Share

Volume I Chapter 6

Author: Pilus_99
last update Last Updated: 2021-08-22 01:27:18

...

Dengan berbekal pisau bilah bergerigi tactical hitam milikku, dengan bermata pisau panjang. Aku mengambil Dan memotong ranting2 kering dari pohon disana, Untuk kemudian kujadikan bara Api untuk membakar 2 ikan salmon yg baru saja tadi kutangkap.

"Hmm, enak sekali~"

"Walau tanpa bumbu sekalipun, ikannya masih terasa Gurih Dan begitu lezat!" Gumamku dengan mulut penuh terisi makanan, Dan aku terus saja melahap ikan yg sudah berwarna kecoklatan Diatas tungku api yg kubuat dari Batu2 yg kuambil dari dalam sungai tersebut.

Serta aku juga sempat membuat penyangga ikan dari ranting2 pohon berukuran sedang Yg kupotong rata kurang lebih 30 centimeter, Yg kemudian kususun memanjang Dan saling bersilang diatas tungku Batu itu. Saat aku melakukan semua itu, aku Tidak merasa kesulitan ataupun kebingungan sama sekali. Mungkin ini semua karna aku Anggota dari Pasukan Khusus Yg dilatih secara mental Dan fisik untuk selalu menghadapi semua kondisi dimedan perang. Bahkan dengan alat-alat sederhana Dan serba terbatas, aku dilatih untuk bertahan hidup apapun caranya.

Ah, ini mengingatkanku Saat awal2 pelatihan diSekolah Militerku dulu Yg benar2 sangat menguras mental Dan fisikku. Karna itu salah satu syarat wajib yg Harus dilalui calon prajurit Angkatan Militer. Jadi skill Survival seperti ini sudah menjadi makanan pokok kami semua, setiap harinya.

Dan Saat Yuran tengah asik2nya menyantap ikan salmon terakhirnya, Sekilas terdengar suara melodi Nada pelan Yg sangat tidak asing ditelinganya.

Tring!

"Hm? B-bunyi apa itu?!" Tanyanya yg kemudian menoleh kebelakang Mencari sumber asal suara Yg barusaja ia dengar ditelinganya, Tapi tidak Ada siapapun didekatnya.

Tapi bunyi itu benar2 Tidak asing ditelingaku, entah Kenapa rasanya seperti bunyi ...

"Ah, iya! M-mungkin itu suara dari Hpku!?" Seruku Yg tiba2 teringat ponselku Yg kutaruh disaku celana panjangku. Dengan ekspresi senangnya aku kembali berkata,

"Baguslah Sepertinya sudah ada jaringan disini"

Dan dengan cepat, aku Langsung merogoh saku Celana Kargoku. Tapi tiba-tiba dihadapanku Muncul sebuah Tulisan Yg entah datang dari Mana tulisan itu, Yg Langsung membuatku terkejut setengah mati.

"Eh!!?"

"A-apa ini ...?" Pekikku dengan mulut gemetaran Sambil perlahan2 mencoba untuk mengeja satu persatu tulisan Yg ada Didalam bingkai sedang seperti gulungan Surat kerajaan, dengan berlatarkan warna coklat kayu yg muncul dihadapanku Saat ini.

[Congratulations!] "Item Langka 2 Holy Salmon" [Berhasil didapatkan!]

"S-selamat kau ... Mendapatkan item langka ... 2 Holy S-salmon?" 

Dan aku juga bisa melihat sebuah icon Gambar ikan berwarna Merah Yg kuketahui itu adalah Gambar dari ikan Salmon, hanya saja bentuknya sedikit imut seperti kartun.

"Huh?! 2 H-Holy Salmon katanya?!"

Aku yg masih kebinggungan, mencoba untuk mencerna arti maksud dari tampilan tulisan tersebut. Sambil terus menatap kearah ikan yg sekarang, Sudah tersisa kepala Serta tulang2nya saja terbaring  berjajar diatas Tungku Batu didepanku. Ah sepertinya aku benar2 kelaparan terbukti dari 2 ikan Salmon berukuran besar Yg tampak tak tersisa satupun daging ditulang-tulangnya. Tapi sekilas saat mengingat kembali rasa dari Ikan2 tersebut membuat nafsu makanku kembali bangkit, benar2 menggugah selera sekali.

Tapi bukan itu Yg Harus kupikirkan Saat ini bodoh!

"Eh? M-maksudnya 2 ikan salmon itu ini!!?" Seruku Saat kesadaranku mulai kembali, Dan seketika langsung mundur Menjauh dari 2 tulang ikan yg Ada didepanku.

"Yatuhan! Apa maksudnya ini?!!"

"Dan K-Kenapa tampilan ini terlihat seperti ... "

Bisa terlihat dari Raut Wajahku yg sudah berubah menjadi Shok Dan pucat setengah mati, Dengan tangan yg masih menutup mulutku tidak percaya. Tapi Saat aku ingin melanjutkan perkataanku tiba2 ucapanku terhenti.

"Seperti yg Ada didalam Ga-" 

Kooookkk!!

Saat kedua telingaku mendengar suara kicauan burung yg terdengar lumayan keras Dan bising dari arah samping kananku,

"!!?"

