Home / Pendekar / The Shadow: Rahasia Abadi / BAB 4 KEDATANGAN SANG SILUMAN

Share

BAB 4 KEDATANGAN SANG SILUMAN

last update Last Updated: 2025-01-15 01:40:21

Zhao Yuan Shao menghela nafas panjang, dia memilih untuk bertaruh kali ini. Siluman besar yang kini menggunakan wujud manusia itu membantu Zhu Rong berdiri. Setelahnya, siluman besar itu menatap tajam wajah Zhu Rong.

“Baiklah! Aku akan membantu mu menyelamatkan nasib Biro Penangkap Siluman. Tapi jika nanti putri mu tidak terbukti sebagai reinkarnasi Dewi Gunung Li, maka aku akan berhenti membantu kalian.”

Zhu Rong tersenyum gembira, dia membungkukkan badannya beberapa kali sebagai rasa terimakasih.

“Terimakasih Tuan Siluman, anda sungguh sangat baik hati.”

“Kalau begitu pergilah, besok aku akan datang ke Biro Penangkap Siluman.” Zhao Yuan Shao hanya menatap datar.

Setelah itu dia berbalik badan dan meninggalkan Zhu Rong tanpa mengatakan apapun lagi. Melihat sang kakak pergi, Zhao Yunshi mengikuti langkah sang kakak. Sebelum pergi siluman harimau putih itu melirik tajam ke arah Zhu Rong yang sudah dia anggap sebagai pengganggu.

—Kota Changsa, Hari ke-5, Bulan ke-8.—

“Sampaikan pada Komandan Utama Biro Penangkap Siluman, Tuan Zhu Rong. Bahwa aku ingin menemuinya.” Zhao Yuan Shao berdiri tepat didepan gerbang masuk Biro Penangkap Siluman.

Seorang penjaga yang ada di sana lekas berdiri, menatap penuh selidik pada Zhao Yuan Shao yang memang memakai jubah dengan penutup kepala.

“Siapa kau, dan ada keperluan apa? Komandan Utama tidak bisa ditemui sembarangan.” Penjaga itu tetap awas.

“Aku Zhao Yuan Shao, datang khusus dari Desa Liuyang untuk membicarakan hal penting dengannya.” Zhao Yuan Shao menjawab dengan tenang. Meski begitu wajahnya tetap tidak terlihat dengan jelas.

“Kalau begitu apa ada surat tugasnya?” tanya si penjaga.

“Tidak ada,” balas Zhao Yuan Shao.

“Kalau begitu kau tidak bisa masuk, harus ada surat tugas yang jelas baru bisa bertemu dengan komandan.”

“Meskipun aku mengatakan kalau aku adalah Hou Qi?”

Zhao Yuan Shao menyeringai, dia juga membuka penutup kepala yang dia gunakan hingga terlihatlah wajahnya.

Penjaga itu ketakutan ketika mendengar nama Hou Qi, semua orang tahu kalau itu adalah nama siluman besar yang sudah hidup ribuan tahun. Siluman harimau merah yang menjaga gunung dan hutan.

“Ho-Hou Qi?”

Penjaga itu gemetaran, bahkan dia sempat terjatuh sangking takutnya.

Dia kemudian berbalik badan hendak melapor, tapi dia justru menabrak seorang pria muda berusia sekitar 27 tahun.

“Tuan Zhang Fei, a-ada siluman besar!” Penjaga itu ketakutan dan menunjuk ke arah Zhao Yuan Shao yang masih berdiri tenang ditempatnya semula.

Pria yang dipanggil Zhang Fei itu melirik ke arah yang ditunjuk. Dia kemudian mengangguk dan berbicara lirih pada si penjaga.

“Masuk dan sampaikan pada Tuan Zhu Rong, kalau ada siluman yang berulah di sini.”

Setelah itu si penjaga mengangguk dan berlari masuk ke dalam bangunan Biro Penangkap Siluman dengan terbirit-birit. Sementara itu Zhang Fei mendekat beberapa langkah ke arah Zhao Yuan Shao. Pedang ditangannya bergetar, menghasilkan bunyi yang berdenging nyaring.

