tersenyum gembira, dia membungkukkan badannya beberapa kali sebagai rasa terimakasih.“Terimakasih Tuan Siluman, anda sungguh sangat baik hati.”“Kalau begitu pergilah, besok aku akan datang ke Biro Penangkap Siluman.” Zhao Yuan Shao hanya menatap datar.Setelah itu dia berbalik badan dan meninggalkan Zhu Rong tanpa mengatakan apapun lagi. Melihat sang kakak pergi, Zhao Yunshi mengikuti langkah sang kakak. Sebelum pergi siluman harimau putih itu melirik tajam ke arah Zhu Rong yang sudah dia anggap sebagai pengganggu.—Kota Changsa, Hari ke-5, Bulan ke-8.—“Sampaikan pada Kom

    Last Updated : 2025-01-15
  • The Shadow: Rahasia Abadi    Bab 5 PERJANJIAN MILITER

    Zhang Fei diam, dia mengeraskan rahangnya menahan diri ketika Zhu Rong selesai mengatakan kesepakatan yang dia buat dengan Zhao Yuan Shao. "Mulai hari ini Tuan Siluman besar akan berada di Biro Penangkap Siluman." Zhu Rong berkata hati-hati. "Tapi, apa yang akan kita katakan pada kekaisaran jika tahu kita bersekongkol dengan siluman. Tuan Zhu Rong, ku harap kau berpikir ulang untuk hal ini!" Zhang Fei masih saja geram dan tidak terima. Zhu Rong menghela nafas panjang, dia menoleh ke arah sang putri terlebih dahulu. Zhu Shen Mei diam, tapi jelas dia memiliki kekhawatiran. "Tidak akan ada yang tahu jika kita tidak membuka mulut dan membiarkan rahasia ini terdengar keluar," balasnya. Zhao Yuan Shao masih saja bersikap tenang, dia justru tidak menghiraukan percakapan Zhu Rong dan Zhang Fei. Pandangannya hanya tertuju pada Zhu Shen Mei yang berdiri dibelakang sang ayah. "Dia benar-benar sangat mirip dengan Li Shan Niangniang," batin Zhao Yuan Shao. "Tuan siluman besar j

    Last Updated : 2025-01-15

Latest chapter

  • The Shadow: Rahasia Abadi    Bab 5 PERJANJIAN MILITER

    Zhang Fei diam, dia mengeraskan rahangnya menahan diri ketika Zhu Rong selesai mengatakan kesepakatan yang dia buat dengan Zhao Yuan Shao. "Mulai hari ini Tuan Siluman besar akan berada di Biro Penangkap Siluman." Zhu Rong berkata hati-hati. "Tapi, apa yang akan kita katakan pada kekaisaran jika tahu kita bersekongkol dengan siluman. Tuan Zhu Rong, ku harap kau berpikir ulang untuk hal ini!" Zhang Fei masih saja geram dan tidak terima. Zhu Rong menghela nafas panjang, dia menoleh ke arah sang putri terlebih dahulu. Zhu Shen Mei diam, tapi jelas dia memiliki kekhawatiran. "Tidak akan ada yang tahu jika kita tidak membuka mulut dan membiarkan rahasia ini terdengar keluar," balasnya. Zhao Yuan Shao masih saja bersikap tenang, dia justru tidak menghiraukan percakapan Zhu Rong dan Zhang Fei. Pandangannya hanya tertuju pada Zhu Shen Mei yang berdiri dibelakang sang ayah. "Dia benar-benar sangat mirip dengan Li Shan Niangniang," batin Zhao Yuan Shao. "Tuan siluman besar j

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 4 KEDATANGAN SANG SILUMAN

    Zhao Yuan Shao menghela nafas panjang, dia memilih untuk bertaruh kali ini. Siluman besar yang kini menggunakan wujud manusia itu membantu Zhu Rong berdiri. Setelahnya, siluman besar itu menatap tajam wajah Zhu Rong.“Baiklah! Aku akan membantu mu menyelamatkan nasib Biro Penangkap Siluman. Tapi jika nanti putri mu tidak terbukti sebagai reinkarnasi Dewi Gunung Li, maka aku akan berhenti membantu kalian.”Zhu Rong tersenyum gembira, dia membungkukkan badannya beberapa kali sebagai rasa terimakasih.“Terimakasih Tuan Siluman, anda sungguh sangat baik hati.”“Kalau begitu pergilah, besok aku akan datang ke Biro Penangkap Siluman.” Zhao Yuan Shao hanya menatap datar.Setelah itu dia berbalik badan dan meninggalkan Zhu Rong tanpa mengatakan apapun lagi. Melihat sang kakak pergi, Zhao Yunshi mengikuti langkah sang kakak. Sebelum pergi siluman harimau putih itu melirik tajam ke arah Zhu Rong yang sudah dia anggap sebagai pengganggu.—Kota Changsa, Hari ke-5, Bulan ke-8.—“Sampaikan pada Kom

