Beranda / Fantasi / The Guardian of Tunlansia / Volume I Chapter 0 - Prolog

Share

The Guardian of Tunlansia
The Guardian of Tunlansia
Penulis: Pilus_99

Volume I Chapter 0 - Prolog

Penulis: Pilus_99
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Awal semuanya dimulai ....

.

.

.

.

(Kalender Dunia Manusia, tahun 1310 Atau tepatnya 10 Tahun Yg lalu)

Terjadi perang besar-besaran yg Dipimpin oleh Kekaisaran Victoria, dengan Prajurit Tambahan, yg dikirimkan langsung oleh Kerajaan-kerajaan dibawah Naungannya. Serta kiriman dari bantuan Pasukan Aliansi, Dari Kekaisaran Lain yg juga ikut membantu dalam Peperangan kala itu. Grostin Lim Avandelier Sang komando Tentara Pusat, yg ditugaskan Khusus oleh Sang Kaisar Victoria yaitu, Adam Ramond Bathory III.

Untuk melakukan penyerangan Besar-besaran kewilayah Utara dari Kekaisaran Victoria, yg saat itu tengah dikuasai oleh para iblis-iblis Jahat Dan kejam. Dengan Total 20.000 ribu Pasukan yg berasal Dari Pengawal Kerajaan, ditambah dengan Tentara Darat. Dan tentara udara yg dipimpin oleh Kesatria wanita Dari Ras Flyer bernama Lidhia Joshtina Vredrick Fredburn. Yg juga merupakan Kesatria Knight Dengan Pangkat tertinggi yaitu, Warrior 3.

Komandan Grostin yg ditugaskan oleh sang Raja, langsung bergerak kearah wilayah bagian Utara untuk membasmi para Iblis2. Yg saat itu sudah menguasai sebagian Dari kerajaan2 lain dibagian diwilayah utara Kekaisaran Victoria. Yaitu Kerajaan Elantra,

Dengan menempuh perjalanan waktu  sekitar 2 Hari, akhirnya mereka semua sudah Tiba diBenteng Kastil Thor milik Kerajaan Elantra.

"Cih, Rupanya para Monster2 keparat ini sudah menantikan kedatangan Kita kemari!" Ujar sang komandan Grostin dari atas kudanya, yg sudah tiba diatas bukit dengan 20.000 ribu pasukannya. Sambil Menatap kesal, kearah Bangunan benteng yg Ada didepannya.

"Dasar monster2 Tak berakal!" Gerutunya kesal.

Terlihat dari arah benteng kastil, yg sudah dipenuhi Para Raksasa Orc Dan Pasukan Troll bermata merah menyala yg sudah berbaris didepan pintu gerbang Kastil. Dan Tak lama, muncul Seorang Kesatria Wanita dengan Baju zirah besi, Serta Armor sikepalanya. Dengan 2 Pedang berbentuk Seperti Samurai panjang berwarna merah disaku pinggangnya, Terlihat Turun dari seekor Burung Raksasa yg ia tungganganginya yg merupakan burung berjenis Griffin, Dengan armor yg sudah menutupi kepalanya.

"Lapor Komandan Grostin, Kami Para Flyer sudah siap menunggu Perintah darimu tuan!"

"Hm?" Lirik sang komandan malas, yg menoleh pelan kearah samping kanannya.

"Oh, ya kerja Bagus Kesatria Lidhia. Kita akan melakukan penyerang sebentar lagi..."

"Kau tunggu dan Bersiap saja diposisimu saat ini, Dan tunggu arahan Selanjutnya dariku" Jelas sang Komandan kepada Kesatria wanita berarmor Tersebut.

"Driot, kemari kau!"

Kemudian dari belakangnya muncul Seorang Wanita rambut pirang, yg memakai Tudung kepala dan jubah berwarna Hijau tua. Mulai berjalan tergesa-gesa menghampiri Pria yg masih duduk diatas kuda hitamnya

"I-iya, Saya tuanku ...?"

Terlihat raut wajah sang Komandan Udara wanita itu tengah mengepalkan tangannya kesal, menatap kearah punggung Komandan yg tengah membelakanginya saat Ini. Dan Kemudian membuang napasnya berat.

"Hufft!"

"Mohon ijin untuk kembali ke posisi saya

komandan ... !" Ucapnya sambil menundukan kepala tanda hormatnya pada Pria didepannya.

Tapi Sang komandan Perang hanya cuek Dan menghiraukan keberadaan dari sang komandan wanita yg masih  menunduk penuh hormat dibelakangnya. Dan Kesatria wanita bersayap kecoklatan bagai sayap seekor elang tersebut, Langsung mengendarai Burung Griffin raksasanya Terbang menjauh dari sana.

Saat kepergiannya tak lama terlihat Komandan Grostin terdiam cukup lama, Sambil terus menatap kearah para monster2 raksasa orc yg berbaris mematung didepan area benteng kastil. Ia terlihat sedang memikirkan sesuatu,

Hmm, sepertinya Ada yg aneh? Untuk sekelas monster2 kroco, Gerakan mereka terlihat sangat pasif Dan lamban sekali.

"Oh ya Driot bagaimana dengan Mata2,l yg Kita kirim, untuk mengintai para monster2 itu?"

