Zhao Yunshi memang bersiap menebas leher Zhu Rong di detik itu juga. Akan tetapi tangannya ditahan oleh sang kakak, Zhao Yunshi menoleh sementara Zhao Yuan Shao menggeleng tidak memberikan izin.
“Biarkan dia melanjutkan kalimatnya. Bai Hu, simpan kembali pedang Bing Jian-mu!” perintah Zhao Yuan Shao tegas. Mau tidak mau Zhao Yunshi menurut, dia menarik kembali pedang Bing Jian miliknya dan memasukkan kembali ke dalam sarung pedang. Meski begitu dia tetap menatap tajam ke arah Zhu Rong. “Jadi apa yang kau inginkan hingga nekad datang ke tempat tinggal para siluman besar?” tanya Zhao Yuan Shao yang sepenuhnya memfokuskan atensinya pada Zhu Rong. “Saya tahu ini lancang, tapi saya ingin meminta bantuan anda siluman besar Hou Qi untuk memecahkan kasus.” “Hah! Kau pikir siluman besar tidak memiliki hal berguna untuk dilakukan? Mengapa kakak harus membantu masalah mu,” tandas Zhao Yunshi tidak suka. Zhao Yuan Shao hanya bisa menghela nafas panjang, sang adik memang sangat protektif terhadap dirinya. “Seperti yang sudah adikku katakan, aku si siluman besar tidak mungkin punya banyak waktu untuk mengurusi urusan manusia. Jadi lebih baik kau kembali karena aku tidak akan bisa membantumu!” Zhu Rong tidak menyerah, dia malah menggeleng cepat. “Tidak! Saya yakin anda bisa membantu, karena saya datang bukan hanya untuk meminta bantuan. Saya datang untuk membuat kesepakatan dengan anda.” Zhao Yuan Shao menaikkan sebelah alisnya, dia terpengaruh dengan kata-kata si tua bangka. “Kesepakatan? Sebaiknya kau memberikan penawaran menarik pada ku,” balasnya tergiur. Zhu Rong tersenyum senang, dia yakin mampu membuat kesepakatan dengan mudah. “Jika anda bisa membantu menyelesaikan kasus Biro Penangkap Siluman Kota Changsa, maka saya akan memberikan sesuatu yang selama ini anda cari.” “Memangnya kau bisa memberikan apa padaku?” tanya Zhao Yuan Shao yang justru yakin kalau pria tua didepannya tengah membual. Zhu Rong tidak lekas menjawabnya, dia mengeluarkan sebuah lukisan yang dia bawa. Lukisan itu digulung dan dia simpan dia balik mantel yang dikenakan. “Ini, saya bisa memberikannya pada anda sebagai imbalan jika anda bersedia membantu Biro Penangkap Siluman.” Zhu Rong memberikan lukisan itu pada Zhao Yuan Shao, si siluman besar itu mengambilnya dengan wajah yang terus merasa penasaran. Zhao Yunshi mendekat pada sang kakak, dia juga ingin melihat apa yang berani dijadikan bahan tawaran dari Zhu Rong. “Kak, i-ini?” Zhao Yunshi tergagap, dia sungguh terkejut bukan main saat melihat sosok yang ada dalam lukisan tersebut. “Apa kau sedang membohongi ku manusia? Bisa-bisanya kau hendak menipu ku dengan trik remeh ini!” Zhao Yuan Shao justru marah. Matanya semakin berkilat sebab emosinya tersulut. Dia juga lekas melempar lukisan itu ke halaman dan sengaja membiarkannya kotor terkena air hujan. Zhu Rong segera memungut kembali lukisan yang Zhao Yuan Shao buang. Dia segera membersihkannya dan menatap lurus ke arah siluman harimau merah itu. “Aku tidak sedang menipu anda, sebab aku juga tahu kalau selama ini anda menunggu