Kedua Mata abu2ku langsung terbelalak kaget Saat kulihat sudah bertengger seekor burung gagak hitam bermata merah menyala, yg sedang menatap kearahku dari atas sebuah Batu besar didekat Air terjun. Pandangan kami seolah bertemu Dan saling menatap tajam seakan-akan Burung gagak hitam itu ingin membunuhku sekarang juga, karna entah Kenapa aku bisa merasakan tatapan Haus darah dari kedua Matanya Yg tengah menyala Terang bagai warna darah Merah.

Membuat tubuhku seakan terhipnotis diam Tak bisa bergerak ditempatku Berdiri Saat ini, dadaku juga terasa sesak sekali membuat deru napasku Tidak beraturan.

"Ha ... Ha ... Ha ..."

Oh my! A-ada apa dengan seluruh tubuhku?! Kenapa tiba2 aku Tidak bisa menggerakkannya huh!? Ugh Sial! K-kenapa tiba2 Ada burung gagak disini?! Setauku tadi tidak Ada deh ...

Dan dari Mana asalnya Burung mengerikan ini?! Ujar batinku dengan keringat dingin Yg mulai mengucur dipelipisku, Sambil sesekali aku menelan ludahku gugup.

Koooookk! Koooookk!!

Burung itu kembali berkicau dengan suara kerasnya, hingga membuat telingaku berdengung Saat mendengar suaranya. Walau begitu pandangannya masih Terus menatap kearahku seakan2 Terus mengawasi setiap langkah dari pergerakanku Saat ini.

Glup!

Membuatku kembali menelan ludahku ketakutan, Tapi aku Tidak boleh seperti ini. Hanya karna tatapan tajam dari binatang itu padaku membuat nyaliku menjadi ciut. Tidak-tidak aku Tidak sepengecut itu Sialan! Karna aku pernah bertemu dengan beberapa orang Yg tatapannya jauh lebih mengerikan serta mengintimidasi. Pikiranku Yg berusaha menekan rasa takut yg semakin membuatku merinding Tak karuan, Dan beberapa Kali menarik napasku guna menghilangkan rasa kegugupanku Saat ini.

Tapi tetap saja firasatku jadi gk enak begini! Semoga Kali ini tidak terjadi apa-apa padaku ...

Karna yg kudengar kalau seseorang bertemu atau melihat Seekor burung gagak dalam mimpinya, maka Ia akan celaka Dan Nantinya akan terjadi sesuatu Hal yg buruk yg akan berimbas pada kehidupan Sehari-hari Sipemimpi tersebut.

Benar bahkan sebelum Hari kematian dari kedua orang tuaku dulu, aku juga pernah memimpikan seekor burung gagak hitam yg kuliat diatas atap rumahku. Dan keesokan harinya ... Hal mengerikan itupun terjadi, sebuah bencana Yg Tidak diketahui bahkan Tidak bisa diprediksi sama sekali. Datang Dan menghancur luluh lantahkan semuanya hingga Tak tersisa sedikitpun. 

Mengingat kenangan pahit itu Hatiku seakan kembali teriris Dan terluka, Tapi ini bukan saatnya aku mengingat-ingat Hal itu. Aku yg merasa terganggu akan kehadiran dari sosok burung hitam itu, lantas langsung memberanikan diriku untuk bergerak dan langsung menimpuknya dengan Batu Krikil Yg aku ambil didekat kakiku.

"Pergi kau sialan!!" Seruku Dan Batu itu berhasil mengenai tubuh dari sang buruk gagak hitam yg bertengger diatas Batu besar Yg jaraknya beberapa meter dariku.

Tapi bukannya pergi, burung itu malah mendadak hilang tepat didepan mataku Saat ini. Dan seketika langsung berubah menjadi bulu-bulu hitam yg saling berhamburan dan bertebaran diudara, membuat Wajahku menjadi pucat bagai mayat.

"H-hilang!?" Kataku Sambil terus melihat kearah sekelilingnya untuk mencari keberadaan dari burung gagak tersebut. Tapi tidak ada! Iya sama sekali Tidak bisa menemukan keberadaannya disekelilingku Saat ini.

"Kemana Pe-perginya burung sialan itu?!" Setelah melihat keanehan yg baru saja terjadi didepan mataku secara langsung, membuat seluruh tubuhnya semakin merinding ketakutan. Dengan mulut gemetaran aku berkata,

"Tidak-tidak! I-ini ... Ini cuma mimpi Yuran, jadi Kau Tidak boleh takut oke!"

"P-percayalah .... S-semuanya ... Pasti akan baik-baik saja!" Ujarku dengan langkah kaki semakin mundur Dan terus menjauh dari sisi sungai. Dan berusaha untul mengendalikan rasa ketakutanku yg kembali muncul Sambil terus mencoba menenangkan pikiranku yg semakin kalut Dan lebih takut lagi. Dan terlihat beberapa Kali aku mengatur napasku yg berdetak kencang Tak karuan.

"Tetap tenang Dan Positive Thinking Yoo Alvisti Durant ... !"

Dan Aku terus menarik napasku sampai detak jantungku kembali tenang, Tapi tetap saja aku Tidak bisa menghilangkan rasa gugupku.