"Aku ingin dengar hasil laporan mereka secara detail!" Pinta sang Komandan yg langsung disahuti pelayan wanita yg berdiri menunduk disebelahnya.

"B-Baik Tuanku ..."

Dan kemudian ia mulai menjelaskan Sedetail2nya pada sang Tuannya.

"Menurut hasil laporan dari Mata2 yg Kita tugaskan untuk mengintai Pasukan Musuh,"

"Sudah Diketahui bahwa Didalam benteng kastil Elantra saat ini, sudah dipenuhi dengan Para Monster Troll, Raksasa Orc Dan mahluk2 bertubuh besar bertanduk yg terlihat aneh berjumlah sekitar 7.000 Monster ..."

"Bagaimana Dengan pemimpin dari monster2 jelek itu? Apa sudah diketahui dimana keberadaannya huh?"

"Ah, k-kalau itu ..."

"M-maaf kami tuanku, kami masih masih  mengetahuinya Secara jelas tentang siapa pemimpin para iblis Monster itu tuanku ..."

"T-tapi Salah Satu Mata2 Kita mengatakan, ia melihat Seseorang bertudung Dengan pakaian serba hitam, Sambil membawa Rantai merah ditangannya"

"Tengah berada didalam Bangunan utama dari Kastil dari Elantra saat ini..."

"Begitu ya ..?" Jawabnya pelan. Dan terlihat kembali diam memikirkan sesuatu,

Bertudung, dan Berbaju serba hitam? Apa Mungkin dia Seorang iblis dengan  tipe Caster, Dan juga Senjata yg dia gunakan berupa  Rantai merah?. Hm ... Sepertinya pemimpin para monster2 jelek ini, kemungkinan besar Tipe Petarung Jarak Menengah.

Ini mudah sekali!  Aku hanya harus waspada akan setiap gerakannya, Karna tipe Caster akan sulit sekali untuk

ditebak pergerakan mereka ...

"T-tunggu sebentar! Kau bilang tadi Mahluk bertubuh besar, bertanduk Dan juga aneh katamu?" Tanya sang komandan Perang yg tiba2, teringat akan sesuatu.

"I-iya Benar tuanku. Dan sayangnya para mata2 yg Kita kirim kesana ..."

"Tidak berhasil mengindentifikasi Jenis iblis monster apa itu sebenarnya. T-tapi mereka hanya berjumlah sekitar 1000 Pasukan saja tuanku.... "

"S-sepertinya itu merupakan jenis Iblis monster baru. Tapi setidaknya Kita Tau kalau Mereka hewan Bertanduk Besar Dan berwarna hita-" Ucapannya terpotong. Saat Komandan Grostin tiba2 menyelanya,

"Tidak usah pedulikan para mahluk jenis baru dan aneh itu!"

"Karna monster tetaplah monster tidak berguna! Lanjutkan saja laporanmu tentang Jumlah pasukan Monster lainnya padaku ..." Ujar sang Komandan Grostin dengan angkuh disertai tatapan mengejek kearah para monster Yg Ada didalam Kastil.

"B-baik tuanku ....!"

"Itu .... Ditambah dengan para raksasa Orc yg berjaga didepan gerbang, berjumlah sekitar 2000 pasukan. Total Pasukan Musuh saat ini berjumlah 9000 pasukan iblis Monster Saja ... !" Lanjut Driot. Setelah Menjelaskan Dengan rinci kepada Komandan Grostin selaku Majikannya yg saat ini berdiri disampingnya Dengan wajah menunduk.

Dan mendengar penjelasan dari Driot Pier sang Budak wanita kepercayaannya itu,

langsung membuat Komandan Grostin tersenyum Dan tertawa kecil.

"Tapi tuanku .... !"

"S-sebaliknya Kita harus hati2 dan lebih waspada dengan iblis Monster berjenis baru it-"

Lagi2 ucapan Driot terhenti, Saat majikannya tersebut tiba2 terkekeh pelan disampingnya.

"Pfft, hanya 9000 pasukan? Yg benar saja hahaha!" 

"Eh, T-tuanku ...?"

Driot sedikit kaget menatap kearah majikannya, yg Tak lama mulai tertawa terbahak-bahak disampingnya.

"Bwhahaha! Ini benar2 lucu sekali!" Gelak tawanya mulai terdengar nyaring.

Melihat sikap dari majikannya Tersebut, Driot hanya bisa menunduk Dan menghela napanya berat. Karna sebagai budak tidak Ada yg bisa ia lakukan Saat ini, hanya diam Dan mematuhi seluruh perintah dari sang majikannya.

Aku heran kenapa

Kaisar Adam Dan para raja2 lainnya begitu

menghawatirkan serangan dari para iblis monster Sekelas serangga kecil begini huh!?

Ujar sang Komandan dalam hati yg tidak bisa menahan tawanya. Sambil terus menatap seolah-olah Mengejek kearah bangunan benteng dari Kastil yg Sudah menewaskan hampir 15ribu Rakyat dan tentara pasukan dari kerajaan Elantra.

Dan terlihat keretakan dari beberapa tembok dari dinding benteng yg sudah mulai Hancur,

Iblis ganas Dan kejam?! Bukankah Mereka itu terlalu berlebihan ya?.