reinkarnasi Li Shan Niangniang. Sang Dewi sudah lahir kembali ke dunia ini, dia telah lahir sebagai manusia fana dan menjadi putri ku!” Bukannya terkejut atas ucapan Zhu Rong, Zhao Yuan Shao dan juga Zhao Yunshi malah tertawa terbahak-bahak. Mereka merasa konyol atas ucapan manusia tua dihadapan mereka. “Kau pikir kami akan percaya denganmu? Zhu Rong, kau sangat percaya diri rupanya.” Zhao Yunshi mencibir. “Aku sudah mencari reinkarnasi Li Shan Niangniang ribuan tahun, selama ini aku tidak bisa menemukannya. Mustahil manusia fana seperti mu bisa mengetahui hal ini.” Zhao Yuan Shao berkata jujur. “Itu karena anda berdua tidak mengetahui ramalan Liu Xun. Dikatakan bahwa anak perempuan yang lahir di malam bulan purnama pada Tahun pra-Zhuanxu, bulan ke-tujuh, hari ke-lima belas. Pada tengah malam, maka dia merupakan reinkarnasi manusia fana dari Li Shan Niangniang.” Zhu Rong menjelaskan apa yang dia tahu. Zhao Yuan Shao dan Zhao Yunshi menegang seketika. Ramalan yang baru saja disebutkan oleh Zhu Rong, adalah satu-satunya petunjuk kemunculan reinkarnasi Dewi Gunung Li yang selama ini mereka abaikan. “Jangan-jangan apa yang dikatakan Zhu Rong benar adanya?” Zhao Yuan Shao bertanya melalui telepati dengan sang adik. Zhao Yunshi mendelik tajam, dia paling tahu kalau kakaknya mudah terpengaruh. “Atau mungkin manusia ini tengah memanfaatkan kelemahan mu, kak. Semua orang tahu, kalau siluman besar Hou Qi begitu mencintai Dewi Gunung Li!” “Aku tidak akan membiarkanmu menghasut kakak ku. Zhu Rong kau lebih baik mati!” Zhao Yunshi bersiap menyerang, dia hendak menarik pedang Bing Jian lagi untuk memberi pria itu pelajaran. Akan tetapi baru saja hendak bersiap, Zhao Yuan Shao menahan tangannya. Sontak wanita siluman harimau putih itu menoleh pada sang kakak dan mendapati Zhao Yuan Shao menggeleng pelan. “Jangan, biarkan aku yang selesaikan masalah ini.” “Tapi?” “Diam Bai Hu!” Zhao Yuan Shao sengaja memanggil adiknya dengan nama siluman. Tanda bahwa dia tidak ingin bernegosiasi dengannya. Zhao Yunshi akhirnya diam, tapi dia masih saja menatap tajam ke arah Zhu Rong. Sementara itu Zhao Yuan Shao maju beberapa langkah agar lebih dengan dengan si tua bangka Zhu Rong. “Kau bilang tadi ingin meminta bantuan ku untuk menyelesaikan kasus. Memangnya Biro Penangkap Siluman sudah selemah apa sampai meminta bantuan dari siluman besar?” tanya Zhao Yuan Shao dengan seringai kecil. Zhu Rong hendak membuka mulutnya, tapi kesempatan berbicara justru direbut oleh Zhao Yunshi yang ada dibelakang kakaknya. “Apa kata orang-orang Kota Changsa, jika Biro Penangkap Siluman justru bersekutu dengan siluman? Bukankah akan terdengar sangat konyol?” Zhao Yunshi terkekeh geli. “Saya tidak memiliki pilihan lain, ini karena desakan pihak Kekaisaran Shou. Jika dalam waktu tujuh hari kami tidak bisa mengungkap kasus kematian misterius beberapa hari ini, maka wewenang keamanan Kota Changsa akan dialihkan ke Departemen Kehakiman Kekaisaran.” Zhu Rong berkata lemah, ini memang kabar terburuk yang pernah dia dapatkan selain kabar kematian