Zhao Yuan Shao menghela nafas panjang, dia memilih untuk bertaruh kali ini. Siluman besar yang kini menggunakan wujud manusia itu membantu Zhu Rong berdiri. Setelahnya, siluman besar itu menatap tajam wajah Zhu Rong.
“Baiklah! Aku akan membantu mu menyelamatkan nasib Biro Penangkap Siluman. Tapi jika nanti putri mu tidak terbukti sebagai reinkarnasi Dewi Gunung Li, maka aku akan berhenti membantu kalian.” Zhu Rong tersenyum gembira, dia membungkukkan badannya beberapa kali sebagai rasa terimakasih. “Terimakasih Tuan Siluman, anda sungguh sangat baik hati.” “Kalau begitu pergilah, besok aku akan datang ke Biro Penangkap Siluman.” Zhao Yuan Shao hanya menatap datar. Setelah itu dia berbalik badan dan meninggalkan Zhu Rong tanpa mengatakan apapun lagi. Melihat sang kakak pergi, Zhao Yunshi mengikuti langkah sang kakak. Sebelum pergi siluman harimau putih itu melirik tajam ke arah Zhu Rong yang sudah dia anggap sebagai pengganggu. —Kota Changsa, Hari ke-5, Bulan ke-8.— “Sampaikan pada Komandan Utama Biro Penangkap Siluman, Tuan Zhu Rong. Bahwa aku ingin menemuinya.” Zhao Yuan Shao berdiri tepat didepan gerbang masuk Biro Penangkap Siluman. Seorang penjaga yang ada di sana lekas berdiri, menatap penuh selidik pada Zhao Yuan Shao yang memang memakai jubah dengan penutup kepala. “Siapa kau, dan ada keperluan apa? Komandan Utama tidak bisa ditemui sembarangan.” Penjaga itu tetap awas. “Aku Zhao Yuan Shao, datang khusus dari Desa Liuyang untuk membicarakan hal penting dengannya.” Zhao Yuan Shao menjawab dengan tenang. Meski begitu wajahnya tetap tidak terlihat dengan jelas. “Kalau begitu apa ada surat tugasnya?” tanya si penjaga. “Tidak ada,” balas Zhao Yuan Shao. “Kalau begitu kau tidak bisa masuk, harus ada surat tugas yang jelas baru bisa bertemu dengan komandan.” “Meskipun aku mengatakan kalau aku adalah Hou Qi?” Zhao Yuan Shao menyeringai, dia juga membuka penutup kepala yang dia gunakan hingga terlihatlah wajahnya. Penjaga itu ketakutan ketika mendengar nama Hou Qi, semua orang tahu kalau itu adalah nama siluman besar yang sudah hidup ribuan tahun. Siluman harimau merah yang menjaga gunung dan hutan. “Ho-Hou Qi?” Penjaga itu gemetaran, bahkan dia sempat terjatuh sangking takutnya. Dia kemudian berbalik badan hendak melapor, tapi dia justru menabrak seorang pria muda berusia sekitar 27 tahun. “Tuan Zhang Fei, a-ada siluman besar!” Penjaga itu ketakutan dan menunjuk ke arah Zhao Yuan Shao yang masih berdiri tenang ditempatnya semula. Pria yang dipanggil Zhang Fei itu melirik ke arah yang ditunjuk. Dia kemudian mengangguk dan berbicara lirih pada si penjaga. “Masuk dan sampaikan pada Tuan Zhu Rong, kalau ada siluman yang berulah di sini.” Setelah itu si penjaga mengangguk dan berlari masuk ke dalam bangunan Biro Penangkap Siluman dengan terbirit-birit. Sementara itu Zhang Fei mendekat beberapa langkah ke arah Zhao Yuan Shao. Pedang ditangannya bergetar, menghasilkan bunyi yang berdenging nyaring. “Rupanya kau sungguh siluman besar Hou Qi,” ucap Zhang Fei sembari menggenggam pedangnya agar berhenti bergetar. “Kau pikir aku berbohong? Semua orang tahu kalau siluman Hou Qi sangat jujur,” balas Zhao Yuan Shao dengan datar. “Jika kau jujur, tidak mungkin kau datang dan menggunakan nama manusia untuk datang ke Biro Penangkap Siluman.” Zhang Fei masih waspada, dia menatap nyalang ke arah siluman besar. Zhao Yuan Shao terkekeh geli, dia