Yah wajar saja sih

untuk kerajaan kecil Dan lemah seperti Elantra, kalau mereka  tidak

bisa mempertahankan wilayah mereka sendiri dari serangan monster2 lemah itu! Elantra memang pantas untuk dijajah Dan sudah seharusnya kerajaan Lemah itu dihancur leburkan!

"L-lalu, Apa yg sedang kita tunggu tuanku? Bukankah lebih baik Kita langsung melakukan penyerangan kemarkas Para iblis2 itu sekarang ...?"

"Hm, yah kau benar. Kita tidak boleh membuang waktu kita lebih lama lagi."

"Lebih cepat Kita menyerang, akan lebih cepat juga Kita membasmi para monster2 menjijikan itu dari Tanah ini!"

Dan komandan grostin langsung menarik Tali kekangan kudanya, menghadap kearah Pasukan prajurit Kavaleri Dan pasukan Tentara Infanteri berarmor yg sudah berbaris rapih dibelakangnya. Dengan masing2 prajurit yg sudah memegang tombak serta pedang ditangan mereka,

"Wahai Prajurit2 Terkuatku!"

"Bentangkan Bendera kebanggaan Kita! Hidup Kekaisaran Victoria!"

"Hidup kekaisaran Victoria!!" Seru seluruh Pasukan Victoria.

Dan seketika bendera berwarna merah bergaris, Dengan lambang Perisai merah dan pedang saling bersilang mulai dibentangkan tinggi2 keatas langit biru Tersebut. Tapi dari kejauhan terlihat Kesatria Lidhia yg sedang mengelus Burung Griffin disampingnya, dan menatap diam menahan kesalnya kearah Komandan Grostin yg tengah bersorak heboh dibarisan paling depan.

"Sialan!"

...

(Dibarisan belakang)

Memang dari Awal, pasukan Flyer burung Griffin sengaja diletakan dibarisan paling belakang dari Pasukan tentara darat infanteri Dan kaveleri. Yg seharusnya mereka atur Dan letakan dibarisan paling depan, Guna menghancurkan barisan Utama dari pasukan Musuh melalui Udara.

Karna kekuatan Tempur dari Para Pasukan Flyer yg terkenal kuat Dan hebat, Serta memiliki tingkat Kemenangan yg sangat tinggi dalam Peperangan. Tapi ia sebagai Komandan udara dari pasukan Flyer yg saat Ini merupakan bantuan pasukan aliansi dari kekaisaran Dragon tail Island tidak bisa berbuat apa2. Walau ia sedikit kesal akan perlakuan Semena-mena dari komandan Grostin, Belum lagi sikapnya yg Seolah-olah meremehkan kekuatan tempur udaranya Tersebut.

Selaku Komandan Perang dari Kekaisaran Victoria, yg merupakan pelaksana dalam Peperangan kala itu. Ia Tidak bisa melakukan apapun saat Ini. Sekali lagi Kesatria wanita Bersayap Lidhia hanya bisa menghembuskan napasnya berat Dan kemudian mengangkat senjatanya keatas.

"Para Ksatria Flayerku, Semuanya bersiaplah!"

"Mari Kita tunjukan, bagaimana kekuatan Tempur Kita sebenarnya kepada mereka orang2 Angkuh itu!!"

"Oooh!!" Jawab mereka serentak Dan seketika para pasukan Flayer langsung menunggangi burung raksasa Griffin mereka.

"Hidup Dragon tails island!!"

"Hidupp!!" Sorak para pasukan kesatria Flyer tidak mau kalah dengan pasukan Kekaisaran Victoria yg Ada didepan mereka.

Dan kemudian mereka serentak memasang Armor Penutup kepala yg terbuat dari besi.

...

(Sedangkan Dibarisan paling Depan)

"Mari Kita Tunjukan keberanian Serta Keganasan Kalian, wahai Prajurit Kebanggaan Victoria! Mari Kita berantas habis Monster2 serangga ini!" Lanjut komandan Grostin dengan penuh semangat Dan menyala2, Yg langsung disauti Seluruh pasukannya.

"Oooooooo!!!" 

Para prajurit dibelakangnya mulai mengeluarkan teriakan semangat perangnya, dan komandan Perang Grostin mulai mengayunkan pedang Besarnya kearah benteng kastil dari Kerajaan Elantra, yg saat in sudah diduduki Para monster2.

"Semuanya, seraaaaaang!!" Teriak Komandan Grostin Lim Avandelier.

Dan Seluruh Pasukan Tentara Kaveleri mulai bergerak mengikuti Laju sang Komandan, dengan tubuh yg sudah berlapisi armor Besi full diseluruh tubuhnya dengan warna Merah. Dan terjadilah Pertempuran Hebat antara  hidup Dan Mati, Antara Pasukan Invasi Gabungan Kekaisaran Victoria yg gagah berani. Melawan Ribuan monster yg terdiri Dari Pasukan Raksasa Orc, Troll, Serta Mahluk2 besar Dan aneh lainnya. Yg sudah menunggu mereka Didalam benteng kastil Thor milik Kerajaan Elantra.

BOooOM!

DUaaARR!

Zrett!

Cling-Clang!

Jderr!