istrinya dulu. Sebagai Komandan Utama Biro Penangkap Siluman, tentu dia merasa khawatir. Terutama pada nasib para anggota yang bergantung pada keberhasilan kasus ini nantinya. Lagi pula sudah menjadi rahasia umum jika Departemen Kehakiman Kekaisaran Shou, tidak becus dalam memberikan keamanan Kota Changsa khususnya dari gangguan siluman. “Hanya karena kasusnya misterius, bukan berarti itu perbuatan siluman bukan? Jadi untuk apa aku—“ “Justru karena itulah saya datang ke mari. Entah itu ulah siluman atau manusia, tentu anda lebih jeli menilainya. Tuan siluman besar, saya mohon!” Zhu Rong berlutut dihadapan Zhao Yuan Shao. Dia bahkan menangkupkan kedua tangannya didepan dada tanda permohonan yang amat sangat. Zhao Yuan Shao tidak nyaman dengan situasi ini, dia memang siluman besar yang terkenal kejam. Tapi sejujurnya hatinya lebih lembut daripada manusia manapun. “Bangunlah! Aku tidak suka ada orang dibawah kaki ku,” ucap Zhao Yuan Shao dengan nada yang dingin. Kedatangan manusia tua dihadapan dua siluman besar itu memang cukup merepotkan. Apalagi dia berani datang dan mengungkit masalah pencarian keduanya tentang reinkarnasi Li Shan Niangniang. ‘Ribuan tahun aku mencari Li Shan Niangniang, tapi baru kali ini ada sedikit harapan. Apa benar yang manusia tua ini katakan?’ Zhao Yuan Shao membatin sembari memperhatikan gerak-gerik manusia tua didepannya.Zhao Yuan Shao menghela nafas panjang, dia memilih untuk bertaruh kali ini. Siluman besar yang kini menggunakan wujud manusia itu membantu Zhu Rong berdiri. Setelahnya, siluman besar itu menatap tajam wajah Zhu Rong.“Baiklah! Aku akan membantu mu menyelamatkan nasib Biro Penangkap Siluman. Tapi jika nanti putri mu tidak terbukti sebagai reinkarnasi Dewi Gunung Li, maka aku akan berhenti membantu kalian.”Zhu Rong tersenyum gembira, dia membungkukkan badannya beberapa kali sebagai rasa terimakasih.“Terimakasih Tuan Siluman, anda sungguh sangat baik hati.”“Kalau begitu pergilah, besok aku akan datang ke Biro Penangkap Siluman.” Zhao Yuan Shao hanya menatap datar.Setelah itu dia berbalik badan dan meninggalkan Zhu Rong tanpa mengatakan apapun lagi. Melihat sang kakak pergi, Zhao Yunshi mengikuti langkah sang kakak. Sebelum pergi siluman harimau putih itu melirik tajam ke arah Zhu Rong yang sudah dia anggap sebagai pengganggu.—Kota Changsa, Hari ke-5, Bulan ke-8.—“Sampaikan pada Kom
Zhang Fei diam, dia mengeraskan rahangnya menahan diri ketika Zhu Rong selesai mengatakan kesepakatan yang dia buat dengan Zhao Yuan Shao. "Mulai hari ini Tuan Siluman besar akan berada di Biro Penangkap Siluman." Zhu Rong berkata hati-hati. "Tapi, apa yang akan kita katakan pada kekaisaran jika tahu kita bersekongkol dengan siluman. Tuan Zhu Rong, ku harap kau berpikir ulang untuk hal ini!" Zhang Fei masih saja geram dan tidak terima. Zhu Rong menghela nafas panjang, dia menoleh ke arah sang putri terlebih dahulu. Zhu Shen Mei diam, tapi jelas dia memiliki kekhawatiran. "Tidak akan ada yang tahu jika kita tidak membuka mulut dan membiarkan rahasia ini terdengar keluar," balasnya. Zhao Yuan Shao masih saja bersikap tenang, dia justru tidak menghiraukan percakapan Zhu Rong dan Zhang Fei. Pandangannya hanya tertuju pada Zhu Shen Mei yang berdiri dibelakang sang ayah. "Dia benar-benar sangat mirip dengan Li Shan Niangniang," batin Zhao Yuan Shao. "Tuan siluman besar j