"Sekarang jangan pikirkan apapun Dan lupakan saja Semua kegilaan yg terjadi didalam mimpimu ini oke!" Seruku menepuk kedua pipiku Hingga terlihat keduanya semakin kemerahan.

Tapi Tak bersilang berapa lama,

BOoooOm!

Terdengar Suara ledakan yg begitu nyaring dan keras, Tak jauh dari tempatku berdiri saat ini. Sampai2 membuatku kembali kaget setengah mati saat mendengarnya.

"Oh shit!! A-apalagi sekarang huh!!?" Keluhku yg kesal Dan kembali tersulut emosi, hingga berkata kasar.

"Kenapa tempat ini berubah menjadi tempat yg sangat menakutkan begini sih!!" 

Dan buru2 aku mematikan tungku Api yg tadi aku buat Dan nyalakan, dengan menyiramkan air dari sungai Yg kutampung dikedua tanganku. Hingga Kemudian dilanjutkan dengan menimbun sisa2 bara Api yg masih menyala dengan Rumput2 yg sudah kubasahi dengan air, Dan menumpukannya keatas bara api itu.

Hingga kulihat Tidak Ada lagi bara api Yg masih menyala disana, aku bangun dari dudukku Dan kembali menambahkan dengan raut wajah geramku.

"Sudah cukup! Ini benar2 tidak lucu ya!" 

"Aku sudah Tidak peduli lagi apakah ini mimpi atau bukan! Siapapun yg sengaja membuatku seperti ini ..." Tanganku langsung mengeluarkan salah satu Pistol berwarna hitam milikku yg berjenis Desert Eagle dari saku pinggangku.

"Akan kulubangi kepalanya dengan Peluru-peluruku ini!" Ancamku.

Dan Tanpa basa basi aku langsung Mengompanya, bisa Terlihat dengan jelas keseriusan tampak diwajahku Saat ini. Ah mungkin itu bukan kata-kata Yg tepat untuk orang sepertiku, tatapan kedua Mata abu2ku seakan ingin membunuh mangsanya mungkin cocok untuk  mendeskripsikan ekspresiku Saat ini. Mengerikan memang, terlebih Saat diriku mudah sekali tersulut emosi Yg sering kali membuat kedua tanganku lebih cepat bertindak dari pada mulutku.

Dan Tak menunggu lama2 lagi Dengan cepat aku mulai melangkah pergi, menuju kearah Asal sumber dari suara Ledakan Yg Kudengar sebelumnya. Dengan senyum menyeringai terbentuk dimulutku Saat ini.

Kalau ini memang Lucid Dream, berarti aku Tidak perlu menahan diriku Kan? Karna Aku bebas melakukan apapun Yg kusuka Didalam mimpiku ini ... Tidak buruk juga haha!

***

Drap Drap Drap!

Suara langkah kaki Yuran Yg tengah berlari kencang Melewati jembatan berkayu, yg sudah dipenuhi tanaman menjalar disetiap sisinya yg tadi ia lewati sebelumnya. Suara Ledakan itu kembali terdengar ditelinga Yuran, Tanpa menghentikan laju larinya ia berbicara dengan paniknya.

"Aku tidak Salah lagi! I-ini ... Seperti suara Ledakan dari Bom!?" Serunya.

Yg langsung menghentikan langkah kakinya tepat setelah kakinya berhasil mendarat, setelah menuruni jalanan terjal kebawah atau mungkin sebuah Jurang ya? Entarlah Yuran sudah Tidak peduli lagi. Ia hanya ingin mengetahui darimana asal suara, Yg Ia ketahui itu adalah suara Ledakan bom.

Terlihat Napasnya Yg mulai terengah-engah, Serta keringat yg mengalir didahinya.

"Ha...ha...ha!"

"Sial! dari Mana sebenarnya suara itu berasal huh?!"

"Dan K-Kenapa ... aku masih tidak bisa menemukan asal suara dari ledakan tersebut!?" Gerutunya kesal Sambil terus Menatap area sekelilingnya, Yg lagi2 hanya Ada semak-semak belukar Yg tingginya hampir diatas kepalanya.

Membuat pandangannya otomatis terhalangi, belum lagi Saat ini ia semakin terjebak masuk semakin dalam kehutan belantara ini. Dan sialnya Kompas dijam tangannya hanya berputar-putar Tak tentu arah, membuat Sang Capt dilanda kebingungan untuk pergi kejalur Mana Yg Harus ia lewati Saat ini. 

Apa ia Harus kembali menaiki bukit terjal dibelakangnya tersebut atau ia Harus menerobos paksa area semak2 belukar didepannya Saat ini. Ugh memikirkannya semakin membuatku jengkel sekali!

Dan untuk sejenak ia Mendanga Menatap pemandangan Langit-langit Biru Yg tampak sangat Indah membentang diatas kepalanya Saat ini, dengan dihiasi awan2 putih Yg Terus bergerak maju. Disertai dengan kumpulan Burung2 bersayap emas Yg berkilauan Yg lagi2 Tidak ia ketahui jenis Burung apa itu sebenarnya ...