“Rupanya kau sungguh siluman besar Hou Qi,” ucap Zhang Fei sembari menggenggam pedangnya agar berhenti bergetar.

“Kau pikir aku berbohong? Semua orang tahu kalau siluman Hou Qi sangat jujur,” balas Zhao Yuan Shao dengan datar.

“Jika kau jujur, tidak mungkin kau datang dan menggunakan nama manusia untuk datang ke Biro Penangkap Siluman.” Zhang Fei masih waspada, dia menatap nyalang ke arah siluman besar.

Zhao Yuan Shao terkekeh geli, dia tetap bersikap tenang dan juga santai. Meskipun manusia didepannya sudah siap menyerang dengan pedang ditangannya.

“Hah! Baru kali ini ada manusia yang mempertanyakan nama ku juga. Sepertinya kau tidak berpengetahuan Tuan Zhang Fei!”

“Berhenti bicara dan enyah lah kau dari sini siluman!” Zhang Fei mengeraskan rahangnya.

Dia kemudian berlari ke arah Zhao Yuan Shao sembari menodongkan pedangnya. Pria dengan pakaian dominan hitam itu menyerang sang siluman tanpa perlu aba-aba.

Mendapat serangan mendadak dan langsung mengarah titik vital, Zhao Yuan Shao membaca mantra dan mengaktifkan ‘Jin Zhi’, cincin emas miliknya sebagai pelindung dari musuh.

Seketika siluman itu mundur, lalu tepat didepannya muncul perisai dari cahaya keemasan yang amat terang. Perisai itu menghalangi serangan pedang dari Zhang Fei.

“Sungguh Tuan Zhang Fei sangat ceroboh dan tanpa pertimbangan. Bisa-bisanya kau malah menyerang siluman besar Hou Qi tanpa bertanya lebih dulu!”

Zhao Yuan Shao mengatakannya dengan tenang. Meskipun begitu, dia memanfaatkan keadaan dengan memanggil senjata miliknya. Yakni pedang api ‘Huo Jian’ untuk melawan pria manusia didepannya.

“Tidak ada yang perlu ditanyakan, semua siluman memang pantas untuk diserang dan dibunuh. Tidak terkecuali kau, Hou Qi!”

Zhang Fei mengeluarkan kekuatan spiritualnya, dia mengaktifkan kekuatan tersembunyi dari pedang ditangannya. Sehingga dia dengan mudah bisa menghancurkan perisai milik Zhao Yuan Shao.

Perisai itu pecah seperti kaca begitu saja, Zhao Yuan Shao terkejut sejenak. Dia sadar lawannya bukan manusia sembarangan. Seringai kecil muncul diwajahnya yang tegas, Zhao Yuan Shao mengusap lurus pedang api Huo Jian miliknya. Membuat pedang itu dikelilingi aura merah seperti api membara.

Siluman harimau merah itu mengeluarkan serangan-serangan yang mematikan, meski dengan teknik bela diri yang sederhana. Wajahnya masih tetap tenang, dia tidak terprovokasi oleh Zhang Fei yang terus menerus menyerang titik vital guna membunuhnya. Fokus Zhao Yuan Shao dalam pertarungan kali ini bukan untuk menghabisi manusia didepannya, melainkan untuk memberitahu padanya tentang seberapa hebat seorang siluman besar yang sudah hidup ribuan tahun.

“Tuan Zhang, ada baiknya kau menyerah. Karena sepertinya kakimu sudah tidak kuat lagi menopang tubuhmu!” Zhao Yuan Shao sengaja memprovokasi ditengah-tengah pertarungan.

Zhang Fei malah menyeringai tipis, “Bahkan trik murahan untuk memecah fokus lawan yang kau gunakan saja tidak berpengaruh terhadapku.”

“Oh benarkah? Itu bagus, karena itu artinya kau layak berada di Biro Penangkap Siluman.” Zhao Yuan Shao tidak tersulut emosi, dia benar-benar menyukai lawan yang sepadan seperti ini.

“Hentikan omong kosongmu itu, iblis!” Zhang Fei semakin mengeratkan pedang ditangannya, pria berusia 27 tahun itu semakin gencar memberikan serangan-serangan dengan cepat.

