Share

SEKARAT

Tawa Arion membahana mengisi ruang tamu ketika melihat kedatangan tamu yang tak diundang. Kakinya melangkah menuruni anak tangga dengan wajah penuh kemenangan karena salah satu korban seperti menyerahkan diri padanya.

“Aku ke sini tidak hanya ingin mendengar suara tawamu,” kata Henry yang masih berdiri di ambang pintu terbuka.

“Ah, tentu saja tidak. Bukankah kamu ke sini ingin menyerahkan hidupmu padaku?” sindir Arion.

“Jangan besar kepala dulu. Aku ke sini ingin meminta pengakuan dosamu.”

“Pengakuan dosa? Hahahaha. Anak ini benar-benar lucu,” tawa Arion yang semakin menjadi-jadi. Bahkan ia memegangi perutnya seolah itu adalah hal terlucu yang pernah dia dengar.

“Kau yang sudah memanfaatkan Danna untuk mencelakai ayah ‘kan?” tanya Henry dengan tangan mengepal kuat.

Arion lantas mengangguk dan membenarkan. Tak ingin dia berkilah untuk hal yang menurutnya sangat menyenangkan ket

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status