Terdengar beberapa suara Letupan Api yg disemburkan dari mulut burung legendaris griffin yg menyerangnya dari langit, serta suara Gemuruh Kencang dari laju Pasukan Prajurit Kavelari digaris depan, diikuti pasukan tentara darat infanteri dibelakangnya. Diikuti Suara Dari Pedang yg saling beradu Memenuhi Area Pertempuran yg begitu mengerikan, Dan maha dahsyat Tersebut.

Hingga 1 jam Berlalu ...

Komandan Grostin beserta seluruh pasukannya sudah berhasil menjebol masuk kedalam gerbang dari Benteng kastil Thor. Terlihat bangkai2 dari Monster Orc, dan Raksasa Troll yg sudah mulai bergelimpangan diarea luar maupu dalam area kastil. Saat Melihat pemandangar kastil yg sudah bersimbah bak lautan darah tersebut,

Terlihat raut wajah dari komandan Grostin yg tampak bangga dan puas akan kekuatan Tempur dari Seluruh pasukan yg ia pimpin. Ia dengan santainya langsung melepas  Pelindung Kepalanya Dan turun dari Kuda hitam berarmor, Karna dirasanya ia sudah berhasil menaklukan seluruh pasukan Monster Iblis diBenteng Kastil Elantra saat Ini.

"T-tuanku apa yg sedang anda lakukan!?"

"K-kenapa kau malah turun dari Kudamu tuanku!?" Seru driot panik yg berdiri tak jauh dibelakang sang Komandan, dan tengah sibuk membidik sisa2 monster yg ingin mendekat kearah Majikannya Tersebut.

Dan Zret! Zret!

Suara dari busur panah sihir yg Ia lepaskan, hingga menimbulkan suara Ledakan Api saat mengenai tubuh Salah Satu Raksasa Orc didepannya. Driot yg juga merupakan salah satu Kesatria Berpangkat Archer terbaik dikekaisaran Victoria, dari kalangan budak2 dimasa itu. Ia juga merupakan hasil didikan langsung dari sang komandan Grostin, Yg juga satu2nya kesatria Knight terkuat berpangkat 1, yg dimiliki oleh Kekaisaran Victoria.

Membuatnya sedikit besar kepala atas Pangkatnya Tersebut.

Terlihat driot terus menerus merapalkan Sihir api dari busur panahnya, tapi disisi lain.

"Serangg!!!!!"

Teriak Sang komandan Perang, dengan penuh semangat sambil mengayunkan pedang Besarnya kearah pintu Masuk kastil Elantra. Sangking menggebu-gebunya semangat Serta kepercayaan diri yg dimiliki komandan Knight terkuat tersebut,

Ia mengambaikan begitu saja peringatan dari Driot, sang Budak kepercayaannya itu. 

Dan dengan percaya dirinya berlari masuk kedalam kastil, 

"T-tuanku!!" Panggilnya.

Tapi terlambat karna sang komandan  Perang sudah lebih dulu memasuki Bangunan dalam Kastil. Diikuti pasukan Kaveleri Yg ikut mengejar dari belakangnya.

"Ha...!" Driot terlihat membuang napasnya berat,

...

"Komandan knight Lidhia, pasukan kita berhasil menghancurkan Seluruh barisan Belakang dari para iblis monster2 itu!"

"Lalu apa perintahmu sekarang komandan? Apa kita juga ikut masuk dan menyerang kedalam kastil sekarang?"

Hmm ... entah kenapa firasatku tidak enak sekali, Seperti Ada yg aneh. Dan kenapa para monster iblis ini terlihat berbeda sekali dengan apa yg para bawahanku katakan sebelumnya!?

Gerakan mereka Yg lamban Dan penuh Akan Celah Sana sini. Rasanya seperti ... S-sedang dikendalikan seseorang?!

Pikir sang Komandan aliansi udara Lidhia, perwakilan dari Kerajaan dragon tails island.

Seketika raut wajahnya berubah takut Dan langsung waspada sambil terus kedua matanya menatap dalam2, kearah seluruh bangunan Kastil didepannya. Entah kenapa Firasatnya benar2 mengatakan, bahwa Ada sesuatu yg buruk yg nantinya akan terjadi!

"Tidak! Kita jangan masuk kedalam!" Perintahnya kepada kesatria Flyer dibelakang yg langsung menghentikan laju dari para bawahannya yg ingin ikut masuk kedalam, mengikuti para pasukan Tentara Kekaisaran Victoria.

"Jangan lupa! Tugas Kita disini hanya sebagai Pasukan penghabisannya saja, Bukan sebagai pasukan garis depan. Dan Untuk urusan penyerangan kedalam Kastil, Kita serahkan saja pada komandan yg angkuh Dan sombong itu!"

"Pokoknya ingat jangan sampai kalian lengah sedikitpun! Dan tetap waspada wahai kesatria2ku! Kita tetap harus siap siaga akan serangan-serangan mendadak, dari para monster2 iblis itu!"

"Baik komandan Knight Warrior!" Saut para Kesatria Flayer serentak.

"Sekarang kembali keposisi awal Kita!"

Dan ia langsung mengarahkan Burung Griffin-nya Terbang menjauh keluar dari Benteng Kastil Elantra, diikuti para kesatria Flyer dibelakangnya. Tapi sebelum sang komandan udara pergi dari atas ia Melihat kearah sang komandan Perang yg tengah memasuki bangunan Dalam Kastil diikuti para Pasukan Kaveleri.