Pedang keduanya saling bergesekan, tanda pertarungan yang sengit masih saja berlangsung. Kemudian dari arah pintu masuk Biro Penangkap Siluman muncullah pria tua yang dicari oleh Zhao Yuan Shao. Akan tetapi dia tidak keluar sendirian, ada penjaga yang tadi dia temui juga seorang perempuan dengan hanfu berwarna hijau muda berjalan dibelakang Zhu Rong.

“Zhang Fei, hentikan!” Zhu Rong berteriak keras untuk menghentikan anggotanya sekaligus putra angkatnya itu.

Zhang Fei mengeraskan rahangnya, dia menahan pergerakan dan berhenti memberikan serangan, akan tetapi pedang miliknya masih teracung dan siap melukai Zhao Yuan Shao kapan saja.

“Hentikan Zhang Fei, dia adalah tamu ku. Aku yang sengaja mengundangnya untuk datang ke Biro Penangkap Siluman,” jelas Zhu Rong untuk menjawab rasa ingin tahu Zhang Fei.

Seketika tekanan yang diberikan Zhang Fei pada pedangnya melemah, dia menatap tidak percaya pada Zhu Rong. “Anda pasti berbohong demi selamat dari siluman besar ini, benar kan Tuan Zhu Rong?” tanya Zhang Fei.

Zhu Rong menggeleng, “Tidak, ini aku mengatakan hal yang sebenarnya. Biro Penangkap Siluman kita mulai hari ini akan bekerjasama dengan siluman besar Hou Qi.”

“Apa?” semua orang terkejut dan mengatakan hal yang sama secara bersamaan.

“Ayah, apa yang sedang anda bicarakan?” tanya perempuan dengan hanfu hijau itu sembari memegang lengan Zhu Rong.

“Dengar Shen Mei, ayah melakukan semua ini demi kita semua. Terutama ini demi takdirmu,” jawab Zhu Rong dengan tenang. Akan tetapi arah pandangannya juga tertuju pada Zhao Yuan Shao seolah tengan meminta persetujuan untuk mengungkap kesepakatan yang telah mereka buat sebelumnya. Sementara itu Zhao Yuan Shao hanya memberikan senyum tipis sebagai jawabannya.

“Ini sungguh menarik,” gumam Zhao Yuan Shao.

Related chapters

  • The Shadow: Rahasia Abadi    Bab 5 PERJANJIAN MILITER

    Zhang Fei diam, dia mengeraskan rahangnya menahan diri ketika Zhu Rong selesai mengatakan kesepakatan yang dia buat dengan Zhao Yuan Shao. "Mulai hari ini Tuan Siluman besar akan berada di Biro Penangkap Siluman." Zhu Rong berkata hati-hati. "Tapi, apa yang akan kita katakan pada kekaisaran jika tahu kita bersekongkol dengan siluman. Tuan Zhu Rong, ku harap kau berpikir ulang untuk hal ini!" Zhang Fei masih saja geram dan tidak terima. Zhu Rong menghela nafas panjang, dia menoleh ke arah sang putri terlebih dahulu. Zhu Shen Mei diam, tapi jelas dia memiliki kekhawatiran. "Tidak akan ada yang tahu jika kita tidak membuka mulut dan membiarkan rahasia ini terdengar keluar," balasnya. Zhao Yuan Shao masih saja bersikap tenang, dia justru tidak menghiraukan percakapan Zhu Rong dan Zhang Fei. Pandangannya hanya tertuju pada Zhu Shen Mei yang berdiri dibelakang sang ayah. "Dia benar-benar sangat mirip dengan Li Shan Niangniang," batin Zhao Yuan Shao. "Tuan siluman besar j

    Last Updated : 2025-01-15
  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 6 PERMAINAN DIMULAI