Zhao Yuan Shao mengangguk samar, dia tahu ke mana harus memulai penyelidikan. “Kalau begitu, kita bagi dua pasukan elite untuk melakukan penyelidikan agar lebih cepat.”“Kau akan memecah-belah pasukan dengan dalih seperti ini,” ketus Zhang Fei yang jelas keberatan.“Kalau begitu kau akan bertindak bagaimana Tuan Zhang? Bukannya kau terburu-buru untuk menyelesaikan kasus, aku hanya memikirkan cara untuk menghemat waktu. Apa masih tidak bagus juga?” Zhao Yuan Shao mengerutkan kening, tapi dia tidak marah.Sikap siluman besar itu sangat tenang, bahkan kadang tampak jenaka. Dia tidak pernah menanggapi serius ucapan dan sikap Zhang Fei yang jelas-jelas memusuhi dirinya.“Apa yang dikatakan oleh taun siluman sangat benar, kita bisa menghemat waktu untuk ini. Hanya saja akan menambah resiko keselamatan,” sambung Zhu Rong yang memang bersikap adil dan melihat kelebihan serta kekurangan dari usulan Zhao Yuan Shao.“Tidak akan terjadi masalah jika pasukan sangat kompak dan solid. Kalian harus
Hari telah berganti di Kota Changsha, kabut tipis melayang di atas jalan berbatu, memeluk temaram lampu minyak yang masing menyala berkelap-kelip di sepanjang gang sempit. Tiga orang berjalan perlahan, langkah mereka bergema di keheningan.Kali ini proses investigasi mulai dilakukan, kelompok pertama yang dipimpin oleh Wang Jia’er sudah berjalan lebih dulu ke Lokasi kejadian perkara Dimana mayat pertama ditemukan.Zhao Yuan Shao, yang bertugas sebagai penyelidik utama, berhenti di depan rumah tempat kejadian perkara. Ia menghela napas panjang. “Mayat ditemukan di sini,” katanya, matanya menyapu sekitar. “Tak ada saksi, tak ada jejak darah, dan yang paling aneh, korban tersenyum.”Zhu Shen Mei dengan ekspresi malasnya, mendengus pelan. “Bisa saja dia bahagia sebelum mati.”Wang Jia’er, si bawel yang lebih sering menciptakan kekacauan ketimbang membantu, berjongkok dan memeriksa tanah. “Mungkin dia melihat wajahmu sebelum tewas, Zhu Shen Mei.”Zhu Shen Mei melirik Wang Jia’er dengan tat
Kabut tebal menyelimuti Kota Changsa yang berada di lembah dan diapit beberapa pegunungan, menciptakan suasana mencekam yang seolah menjadi pertanda buruk. Suara angin berdesir di antara pepohonan.Zhu Shen Mei menggenggam erat kipas gioknya. Jubah hijaunya berkibar tertiup angin, dan tatapan matanya dingin namun penuh kewaspadaan. Sementara Wang Jia'er berdiri dengan dua bilah belati di tangannya, napasnya teratur namun sorot matanya penuh ketegangan."Manusia lemah seperti kalian tidak seharusnya menantang aku. Darah kalian hanya akan menodai pedang Bing Jian milik ku!” Zhao Yunshi berkata dengan nada meremehkan, terutama saat melihat Zhu Shen Mei.Zhu Shen Mei justru menyeringai sinis, “Kau terlalu percaya diri, untuk ukuran perempuan siluman. Dengar, aku tidak mengangkat senjata untuk kalah."Zhao Yunshi menggeram, cakar tajamnya mencakar udara. "Kau akan menyesal berkata begitu!"Tanpa peringatan, Zhao Yunshi melompat ke depan dengan kecepatan luar biasa. Cakarnya menyambar udara