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 3 KEPUTUSAN SILUMAN BESAR

    Zhao Yunshi memang bersiap menebas leher Zhu Rong di detik itu juga. Akan tetapi tangannya ditahan oleh sang kakak, Zhao Yunshi menoleh sementara Zhao Yuan Shao menggeleng tidak memberikan izin.“Biarkan dia melanjutkan kalimatnya. Bai Hu, simpan kembali pedang Bing Jian-mu!” perintah Zhao Yuan Shao tegas.Mau tidak mau Zhao Yunshi menurut, dia menarik kembali pedang Bing Jian miliknya dan memasukkan kembali ke dalam sarung pedang. Meski begitu dia tetap menatap tajam ke arah Zhu Rong.“Jadi apa yang kau inginkan hingga nekad datang ke tempat tinggal para siluman besar?” tanya Zhao Yuan Shao yang sepenuhnya memfokuskan atensinya pada Zhu Rong.“Saya tahu ini lancang, tapi saya ingin meminta bantuan anda siluman besar Hou Qi untuk memecahkan kasus.”“Hah! Kau pikir siluman besar tidak memiliki hal berguna untuk dilakukan? Mengapa kakak harus membantu masalah mu,” tandas Zhao Yunshi tidak suka.Zhao Yuan Shao hanya bisa menghela nafas panjang, sang adik memang sangat protektif terhadap

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 2 KESEPAKATAN DENGAN SILUMAN BESAR

    “Li Shan Niangniang, apa yang terjadi?” tanya Dewa Langit Yu Huang ketika melihat sang putri bersama dengan Hou Qi sudah tiba di Gunung Kunlun menggunakan portal.Li Shan Niangniang menoleh ke arah sang ayah, dia mengiba. Perempuan dengan darah dewa-dewi itu masih merengkuh tubuh Hou Qi yang terluka parah.“A-ayah, Gong gong telah menyerang Gunung Li dan Hou Qi telah berkorban demi melindungi ku. Kini dia terluka, jadi ku mohon ayah selamatkan dia.”Dewa Langit Yu Huang menatap datar ke arah siluman harimau merah yang tak berdaya dipangkuan putrinya. Lalu pandangannya tertuju pada Li Shan Niangniang yang masih menangis.“Jika aku menyelamatkan nyawanya apa kau bisa berjanji untuk tidak lagi mencintai siluman ini?” Dewa Langit Yu Huang justru membuat pertanyaan sulit.Li Shan Niangniang tersentak, apakah hal seperti itu masih harus diperdebatkan disaat genting seperti ini?“Ayah, saat ini ada nyawa seseorang yang harus ditolong. Kenapa malah membahas hal lain, ku mohon selamatkan saja

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 1 PERTEMPURAN GUNUNG LI

    “Lebih baik kau menyerah Hou Qi! Biarkan aku berhadapan langsung dengan Li Shan Niangniang!”Pria bertubuh tinggi dengan otot kekar dibeberapa bagian tubuhnya menatap garang pada Hou Qi. Siluman harimau merah itu sudah terluka parah. Ini adalah hari ke-sebelas pertempuran di Gunung Li.Sejak hari pertama penyerangan, Hou Qi sudah menjadi garda terdepan menjaga keamanan Gunung Li beserta hutan disekitarnya. Hou Qi rela mengorbankan banyak hal bukan semata-mata untuk gunung dan hutan saja, melainkan seseorang yang sangat dia cintai.“Kau tidak akan bisa menyentuh Li Shan Niangniang, walaupun seujung kuku! Gong gong, ini adalah pertarungan mu denganku,” balas Hou Qi yang bersusah-payah agar tetap berdiri tegap.Monster air itu justru tertawa mengejek Hou Qi. Dia tahu siluman harimau merah dihadapannya ini bisa melakukan apa saja demi Dewi Gunung Li, Li Shan Niangniang.“Ini bukan pertarungan ku denganmu Hou Qi, kau hanya pion kecil bagi Li Shan Niangniang dalam menjaga gunung. Jadi janga

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status