    Zhao Yuan Shao mengangguk samar, dia tahu ke mana harus memulai penyelidikan. “Kalau begitu, kita bagi dua pasukan elite untuk melakukan penyelidikan agar lebih cepat.”“Kau akan memecah-belah pasukan dengan dalih seperti ini,” ketus Zhang Fei yang jelas keberatan.“Kalau begitu kau akan bertindak bagaimana Tuan Zhang? Bukannya kau terburu-buru untuk menyelesaikan kasus, aku hanya memikirkan cara untuk menghemat waktu. Apa masih tidak bagus juga?” Zhao Yuan Shao mengerutkan kening, tapi dia tidak marah.Sikap siluman besar itu sangat tenang, bahkan kadang tampak jenaka. Dia tidak pernah menanggapi serius ucapan dan sikap Zhang Fei yang jelas-jelas memusuhi dirinya.“Apa yang dikatakan oleh taun siluman sangat benar, kita bisa menghemat waktu untuk ini. Hanya saja akan menambah resiko keselamatan,” sambung Zhu Rong yang memang bersikap adil dan melihat kelebihan serta kekurangan dari usulan Zhao Yuan Shao.“Tidak akan terjadi masalah jika pasukan sangat kompak dan solid. Kalian harus

    Last Updated : 2025-02-08
  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 7 HARI PERTAMA PERJANJIAN MILITER

    Hari telah berganti di Kota Changsha, kabut tipis melayang di atas jalan berbatu, memeluk temaram lampu minyak yang masing menyala berkelap-kelip di sepanjang gang sempit. Tiga orang berjalan perlahan, langkah mereka bergema di keheningan.Kali ini proses investigasi mulai dilakukan, kelompok pertama yang dipimpin oleh Wang Jia’er sudah berjalan lebih dulu ke Lokasi kejadian perkara Dimana mayat pertama ditemukan.Zhao Yuan Shao, yang bertugas sebagai penyelidik utama, berhenti di depan rumah tempat kejadian perkara. Ia menghela napas panjang. “Mayat ditemukan di sini,” katanya, matanya menyapu sekitar. “Tak ada saksi, tak ada jejak darah, dan yang paling aneh, korban tersenyum.”Zhu Shen Mei dengan ekspresi malasnya, mendengus pelan. “Bisa saja dia bahagia sebelum mati.”Wang Jia’er, si bawel yang lebih sering menciptakan kekacauan ketimbang membantu, berjongkok dan memeriksa tanah. “Mungkin dia melihat wajahmu sebelum tewas, Zhu Shen Mei.”Zhu Shen Mei melirik Wang Jia’er dengan tat

    Last Updated : 2025-02-08
  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 8 UJIAN SILUMAN HARIMAU PUTIH

    Kabut tebal menyelimuti Kota Changsa yang berada di lembah dan diapit beberapa pegunungan, menciptakan suasana mencekam yang seolah menjadi pertanda buruk. Suara angin berdesir di antara pepohonan.Zhu Shen Mei menggenggam erat kipas gioknya. Jubah hijaunya berkibar tertiup angin, dan tatapan matanya dingin namun penuh kewaspadaan. Sementara Wang Jia'er berdiri dengan dua bilah belati di tangannya, napasnya teratur namun sorot matanya penuh ketegangan."Manusia lemah seperti kalian tidak seharusnya menantang aku. Darah kalian hanya akan menodai pedang Bing Jian milik ku!” Zhao Yunshi berkata dengan nada meremehkan, terutama saat melihat Zhu Shen Mei.Zhu Shen Mei justru menyeringai sinis, “Kau terlalu percaya diri, untuk ukuran perempuan siluman. Dengar, aku tidak mengangkat senjata untuk kalah."Zhao Yunshi menggeram, cakar tajamnya mencakar udara. "Kau akan menyesal berkata begitu!"Tanpa peringatan, Zhao Yunshi melompat ke depan dengan kecepatan luar biasa. Cakarnya menyambar udara

    Last Updated : 2025-02-09
  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 9 PENYELIDIKAN PASUKAN ELITE

    PENYELIDIKAN PASUKAN ELITEDi pinggiran kota Changsa, malam turun dengan cepat, membiaskan cahaya lentera ke jalanan sempit yang dipenuhi kabut tipis. Empat orang berjalan perlahan di antara gang-gang gelap, menyusuri petunjuk yang mengarah pada pembunuhan misterius yang mengguncang kota. Padahal tim kedua pasukan elite berangkat sejak pagi untuk penyelidikan."Tubuh korban ditemukan di dekat sumur tua ini," ujar Zhang Fei dengan suara dingin, menatap ke dalam sumur yang menganga seperti mulut jurang. Matanya yang tajam menyapu setiap sudut, mencari petunjuk yang mungkin terlewat.Xiao Lanhua, yang selalu ceria meskipun situasi tegang, mengerutkan hidungnya. "Kenapa harus sumur tua? Kenapa tidak di tempat yang lebih terang? Orang jahat seharusnya mempertimbangkan kenyamanan kita juga."Wen Yize tertawa pendek. "Karena pembunuhnya bukan pemandu wisata, Lanhua."Lin Masha, yang tak kalah cerewet, melipat tangan di dada. "Tapi serius, aku merinding. Ini tempatnya terlalu gelap dan sunyi.