"Ah Indah sekali ..." Gumamnya. Hingga sekilas Yuran teringat ke-7 Anggota Saber lainnya, Sambil kembali berkata dengan suara pelan.

"Apa saat ini Unit Teamku baik-baik saja ya? Aku cuma takut mereka semua ... dalam bahaya sekarang" 

Ada nada sedikit kehawatiran Saat Sang Capt dari Unit Saber mengingat para anggotanya, Yg juga sama2 memiliki beban berat dipundak mereka masing2. Terlebih Saat mereka Harus bisa membagi seluruh waktunya, Yg ia ketahui kalau itu sangat tidak mudah untuk dilakukan. Terlebih Saat mereka memiliki keluarga Yg Harus mereka utamakan lebih dari apapun itu,

Berbeda denganku Yg tidak memiliki apapun kecuali hanya kakak kandungku seorang Yg Harus aku jaga serta lindungi dengan baik. Tapi nyatanya sampai detik ini ia masih belum bisa membahagiakan Kak Lisia ...

Membuat Yuran menghela napasnya berat, Dan menutup kedua Matanya ditengah2 hutan belantara. Dengan angin sepoi-sepoi bertiup Disekitarnya Saat ini, membuat helaian rambut Yg Ia kuncir kebelakang meliuk-liuk dengan indahnya.

"Haah! Sepertinya aku masih belum bisa Menjadi sosok Leader yg baik Untuk Mereka Semua ... Terlebih menjadi seorang adik, apakah aku mampu menjalani 2 peran itu sekaligus ya?"

"Haha menjadi seorang Leader diPasukan Khusus berat juga ya~!" Tambah Yuran dengan diiringi tawa kecil Sambil menggaruk2 lehernya. Tapi ditengah2 khayalannya tersebut tak lama tiba2, 

BOooooOm!

Untuk ketiga kalinya Yuran mendengar suara Ledakan itu, Tapi Kali ini ia bisa merasakan kalau ia sudah hampir mendekati sumber suara tersebut. Terbukti Saat Yuran dengan cepat menoleh kembali kearah semak2 Yg berbentuk hampir seperti tembok yg menjulang tinggi didepannya Saat ini.

"Ah-haha! S-seriusan nih?" Katanya dengan menaikan sebelah alisnya Yg tampak sedikit gugup menatap kearah semak2 tersebut. Ah sial sepertinya dia Tidak Punya pilihan lain, mau Tidak mau ia harus Melewatinya. Tapi tetap saja itu pasti Akan menguras seluruh tenaganya.

Saat Yuran ingin meraih pisau bilah miliknya, tangannya mendadak berhenti Saat terlintas sesuatu dikepalanya Saat ini.

"T-tunggu dulu! Bagaimana kalau tempat ini ternyata hanya jebakan ..."

"Dan dibalik semak-semak ini, mungkin Ada Hal Yg jauh lebih besar sedang mengintai kearahku?! Semuanya itu mungkin bukan?" Ujar Yuran dengan tatapan curiga Dan waspada. Membuatnya sejenak termenung sesaat Sambil Terus menganalisa hal2 Yg mungkin saja terjadi kepadanya.

Terlebih setelah beberapa Saat Yg lalu ia melihat seekor burung gagak hitam disebuah sungai misterius Didalam hutan belantara. Bisa saja kedepannya ia Akan bernasib sial,

"Haah ... Kacau! apa yg Harus kulakukan kalau Hal2 buruk benar2 terjadi padaku?!" Keluh Yuran Yg langsung berjongkok Sambil menggaruk2 kepalanya.

.

"Pejamkan matamu, Dan mulai kosongkan Semua pikiranmu Yoo Jeongyeon ..." Ucap seseorang pelan Yg tiba2 suaranya terlintas dibenak Yuran Saat ini.

Suara itu Tak lain adalah Kak Kris! Benar, disaat dia Down ataupun sedang dihadapkan situasi Yg Sulit sekalipun. Ia Harus tetap tenang, Dan Tidak boleh panik!

Kemudian Yuran menarik Napasnya dalam2, dan perlahan kembali memejamkan matanya seraya menguatkan hatinya ia berkata pada dirinya sendiri.

"Aku pasti bisa melakukannya! Karna ini hanya mimpi, Dan lagi disini akulah pengendalinya!" Serunya dengan penuh keyakinan serta tekad yg kuat, ia menggenggam bilah pisau hitam dikedua tangannya.

Dan benar saja, tak lama saat pikiran Yuran mulai kembali tenang Dan fokus. Kedua kakinya mulai melangkah mendekati semak2 didepannya, 

Slash! Slash!

Kedua bilah pisaunya terus menebas semak2 tersebut hingga beberapa menit kemudian ia berhasil membuat Jalan setapak diantara semak-semak tersebut.

"Yuran ... Yoo Alvisti Durant!"

"Huh? Seseorang sedang memanggil namaku!?" Kata Yuran setelah 2 Kali namanya Terus dipanggil oleh seseorang, Tapi entah orang itu siapa sebenarnya.

Karna Saat Yuran menghentikan kedua tangannya, Dan sejenak ia Memperhatikan area sekelilingnya masih Tidak tampak seseorang Disekitarnya Saat ini. Membuat Yuran langsung kebingungan, manakala suara itu Tidak kembali terdengar ditelinganya.