tetap bersikap tenang dan juga santai. Meskipun manusia didepannya sudah siap menyerang dengan pedang ditangannya. “Hah! Baru kali ini ada manusia yang mempertanyakan nama ku juga. Sepertinya kau tidak berpengetahuan Tuan Zhang Fei!” “Berhenti bicara dan enyah lah kau dari sini siluman!” Zhang Fei mengeraskan rahangnya. Dia kemudian berlari ke arah Zhao Yuan Shao sembari menodongkan pedangnya. Pria dengan pakaian dominan hitam itu menyerang sang siluman tanpa perlu aba-aba. Mendapat serangan mendadak dan langsung mengarah titik vital, Zhao Yuan Shao membaca mantra dan mengaktifkan ‘Jin Zhi’, cincin emas miliknya sebagai pelindung dari musuh. Seketika siluman itu mundur, lalu tepat didepannya muncul perisai dari cahaya keemasan yang amat terang. Perisai itu menghalangi serangan pedang dari Zhang Fei. “Sungguh Tuan Zhang Fei sangat ceroboh dan tanpa pertimbangan. Bisa-bisanya kau malah menyerang siluman besar Hou Qi tanpa bertanya lebih dulu!” Zhao Yuan Shao mengatakannya dengan tenang. Meskipun begitu, dia memanfaatkan keadaan dengan memanggil senjata miliknya. Yakni pedang api ‘Huo Jian’ untuk melawan pria manusia didepannya. “Tidak ada yang perlu ditanyakan, semua siluman memang pantas untuk diserang dan dibunuh. Tidak terkecuali kau, Hou Qi!” Zhang Fei mengeluarkan kekuatan spiritualnya, dia mengaktifkan kekuatan tersembunyi dari pedang ditangannya. Sehingga dia dengan mudah bisa menghancurkan perisai milik Zhao Yuan Shao. Perisai itu pecah seperti kaca begitu saja, Zhao Yuan Shao terkejut sejenak. Dia sadar lawannya bukan manusia sembarangan. Seringai kecil muncul diwajahnya yang tegas, Zhao Yuan Shao mengusap lurus pedang api Huo Jian miliknya. Membuat pedang itu dikelilingi aura merah seperti api membara. Siluman harimau merah itu mengeluarkan serangan-serangan yang mematikan, meski dengan teknik bela diri yang sederhana. Wajahnya masih tetap tenang, dia tidak terprovokasi oleh Zhang Fei yang terus menerus menyerang titik vital guna membunuhnya. Fokus Zhao Yuan Shao dalam pertarungan kali ini bukan untuk menghabisi manusia didepannya, melainkan untuk memberitahu padanya tentang seberapa hebat seorang siluman besar yang sudah hidup ribuan tahun. “Tuan Zhang, ada baiknya kau menyerah. Karena sepertinya kakimu sudah tidak kuat lagi menopang tubuhmu!” Zhao Yuan Shao sengaja memprovokasi ditengah-tengah pertarungan. Zhang Fei malah menyeringai tipis, “Bahkan trik murahan untuk memecah fokus lawan yang kau gunakan saja tidak berpengaruh terhadapku.” “Oh benarkah? Itu bagus, karena itu artinya kau layak berada di Biro Penangkap Siluman.” Zhao Yuan Shao tidak tersulut emosi, dia benar-benar menyukai lawan yang sepadan seperti ini. “Hentikan omong kosongmu itu, iblis!” Zhang Fei semakin mengeratkan pedang ditangannya, pria berusia 27 tahun itu semakin gencar memberikan serangan-serangan dengan cepat. Pedang keduanya saling bergesekan, tanda pertarungan yang sengit masih saja berlangsung. Kemudian dari arah pintu masuk Biro Penangkap Siluman muncullah pria tua yang dicari oleh Zhao Yuan Shao. Akan tetapi dia tidak keluar sendirian, ada penjaga yang tadi dia temui juga seorang perempuan dengan hanfu berwarna hijau muda berjalan dibelakang Zhu Rong. “Zhang Fei, hentikan!” Zhu Rong berteriak keras untuk menghentikan anggotanya sekaligus putra angkatnya itu. Zhang Fei mengeraskan rahangnya, dia menahan pergerakan dan berhenti