"Cih!" Cibirnya.

...

(Dilain Tempat)

Tak lama dari Tempat yg berbeda terlihat sesosok bayangan yg memakai pakaian serba hitam serta bertudung hingga menutupi seluruh wajahnya. Tengah memegang sebuah bola Kristal berwarna keUnguan ditelapak tangannya, yg terlihat sedang memantau dari kejauhan kondisi benteng kastil Elantra yg saat itu sedang dimasuki para tentara Prajurit dari Kekaisaran Victoria.

Tak lama Dari pantulan Kaca Bola Kristal ditangannya, komandan Grostin Dan seluruh Pasukan Prajurit Kavelerinya sudah menyusul masuk kedalam Kastil.

"Bagus, bagus! Masuklah lebih dalam lagi wahai prajurit2 dungu dan bodoh!"

"Segeralah kalian makan umpan2ku! Dan terimalah hasil dari kesombongan mu itu manusia hahaha!"

"Wahai anak-anakku, makanlah Dan santap hidangan yg sudah ibu siapkan spesial untuk kalian semua~!" Lanjutnya sambil memeluk bola Kristal itu erat2,

Dan Tak lama Dari arah belakangnya mulai terlihat bayangan 10 pasang mata berwarna merah menyala dari balik kegelapan, yg langsung berlarian Keluar dengan tatapan buasnya.

...

(Dihalaman dalam Benteng Kastil)

Seluruh tentara darat yg Masih sibuk menyerang monster2 troll dan Raksasa Orc, yg tersisa diarea halaman Kastil.

Tiba-tiba,

"Argghhhhh!!!!!" Terdengar suara jeritan seseorang dari dalam Kastil, Yg langsung membuat apa tentara Dan juga Driot Kaget mendengarnya.

"S-suara apa itu ..!?"

Dan Tak lama, terdengar suara jeritan kembali tapi Kali ini terdengar beberapa suara teriakan dari dalam Kastil membuat bulu kuduknya semakin merinding mendengarnya.

...

NEXT ==>>

NB:

- INFANTERI : Pasukan Pejalan Kaki.

- KAVELERI  : Pasukan Berkuda

- CASTER     : Job Class tipe Penyihir

Maaf ya guys kalau tulisannya terlihat sangat berantakan, ataupun Dalam penulisanku Ada kata2 yg kurang jelas ataupun terkesan blibet 😂.

Tapi aku Akan mencoba yg terbaik Kedepannya, Mohon dukungannya ya guys 🤗😘.

Ditunggu Feedback nya 😜.

Bab terkait

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 1

    ... (Dihalaman dalam Benteng Kastil) Seluruh Pasukan Infanteri Masih sibuk menyerang monster2 troll dan Raksasa Orc, yg tersisa diarea halaman Kastil. Tapi tiba-tiba, "Argghhhhh!!!!!" Terdengar suara jeritan seseorang dari dalam Kastil,Yg langsung membuat Para tentara yg tengah menyerang Para monster, merasa ketakutan dan merinding saat mendengarnya. "S-suara apa itu ... Apa yg sebenarnya terjadi?!" Ujar Driot pelan. "Driot, B-Bukankah itu suara dari komandan Grostin ...!?" Tanya Salah satu Prajurit disebalah driot, membuat raut wajah sang budak driot seketika pucat Saat mendengar suara teriakan dari majikannya tersebut. "T-tidak mungkin ..." "Arghhh

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 2

    ... "P-per...gi..." Dan tubuhnya langsung ditarik paksa hingga mundur kebelakang dengan begitu cepatnya, hingga terlempar dan membentur kearah tembok benteng dibelakangnya dengan begitu kerasnya. "Uhuk-uhuk!" Mulutnya lagi-lagi mengeluarkan darah tapi tidak hanya itu saja, tampak kedua sayapnya yg juga sudah terluka parah akibat Paku-paku hitam yg tadi menancapkan ditubuhnya hingga mengeluarkan darah. Membuat tubuh Lidhia seketika ambruk jatuh ketanah dan langsung tergeletak tak sadarkan diri dan tubuhnya mulai tertimpa reruntuhan tembok Benteng Thor. "Tidak komandan!!!" Teriak histeria para kesatria Flyer yg panik Saat melihat didepan mata mereka sendiri, begitu juga dengan Luricon yg masih mematung diam dengan mulut gemetaran. "K-kakak ..." ...

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 3 - Epilog

    ... (10 Tahun Kemudian ...) Kalender Dunia Manusia tahun 1520, Malam Hari hujan turun dengan lebatnya, membasahi Seluruh Distrik kecil yg terlihat tampak begitu Sepi Dan Sunyi akan pengunjung dimalam itu. Hingga Tak Terlihat satupun orang yg Berlalu lalang disana, Hanya nampak beberapa lampu2 kuning yg tampak redup menyala. Menerangi setiap pintu dari rumah2 yg terbuat dari kayu-kayu berwarna coklat gelap yg Ada disekitarnya. Tring! Suara lonceng bel yg tergantung diatas pintu, Tak lama Terlihat 3 orang bertudung hitam Keluar dari dalam sebuah toko kecil yg terletak dibagian paling pojok sudut jalanan. Dengan bertuliskan sebuah papan nama "Heaven Feel" diatas pintu masuknya. "Hati-hati Nona ..." Ucap salah satunya setelah me

