Share

Volume I Chapter 5

Author: Pilus_99
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

(Beberapa jam yg lalu)

      Aku terbangun ditengah2 hutan belantara dengan pemandangan Sekitarku hanya Ada pohon-pohon besar serta Rumput2 hijau, Yg terlihat seperti jenis rumput liar ilalang. Hanya saja bentuk daunnya sedikit lebar walau begitu teksture dari daunnya juga sangat empuk seperti busa.

Ini aneh sih ... belum lagi dirumput2 itu juga terdapat bunga2 kecil berwarna warni yg tumbuh diantara cabang2nya.

Aku belum pernah melihat Ada jenis rumput seindah ini sebelumnya, atau mungkin aku saja Yg baru Tau?. Hm sepertinya pengetahuanku masih kurang, aku Harus lebih banyak lagi belajar tentang lingkungan sekitarku. Termasuk pengetahuanku tentang Alam.

Tapi Tidak Ada siapapun orang disini Selain diriku itu benar, karna sudah hampir sejam lebih aku menelusuri area dipedalaman hutan ini. Tapi aku masih belum bisa menemuikan oranglain atau Siapapun Yg bisa kutanyai tentang tempat apa ini sebenarnya.

Malah semakin langkah kakiku melangkah entah kemana, itu malah membuatku semakin masuk kedalam hutan ini jauh lebih dalam lagi. Sepertinya aku benar2 tersesat, Lalu apa Yg Harus kulakukan Saat ini?.

     Aku yg masih berpakaian Seragam Militerku lengkap dengan rompi anti peluru, beberapa Tas kecil dipaha kanan Dan kiriku, Serta 2 saku Pisau yg terpasang dibelakang pinggangku Yg menyatu dengan satu set atribut ikat pinggang Yg kugunakan Saat ini

Ditambah Sarung tangan Kulit hitam Yg terbalut ditelapak tanganku, 2 pelindung lutut berwarna hitam juga sudah terpasang dikedua lututku bersamaan dengan sepatu boot militer bertali berwarna hitam. 

Serta Tak lupa 2 buah Pistol hitam kesayanganku disaku pinggangku, Tentu saja itu termasuk beberapa slot peluru yg Ada tersusun menurun seperti anak tangga dibagian dada rompi anti peluru ditubuhku.

     Aku yg masih kebingungan dengan semua Hal gila yg baru saja terjadi padaku, Mencoba untuk melangkahkan Kedua kakiku kembali untuk menelusuri area Hutan belantara ini. Mau Tidak mau aku Harus melakukannya, karna bisa saja Hal Yg Tidak menyenangkan Akan terjadi kepadaku. Untuk itu aku sudah Harus waspada dan siap menghadapinya kalau sampai itu terjadi.

Karna jika aku Harus memilih dibunuh atau membunuh, aku Akan lebih baik memilih membunuh terlebih dahulu. Terlebih Saat nyawaku menjadi taruhannya, Kak Kris juga pernah mengatakan itu padaku. Mungkin itu semua bersangkutan dengan status Kemiliteran yg kuemban Saat ini, Yg membuat pola pikiranku tanpa dasar berubah drastis.

     Hingga singkat cerita aku berjalan Melewati sebuah jembatan kecil yg terbuat dari beberapa papan kayu, Yg berbentuk melengkung berukuran sekitar 3 meter Yg kulihat jembatan itu juga sudah ditumbuhi banyaknya Tanaman liar Yg melingkar dan merambat disetiap pinggir dari jembatan dibawah kakiku Saat ini.

"Jujur pemandangan hutan ini terlihat begitu indah Dan sejuk sekali untuk dipandang" Gumamku tanpa sadar setelah kedua mataku terus Memperhatikan area sekelilingku.

Jujur saja bukan malah bosan Yg kurasakan Tapi aku malah semakin dibuat takjub Dan Menganga saat melihat pemandangan Yg Ada didepan hutan misterius ini.

Dimanakah aku berasa Saat ini? Ini benar2 menabjubkan sekali rasanya!.

...

Cittt Citt Citt!

Suara Kicauan dari beberapa Burung kecil yg sedang bertengger didahan ranting sebuah pohon besar, Yg saling berbaris memanjang dikedua sisiku.

Tidak hanya itu saja, Ada juga beberapa Burung2 Yg tidak aku ketahui jenis apakah burung itu. Karna ini pertama kalinya aku melihat ada burung Seimut Dan Semenggemaskan itu, beberapa dari mereka tengah bertengger diranting pohon Dan Ada beberapa lainnya yg juga Sedang Terbang meliuk kesana-kemari.

Semakin memperindah pemandangan Didalam hutan ini, itulah Yg kupikirkan Saat ini didalam kepalaku. Dan satu hal yg menurutku tampak sedikit aneh, Karna kalau kulihat hutan ini terlihat sangat berbeda jauh sekali dengan pemandangan hutan2 yg Ada diKotaku.

Yg kebanyakan dari mereka Sudah tercemar oleh tangan2 yg tidak bertanggung jawab!. Tapi Saat kulihat Dan rasakan, hutan ini terlihat begitu alami bagaikan tidak pernah tersentuh tangan Satu manusia manapun.