memberikan serangan, akan tetapi pedang miliknya masih teracung dan siap melukai Zhao Yuan Shao kapan saja. “Hentikan Zhang Fei, dia adalah tamu ku. Aku yang sengaja mengundangnya untuk datang ke Biro Penangkap Siluman,” jelas Zhu Rong untuk menjawab rasa ingin tahu Zhang Fei. Seketika tekanan yang diberikan Zhang Fei pada pedangnya melemah, dia menatap tidak percaya pada Zhu Rong. “Anda pasti berbohong demi selamat dari siluman besar ini, benar kan Tuan Zhu Rong?” tanya Zhang Fei. Zhu Rong menggeleng, “Tidak, ini aku mengatakan hal yang sebenarnya. Biro Penangkap Siluman kita mulai hari ini akan bekerjasama dengan siluman besar Hou Qi.” “Apa?” semua orang terkejut dan mengatakan hal yang sama secara bersamaan. “Ayah, apa yang sedang anda bicarakan?” tanya perempuan dengan hanfu hijau itu sembari memegang lengan Zhu Rong. “Dengar Shen Mei, ayah melakukan semua ini demi kita semua. Terutama ini demi takdirmu,” jawab Zhu Rong dengan tenang. Akan tetapi arah pandangannya juga tertuju pada Zhao Yuan Shao seolah tengan meminta persetujuan untuk mengungkap kesepakatan yang telah mereka buat sebelumnya. Sementara itu Zhao Yuan Shao hanya memberikan senyum tipis sebagai jawabannya. “Ini sungguh menarik,” gumam Zhao Yuan Shao.Zhang Fei diam, dia mengeraskan rahangnya menahan diri ketika Zhu Rong selesai mengatakan kesepakatan yang dia buat dengan Zhao Yuan Shao. "Mulai hari ini Tuan Siluman besar akan berada di Biro Penangkap Siluman." Zhu Rong berkata hati-hati. "Tapi, apa yang akan kita katakan pada kekaisaran jika tahu kita bersekongkol dengan siluman. Tuan Zhu Rong, ku harap kau berpikir ulang untuk hal ini!" Zhang Fei masih saja geram dan tidak terima. Zhu Rong menghela nafas panjang, dia menoleh ke arah sang putri terlebih dahulu. Zhu Shen Mei diam, tapi jelas dia memiliki kekhawatiran. "Tidak akan ada yang tahu jika kita tidak membuka mulut dan membiarkan rahasia ini terdengar keluar," balasnya. Zhao Yuan Shao masih saja bersikap tenang, dia justru tidak menghiraukan percakapan Zhu Rong dan Zhang Fei. Pandangannya hanya tertuju pada Zhu Shen Mei yang berdiri dibelakang sang ayah. "Dia benar-benar sangat mirip dengan Li Shan Niangniang," batin Zhao Yuan Shao. "Tuan siluman besar j
“Lebih baik kau menyerah Hou Qi! Biarkan aku berhadapan langsung dengan Li Shan Niangniang!”Pria bertubuh tinggi dengan otot kekar dibeberapa bagian tubuhnya menatap garang pada Hou Qi. Siluman harimau merah itu sudah terluka parah. Ini adalah hari ke-sebelas pertempuran di Gunung Li.Sejak hari pertama penyerangan, Hou Qi sudah menjadi garda terdepan menjaga keamanan Gunung Li beserta hutan disekitarnya. Hou Qi rela mengorbankan banyak hal bukan semata-mata untuk gunung dan hutan saja, melainkan seseorang yang sangat dia cintai.“Kau tidak akan bisa menyentuh Li Shan Niangniang, walaupun seujung kuku! Gong gong, ini adalah pertarungan mu denganku,” balas Hou Qi yang bersusah-payah agar tetap berdiri tegap.Monster air itu justru tertawa mengejek Hou Qi. Dia tahu siluman harimau merah dihadapannya ini bisa melakukan apa saja demi Dewi Gunung Li, Li Shan Niangniang.“Ini bukan pertarungan ku denganmu Hou Qi, kau hanya pion kecil bagi Li Shan Niangniang dalam menjaga gunung. Jadi janga