Whoosh!

Ia hanya bisa merasakan angin Yg datang dan perlahan2 mulai menerpa Rambut Coklat terang dengan perpaduan Highlight Blonde miliknya.

"Apa tadi aku salah dengar?" Tanyanya, kemudian membalikan tubuhnya untuk menebang semak-semak itu kembali menggunakan pisau bilahnya.

"Yoo Alvisti Durant!"

Suara panggilan namanya lagi2 terdengar dari arah belakang tubuhnya, Dan dengan cepat Yuran melempar pisau bilahnya. Hingga berhasil mendarat disebuah pohon besar dibelakangnya Yg Berjarak sekitar 100 meter darinya.

"Siapa Kau?!!!" Serunya kesal dengan tatapan tajamnya.

***

 

==>>NEXT

Pilus_99

Don't Forget to like and Vote me Guys! ❤️

| Like

Related chapters

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 7

    *** Slash! Slash! "Yuran ..." Sayup-sayup terdengar suara pelan dibelakangnya, Tapi sangking fokusnya Yuran membabat habis semak2 didepannya. Yuran Tidak bisa mendengarnya dengan jelas, Kedua bilah pisau Yuran terus saja menebas semak2 tersebut tanpa henti, Hingga beberapa menit kemudian ia berhasil membuat Jalan setapak berukuran 1 meter setengah diantara semak-semak tersebut. "Yoo Alvisti Durant!" Suara itu kembali terdengar ditelinganya, hingga sekilas Yuran menghentikan gerakan tangannya Yg ingin membabat kembali semak2 Yg masih menghalangi jalannya. "Hm? S-seseorang memanggil namaku?!" Ujarnya Yg langsung diam membeku ditempat setelah ia menyadari suara seseorang Yg memanggil namanya dari arah belakangnya Saat ini. T

    Last Updated : 2021-08-25
  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 8 - Welcome

    Slash-Slash! Tebasan beruntun berhasil Yuran balas kepada Monster Raksasa tersebut, hingga membuat sebelah Matanya tergores akibat Serangan dari bilah pisau ditangan Kanannya. "Guahhh!" "Ha ... Ha ... Ha ...!" Dengan sedikit terengah-engah Sambil ia mengisi kembali Oksigen diparu-parunya. Tapi saat Yuran ingin kembali memasuki Danau tersebut, Tak disangka-sangka dari bawah kakinya Sang monster ganas itu mengigitnya dan Dengan Cepat menyeretnya masuk kedalam air. Membuatnya langsung merintih kesakitan, "Argh!!" Teriaknya hingga Tak sengaja melepaskan satu pisau bilahnya ditangan Kanannya, akibat Serangan tiba-tiba dari Sang Monster Anglerfish. Gigi tajamnya mulai mencapitnya erat hingga terlihat kaki kirinya yg Mulai berdarah hebat akibat gigitan dari Monster ikan tersebut. Tapi Yuran Tidak pasrah begitu saja dengan Sekuat tenaganya ia berusaha untuk Mela

    Last Updated : 2021-08-29
  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 9

    "ugh! Ini aneh sekali ...P-perasaan aneh apa Yg sedang kurasakan saat ini!" Tanyaku Yg bingung Dan shok atas apa yg sedang kurasakan saat ini. Karna rasanya entah kenapa sama seperti ... Saat aku kehilangan kedua orang tuaku dulu!. Hingga beberapa menit aku menangis seperti Anak kecil Yg baru saja kehilangan permennya, berdiri terdiam didepan pintu itu. Dan Seketika isak tangisku berhenti Saat kedua mataku melihat kearah kedipan lampu hijau Yg menyala terang, diatas Pintu Baja berganda didepanku. Warna lampu yg semula berwarna hijau kini berubah warna menjadi merah menyala, tepat dibawah tulisan besar Yg juga terpasang diatas Pintu Baja tersebut. "U-UGD?!" Ujarku Yg terbata2 Saat aku mengeja pelan sebuah tulisan berkapital berwarna putih tebal, Yg terpampang jelas diatas kepalaku. . . .

    Last Updated : 2021-09-03
  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 10

    Tapi Hal yg sungguh mengerikan benar2 terjadi padaku, Bagaikan tersambar kilatan petir yg menyambar langsung kearah tubuhku Saat itu juga. Adelicia malah berlari melewatiku begitu saja dan terlihat mengabaikan keberadaanku yg Saat ini jelas-jelas tengah berdiri Dihadapkannya. Membuat langkah kakiku tiba2 berhenti ditempat. "Eh!!?" Pekikku kaget dengan tangan Kanan Yg kuangkat keatas untuk menyapanya. Dan hal yg lebih gilanya lagi didepan mataku sendiri, 2 orang laki2 berjas putih yg sedang mengejar Adel dari belakang langsung menembus tubuhku dengan mudahnya. "Yuran!!" Membuat kakiku lemas seketika dengan mulut terbuka, aku Tidak bisa berkata apapun lagi. Tiba2 tenggorokanku menadi kering, "T-tidak .... mungkin ..." Lirihku pelan dengan mulut gemetaran. Lelucon macam apa ini sebenarnya huh!?