    Last Updated : 2025-02-09
  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 10 PERTARUNGAN HUTAN BAMBU

    PERTARUNGAN DI HUTAN BAMBU“Kau sungguh tahu siapa pelakunya, nona siluman?” tanya Zhu Shen Mei memastikan. Dia tidak mau masuk kedalam perangkap siluman harimau putih itu.Zhao Yunshi mengangguk samar, tapi pandangannya tetap tertuju pada sosok bermata merah yang tampak mengawasi dibalik hutan bambu. Dia kemudian mengangkat tangan kanan sejajar dengan dagu.Matanya terpejam sejenak, lalu tiga jarinya terangkat. “Gerbang es, lindungi!” perempuan siluman itu membaca mantra.Seketika tembok es muncul dengan cepat melindungi mereka semua. Bahkan sampai menutup mereka, layaknya sebuah mangkok. Zhao Yuan Shao paham, adiknya tengah berusaha melindungi mereka berempat dari seseorang.“Siapa yang ada di balik gerbang es ini, Yunshi?” tanyanya pelan.Belum sempat menjawab, tapi kesempatan berbicara itu sudah lebih dulu dirampas oleh Wang Jia’er. “Tunggu! Apa maksudnya ini, apa kita tengah diawasi seseorang?” tanyanya tampak panik.“Apa pasukan departemen kehakiman ada ditempat ini?” tanya Zhu

    Last Updated : 2025-02-09
  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 11 KABUT MISTERIUS HUTAN BAMBU

    Kabut Misterius di Hutan BambuTanpa peringatan, siluman pohon pagoda itu melesat ke depan, senjata rantai raksasanya menebas udara. Zhao Yuan Shao bergerak cepat, menangkis serangan dengan pedangnya, menciptakan percikan api saat besi bertemu. Zhu Shen Mei mengayunkan kipas besinya, menciptakan pusaran angin tajam yang menggores tubuh Sha Ren."Shen Mei, mundur! Biarkan aku yang menghadapinya!" Zhao Yuan Sho berkata tegas sembari menarik mundur lengan Zhu Shen Mei.Namun, Zhu Shen Mei tidak tinggal diam. Dengan lompatan lincah, ia melesat ke samping, mengayunkan kipasnya dengan kekuatan penuh, menciptakan semburan angin yang memotong dahan-dahan pohon di sekitarnya. Sha Ren meraung marah, lalu mengibaskan jubahnya ke arah Zhu Shen Mei."AWAS!" teriak Zhao Yuan Shao.Dengan kecepatan luar biasa, Zhao Yuan Shao menarik Zhu Shen Mei ke dalam pelukannya, tubuh mereka hampir bertabrakan. Nafas hangatnya terasa di telinga Zhu Shen Mei saat ia menatapnya dengan cemas."Kau tidak boleh terl

    Last Updated : 2025-02-10
  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 12 PERLINDUNGAN di HUTAN BAMBU

    Perlindungan di Hutan BambuDi tengah hutan bambu yang sunyi, Zhao Yuan Shao, Zhu Shen Mei, Zhao Yunshi, dan Wang Jia'er berdiri dengan napas tertahan. Mereka baru saja menyadari bahwa siluman Pagoda Sha Ren yang mereka hadapi hanyalah proyeksi bayangan, bukan tubuh aslinya. Terutama saat tubuh Sha Ren berubah menjadi kepulan asap."Ini hanya ilusi," kata Zhao Yuan Shao, matanya menyipit menatap bayangan yang perlahan memudar.“Kau benar, jika Sha Ren yang kita hadapi adalah siluman yang asli pasti akan ada pil internal yang tertinggal di sini saat siluman itu mati.” Zhu Shen Mei mengiyakan, sambil memperhatikan bekas tanah Dimana Sha Ren terbunuh oleh serangan mereka berempat.Zhao Yunshi, dengan telinga harimau yang tajam, mendengar desiran halus di antara dedaunan bambu. "Dia ada di dekat sini," bisiknya.Zhu Shen Mei mengangguk, "Kita harus masuk lebih dalam ke hutan untuk menemukannya."Wang Jia'er menggenggam cakramnya lebih erat, meskipun dia kabur untuk bersembunyi tadi. "Mari