Untuk dijaman sekarang itu sangat mustahil bukan?!

"Wah Gila! Ini benar2 pemandangan yg sungguh menakjubkan! Aku harus cepat mengabadikan moment langka ini kedalam Hpku!"

Ujarku Yg tampak sangat bersemangat, Dan langsung merogok sesuatu dari dalam saku Celana kargo berwarna Hitam.

Cekrek, Cekrek, Cekrek!

Aku berkali2 memotret setiap sudut dari hutan pedalaman ini, dan langsung menyimpannya dalam Galeri Ponselku. Seolah2 aku benar2 ingin mengabadikan moment Yg sangat langka ini.

Benar! Aku tidak ingin melewatkannya. Walaupun mungkin ini terakhir kalinya aku bisa melihat pemandangan seindah ini. Itulah Kenapa aku wajib mengabadikannya dalam jepretan foto Yg terus kuambil, tidak peduli sudah berapa banyak Yg sudah tersimpan diponselku Saat ini. Tapi tenang saja itu Tidak Akan terjadi karna ponselku bukan sembarangan ponsel biasa, aku memiliki Spesifikasi Yg sangat unggul dijaman sekarang ini.

Yap! Sebuah Ponsel Yg sangat handal Dan canggih sekali Yg kupunya Saat ini.

"Kak Lisia harus Lihat ini! Orang itu pasti Akan sangat iri sekali padaku hahaha!"

Kekehku pelan dengan sebuah Senyuman merekah dalam wajahku saat aku melihat kearah layar diponsel berwarna hitam ditangan kananku.

Menatap 3 Foto Selfi diriku yg baru saja kuambil, Dan juga beberapa foto2 pemandangan Yg ada didalam hutan ini. Yg Langsung aku kirimkan melalui Aplikasi Chatting, kepada kakak perempuanku yaitu Yoo Liscia Cristina.

Btw Umur kakakku denganku, hanya terpaut 3 tahun saja. Dan hubungan kami sangat dekat sekali, layaknya seperti seorang sahabat. Tapi ... Akhir-akhir ini aku jarang sekali menemuinya. Mungkin sudah beberapa bulan lamanya aku Tidak bertemulah dengannya, Tapi meski begitu ia sering menelponku. Ya ... Meskipun itu hanya seminggu 2 Kali? Tidak terlalu buruk juga menurutku, setidaknya kami masih bertukar kabar satu sama lain.

Saat aku mengingatnya, seketika rasa sakit terasa dihatiku Saat kedua mataku Menatap sebuah foto Yg sudah terpasang Dan kujadikan wallpaper dijendela utama Ponselku.

Aku mengela napas beratku Sambil ibu jariku mengelus pelan foto wanita berparas Korea dengan kedua Mata sipitnya yg berambut coklat Gelap, Yg tengah berfoto bersama diriku Yg sama2 memakai pakaian Kasual Couple Didalam foto itu dengan senyum lebarnya. Tapi Tidak dengan diriku Yg malah memasang ekspresi malas Dan kaku Saat kak Lisia memelukku dari belakang Sambil menggenggam lengan tanganku erat.

Tapi ini bukan salahnya sih, itu semua karna diriku Yg selalu disibukkan dengan tugas-tugasku diPasukan Khusus. Yg sering kali mengharuskanku

untuk pergi menjalankan sebuah misi bahkan hingga pergi keluar Negara sampai beberapa bulan lamanya.

Ha... Mau bagaimana lagi! Itu sudah jadi resiko dari pekerjaanku saat ini bukan?

Apalagi semenjak

aku menjadi seorang Capt diPasukan Khusus terlebih aku juga

harus memberikan contoh yg baik untuk Anak buahku setiap harinya.

...

"Tut-tut!"

Suara dari notifikasi Yg mendadak muncul diikuti sebuah logo pemberitahuan tidak Ada jaringan Yg ikut muncul dilayar Ponselku Saat ini. Membuat mulutku langsung mendesah pelan,

"Yah, masih belum Ada jaringannya!"

"Duh Sebenarnya aku ini Ada dimana sih? Sampai2 jaringan saja tidak Ada ditempat ini!?" Gerutuku kesal Sambil memasukan kembali ponselku itu kedalam saku Celanaku.

Dan aku kemudian memutuskan untuk kembali melangkahkan kakiku untuk menelusuri Hutan belantara ini.

Hingga beberapa menit kemudian,

Langkah kakiku berhenti saat aku sudah tiba disebuah Sungai berukuran sedang, Tidak besar ataupun kecil. Dengan Terlihat pemandangan dari beberapa Air terjun kecil yg mengalir dari setiap sudut bongkahan-bongkahan Bebatuan yg tersusun meningkat bagai sebuah anak tangga diatasnya. Yg perlahan2 membawa air itu turun mengisi air sungai kecil dibawahnya.

Ini merupakan fenomena alam yang tak biasa, di mana terdapat sungai yang airnya berwarna kebiruan seperti ini. Karna bagi sebagian besar orang hal seperti ini akan dianggap menarik, begitu juga denganku sekarang yg Tanpa sadar mulutku Menganga dibuatnya. 