    Last Updated : 2021-09-05
  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 11

    Masih berlokasi Di Rumah Sakit, tepatnya dilorong ruangan UGD. "Apa Kau sudah siap?" Tanya Sang dewi yg kemudian mengulurkan tangannya kearah Yuran. Dengan sedikit gugup ia mengangguk pelan Kearahnya, Tapi Saat tangan kanannya ingin menyambut uluran tangan wanita bergaun hitam yg berdiri didepannya. Pandangan Yuran terus mencari-cari keberadaan 2 teman dekat lainnya diujung lorong disana, Tapi masih tidak tampak Siapapun selain dirinya Dan juga Sang dewi. Ayolah ... Dimana kalian berdua huh?! Yuran tampak sedikit kesal Saat dilihatnya kedua temannya itu masih belum menunjukan tanda2 kemuncul diri mereka. Hingga membuat sang dewi Yg melihat tingkah laku Yuran yg terus menoleh kesana-kemari, sedik

    Last Updated : 2021-09-09
  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 12

    Kau sangat mudah sekali untuk ditebak Yuran ..." Bisiknya pelan ditelinganya dengan penuh penekanan Saat ia menyebut nama panggilnya. Tapi Sret! Yuran dengan cekatan langsung melepas pegangan pistol ditangan Kanannya, Dan dengan cepat tangan Kirinya mencengkram lengan sang dewi Yg sedang memegang dagunya. Dan langsung memutar tubuh sang dewi hingga kini keadaan berubah drastis, Yuran berhasil mengunci pergerakan sang dewi dengan memiting lehernya dengan menggunakan lengan Kanannya, serta memutar tangan Kirinya kebelakang tubuhnya. Membuat sang dewi Tidak bisa bergerak, "Berhenti bertele-tele! Kalau kau ingin mempermainkanku, kau salah dalam memilih korbanmu "dewi gadungan" ..." Ucap Yuran dengan nada mengancam Sambil berbisik pelan kearah telinga sang dewi. Bisa&

    Last Updated : 2021-09-13
  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 13 - Underworld

    ... Pagi yang cerah mengiringi hari itu, Sinar mentari dengan hangat dan penuh kelembutan bersinar begitu indahnya disebuah hamparan Padang rumput dipinggiran Hutan. Walau Konturnya terdiri atas bukit-bukit dan Sebuah padang ilalang luas dengan rumput-rumput yang berwarna hijau dan coklat keemasan, menambah suasana hutan menjadi sangat indah Dan tenang dipagi itu. Tapi Tak lama kemudian, Trang-Trang! Suara dari aduan besi mulai terdengar begitu nyaring disana, diikuti bayangan manusia berbaju serba hitam dengan jubah Yg juga menutupi kepalanya. Yg terkena teriknya Sinar Matahari dari atas kepalanya. "GROoooOW!" Suara Erangan dari sang monster yg berbentuk seperti belalang sembah, dengan telinga panjang serta Ekor yg terlihat seperti menyerup

    Last Updated : 2021-09-17
  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 14

    "Katakan dimana ... "Dan bagaimana bisa aku meregang nyawa sebelumnya? Dan Kenapa aku tidak bisa mengingat kejadian yg menimpaku Saat itu?" Tanyanya Yg kemudian memutar tubuhnya kearah sang dewi diiringi tatapan wajah Tanpa ekspresinya. Yah wajah Yuran benar2 dingin sekali, karna sebab itulah ia dijuluki siratu es terutama dengan kedua sorot Mata abu2nya. "Haha jadi itu yg ingin kau tanyakan padaku?!" Jawabnya tertawa kecil Sambil kemudian melanjutkan perkataannya. "Sejujurnya aku Tidak ingin menceritakannya padamu Capt ... Tapi baiklah Akan kujelaskan padamu "sejelas-jelasnya"," Tampak tangannya meraih ranting kecil Yg tergeletak dibawah kakinya, Dan mulai menyentuhkan ujung ranting Yg sedang ia pegang kearah badan kupu2. Yg sedang terjebak Tak berdaya menempel disarang laba-laba. "Tentang bagaimana kau bisa meregang nyawa waktu itu ..." Dan senyum menyeringai mulai terbentuk disudut bibirnya. Hingga ia kemudian

    Last Updated : 2021-09-19

Latest chapter

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 33

    "Kalau kaian sudah selesai, segera kembali ke posisi masing-masing. Bos akan segera tiba kurang dari 1 setengah jam lagi, Jadi diam dan jangan membicarakan hal yg akan memicu kemarahannya?" Ujarnya, dan tepat sebelum wanita itu menghilang dibalik pintu. Ia kembali berkata dengan ekspresi wajah datarnya,"Satu lagi kau Aidil, hari ini kau yg akan menjaga bocah setengah sekarat itu. Pastikan dia masih bernafas sampai esok pagi, atau kau yg akan kubuat tidak bernapas lagi."Ucapan sekilas tapi meninggalkan bekas pada kedua pria itu, yg serentak bulu kuduknya ikut berdiri setelah mendengar kata-kata penuh ancaman yg keluar dari mulut wanita bernama "Risa Pisauleth" tersebut."Aghh! Yg benar saja ... Kenapa aku harus terjebak diantara orang-orang gila ini!" Tapi tidak dengan pria bernama Aidil yg hanya menghela napasnya, memijit pelan pangkal hidungnya yg terasa pusing. Mendengar keluhannya itu, sontak saja langsung membuat kedua rekan lainnya tidak bisa menahan tawanya disana.Terlebih di