    Last Updated : 2025-02-11

Latest chapter

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 43 DALANG DIBALIK PEMBANTAIAN

    Zhao Yuan Shao masih bersikap santai, dia melwana para penjaga biro dengan seperempat kekuatannya saja. Tetapi kekacauan yang cukup besar berhasil terjadi. Banyak penjaga biro yang berkumpul disana, satu penjaga tumbang maka akan muncul yang kedua, tiga, dan seterusnya.“Yuan Shao hentikan, aku melihat Zhang Fei dan adik mu sudah keluar!” perintah Zhu Shen Mei yang juga ikut dalam keributan itu.Zhao Yuan Shao hanya mengangguk sebagai jawaban, kemudian dia sengaja membiarkan dirinya dikalahkan. Pria siluman itu menyerahkan diri untuk dihantam cukup keras oleh salah satu penjaga biro.“Zhao Yuan Shao!” pekik Zhu Shen Mei ketika melihat tubuh pria siluman itu terhuyung ke belakang.Dengan sigap Zhu Shen Mei menahan bobot tubuh pria itu dengan tangannya, meski bersusah payah tapi ini cukup untuk mengelabuhi semua orang.“Kau baik-baik saja?” tanya Zhu Shen Mei yang jelas-jelas khawatir. Dia tidak tahu kalau Zhao Yuan Shao-lah yang sengaja membuat dirinya sendiri dikalahkan dan terluka.“

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 42 MENCARI BARANG BUKTI

    Zhu Shen Mei mendecak, lalu membuka gerbang utama biro itu. "Baiklah, rencana kita tetap sama. Kita masuk, berpura-pura melakukan pemeriksaan rutin. Zhao Yunshi dan Zhang Fei akan mencari dokumen, sementara aku dan Zhao Yuan Shao akan mengalihkan perhatian mereka."Zhao Yuan Shao mengangkat alisnya. “Jadi kita bertugas sebagai pengganggu?”"Kau paling ahli dalam hal itu, kan?"Zhu Shen Mei malah balik bertanya dengan nada sinis dan mengejek. Zhao Yuan Shao mendengus kesal, rupanya Zhu Shen Mei bisa membuatnya naik darah dengan mudah. "Sungguh Nona Zhu, aku bingung harus tersanjung atau marah."Zhu Shen Mei mengabaikannya dan melangkah maju. "Ingat, kita tidak tahu seberapa besar keterlibatan 'Tuannya' Zhang Xuancheng di sini. Tapi kalau dugaan ku benar, ada kejahatan besar yang tersembunyi di dalam biro ini."Semua orang mengangguk, lalu mereka berjalan mendekati gerbang besar itu. Saat seorang penjaga biro menghentikan mereka, Zhu Shen Mei memasang senyum profesionalnya."Kami dari

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 41 Dijaga oleh Pria Siluman

    Matahari pagi mengintip dari balik jendela, sinarnya jatuh tepat di wajah Zhu Shen Mei yang masih terbaring. Dia mengerjapkan mata beberapa kali, lalu mengerang pelan saat tubuhnya terasa sedikit pegal. Luka akibat mantra pembalik ilusi itu memang sudah membaik, tapi masih meninggalkan sedikit sensasi terbakar di tubuhnya. Setelah menarik napas dalam, Zhu Shen Mei bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju pintu kamar. Begitu membuka pintu, matanya langsung menangkap sosok yang tak terduga. Zhao Yuan Shao duduk di kursi, kepalanya bersandar ke sandaran, kedua lengannya terlipat di dada, dan tertidur cukup pulas. “Dia tidur di sini semalaman?” Zhu Shen Mei bergumam pelan, menaikkan sebelah alisnya. Dia berdiri diam sejenak, memperhatikan wajah pria siluman itu. Biasanya, dia selalu cerewet dan penuh godaan, tapi dalam tidur… dia terlihat lebih damai dengan nafas yang teratur. "Kalau dia selalu seperti ini, mungkin aku tidak akan sering ingin meninjunya," gumamnya sambil menyilan