Sekilas ini mengingatkanku Saat dulu aku pernah berkunjung kesebuah tempat dinegara lain?

Ah tidak, Bukan! Tentu saja Ada Didalam Negri tercintaku sendiri. Yap! diIndonesia tepatnya sebuah surga Yg tersembunyi diKali Biru Warsambin, Raja Ampat Papua.

Ya aku ingat sekarang, aku Saat itu berlibur bersama Kak Kris diakhir pekan 2 Hari 2 malam, setelah salah seorang temannya menawarkan dirinya sebuah Tiket Liburan gratis untuk 2 orang pergi ke Raja Ampat diPapua. Dengan alasan dia Ada urusan penting Yg Harus dia datangi pada Hari itu juga. Tentu saja kak Kris menerimanya dengan senang hati Dan aku senang ketika dia akhirnya memutuskan untuk pergi bersamaku kesana. Itu benar2 pengalaman Liburan paling Indah Dan luarbiasa Yg pernah aku alami dulu, tepatnya 2 tahun Yg lalu.

Walau sama2 berair biru sungainya, Tapi tetap saja Saat kedua mataku melihat sungai Yg ada ditengah2 hutan ini. Membuat mulutku kembali berdecak kagum tanpa hentinya.

"Wow Deabak!!"

"Ini sih Bukan Gila lagi, tapi Fantastic!!" Serunya kegirangan sendiri Melihat kearah pemandangan Sungai yg sangat indah dihadapannya saat ini.

Dan ternyata Tidak hanya itu saja terlihat Diatas dahan Pohon disampingku berdiri, Beberapa kawanan Kupu-kupu berwarna putih yg kebiru-biruan bagai Cahaya terang. Tengah terbang kesana kemari Dan beberapa dari mereka, mulai hinggap Diatas bunga2 yg Ada dibawah pohon besar Disampingku Saat ini.

"A-apa saat ini ... "

"Aku memang sedang berada didunia Fantasy ya?!" Tanyaku dengan raut wajah keheranan sekaligus bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Manakala dirinya Terus disuguhkan pemandangan Alam Yg begitu alami Dan asri sampai Saat ini, semenjak dirinya terbangun ditengah2 hutan pedalaman misterius Yg masih tidak diketahui dimana tempat ini berada sebenarnya.

Tapi Pertanyaan itu sudah Tidak ia pedulikan lagi, karna keindahan seluruh hutan ini seakan tengah menghipnotis pikiran maupun dirinya Saat ini.

"Ini .... "

"Benar2 mimpi yg terlihat begitu nyata sekali!?" Ujarku Dengan raut wajah Senang bukan main dengan kedua tanganku rentangkan lebar2 kedua sisiku.

Lagi2 tanpa sadar sebuah senyum terukir sangat jelas diwajahku sampai detik ini.

Ah jadi begitu ya, ternyata Semua perkiraanku tadi salah! Sekarang Aku memang bukan berada didunia nyata, tapi ...

Aku tengah berada dialam mimpi saat ini! Oh my! Apa A-Aku ... Benar2 mengalami Lucid Dream!?

Seolah Gila aku Terus berbicara pada diriku sendiri ditengah2 hutan belantara dengan Tidak Ada satupun manusia ditempat ini. Ah tidak Masalah! Aku sudah Tidak peduli lagi ... Yg jelas merasakan mimpi seindah ini membuatku seakan Sedang berada disurga. Apa aku juga nantinya Akan bisa bertemu kedua orang tuaku ditempat ini ya.

Aku Tidak keberatan jika aku Harus mati hanya Demi untuk bisa merasakan Hal semenabjubkan ini!.

"Kapan ya terakhir Kalinya, Hatiku merasakan bahagia seperti ini?"

"Ah... Pasti sudah lama sekali bukan ..."

"Baru pertama Kalinya, aku bermimpi seindah ini" Gumamku pelan dengan kedua Mata sudah berkaca-kaca.

Tanpa menunggu lebih lama lagi, Aku mencoba untuk berjalan mendekat kearea bebatuan dari sungai berair biru yg Ada didepanku saat ini.

"Wah, A-airnya jernih sekali!!"

"Aku sampai bisa melihat batu2 kecil yg ada didalamnya ..." 

Memang benar, kedua Mata abu-abuku Menatap lekat-lekat kedalam Bebatuan yg berbentuk seperti Krikil kecil Yg berwarna warni. Seolah2 Krikil itu memang sudah dicat Demi memperindah air didalam sungai ini. Dan hebatnya Tidak Ada satupun tanaman liar ataupun keberadaan dari tumbuhan-tumbuhan Gulma seperti rumput teki, krokot ataupun Anting-anting (Acalypha australis linn) yg merupakan tanaman gulma yang kerap dijumpai di tanah lembap, pinggir jalan, atau selokan. Bunganya biasanya berbentuk seperti untaian mutiara berwarna hijau. 