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 4 - Rebirth

    ... "YOO ALVISTI DURANT ..." "YOO ALVISTI DURANT ..." "APA KAU BAHAGIADENGAN KEHIDUPAN YG TELAH TUHAN TAKDIRKAN DAN BERIKAN KEPADAMU?" "DAN JIKA KAU DILAHIRKAN KEMBALI MENJADI

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 5

    (Beberapa jam yg lalu) Aku terbangun ditengah2 hutan belantara dengan pemandangan Sekitarku hanya Ada pohon-pohon besar serta Rumput2 hijau, Yg terlihat seperti jenis rumput liar ilalang. Hanya saja bentuk daunnya sedikit lebar walau begitu teksture dari daunnya juga sangat empuk seperti busa. Ini aneh sih ... belum lagi dirumput2 itu juga terdapat bunga2 kecil berwarna warni yg tumbuh diantara cabang2nya. Aku belum pernah melihat Ada jenis rumput seindah ini sebelumnya, atau mungkin aku saja Yg baru Tau?. Hm sepertinya pengetahuanku masih kurang, aku Harus lebih banyak lagi belajar tentang lingkungan sekitarku. Termasuk pengetahuanku tentang Alam. Tapi Tidak Ada siapapun orang disini Selain diriku itu benar, karna sudah hampir sejam lebih aku menelusuri area dip

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 6

    ... Dengan berbekal pisau bilah bergerigi tactical hitam milikku, dengan bermata pisau panjang. Aku mengambil Dan memotong ranting2 kering dari pohon disana, Untuk kemudian kujadikan bara Api untuk membakar 2 ikan salmon yg baru saja tadi kutangkap. "Hmm, enak sekali~" "Walau tanpa bumbu sekalipun, ikannya masih terasa Gurih Dan begitu lezat!" Gumamku dengan mulut penuh terisi makanan, Dan aku terus saja melahap ikan yg sudah berwarna kecoklatan Diatas tungku api yg kubuat dari Batu2 yg kuambil dari dalam sungai tersebut. Serta aku juga sempat membuat penyangga ikan dari ranting2 pohon berukuran sedang Yg kupotong rata kurang lebih 30 centimeter, Yg kemudian kususun memanjang Dan saling bersilang diatas tungku Batu itu. Saat aku melakukan semua itu, aku Tidak merasa kesulitan ataupun kebingungan sama sekali. Mungkin ini semua karna aku Anggota dari Pasukan Khusus Yg dilatih secara mental Dan fisik unt

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 7

    *** Slash! Slash! "Yuran ..." Sayup-sayup terdengar suara pelan dibelakangnya, Tapi sangking fokusnya Yuran membabat habis semak2 didepannya. Yuran Tidak bisa mendengarnya dengan jelas, Kedua bilah pisau Yuran terus saja menebas semak2 tersebut tanpa henti, Hingga beberapa menit kemudian ia berhasil membuat Jalan setapak berukuran 1 meter setengah diantara semak-semak tersebut. "Yoo Alvisti Durant!" Suara itu kembali terdengar ditelinganya, hingga sekilas Yuran menghentikan gerakan tangannya Yg ingin membabat kembali semak2 Yg masih menghalangi jalannya. "Hm? S-seseorang memanggil namaku?!" Ujarnya Yg langsung diam membeku ditempat setelah ia menyadari suara seseorang Yg memanggil namanya dari arah belakangnya Saat ini. T

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 8 - Welcome

    Slash-Slash! Tebasan beruntun berhasil Yuran balas kepada Monster Raksasa tersebut, hingga membuat sebelah Matanya tergores akibat Serangan dari bilah pisau ditangan Kanannya. "Guahhh!" "Ha ... Ha ... Ha ...!" Dengan sedikit terengah-engah Sambil ia mengisi kembali Oksigen diparu-parunya. Tapi saat Yuran ingin kembali memasuki Danau tersebut, Tak disangka-sangka dari bawah kakinya Sang monster ganas itu mengigitnya dan Dengan Cepat menyeretnya masuk kedalam air. Membuatnya langsung merintih kesakitan, "Argh!!" Teriaknya hingga Tak sengaja melepaskan satu pisau bilahnya ditangan Kanannya, akibat Serangan tiba-tiba dari Sang Monster Anglerfish. Gigi tajamnya mulai mencapitnya erat hingga terlihat kaki kirinya yg Mulai berdarah hebat akibat gigitan dari Monster ikan tersebut. Tapi Yuran Tidak pasrah begitu saja dengan Sekuat tenaganya ia berusaha untuk Mela

Bab terbaru

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 33

    "Kalau kaian sudah selesai, segera kembali ke posisi masing-masing. Bos akan segera tiba kurang dari 1 setengah jam lagi, Jadi diam dan jangan membicarakan hal yg akan memicu kemarahannya?" Ujarnya, dan tepat sebelum wanita itu menghilang dibalik pintu. Ia kembali berkata dengan ekspresi wajah datarnya,"Satu lagi kau Aidil, hari ini kau yg akan menjaga bocah setengah sekarat itu. Pastikan dia masih bernafas sampai esok pagi, atau kau yg akan kubuat tidak bernapas lagi."Ucapan sekilas tapi meninggalkan bekas pada kedua pria itu, yg serentak bulu kuduknya ikut berdiri setelah mendengar kata-kata penuh ancaman yg keluar dari mulut wanita bernama "Risa Pisauleth" tersebut."Aghh! Yg benar saja ... Kenapa aku harus terjebak diantara orang-orang gila ini!" Tapi tidak dengan pria bernama Aidil yg hanya menghela napasnya, memijit pelan pangkal hidungnya yg terasa pusing. Mendengar keluhannya itu, sontak saja langsung membuat kedua rekan lainnya tidak bisa menahan tawanya disana.Terlebih di