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 40 KEHANGATAN SANG SILUMAN

    Langit malam terasa begitu sunyi, hanya diselingi suara gesekan dedaunan yang tertiup angin. Aroma bunga begonia samar-samar tercium, bercampur dengan wangi tanah yang masih lembap setelah pertarungan sengit mereka tadi.Zhu Shen Mei mencoba berdiri, tapi tubuhnya tidak mau bekerja sama. Rasa nyeri dari luka yang ditinggalkan mantra pembalik ilusi itu menjalar ke seluruh tubuhnya, membuat lututnya terasa seakan tidak bertulang.Dia mengepalkan tangannya, mencoba menegakkan tubuh ketika Zhao Yuan Shao hendak memapahnya."Aku bisa berjalan sendiri," ucapnya lirih.Namun, sebelum dia sempat mengambil satu langkah pun, dunia di sekitarnya berputar. Zhao Yuan Shao bergerak secepat kilat. Dengan refleks seekor siluman, dia menangkap tubuh Zhu Shen Mei sebelum perempuan itu jatuh ke tanah."Astaga, perempuan keras kepala!" gumamnya dengan nada kesal, tapi ada sedikit kehangatan di dalamnya."Aku baik-baik saja," balas Zhu Shen Mei menggerutu, meski nada suaranya lemah.Zhao Yuan Shao mengang

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 39 DIBAWAH POHON BEGONIA

    Udara malam terasa sejuk, menyapu pelan kelopak-kelopak begonia yang berguguran dari dahan, menghampar lembut di tanah. Cahaya bulan meresap di antara dedaunan, menciptakan siluet yang indah namun sendu. Zhu Shen Mei duduk bersandar di batang pohon besar itu, kepalanya sedikit tertunduk, matanya menatap kosong ke telapak tangannya yang menggenggam sehelai daun.Langkah kaki ringan terdengar mendekat. Tanpa perlu menoleh, dia tahu siapa yang datang."Aku tahu kau akan datang," katanya tanpa ekspresi, meski ada nada lelah dalam suaranya.Zhao Yuan Shao berdiri di hadapannya, bersedekap dengan ekspresi santai seperti biasa. "Tentu saja. Aku tidak mungkin melewatkan kesempatan melihat Zhu Shen Mei yang biasanya banyak bicara justru duduk termenung seperti ini. Keajaiban semacam ini jarang terjadi."Zhu Shen Mei mendengus, melemparkan tatapan malas ke arahnya. "Apa kau datang hanya untuk mengejekku?"Zhao Yuan Shao mengangkat bahu, lalu tanpa permisi, dia duduk di sampingnya, bersandar ke

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 38 MANTRA TERSEMBUNYI

    Angin malam berembus dingin, membawa aroma darah yang masih segar dari tubuh Zhang Xuancheng yang kini tak bernyawa. Zhu Shen Mei berdiri dengan tangan terlipat, matanya masih terpaku pada tubuh pria malang itu, sementara Zhang Fei mengepalkan tinjunya dengan rahang mengeras. Saat ini mereka semua sudah kembali ke biro penanhkap siluman.Zhao Yuan Shao dan Zhao Yunshi muncul dari bayangan, langkah mereka hampir tak bersuara. Keduanya membawa gulungan surat yang tadi mereka ambil dari ruang dokumen di kediaman Zhang Xuancheng siang tadi.“Zhao Yuan Shao, kau siang tadi menyebut nama Gong gong. Apa benar sihir yang kita rasakan di kediaman Zhang Xuancheng tadi adalah mantra pembalik ilusi?’’ todong Zhu Shen Mei saat melihat pria siluman dan adiknya itu masuk.Zhao Yuan Shao mengangguk membenarkan, dia ikut berdiri memperhatikan mayat Zhang Xuancheng. “Itu benar,’’ balasnya tenang.Zhang Fei menatap mereka dengan tajam. "Gong Gong? Kau bicara tentang monster air yang hidup dua belas ribu