Tapi syukurlah mereka Tidak Ada Didalam sungai ini, karna biasanya kehadiran Gulma membuat keindahan taman ataupun tempat yg berair seperti ini menjadi berkurang. Ya walaupun Ada kategori Gulma Yg memiliki manfaat tersendiri sih.

Kemudian aku berjongkok Dan langsung membasuhkan wajah Dan tanganku didalam aliran sungai kecil didepanku.

Cplas Cplas!

Berkali2 aku terus membasuh wajah, dan kedua tanganku disana. Serta Sesekali aku juga meneguk dan menyesap airnya, ini memang aneh entah karna tenggorokanku Yg mulai merasa Haus atau karna aku penasaran dengan rasa air didalam sungai Yg Ada Didalam mimpiku saat ini. Apakah rasanya tawar, Asin atau mungkin Akan Manis rasanya ya? Ah membayangkannya saja membuat tenggorokanku mendadak kehausan. Baiklah mencicipi seteguk airnya Tidak Akan menjadi Masalah besar bukan? 

"Ahh rasanya sungguh segar sekali!"

Seruku dengan kedua mataku Yg berbinar-binar setelah meminum air Yg kutampung dari kedua tanganku Yg beberapa detik Yg lalu melepas Sarung tangan hitam Yg masih melekat dikedua telapak tanganku.

Sekali lagi kuminum air disana sampai rasa Haus ditenggorokanku hilang sepenuhnya, entah ini sudah keberapa kalinya aku meneguknya. Hingga tanpa sadar mulutku 2 kali bersendawa pelan, ah ini benar2 memalukan sekali! Beruntung Tidak Ada satupun orang disini haha.

Dan Sekilas kulihat pantulan wajahku Yg sedang membayang dialiran sungai kecil didepanku, seorang Prajurit Militer yg berasal dari Angkatan Darat. Yg sekarang menjadi Seorang Pemimpin sebuah Pasukan Khusus bernama "Unit Saber" selama kurang lebih 2 setengah tahun lamanya. Terlebih dengan statusku seorang wanita yg baru2 ini berumur 24 tahun, Yg sering kali dipandang remeh Dan sebelah Mata oleh para seniorku diAngkatan Militer.

Tapi untunglah dengan semua pencapaianku saat ini aku bisa membungkam mulut2 para sampah2 keparat itu dengan seluruh hasil dari kerjakeras ku itu. Haha rasakan itu, bagaimana rasanya telah dikalahkan oleh juniormu sendiri? Terlebih diunitku Ada 3 orang senior Yg sekarang menjadi bawahanku haha.

Senyuman penuh kepuasan Dan tawa jahat layaknya seorang tokoh Antagonist disebuah Film Criminal Action Yg seringkali kutonton bersama Kak Kris Dan Kak Lisia. Terpancarkan diwajahku Saat mengingat semua keberhasilanku sampai detik ini.

Dan sekali lagi aku beruntung Tidak Ada satupun orang ditempat ini. Karna bisa2 orang lain akan melihat sisi kelam Yg Tidak pernah aku tunjukan pada Siapapun termasuk kakak Dan ke-2 teman terdekatku Adel Dan Mina. Ya kalau Kak Kris tentu saja orang itu pengecualian haha, Kau Tau dia Dan aku sama2 bobroknya.

Hingga lamunanku terbuyarkan akan sebuah ingatan sesuatu yg tiba2 Muncul dikepalaku Saat ini, dengan wajah yg berubah menjadi bingung aku berkata.

"Oh ya tadi saat aku tidur ..."

"Seingatku sih, tadi Aku seperti mendengar suara seseorang yg terus menerus memanggil2 namaku. Dan berkata sesuatu padaku, Tapi apa ya itu?"

"A-aku Tidak bisa mengingatnya dengan jelas apa Yg orang itu bicarakan padaku!" Gerutuku Sambil berusaha Terus mengingat2 suara Yg terdengar persis seperti suara seorang wanita. Yg terdengar sangat lembut Tapi juga tegas.

"Ugh sial! Lagi2 aku tidak bisa mengingatnya dengan jelas!?"

Teriakku sedikit Frustasi setelah beberapa menit untuk berusaha mengingat-ngingat apa yg wanita itu bicarakan padaku sebelumnya. Tapi lagi2 percuma saja, semuanya Tidak berjalan dengan kemauanku.

Sambil beberapa Kali aku meremas kuat2 rambutku Yg mulai acak-acakan dengan kembali bangun dari posisi jongkok didepan sungai itu.

"Ah Persetan dengan itu! Mungkin tadi itu cuma perasaanku saja!"

Karna semakin aku berusaha untuk mengingatnya. Sakit dikepala ini malah terus Muncul, Dan bertambah sakit dari sebelumnya. Jadi lebih baik kuputuskan untuk berhenti mengingatnya lagi, ya kurasa itu pilihan terbaik untuk Saat ini sih?

Dan sekilas saat aku menoleh pelan kesisi kananku, tepatnya dibawah bongkahan batu2 besar dipojokan sungai. Tak lama aku melihat 2 ikan besar Berwarna merah, keluar dari cela-cela Batu besar itu. Hingga kedua ikan Yg kurasa sekitar berukuran kurang lebih 30 centimeter, terus berenang bersamaan dan berhenti tepat didekat kedua kakiku Yg hanya tinggal Berjarak setengah meter saja dari sungai ini.