“Li Shan Niangniang, apa yang terjadi?” tanya Dewa Langit Yu Huang ketika melihat sang putri bersama dengan Hou Qi sudah tiba di Gunung Kunlun menggunakan portal.Li Shan Niangniang menoleh ke arah sang ayah, dia mengiba. Perempuan dengan darah dewa-dewi itu masih merengkuh tubuh Hou Qi yang terluka parah.“A-ayah, Gong gong telah menyerang Gunung Li dan Hou Qi telah berkorban demi melindungi ku. Kini dia terluka, jadi ku mohon ayah selamatkan dia.”Dewa Langit Yu Huang menatap datar ke arah siluman harimau merah yang tak berdaya dipangkuan putrinya. Lalu pandangannya tertuju pada Li Shan Niangniang yang masih menangis.“Jika aku menyelamatkan nyawanya apa kau bisa berjanji untuk tidak lagi mencintai siluman ini?” Dewa Langit Yu Huang justru membuat pertanyaan sulit.Li Shan Niangniang tersentak, apakah hal seperti itu masih harus diperdebatkan disaat genting seperti ini?“Ayah, saat ini ada nyawa seseorang yang harus ditolong. Kenapa malah membahas hal lain, ku mohon selamatkan saja
Zhao Yunshi memang bersiap menebas leher Zhu Rong di detik itu juga. Akan tetapi tangannya ditahan oleh sang kakak, Zhao Yunshi menoleh sementara Zhao Yuan Shao menggeleng tidak memberikan izin.“Biarkan dia melanjutkan kalimatnya. Bai Hu, simpan kembali pedang Bing Jian-mu!” perintah Zhao Yuan Shao tegas.Mau tidak mau Zhao Yunshi menurut, dia menarik kembali pedang Bing Jian miliknya dan memasukkan kembali ke dalam sarung pedang. Meski begitu dia tetap menatap tajam ke arah Zhu Rong.“Jadi apa yang kau inginkan hingga nekad datang ke tempat tinggal para siluman besar?” tanya Zhao Yuan Shao yang sepenuhnya memfokuskan atensinya pada Zhu Rong.“Saya tahu ini lancang, tapi saya ingin meminta bantuan anda siluman besar Hou Qi untuk memecahkan kasus.”“Hah! Kau pikir siluman besar tidak memiliki hal berguna untuk dilakukan? Mengapa kakak harus membantu masalah mu,” tandas Zhao Yunshi tidak suka.Zhao Yuan Shao hanya bisa menghela nafas panjang, sang adik memang sangat protektif terhadap
Zhang Fei diam, dia mengeraskan rahangnya menahan diri ketika Zhu Rong selesai mengatakan kesepakatan yang dia buat dengan Zhao Yuan Shao. "Mulai hari ini Tuan Siluman besar akan berada di Biro Penangkap Siluman." Zhu Rong berkata hati-hati. "Tapi, apa yang akan kita katakan pada kekaisaran jika tahu kita bersekongkol dengan siluman. Tuan Zhu Rong, ku harap kau berpikir ulang untuk hal ini!" Zhang Fei masih saja geram dan tidak terima. Zhu Rong menghela nafas panjang, dia menoleh ke arah sang putri terlebih dahulu. Zhu Shen Mei diam, tapi jelas dia memiliki kekhawatiran. "Tidak akan ada yang tahu jika kita tidak membuka mulut dan membiarkan rahasia ini terdengar keluar," balasnya. Zhao Yuan Shao masih saja bersikap tenang, dia justru tidak menghiraukan percakapan Zhu Rong dan Zhang Fei. Pandangannya hanya tertuju pada Zhu Shen Mei yang berdiri dibelakang sang ayah. "Dia benar-benar sangat mirip dengan Li Shan Niangniang," batin Zhao Yuan Shao. "Tuan siluman besar j
Zhao Yuan Shao menghela nafas panjang, dia memilih untuk bertaruh kali ini. Siluman besar yang kini menggunakan wujud manusia itu membantu Zhu Rong berdiri. Setelahnya, siluman besar itu menatap tajam wajah Zhu Rong.“Baiklah! Aku akan membantu mu menyelamatkan nasib Biro Penangkap Siluman. Tapi jika nanti putri mu tidak terbukti sebagai reinkarnasi Dewi Gunung Li, maka aku akan berhenti membantu kalian.”Zhu Rong tersenyum gembira, dia membungkukkan badannya beberapa kali sebagai rasa terimakasih.“Terimakasih Tuan Siluman, anda sungguh sangat baik hati.”“Kalau begitu pergilah, besok aku akan datang ke Biro Penangkap Siluman.” Zhao Yuan Shao hanya menatap datar.Setelah itu dia berbalik badan dan meninggalkan Zhu Rong tanpa mengatakan apapun lagi. Melihat sang kakak pergi, Zhao Yunshi mengikuti langkah sang kakak. Sebelum pergi siluman harimau putih itu melirik tajam ke arah Zhu Rong yang sudah dia anggap sebagai pengganggu.—Kota Changsa, Hari ke-5, Bulan ke-8.—“Sampaikan pada Kom