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 37 PENGGUNA MANTRA PEMBALIK ILUSI

    Keributan di depan kediaman Zhang Xuancheng semakin memanas. Para penjaga telah bersiap dengan tangan di gagang pedang mereka, mata mereka tajam menatap Zhang Fei yang berdiri tegak, tak tergoyahkan. Di sisi lain, Zhu Shen Mei masih dengan santai bersandar pada tiang kayu gerbang, namun matanya terus mengamati gerak-gerik pria berjubah mewah yang tadi memperhatikannya.Di depan mereka, Zhang Xuancheng berdiri dengan wajah tegang, berusaha menjaga ketenangannya, tapi keringat tipis di dahinya tidak bisa berbohong."Aku tidak tahu apa yang kalian inginkan," katanya dengan suara berusaha terdengar tenang. "Tapi kalian telah melewati batas dengan membuat keributan seperti ini," imbuhnya.Zhang Fei menatap lurus ke arah pria itu, suaranya dingin dan tegas. Kemudian dengan langkah yang mantap, dia berjalan mendekat. Aura mengintimidasi langsung menguar dari dirinya, dan langsung menatap Zhang Xuancheng dengan tatatapan tajam."Batas sudah lama kau lewati, Zhang Xuancheng. Kami hanya ingin m

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 36 MENGUNGKAP PENGKHIANATAN

    Tanpa menunggu lebih lama, Zhang Fei melangkah ke depan dengan penuh keyakinan, tubuhnya tegap dan sorot matanya tajam. Begitu dia berada dalam jangkauan penjaga, suaranya bergema seperti petir di pagi yang tenang. sementara itu Zhao Yuan shao dan Zhao Yunshi mulai bergerak masuk ke kediaman Zhang Xuancheng."ZHANG XUANCHENG! KELUAR DAN HADAPI AKU!"Para penjaga langsung waspada, tangan mereka meraih gagang pedang. Salah satu dari mereka melangkah maju. "Siapa kau, berani membuat keributan di depan rumah ini?"Zhang Fei menyeringai tipis, tatapannya menusuk. "Seseorang yang menginginkan jawaban. Zhang Xuancheng punya hutang yang harus dia lunasi!"Beberapa penjaga mulai bergerak, terlihat siap menyerang kapan saja. Sementara itu, Zhu Shen Mei beraksi dengan caranya sendiri. Dia berjalan santai ke arah sebuah gerobak yang dipenuhi kendi-kendi arak, milik seorang pedagang tua yang sedang sibuk mengatur dagangannya. Dengan satu gerakan halus, dia menyenggol gerobak itu dengan kakinya.BR

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 35 MEMANCING KERIBUTAN

    Kota Changsa, hari ke-2, bulan ke-9.Zhang Fei melirik Zhu Shen Mei dan Zhao Yuan Shao bergantian, sebelum menghembuskan nafas berat. Cahaya matahari pagi menyusup lewat jendela-jendela besar, menerangi lantai batu yang dingin. Di aula utama, Zhu Shen Mei, Zhang Fei, dan Zhao Yuan Shao masih berdiskusi tentang rencana mereka untuk mendapatkan bukti pengkhianatan Zhang Xuancheng.“Ini akan lebih rumit dari yang kita pikirkan, dan kita tidak bisa bergerak hanya mengandalkan tiga orang.”“Kenapa? bukankah ini lebih efektif?” Zhu Shen Mei mengerutkan keningnya, tidak mengerti.“Shen Mei, kita berurusan dengan pemerintahan sekarang. Bukan kah kita juga memerlukan seseorang yang paham akan seluk beluk pemerintahan juga demi kelancaran misi?” Zhang Fei tampak lebih serius.Berbeda dengan Zhan Fei dan Zhu Shen Mei yang otot-otot wajahnya Sudha menegang, dan tampak garang. Zhao Yuan Shao malah bersikap santai, dia menyandarkan tubuhnya di pagar biro penangkap siluman.“Kenapa kalian para manus

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status