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 32

    Potion ketiga dan keempat yg sama2 memiliki bentuk botol bulat cembung, dengan penyumbat seperti spon coklat dengan diikat tali rami tambahan pada penutup atasnya.【 Potion of Fire Breath 】,【 Potion of Ice Blade 】. Berbeda dari sebelumnya, kedua ramuan ini justru merupakan ramuan berjenis serangan hingga bahkan mampu menciptakan sebuah ledakan api yg sangat besar. Ataupun salah satunya merupakan sebuah serangan dari puluhan pedang yg terbuat dari es, Jika seseorang menyemburkannya langsung kearah lawan mereka.Tapi walaupun begitu ramuan sihir ini bersifat instan dan hanya bisa digunakan sekali disetiap 1 botol pemakaiannya, Bukankah semua khasiat itu terdengar sangat menarik?Apalagi untuk orang yg tidak mahir dalam menggunakan pedangnya, karna selama ini yg bisa ia lakukan hanya berupa serangan langsung. Baik itu menggunakan seni beladirinya ataupun menggunakan senjatanya dahulu.Dan Sekedar info saja Yuran membeli kedua potion tersebut masing2 hingga 4 botol lebih. Walaupun ia masi

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 31 - Hari Yang Panas

    "Cih! Keluar kau jalang sialan! Sipelacur wanita GreenEarth, Zizi Lishabeto!" Tepat setelah teriakan penuh kebencian dari pria demi human itu, tak lama seorang wanita mulai muncul dari kejauhan. Tepatnya dari arah belakang mereka saat itu dengan diikuti suara tawanya,"Wah-wah kupikir ada anjing liar yg sedang bermain dengan keponakan lucuku itu, hingga tanpa sadar ia kehilangan jalan pulangnya. Tapi lihat apa yg sedang kutemukan disini?" Wanita muda itu tampak berdiri dengan santainya, sambil ditemani beberapa kesatria dengan anak panah mereka tepat dikedua sisinya disana. Bisa terlihat juga 2 pedang berwarna hijau sedang melayang-layang diatas kepalanya disana,"Rupanya hanya 3 ekor anjing kampung yg sedang tersesat diwilayah kami ya hahaha!" Ledek wanita tersebut yg juga langsung disahutinya kembali."Benarkah? Kupikir bukan hanya kami seorang yg tersesat disini, melainkan bocah kecil itu juga~ Tapi jangan khawatir, sekarang keponakanmu itu sedang berada ditangan yg tepat ..."Me

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 30

    "Huuu ... Ibu, ayah ... Kalian ada dimana!? D-disini menyeramkan sekali hiks... Nenek tolong aku!!"Dengan ekspresi wajah semakin ketakutannya, bocah itu pun kembali menangis sejadi-jadinya. Berteriak memanggil-manggil nama kakak serta anggota keluarganya, yg masih tidak kunjung datang kepadanya. Berjalan tidak tentu arah, hanya bisa mengikuti kemana kakinya melangkah saat ini. Berjalan semakin dalam masuk kearah hutan lebat yang tidak bisa bocah itu kenali lagi. Dimana dia sekarang? Dan kenapa dia bisa berakhir ditempat itu?Tidak ada lagi yang bisa ia mintai pertolongan, menangis pun sudah percuma sekarang. Bocah itu sudah benar-benar jauh dari jejak kakak maupun orang tuanya saat ini. Dengan kata lain, ia sudah tersesat sekarang. Siapapun tolong aku! Hingga tak lama terdengar didekatnya saat itu juga, suara berupa auman yg ia ketahui kalau itu berasal dari seekor monster iblis diarea hutan dibelakangnya saat itu. Yg juga diikuti suara kicauan dari beberapa burung-burung yg mulai b

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 29 - Hilangnya Dua Kakak Beradik!

    3 jam sebelum penculikan itu terjadi ...Siang itu disuatu rumah hunian besar bergaya alami, dengan didominasi warna coklat pada struktur bangunan yg sepenuhnya terbuat dari kayu-kayu pohon yg kokoh disetiap sudutnya. Tak lupa juga warna pendukung abu-abu yg berfungsi sebagai garis penghias dibagian luar dari rumah yg terletak ditengah2 sebuah hutan disana.Hingga tak lama disela-sela ketenangannya tersebut, seorang bocah perempuan tengah berlari keluar tanpa menggunakan alas kaki. Menuruni beberapa anak tangga dengan riangnya,"Ayo-ayo cepat kejar Kin! Yg lambat akan diberi hukuman loh~!" Serunya yg juga langsung disahuti suara lelaki dari dalam rumah tersebut, "Ayolah kin, ini bukan waktunya untuk kita bermain... Atau Nenek akan memarahiku lagi, jika aku belum mengerjakan semua tugas yg telah ia berikan hari ini ...!" Jawabnya sambil menenteng sepasang sendal kayu ditangan kirinya,Tapi bukannya berniat untuk mengikuti laju dari bocah perempuan yg masih berlari beberapa meter didep