"Loh, I-inikan ..."

"I-kan salmon!!?" Seruku yg terkejut.

Karnawalau didalam mimpi saja, Ikan salmon yg merupakan ikan kesukaanku itu juga Muncul disini. Sekali lagi, Benar2 menyenangkan sekali mimpiku ini!.

Dan setelah Melihat 2 ikan besar yg tampak segar bugar tersebut, tanpa sadar langsung membuat Perutku berbunyi kelaparan.

Krukk-krukk!

Dan benar saja saat Sekilas aku melihat kearah jam tangan Canggihku, Yg berwarna abu2 kehitaman yg melingkar di ditangan kiriku.

Sudah hampir menunjukan Pukul 12 siang. Dan Akupun langsung tersenyum menyeringai kearah 2 ikan itu, Sambil berkata pelan.

"It's time for Lunch Guys ~"

...

==>>NEXT

Pilus_99

Don't forget to like and Support Me Guys~!

| Like

Related chapters

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 6

    ... Dengan berbekal pisau bilah bergerigi tactical hitam milikku, dengan bermata pisau panjang. Aku mengambil Dan memotong ranting2 kering dari pohon disana, Untuk kemudian kujadikan bara Api untuk membakar 2 ikan salmon yg baru saja tadi kutangkap. "Hmm, enak sekali~" "Walau tanpa bumbu sekalipun, ikannya masih terasa Gurih Dan begitu lezat!" Gumamku dengan mulut penuh terisi makanan, Dan aku terus saja melahap ikan yg sudah berwarna kecoklatan Diatas tungku api yg kubuat dari Batu2 yg kuambil dari dalam sungai tersebut. Serta aku juga sempat membuat penyangga ikan dari ranting2 pohon berukuran sedang Yg kupotong rata kurang lebih 30 centimeter, Yg kemudian kususun memanjang Dan saling bersilang diatas tungku Batu itu. Saat aku melakukan semua itu, aku Tidak merasa kesulitan ataupun kebingungan sama sekali. Mungkin ini semua karna aku Anggota dari Pasukan Khusus Yg dilatih secara mental Dan fisik unt

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 7

    *** Slash! Slash! "Yuran ..." Sayup-sayup terdengar suara pelan dibelakangnya, Tapi sangking fokusnya Yuran membabat habis semak2 didepannya. Yuran Tidak bisa mendengarnya dengan jelas, Kedua bilah pisau Yuran terus saja menebas semak2 tersebut tanpa henti, Hingga beberapa menit kemudian ia berhasil membuat Jalan setapak berukuran 1 meter setengah diantara semak-semak tersebut. "Yoo Alvisti Durant!" Suara itu kembali terdengar ditelinganya, hingga sekilas Yuran menghentikan gerakan tangannya Yg ingin membabat kembali semak2 Yg masih menghalangi jalannya. "Hm? S-seseorang memanggil namaku?!" Ujarnya Yg langsung diam membeku ditempat setelah ia menyadari suara seseorang Yg memanggil namanya dari arah belakangnya Saat ini. T

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 8 - Welcome

    Slash-Slash! Tebasan beruntun berhasil Yuran balas kepada Monster Raksasa tersebut, hingga membuat sebelah Matanya tergores akibat Serangan dari bilah pisau ditangan Kanannya. "Guahhh!" "Ha ... Ha ... Ha ...!" Dengan sedikit terengah-engah Sambil ia mengisi kembali Oksigen diparu-parunya. Tapi saat Yuran ingin kembali memasuki Danau tersebut, Tak disangka-sangka dari bawah kakinya Sang monster ganas itu mengigitnya dan Dengan Cepat menyeretnya masuk kedalam air. Membuatnya langsung merintih kesakitan, "Argh!!" Teriaknya hingga Tak sengaja melepaskan satu pisau bilahnya ditangan Kanannya, akibat Serangan tiba-tiba dari Sang Monster Anglerfish. Gigi tajamnya mulai mencapitnya erat hingga terlihat kaki kirinya yg Mulai berdarah hebat akibat gigitan dari Monster ikan tersebut. Tapi Yuran Tidak pasrah begitu saja dengan Sekuat tenaganya ia berusaha untuk Mela

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 9

    "ugh! Ini aneh sekali ...P-perasaan aneh apa Yg sedang kurasakan saat ini!" Tanyaku Yg bingung Dan shok atas apa yg sedang kurasakan saat ini. Karna rasanya entah kenapa sama seperti ... Saat aku kehilangan kedua orang tuaku dulu!. Hingga beberapa menit aku menangis seperti Anak kecil Yg baru saja kehilangan permennya, berdiri terdiam didepan pintu itu. Dan Seketika isak tangisku berhenti Saat kedua mataku melihat kearah kedipan lampu hijau Yg menyala terang, diatas Pintu Baja berganda didepanku. Warna lampu yg semula berwarna hijau kini berubah warna menjadi merah menyala, tepat dibawah tulisan besar Yg juga terpasang diatas Pintu Baja tersebut. "U-UGD?!" Ujarku Yg terbata2 Saat aku mengeja pelan sebuah tulisan berkapital berwarna putih tebal, Yg terpampang jelas diatas kepalaku. . . .