PENYELIDIKAN PASUKAN ELITEDi pinggiran kota Changsa, malam turun dengan cepat, membiaskan cahaya lentera ke jalanan sempit yang dipenuhi kabut tipis. Empat orang berjalan perlahan di antara gang-gang gelap, menyusuri petunjuk yang mengarah pada pembunuhan misterius yang mengguncang kota. Padahal tim kedua pasukan elite berangkat sejak pagi untuk penyelidikan."Tubuh korban ditemukan di dekat sumur tua ini," ujar Zhang Fei dengan suara dingin, menatap ke dalam sumur yang menganga seperti mulut jurang. Matanya yang tajam menyapu setiap sudut, mencari petunjuk yang mungkin terlewat.Xiao Lanhua, yang selalu ceria meskipun situasi tegang, mengerutkan hidungnya. "Kenapa harus sumur tua? Kenapa tidak di tempat yang lebih terang? Orang jahat seharusnya mempertimbangkan kenyamanan kita juga."Wen Yize tertawa pendek. "Karena pembunuhnya bukan pemandu wisata, Lanhua."Lin Masha, yang tak kalah cerewet, melipat tangan di dada. "Tapi serius, aku merinding. Ini tempatnya terlalu gelap dan sunyi.
PERTARUNGAN DI HUTAN BAMBU“Kau sungguh tahu siapa pelakunya, nona siluman?” tanya Zhu Shen Mei memastikan. Dia tidak mau masuk kedalam perangkap siluman harimau putih itu.Zhao Yunshi mengangguk samar, tapi pandangannya tetap tertuju pada sosok bermata merah yang tampak mengawasi dibalik hutan bambu. Dia kemudian mengangkat tangan kanan sejajar dengan dagu.Matanya terpejam sejenak, lalu tiga jarinya terangkat. “Gerbang es, lindungi!” perempuan siluman itu membaca mantra.Seketika tembok es muncul dengan cepat melindungi mereka semua. Bahkan sampai menutup mereka, layaknya sebuah mangkok. Zhao Yuan Shao paham, adiknya tengah berusaha melindungi mereka berempat dari seseorang.“Siapa yang ada di balik gerbang es ini, Yunshi?” tanyanya pelan.Belum sempat menjawab, tapi kesempatan berbicara itu sudah lebih dulu dirampas oleh Wang Jia’er. “Tunggu! Apa maksudnya ini, apa kita tengah diawasi seseorang?” tanyanya tampak panik.“Apa pasukan departemen kehakiman ada ditempat ini?” tanya Zhu
Kabut Misterius di Hutan BambuTanpa peringatan, siluman pohon pagoda itu melesat ke depan, senjata rantai raksasanya menebas udara. Zhao Yuan Shao bergerak cepat, menangkis serangan dengan pedangnya, menciptakan percikan api saat besi bertemu. Zhu Shen Mei mengayunkan kipas besinya, menciptakan pusaran angin tajam yang menggores tubuh Sha Ren."Shen Mei, mundur! Biarkan aku yang menghadapinya!" Zhao Yuan Sho berkata tegas sembari menarik mundur lengan Zhu Shen Mei.Namun, Zhu Shen Mei tidak tinggal diam. Dengan lompatan lincah, ia melesat ke samping, mengayunkan kipasnya dengan kekuatan penuh, menciptakan semburan angin yang memotong dahan-dahan pohon di sekitarnya. Sha Ren meraung marah, lalu mengibaskan jubahnya ke arah Zhu Shen Mei."AWAS!" teriak Zhao Yuan Shao.Dengan kecepatan luar biasa, Zhao Yuan Shao menarik Zhu Shen Mei ke dalam pelukannya, tubuh mereka hampir bertabrakan. Nafas hangatnya terasa di telinga Zhu Shen Mei saat ia menatapnya dengan cemas."Kau tidak boleh terl