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 28

    "Hmmm!! Hmm!!" Suara jeritan dari salah satu sandranya yg tampak berusaha untuk berontak, melepaskan tali yg tengah mengikat tubuhnya saat itu juga. Walaupun mulut dari keduanya sudah tersumpal kain, tapi tidak membuat orang itu menyerah dan pasrah begitu saja dengan kondisi yg sedang menimpa mereka."Untuk itu kau atur saja nanti deh bagaimana baiknya. Mau kau pisahkan satu-satu, atau kau juga boleh menaruhnya sekaligus disatu tempat. Pokoknya aku tidak peduli~" Jawab pria bertopi koboi dengan malasnya. Tapi tak lama kemudian ia segera menoleh kebelakang. Menatap tajam kearah anak buahnya disana, "Tapi ingat tetap waspada dan perketat lagi keamanannya menjadi dua kali lipat, khusus pada malam ini. Apa kalian mengerti?!" "Baik boss!" Jawabnya serentak sebelum salah satu dari anak buahnya tersebut mulai menghilang dibalik pintu masuk. Dan dua lainnya langsung bersiaga disudut ruangan,Dan pria bertopi koboi itu kemudian berjalan mendekat kearah 2 sandranya yg sudah tertelungkup tida

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 27

    Hingga tak lama bisa terlihat ekspresi sipenjual yg mulai berubah panik saat ia melihat Yuran yg hanya diam mengepalkan tangannya, tidak merespon kembali ucapannya barusan. Setelah rasa keengganan untuk mengakui kondisi dari barang yg ia jajalkan dilapaknya saat itu, terbilang memanglah tidak layak untuk dijual kembali. Dan sekali lagi ia mencoba untuk mempertahankan egonya,Karna bagaimana juga ia ingin bisa membawa hasil yg bagus untuk ia berikan pada keluarga kecilnya."...69 koin Will! Aku tidak bisa lagi menurunkan harganya nona ... A-atau, lebih baik nona pergi saja dari lapakku ini! Jika memang tidak sanggup untuk membelinya ..." Serunya yg tiba-tiba saja mulai meninggikan suaranya, membentak Yuran tepat disampingnya saat itu.Yg seketika langsung merubah raut wajahnya semakin muram mendengarnya,Orang ini benar-benar ...!!Dan tanpa banyak bicara lagi Yuran mulai membalikan badannya, segera menjauh dari lapak sipenjual pakaian loak tersebut. "E-eh!!!?" Pekiknya kaget melihat

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 26

    Dan selagi ia menunggu disana Yuran sesekali tampak menghampiri toko-toko lain yg ada didekatnya saat itu, untuk sekedar menghilangkan rasa jenuhnya. Terlebih toko yg ia datangi saat ini merupakan penjual dari pakaian-pakaian yg memiliki desain yg sangat unik, adapun warna dari coraknya yg terbilang sangatlah ketinggalan jaman untuk seukuran manusia yg datang dari dunia penuh teknologi yg sangatlah maju."Ah maaf permisi tuan, berapa harga untuk pakaian yg ada disana?"Melihat kehadiran Yuran kelapaknya, sontak saja membuat sipenjual pakaian itu langsung bersemangat melihatnya."Oh! Apakah nona tertarik ingin membeli kaos hitam berlengan panjang yg ada disana!? Tidak mahal kok, hanya seharga 100 koin Will saja!"Wow 100 koin Will katanya tadi!? I-itu berarti senilai hampir 100 koin Perak?? Yg benar aja! Apa dia sengaja ingin memeras petualang baru sepertiku?! Omel Yuran yg menggerutu diam2 didalam hatinya."Wah kenapa mahal sekali tuan? 50 Koin Will, aku akan langsung mengambilnya. At

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 25 - Buron Yg Hilang

    [[ Kabar Surat Terbaru - GreenNews Harian! ]]Itulah barisan kata pertama pada highlight tulisan pembuka artikel diawal berita. Yg barusaja diterbitkan dan diedarkan kepada penduduk kerajaan. Tapi yg menjadi pusat perhatian bukanlah berada pada halaman surat pertama pada lembar berita tersebut, melainkan semua perhatian langsung terpusat pada lembar halaman terakhirnya. Tepatnya berada dibawah kolom kedua, dibagian kanan atas surat kabar. Yg sering kali merupakan halaman untuk memberikan informasi dari sang jurnalis, mengenai daftar dari pencarian orang atau yg biasa disebut dengan "Buron". Yg saat itu tengah dicari keberadaanya oleh pihak keamanan internal kerajaan setempat.Dan inilah informasi detailnya,...{{ Selamat Pagi, Salam sejahtera untuk semua penduduk Kerajaan Crimson dimanapun kalian berada. Semoga dewa Zeus selalu melindungi kita semua dari nilai-nilai penyimpangan sosial, serta selalu menjunjung tinggi nilai keadilan. Pagi ini secara mengejutkan laporan datang dari s

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status