Zhao Yunshi memang bersiap menebas leher Zhu Rong di detik itu juga. Akan tetapi tangannya ditahan oleh sang kakak, Zhao Yunshi menoleh sementara Zhao Yuan Shao menggeleng tidak memberikan izin.“Biarkan dia melanjutkan kalimatnya. Bai Hu, simpan kembali pedang Bing Jian-mu!” perintah Zhao Yuan Shao tegas.Mau tidak mau Zhao Yunshi menurut, dia menarik kembali pedang Bing Jian miliknya dan memasukkan kembali ke dalam sarung pedang. Meski begitu dia tetap menatap tajam ke arah Zhu Rong.“Jadi apa yang kau inginkan hingga nekad datang ke tempat tinggal para siluman besar?” tanya Zhao Yuan Shao yang sepenuhnya memfokuskan atensinya pada Zhu Rong.“Saya tahu ini lancang, tapi saya ingin meminta bantuan anda siluman besar Hou Qi untuk memecahkan kasus.”“Hah! Kau pikir siluman besar tidak memiliki hal berguna untuk dilakukan? Mengapa kakak harus membantu masalah mu,” tandas Zhao Yunshi tidak suka.Zhao Yuan Shao hanya bisa menghela nafas panjang, sang adik memang sangat protektif terhadap
“Li Shan Niangniang, apa yang terjadi?” tanya Dewa Langit Yu Huang ketika melihat sang putri bersama dengan Hou Qi sudah tiba di Gunung Kunlun menggunakan portal.Li Shan Niangniang menoleh ke arah sang ayah, dia mengiba. Perempuan dengan darah dewa-dewi itu masih merengkuh tubuh Hou Qi yang terluka parah.“A-ayah, Gong gong telah menyerang Gunung Li dan Hou Qi telah berkorban demi melindungi ku. Kini dia terluka, jadi ku mohon ayah selamatkan dia.”Dewa Langit Yu Huang menatap datar ke arah siluman harimau merah yang tak berdaya dipangkuan putrinya. Lalu pandangannya tertuju pada Li Shan Niangniang yang masih menangis.“Jika aku menyelamatkan nyawanya apa kau bisa berjanji untuk tidak lagi mencintai siluman ini?” Dewa Langit Yu Huang justru membuat pertanyaan sulit.Li Shan Niangniang tersentak, apakah hal seperti itu masih harus diperdebatkan disaat genting seperti ini?“Ayah, saat ini ada nyawa seseorang yang harus ditolong. Kenapa malah membahas hal lain, ku mohon selamatkan saja
“Lebih baik kau menyerah Hou Qi! Biarkan aku berhadapan langsung dengan Li Shan Niangniang!”Pria bertubuh tinggi dengan otot kekar dibeberapa bagian tubuhnya menatap garang pada Hou Qi. Siluman harimau merah itu sudah terluka parah. Ini adalah hari ke-sebelas pertempuran di Gunung Li.Sejak hari pertama penyerangan, Hou Qi sudah menjadi garda terdepan menjaga keamanan Gunung Li beserta hutan disekitarnya. Hou Qi rela mengorbankan banyak hal bukan semata-mata untuk gunung dan hutan saja, melainkan seseorang yang sangat dia cintai.“Kau tidak akan bisa menyentuh Li Shan Niangniang, walaupun seujung kuku! Gong gong, ini adalah pertarungan mu denganku,” balas Hou Qi yang bersusah-payah agar tetap berdiri tegap.Monster air itu justru tertawa mengejek Hou Qi. Dia tahu siluman harimau merah dihadapannya ini bisa melakukan apa saja demi Dewi Gunung Li, Li Shan Niangniang.“Ini bukan pertarungan ku denganmu Hou Qi, kau hanya pion kecil bagi Li Shan Niangniang dalam menjaga gunung. Jadi janga