Zhao Yuan Shao masih bersikap santai, dia melwana para penjaga biro dengan seperempat kekuatannya saja. Tetapi kekacauan yang cukup besar berhasil terjadi. Banyak penjaga biro yang berkumpul disana, satu penjaga tumbang maka akan muncul yang kedua, tiga, dan seterusnya.“Yuan Shao hentikan, aku melihat Zhang Fei dan adik mu sudah keluar!” perintah Zhu Shen Mei yang juga ikut dalam keributan itu.Zhao Yuan Shao hanya mengangguk sebagai jawaban, kemudian dia sengaja membiarkan dirinya dikalahkan. Pria siluman itu menyerahkan diri untuk dihantam cukup keras oleh salah satu penjaga biro.“Zhao Yuan Shao!” pekik Zhu Shen Mei ketika melihat tubuh pria siluman itu terhuyung ke belakang.Dengan sigap Zhu Shen Mei menahan bobot tubuh pria itu dengan tangannya, meski bersusah payah tapi ini cukup untuk mengelabuhi semua orang.“Kau baik-baik saja?” tanya Zhu Shen Mei yang jelas-jelas khawatir. Dia tidak tahu kalau Zhao Yuan Shao-lah yang sengaja membuat dirinya sendiri dikalahkan dan terluka.“
Zhu Shen Mei mendecak, lalu membuka gerbang utama biro itu. "Baiklah, rencana kita tetap sama. Kita masuk, berpura-pura melakukan pemeriksaan rutin. Zhao Yunshi dan Zhang Fei akan mencari dokumen, sementara aku dan Zhao Yuan Shao akan mengalihkan perhatian mereka."Zhao Yuan Shao mengangkat alisnya. “Jadi kita bertugas sebagai pengganggu?”"Kau paling ahli dalam hal itu, kan?"Zhu Shen Mei malah balik bertanya dengan nada sinis dan mengejek. Zhao Yuan Shao mendengus kesal, rupanya Zhu Shen Mei bisa membuatnya naik darah dengan mudah. "Sungguh Nona Zhu, aku bingung harus tersanjung atau marah."Zhu Shen Mei mengabaikannya dan melangkah maju. "Ingat, kita tidak tahu seberapa besar keterlibatan 'Tuannya' Zhang Xuancheng di sini. Tapi kalau dugaan ku benar, ada kejahatan besar yang tersembunyi di dalam biro ini."Semua orang mengangguk, lalu mereka berjalan mendekati gerbang besar itu. Saat seorang penjaga biro menghentikan mereka, Zhu Shen Mei memasang senyum profesionalnya."Kami dari
Matahari pagi mengintip dari balik jendela, sinarnya jatuh tepat di wajah Zhu Shen Mei yang masih terbaring. Dia mengerjapkan mata beberapa kali, lalu mengerang pelan saat tubuhnya terasa sedikit pegal. Luka akibat mantra pembalik ilusi itu memang sudah membaik, tapi masih meninggalkan sedikit sensasi terbakar di tubuhnya. Setelah menarik napas dalam, Zhu Shen Mei bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju pintu kamar. Begitu membuka pintu, matanya langsung menangkap sosok yang tak terduga. Zhao Yuan Shao duduk di kursi, kepalanya bersandar ke sandaran, kedua lengannya terlipat di dada, dan tertidur cukup pulas. “Dia tidur di sini semalaman?” Zhu Shen Mei bergumam pelan, menaikkan sebelah alisnya. Dia berdiri diam sejenak, memperhatikan wajah pria siluman itu. Biasanya, dia selalu cerewet dan penuh godaan, tapi dalam tidur… dia terlihat lebih damai dengan nafas yang teratur. "Kalau dia selalu seperti ini, mungkin aku tidak akan sering ingin meninjunya," gumamnya sambil menyilan