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 10

    Tapi Hal yg sungguh mengerikan benar2 terjadi padaku, Bagaikan tersambar kilatan petir yg menyambar langsung kearah tubuhku Saat itu juga. Adelicia malah berlari melewatiku begitu saja dan terlihat mengabaikan keberadaanku yg Saat ini jelas-jelas tengah berdiri Dihadapkannya. Membuat langkah kakiku tiba2 berhenti ditempat. "Eh!!?" Pekikku kaget dengan tangan Kanan Yg kuangkat keatas untuk menyapanya. Dan hal yg lebih gilanya lagi didepan mataku sendiri, 2 orang laki2 berjas putih yg sedang mengejar Adel dari belakang langsung menembus tubuhku dengan mudahnya. "Yuran!!" Membuat kakiku lemas seketika dengan mulut terbuka, aku Tidak bisa berkata apapun lagi. Tiba2 tenggorokanku menadi kering, "T-tidak .... mungkin ..." Lirihku pelan dengan mulut gemetaran. Lelucon macam apa ini sebenarnya huh!?

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 11

    Masih berlokasi Di Rumah Sakit, tepatnya dilorong ruangan UGD. "Apa Kau sudah siap?" Tanya Sang dewi yg kemudian mengulurkan tangannya kearah Yuran. Dengan sedikit gugup ia mengangguk pelan Kearahnya, Tapi Saat tangan kanannya ingin menyambut uluran tangan wanita bergaun hitam yg berdiri didepannya. Pandangan Yuran terus mencari-cari keberadaan 2 teman dekat lainnya diujung lorong disana, Tapi masih tidak tampak Siapapun selain dirinya Dan juga Sang dewi. Ayolah ... Dimana kalian berdua huh?! Yuran tampak sedikit kesal Saat dilihatnya kedua temannya itu masih belum menunjukan tanda2 kemuncul diri mereka. Hingga membuat sang dewi Yg melihat tingkah laku Yuran yg terus menoleh kesana-kemari, sedik

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 12

    Kau sangat mudah sekali untuk ditebak Yuran ..." Bisiknya pelan ditelinganya dengan penuh penekanan Saat ia menyebut nama panggilnya. Tapi Sret! Yuran dengan cekatan langsung melepas pegangan pistol ditangan Kanannya, Dan dengan cepat tangan Kirinya mencengkram lengan sang dewi Yg sedang memegang dagunya. Dan langsung memutar tubuh sang dewi hingga kini keadaan berubah drastis, Yuran berhasil mengunci pergerakan sang dewi dengan memiting lehernya dengan menggunakan lengan Kanannya, serta memutar tangan Kirinya kebelakang tubuhnya. Membuat sang dewi Tidak bisa bergerak, "Berhenti bertele-tele! Kalau kau ingin mempermainkanku, kau salah dalam memilih korbanmu "dewi gadungan" ..." Ucap Yuran dengan nada mengancam Sambil berbisik pelan kearah telinga sang dewi. Bisa&

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 13 - Underworld

    ... Pagi yang cerah mengiringi hari itu, Sinar mentari dengan hangat dan penuh kelembutan bersinar begitu indahnya disebuah hamparan Padang rumput dipinggiran Hutan. Walau Konturnya terdiri atas bukit-bukit dan Sebuah padang ilalang luas dengan rumput-rumput yang berwarna hijau dan coklat keemasan, menambah suasana hutan menjadi sangat indah Dan tenang dipagi itu. Tapi Tak lama kemudian, Trang-Trang! Suara dari aduan besi mulai terdengar begitu nyaring disana, diikuti bayangan manusia berbaju serba hitam dengan jubah Yg juga menutupi kepalanya. Yg terkena teriknya Sinar Matahari dari atas kepalanya. "GROoooOW!" Suara Erangan dari sang monster yg berbentuk seperti belalang sembah, dengan telinga panjang serta Ekor yg terlihat seperti menyerup

Latest chapter

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 33

    "Kalau kaian sudah selesai, segera kembali ke posisi masing-masing. Bos akan segera tiba kurang dari 1 setengah jam lagi, Jadi diam dan jangan membicarakan hal yg akan memicu kemarahannya?" Ujarnya, dan tepat sebelum wanita itu menghilang dibalik pintu. Ia kembali berkata dengan ekspresi wajah datarnya,"Satu lagi kau Aidil, hari ini kau yg akan menjaga bocah setengah sekarat itu. Pastikan dia masih bernafas sampai esok pagi, atau kau yg akan kubuat tidak bernapas lagi."Ucapan sekilas tapi meninggalkan bekas pada kedua pria itu, yg serentak bulu kuduknya ikut berdiri setelah mendengar kata-kata penuh ancaman yg keluar dari mulut wanita bernama "Risa Pisauleth" tersebut."Aghh! Yg benar saja ... Kenapa aku harus terjebak diantara orang-orang gila ini!" Tapi tidak dengan pria bernama Aidil yg hanya menghela napasnya, memijit pelan pangkal hidungnya yg terasa pusing. Mendengar keluhannya itu, sontak saja langsung membuat kedua rekan lainnya tidak bisa menahan tawanya disana.Terlebih di