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 32

    Potion ketiga dan keempat yg sama2 memiliki bentuk botol bulat cembung, dengan penyumbat seperti spon coklat dengan diikat tali rami tambahan pada penutup atasnya.【 Potion of Fire Breath 】,【 Potion of Ice Blade 】. Berbeda dari sebelumnya, kedua ramuan ini justru merupakan ramuan berjenis serangan hingga bahkan mampu menciptakan sebuah ledakan api yg sangat besar. Ataupun salah satunya merupakan sebuah serangan dari puluhan pedang yg terbuat dari es, Jika seseorang menyemburkannya langsung kearah lawan mereka.Tapi walaupun begitu ramuan sihir ini bersifat instan dan hanya bisa digunakan sekali disetiap 1 botol pemakaiannya, Bukankah semua khasiat itu terdengar sangat menarik?Apalagi untuk orang yg tidak mahir dalam menggunakan pedangnya, karna selama ini yg bisa ia lakukan hanya berupa serangan langsung. Baik itu menggunakan seni beladirinya ataupun menggunakan senjatanya dahulu.Dan Sekedar info saja Yuran membeli kedua potion tersebut masing2 hingga 4 botol lebih. Walaupun ia masi

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 31 - Hari Yang Panas

    "Cih! Keluar kau jalang sialan! Sipelacur wanita GreenEarth, Zizi Lishabeto!" Tepat setelah teriakan penuh kebencian dari pria demi human itu, tak lama seorang wanita mulai muncul dari kejauhan. Tepatnya dari arah belakang mereka saat itu dengan diikuti suara tawanya,"Wah-wah kupikir ada anjing liar yg sedang bermain dengan keponakan lucuku itu, hingga tanpa sadar ia kehilangan jalan pulangnya. Tapi lihat apa yg sedang kutemukan disini?" Wanita muda itu tampak berdiri dengan santainya, sambil ditemani beberapa kesatria dengan anak panah mereka tepat dikedua sisinya disana. Bisa terlihat juga 2 pedang berwarna hijau sedang melayang-layang diatas kepalanya disana,"Rupanya hanya 3 ekor anjing kampung yg sedang tersesat diwilayah kami ya hahaha!" Ledek wanita tersebut yg juga langsung disahutinya kembali."Benarkah? Kupikir bukan hanya kami seorang yg tersesat disini, melainkan bocah kecil itu juga~ Tapi jangan khawatir, sekarang keponakanmu itu sedang berada ditangan yg tepat ..."Me

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 30

    "Huuu ... Ibu, ayah ... Kalian ada dimana!? D-disini menyeramkan sekali hiks... Nenek tolong aku!!"Dengan ekspresi wajah semakin ketakutannya, bocah itu pun kembali menangis sejadi-jadinya. Berteriak memanggil-manggil nama kakak serta anggota keluarganya, yg masih tidak kunjung datang kepadanya. Berjalan tidak tentu arah, hanya bisa mengikuti kemana kakinya melangkah saat ini. Berjalan semakin dalam masuk kearah hutan lebat yang tidak bisa bocah itu kenali lagi. Dimana dia sekarang? Dan kenapa dia bisa berakhir ditempat itu?Tidak ada lagi yang bisa ia mintai pertolongan, menangis pun sudah percuma sekarang. Bocah itu sudah benar-benar jauh dari jejak kakak maupun orang tuanya saat ini. Dengan kata lain, ia sudah tersesat sekarang. Siapapun tolong aku! Hingga tak lama terdengar didekatnya saat itu juga, suara berupa auman yg ia ketahui kalau itu berasal dari seekor monster iblis diarea hutan dibelakangnya saat itu. Yg juga diikuti suara kicauan dari beberapa burung-burung yg mulai b

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 29 - Hilangnya Dua Kakak Beradik!

    3 jam sebelum penculikan itu terjadi ...Siang itu disuatu rumah hunian besar bergaya alami, dengan didominasi warna coklat pada struktur bangunan yg sepenuhnya terbuat dari kayu-kayu pohon yg kokoh disetiap sudutnya. Tak lupa juga warna pendukung abu-abu yg berfungsi sebagai garis penghias dibagian luar dari rumah yg terletak ditengah2 sebuah hutan disana.Hingga tak lama disela-sela ketenangannya tersebut, seorang bocah perempuan tengah berlari keluar tanpa menggunakan alas kaki. Menuruni beberapa anak tangga dengan riangnya,"Ayo-ayo cepat kejar Kin! Yg lambat akan diberi hukuman loh~!" Serunya yg juga langsung disahuti suara lelaki dari dalam rumah tersebut, "Ayolah kin, ini bukan waktunya untuk kita bermain... Atau Nenek akan memarahiku lagi, jika aku belum mengerjakan semua tugas yg telah ia berikan hari ini ...!" Jawabnya sambil menenteng sepasang sendal kayu ditangan kirinya,Tapi bukannya berniat untuk mengikuti laju dari bocah perempuan yg masih berlari beberapa meter didep