Langit malam terasa begitu sunyi, hanya diselingi suara gesekan dedaunan yang tertiup angin. Aroma bunga begonia samar-samar tercium, bercampur dengan wangi tanah yang masih lembap setelah pertarungan sengit mereka tadi.Zhu Shen Mei mencoba berdiri, tapi tubuhnya tidak mau bekerja sama. Rasa nyeri dari luka yang ditinggalkan mantra pembalik ilusi itu menjalar ke seluruh tubuhnya, membuat lututnya terasa seakan tidak bertulang.Dia mengepalkan tangannya, mencoba menegakkan tubuh ketika Zhao Yuan Shao hendak memapahnya."Aku bisa berjalan sendiri," ucapnya lirih.Namun, sebelum dia sempat mengambil satu langkah pun, dunia di sekitarnya berputar. Zhao Yuan Shao bergerak secepat kilat. Dengan refleks seekor siluman, dia menangkap tubuh Zhu Shen Mei sebelum perempuan itu jatuh ke tanah."Astaga, perempuan keras kepala!" gumamnya dengan nada kesal, tapi ada sedikit kehangatan di dalamnya."Aku baik-baik saja," balas Zhu Shen Mei menggerutu, meski nada suaranya lemah.Zhao Yuan Shao mengang
Udara malam terasa sejuk, menyapu pelan kelopak-kelopak begonia yang berguguran dari dahan, menghampar lembut di tanah. Cahaya bulan meresap di antara dedaunan, menciptakan siluet yang indah namun sendu. Zhu Shen Mei duduk bersandar di batang pohon besar itu, kepalanya sedikit tertunduk, matanya menatap kosong ke telapak tangannya yang menggenggam sehelai daun.Langkah kaki ringan terdengar mendekat. Tanpa perlu menoleh, dia tahu siapa yang datang."Aku tahu kau akan datang," katanya tanpa ekspresi, meski ada nada lelah dalam suaranya.Zhao Yuan Shao berdiri di hadapannya, bersedekap dengan ekspresi santai seperti biasa. "Tentu saja. Aku tidak mungkin melewatkan kesempatan melihat Zhu Shen Mei yang biasanya banyak bicara justru duduk termenung seperti ini. Keajaiban semacam ini jarang terjadi."Zhu Shen Mei mendengus, melemparkan tatapan malas ke arahnya. "Apa kau datang hanya untuk mengejekku?"Zhao Yuan Shao mengangkat bahu, lalu tanpa permisi, dia duduk di sampingnya, bersandar ke
Angin malam berembus dingin, membawa aroma darah yang masih segar dari tubuh Zhang Xuancheng yang kini tak bernyawa. Zhu Shen Mei berdiri dengan tangan terlipat, matanya masih terpaku pada tubuh pria malang itu, sementara Zhang Fei mengepalkan tinjunya dengan rahang mengeras. Saat ini mereka semua sudah kembali ke biro penanhkap siluman.Zhao Yuan Shao dan Zhao Yunshi muncul dari bayangan, langkah mereka hampir tak bersuara. Keduanya membawa gulungan surat yang tadi mereka ambil dari ruang dokumen di kediaman Zhang Xuancheng siang tadi.“Zhao Yuan Shao, kau siang tadi menyebut nama Gong gong. Apa benar sihir yang kita rasakan di kediaman Zhang Xuancheng tadi adalah mantra pembalik ilusi?’’ todong Zhu Shen Mei saat melihat pria siluman dan adiknya itu masuk.Zhao Yuan Shao mengangguk membenarkan, dia ikut berdiri memperhatikan mayat Zhang Xuancheng. “Itu benar,’’ balasnya tenang.Zhang Fei menatap mereka dengan tajam. "Gong Gong? Kau bicara tentang monster air yang hidup dua belas ribu