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 32

    Potion ketiga dan keempat yg sama2 memiliki bentuk botol bulat cembung, dengan penyumbat seperti spon coklat dengan diikat tali rami tambahan pada penutup atasnya.【 Potion of Fire Breath 】,【 Potion of Ice Blade 】. Berbeda dari sebelumnya, kedua ramuan ini justru merupakan ramuan berjenis serangan hingga bahkan mampu menciptakan sebuah ledakan api yg sangat besar. Ataupun salah satunya merupakan sebuah serangan dari puluhan pedang yg terbuat dari es, Jika seseorang menyemburkannya langsung kearah lawan mereka.Tapi walaupun begitu ramuan sihir ini bersifat instan dan hanya bisa digunakan sekali disetiap 1 botol pemakaiannya, Bukankah semua khasiat itu terdengar sangat menarik?Apalagi untuk orang yg tidak mahir dalam menggunakan pedangnya, karna selama ini yg bisa ia lakukan hanya berupa serangan langsung. Baik itu menggunakan seni beladirinya ataupun menggunakan senjatanya dahulu.Dan Sekedar info saja Yuran membeli kedua potion tersebut masing2 hingga 4 botol lebih. Walaupun ia masi

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 31 - Hari Yang Panas

    "Cih! Keluar kau jalang sialan! Sipelacur wanita GreenEarth, Zizi Lishabeto!" Tepat setelah teriakan penuh kebencian dari pria demi human itu, tak lama seorang wanita mulai muncul dari kejauhan. Tepatnya dari arah belakang mereka saat itu dengan diikuti suara tawanya,"Wah-wah kupikir ada anjing liar yg sedang bermain dengan keponakan lucuku itu, hingga tanpa sadar ia kehilangan jalan pulangnya. Tapi lihat apa yg sedang kutemukan disini?" Wanita muda itu tampak berdiri dengan santainya, sambil ditemani beberapa kesatria dengan anak panah mereka tepat dikedua sisinya disana. Bisa terlihat juga 2 pedang berwarna hijau sedang melayang-layang diatas kepalanya disana,"Rupanya hanya 3 ekor anjing kampung yg sedang tersesat diwilayah kami ya hahaha!" Ledek wanita tersebut yg juga langsung disahutinya kembali."Benarkah? Kupikir bukan hanya kami seorang yg tersesat disini, melainkan bocah kecil itu juga~ Tapi jangan khawatir, sekarang keponakanmu itu sedang berada ditangan yg tepat ..."Me

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 30

    "Huuu ... Ibu, ayah ... Kalian ada dimana!? D-disini menyeramkan sekali hiks... Nenek tolong aku!!"Dengan ekspresi wajah semakin ketakutannya, bocah itu pun kembali menangis sejadi-jadinya. Berteriak memanggil-manggil nama kakak serta anggota keluarganya, yg masih tidak kunjung datang kepadanya. Berjalan tidak tentu arah, hanya bisa mengikuti kemana kakinya melangkah saat ini. Berjalan semakin dalam masuk kearah hutan lebat yang tidak bisa bocah itu kenali lagi. Dimana dia sekarang? Dan kenapa dia bisa berakhir ditempat itu?Tidak ada lagi yang bisa ia mintai pertolongan, menangis pun sudah percuma sekarang. Bocah itu sudah benar-benar jauh dari jejak kakak maupun orang tuanya saat ini. Dengan kata lain, ia sudah tersesat sekarang. Siapapun tolong aku! Hingga tak lama terdengar didekatnya saat itu juga, suara berupa auman yg ia ketahui kalau itu berasal dari seekor monster iblis diarea hutan dibelakangnya saat itu. Yg juga diikuti suara kicauan dari beberapa burung-burung yg mulai b

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 29 - Hilangnya Dua Kakak Beradik!

    3 jam sebelum penculikan itu terjadi ...Siang itu disuatu rumah hunian besar bergaya alami, dengan didominasi warna coklat pada struktur bangunan yg sepenuhnya terbuat dari kayu-kayu pohon yg kokoh disetiap sudutnya. Tak lupa juga warna pendukung abu-abu yg berfungsi sebagai garis penghias dibagian luar dari rumah yg terletak ditengah2 sebuah hutan disana.Hingga tak lama disela-sela ketenangannya tersebut, seorang bocah perempuan tengah berlari keluar tanpa menggunakan alas kaki. Menuruni beberapa anak tangga dengan riangnya,"Ayo-ayo cepat kejar Kin! Yg lambat akan diberi hukuman loh~!" Serunya yg juga langsung disahuti suara lelaki dari dalam rumah tersebut, "Ayolah kin, ini bukan waktunya untuk kita bermain... Atau Nenek akan memarahiku lagi, jika aku belum mengerjakan semua tugas yg telah ia berikan hari ini ...!" Jawabnya sambil menenteng sepasang sendal kayu ditangan kirinya,Tapi bukannya berniat untuk mengikuti laju dari bocah perempuan yg masih berlari beberapa meter didep