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 28

    "Hmmm!! Hmm!!" Suara jeritan dari salah satu sandranya yg tampak berusaha untuk berontak, melepaskan tali yg tengah mengikat tubuhnya saat itu juga. Walaupun mulut dari keduanya sudah tersumpal kain, tapi tidak membuat orang itu menyerah dan pasrah begitu saja dengan kondisi yg sedang menimpa mereka."Untuk itu kau atur saja nanti deh bagaimana baiknya. Mau kau pisahkan satu-satu, atau kau juga boleh menaruhnya sekaligus disatu tempat. Pokoknya aku tidak peduli~" Jawab pria bertopi koboi dengan malasnya. Tapi tak lama kemudian ia segera menoleh kebelakang. Menatap tajam kearah anak buahnya disana, "Tapi ingat tetap waspada dan perketat lagi keamanannya menjadi dua kali lipat, khusus pada malam ini. Apa kalian mengerti?!" "Baik boss!" Jawabnya serentak sebelum salah satu dari anak buahnya tersebut mulai menghilang dibalik pintu masuk. Dan dua lainnya langsung bersiaga disudut ruangan,Dan pria bertopi koboi itu kemudian berjalan mendekat kearah 2 sandranya yg sudah tertelungkup tida

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 27

    Hingga tak lama bisa terlihat ekspresi sipenjual yg mulai berubah panik saat ia melihat Yuran yg hanya diam mengepalkan tangannya, tidak merespon kembali ucapannya barusan. Setelah rasa keengganan untuk mengakui kondisi dari barang yg ia jajalkan dilapaknya saat itu, terbilang memanglah tidak layak untuk dijual kembali. Dan sekali lagi ia mencoba untuk mempertahankan egonya,Karna bagaimana juga ia ingin bisa membawa hasil yg bagus untuk ia berikan pada keluarga kecilnya."...69 koin Will! Aku tidak bisa lagi menurunkan harganya nona ... A-atau, lebih baik nona pergi saja dari lapakku ini! Jika memang tidak sanggup untuk membelinya ..." Serunya yg tiba-tiba saja mulai meninggikan suaranya, membentak Yuran tepat disampingnya saat itu.Yg seketika langsung merubah raut wajahnya semakin muram mendengarnya,Orang ini benar-benar ...!!Dan tanpa banyak bicara lagi Yuran mulai membalikan badannya, segera menjauh dari lapak sipenjual pakaian loak tersebut. "E-eh!!!?" Pekiknya kaget melihat

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 26

    Dan selagi ia menunggu disana Yuran sesekali tampak menghampiri toko-toko lain yg ada didekatnya saat itu, untuk sekedar menghilangkan rasa jenuhnya. Terlebih toko yg ia datangi saat ini merupakan penjual dari pakaian-pakaian yg memiliki desain yg sangat unik, adapun warna dari coraknya yg terbilang sangatlah ketinggalan jaman untuk seukuran manusia yg datang dari dunia penuh teknologi yg sangatlah maju."Ah maaf permisi tuan, berapa harga untuk pakaian yg ada disana?"Melihat kehadiran Yuran kelapaknya, sontak saja membuat sipenjual pakaian itu langsung bersemangat melihatnya."Oh! Apakah nona tertarik ingin membeli kaos hitam berlengan panjang yg ada disana!? Tidak mahal kok, hanya seharga 100 koin Will saja!"Wow 100 koin Will katanya tadi!? I-itu berarti senilai hampir 100 koin Perak?? Yg benar aja! Apa dia sengaja ingin memeras petualang baru sepertiku?! Omel Yuran yg menggerutu diam2 didalam hatinya."Wah kenapa mahal sekali tuan? 50 Koin Will, aku akan langsung mengambilnya. At

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 25 - Buron Yg Hilang

    [[ Kabar Surat Terbaru - GreenNews Harian! ]]Itulah barisan kata pertama pada highlight tulisan pembuka artikel diawal berita. Yg barusaja diterbitkan dan diedarkan kepada penduduk kerajaan. Tapi yg menjadi pusat perhatian bukanlah berada pada halaman surat pertama pada lembar berita tersebut, melainkan semua perhatian langsung terpusat pada lembar halaman terakhirnya. Tepatnya berada dibawah kolom kedua, dibagian kanan atas surat kabar. Yg sering kali merupakan halaman untuk memberikan informasi dari sang jurnalis, mengenai daftar dari pencarian orang atau yg biasa disebut dengan "Buron". Yg saat itu tengah dicari keberadaanya oleh pihak keamanan internal kerajaan setempat.Dan inilah informasi detailnya,...{{ Selamat Pagi, Salam sejahtera untuk semua penduduk Kerajaan Crimson dimanapun kalian berada. Semoga dewa Zeus selalu melindungi kita semua dari nilai-nilai penyimpangan sosial, serta selalu menjunjung tinggi nilai keadilan. Pagi ini secara mengejutkan laporan datang dari s

DMCA.com Protection Status