Keributan di depan kediaman Zhang Xuancheng semakin memanas. Para penjaga telah bersiap dengan tangan di gagang pedang mereka, mata mereka tajam menatap Zhang Fei yang berdiri tegak, tak tergoyahkan. Di sisi lain, Zhu Shen Mei masih dengan santai bersandar pada tiang kayu gerbang, namun matanya terus mengamati gerak-gerik pria berjubah mewah yang tadi memperhatikannya.Di depan mereka, Zhang Xuancheng berdiri dengan wajah tegang, berusaha menjaga ketenangannya, tapi keringat tipis di dahinya tidak bisa berbohong."Aku tidak tahu apa yang kalian inginkan," katanya dengan suara berusaha terdengar tenang. "Tapi kalian telah melewati batas dengan membuat keributan seperti ini," imbuhnya.Zhang Fei menatap lurus ke arah pria itu, suaranya dingin dan tegas. Kemudian dengan langkah yang mantap, dia berjalan mendekat. Aura mengintimidasi langsung menguar dari dirinya, dan langsung menatap Zhang Xuancheng dengan tatatapan tajam."Batas sudah lama kau lewati, Zhang Xuancheng. Kami hanya ingin m
Tanpa menunggu lebih lama, Zhang Fei melangkah ke depan dengan penuh keyakinan, tubuhnya tegap dan sorot matanya tajam. Begitu dia berada dalam jangkauan penjaga, suaranya bergema seperti petir di pagi yang tenang. sementara itu Zhao Yuan shao dan Zhao Yunshi mulai bergerak masuk ke kediaman Zhang Xuancheng."ZHANG XUANCHENG! KELUAR DAN HADAPI AKU!"Para penjaga langsung waspada, tangan mereka meraih gagang pedang. Salah satu dari mereka melangkah maju. "Siapa kau, berani membuat keributan di depan rumah ini?"Zhang Fei menyeringai tipis, tatapannya menusuk. "Seseorang yang menginginkan jawaban. Zhang Xuancheng punya hutang yang harus dia lunasi!"Beberapa penjaga mulai bergerak, terlihat siap menyerang kapan saja. Sementara itu, Zhu Shen Mei beraksi dengan caranya sendiri. Dia berjalan santai ke arah sebuah gerobak yang dipenuhi kendi-kendi arak, milik seorang pedagang tua yang sedang sibuk mengatur dagangannya. Dengan satu gerakan halus, dia menyenggol gerobak itu dengan kakinya.BR
Kota Changsa, hari ke-2, bulan ke-9.Zhang Fei melirik Zhu Shen Mei dan Zhao Yuan Shao bergantian, sebelum menghembuskan nafas berat. Cahaya matahari pagi menyusup lewat jendela-jendela besar, menerangi lantai batu yang dingin. Di aula utama, Zhu Shen Mei, Zhang Fei, dan Zhao Yuan Shao masih berdiskusi tentang rencana mereka untuk mendapatkan bukti pengkhianatan Zhang Xuancheng.“Ini akan lebih rumit dari yang kita pikirkan, dan kita tidak bisa bergerak hanya mengandalkan tiga orang.”“Kenapa? bukankah ini lebih efektif?” Zhu Shen Mei mengerutkan keningnya, tidak mengerti.“Shen Mei, kita berurusan dengan pemerintahan sekarang. Bukan kah kita juga memerlukan seseorang yang paham akan seluk beluk pemerintahan juga demi kelancaran misi?” Zhang Fei tampak lebih serius.Berbeda dengan Zhan Fei dan Zhu Shen Mei yang otot-otot wajahnya Sudha menegang, dan tampak garang. Zhao Yuan Shao malah bersikap santai, dia menyandarkan tubuhnya di pagar biro penangkap siluman.“Kenapa kalian para manus