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 28

    "Hmmm!! Hmm!!" Suara jeritan dari salah satu sandranya yg tampak berusaha untuk berontak, melepaskan tali yg tengah mengikat tubuhnya saat itu juga. Walaupun mulut dari keduanya sudah tersumpal kain, tapi tidak membuat orang itu menyerah dan pasrah begitu saja dengan kondisi yg sedang menimpa mereka."Untuk itu kau atur saja nanti deh bagaimana baiknya. Mau kau pisahkan satu-satu, atau kau juga boleh menaruhnya sekaligus disatu tempat. Pokoknya aku tidak peduli~" Jawab pria bertopi koboi dengan malasnya. Tapi tak lama kemudian ia segera menoleh kebelakang. Menatap tajam kearah anak buahnya disana, "Tapi ingat tetap waspada dan perketat lagi keamanannya menjadi dua kali lipat, khusus pada malam ini. Apa kalian mengerti?!" "Baik boss!" Jawabnya serentak sebelum salah satu dari anak buahnya tersebut mulai menghilang dibalik pintu masuk. Dan dua lainnya langsung bersiaga disudut ruangan,Dan pria bertopi koboi itu kemudian berjalan mendekat kearah 2 sandranya yg sudah tertelungkup tida

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 27

    Hingga tak lama bisa terlihat ekspresi sipenjual yg mulai berubah panik saat ia melihat Yuran yg hanya diam mengepalkan tangannya, tidak merespon kembali ucapannya barusan. Setelah rasa keengganan untuk mengakui kondisi dari barang yg ia jajalkan dilapaknya saat itu, terbilang memanglah tidak layak untuk dijual kembali. Dan sekali lagi ia mencoba untuk mempertahankan egonya,Karna bagaimana juga ia ingin bisa membawa hasil yg bagus untuk ia berikan pada keluarga kecilnya."...69 koin Will! Aku tidak bisa lagi menurunkan harganya nona ... A-atau, lebih baik nona pergi saja dari lapakku ini! Jika memang tidak sanggup untuk membelinya ..." Serunya yg tiba-tiba saja mulai meninggikan suaranya, membentak Yuran tepat disampingnya saat itu.Yg seketika langsung merubah raut wajahnya semakin muram mendengarnya,Orang ini benar-benar ...!!Dan tanpa banyak bicara lagi Yuran mulai membalikan badannya, segera menjauh dari lapak sipenjual pakaian loak tersebut. "E-eh!!!?" Pekiknya kaget melihat

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 26

    Dan selagi ia menunggu disana Yuran sesekali tampak menghampiri toko-toko lain yg ada didekatnya saat itu, untuk sekedar menghilangkan rasa jenuhnya. Terlebih toko yg ia datangi saat ini merupakan penjual dari pakaian-pakaian yg memiliki desain yg sangat unik, adapun warna dari coraknya yg terbilang sangatlah ketinggalan jaman untuk seukuran manusia yg datang dari dunia penuh teknologi yg sangatlah maju."Ah maaf permisi tuan, berapa harga untuk pakaian yg ada disana?"Melihat kehadiran Yuran kelapaknya, sontak saja membuat sipenjual pakaian itu langsung bersemangat melihatnya."Oh! Apakah nona tertarik ingin membeli kaos hitam berlengan panjang yg ada disana!? Tidak mahal kok, hanya seharga 100 koin Will saja!"Wow 100 koin Will katanya tadi!? I-itu berarti senilai hampir 100 koin Perak?? Yg benar aja! Apa dia sengaja ingin memeras petualang baru sepertiku?! Omel Yuran yg menggerutu diam2 didalam hatinya."Wah kenapa mahal sekali tuan? 50 Koin Will, aku akan langsung mengambilnya. At

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 25 - Buron Yg Hilang

    [[ Kabar Surat Terbaru - GreenNews Harian! ]]Itulah barisan kata pertama pada highlight tulisan pembuka artikel diawal berita. Yg barusaja diterbitkan dan diedarkan kepada penduduk kerajaan. Tapi yg menjadi pusat perhatian bukanlah berada pada halaman surat pertama pada lembar berita tersebut, melainkan semua perhatian langsung terpusat pada lembar halaman terakhirnya. Tepatnya berada dibawah kolom kedua, dibagian kanan atas surat kabar. Yg sering kali merupakan halaman untuk memberikan informasi dari sang jurnalis, mengenai daftar dari pencarian orang atau yg biasa disebut dengan "Buron". Yg saat itu tengah dicari keberadaanya oleh pihak keamanan internal kerajaan setempat.Dan inilah informasi detailnya,...{{ Selamat Pagi, Salam sejahtera untuk semua penduduk Kerajaan Crimson dimanapun kalian berada. Semoga dewa Zeus selalu melindungi kita semua dari nilai-nilai penyimpangan sosial, serta selalu menjunjung tinggi nilai keadilan. Pagi ini secara mengejutkan laporan datang dari s

DMCA.com Protection Status