Share

Volume I Chapter 2

Author: Pilus_99
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

 ...

"P-per...gi..." 

Dan tubuhnya langsung ditarik paksa hingga mundur kebelakang dengan begitu cepatnya, hingga terlempar dan membentur kearah tembok benteng dibelakangnya dengan begitu kerasnya.

"Uhuk-uhuk!"

Mulutnya lagi-lagi mengeluarkan darah tapi tidak hanya itu saja, tampak kedua sayapnya yg juga sudah terluka parah akibat Paku-paku hitam yg tadi menancapkan ditubuhnya hingga mengeluarkan darah.

Membuat tubuh Lidhia seketika ambruk jatuh ketanah dan langsung tergeletak tak sadarkan diri dan tubuhnya mulai tertimpa reruntuhan tembok Benteng Thor.

"Tidak komandan!!!" Teriak histeria para kesatria Flyer yg panik Saat melihat didepan mata mereka sendiri, begitu juga dengan Luricon yg masih mematung diam dengan mulut gemetaran.

"K-kakak ..."

.

.

.

Dari bawah Benteng yg letaknya Tak jauh Dari Tempat dimana komandan knight lidhia sedang terkapar Tak berdaya ditanah. Tak lama Mulai terdengar Suara gelak tawa, yg berasal Dari Sosok bertudung Dan Berbaju serba hitam. Dengan sebuah pedang besar yg terbungkus kain putih dibelakang punggungnya,

"Pfft! Bwahahahha!!"

Dan ia kembali bersuara dengan riangnya,

"Bagus Satu Burung pengacau sudah tamat! Sekarang waktunya aku menangkap para kawanan Burung lainnya ..." Ujarnya sambil mendangakan kepalanya keatas menatap para Pasukan Flyer yg terbang diatas langit Benteng Thor, sekilas bisa terlihat senyuman menyeringai dibalik tudung yg hampir menutupi separuh dari wajahnya saat itu dengan disertai bayangan mata merah menyala.

"Sialann!!" Geram Luricon yg memegang erat pedang dan tameng dikedua tangannya dengan penuh amarah serta kebencian kearah Sosok Berbaju serba hitam yg saat ini tengah mengejeknya dari bawah sana.

Dan Sosok misterius yg tidak diketahui siapa jati dirinya sebenarnya, tak lama ia kembali memerintahkan monster iblis kegelapannya melalui pusaran lubang hitam yg muncul diatas kepalanya.

"Tangkap dan lumat para kawanan burung2 kecil itu!" 

Secara mengejutkan mulai muncul satu persatu bayangan hitam berbentuk seperti Capitan-capitan bergerigi dengan duri-duri tajam dari dalam pusaran yg akan menangkap serta melahap para Kesatria flyer diatas langit.

"Gawat!!" Seru Kesatria Luricon yg menyadari akan ada mara bahaya yg akan mendekati mereka saat ini terlebih setelah ia melihat semakin banyaknya capitan itu.

Yg kini mulai melesat dengan cepat kearah mereka,

"Semuanya cepat menjauh dari sana-" Serunya kepada para kesatria Flayer didekatnya saat itu, tapi sekilas terdengar sayup-sayup suara lantunan mantra sihir dari arah bawahnya.

"D-dinding ... Pelindung Surgawi ..."

Dan Duar!, disaat yg bersamaan terdengar suara ledakan beruntun yg membuat seluruh pandangannya terbuyarkan oleh kencang angin disertai kepulan asap hitam yg mulai menyeruak kearahnya, hingga membuat matanya terasa perih.

"A-apa-apaan itu tadi ...?!" Ujar salah satu Kesatria Flyer pria dibelakang luricon yg terbatuk2 karna asap-asap hitam yg juga menutupi seluruh pandangannya.

"Apa kau baik-baik saja Luric?!"

"Hm, a-aku baik-baik saja. Bagaimana dengan Kesatria Flyer lainnya!?" Jawabnya, dan dengan raut wajah paniknya ia langsung menoleh kearah teman-temannya.

"K-kami semua baik-baik saja!" Saut mereka serentak yg masih menunggangi Burung Griffin-nya.

"Tapi, apa yg sebenarnya terjadi? D-Dan dari Mana datangnya asap-asap hitam ini huh?!" Tanya adam sang Kesatria Elf bersenjata Panah yg saat itu terbang mendekat kearah Luricon.

"Aku juga tidak tidak tahu ... K-kukira tadi Kita semua akan mati tertangkap bayangan hitam itu!" Balasnya, dan terlihat kepulan asap itu masih menghalangi jarak pandang mereka.

Dan Duar-Duar!

Suara Ledakan beruntun itu kembali ditelinganya mereka, 

"K-kak Luric, didepan kakak!!" Seru Kesatria wanita dengan pedang Platinum tipisnya menunjuk tepat kearah belakang Luricon, disaat kepulan asap hitam disekeliling mereka mulai menghilang perlahan-lahan. Seketika matanya langsung terbelalak kaget saat didepannya mereka saat ini sudah berdiri dinding tipis berbentuk perisai bulat berwarna merah menyala.

I-inikan ...

"Lihat itu Dibawah sana!" Ujar Adam dan dengan serentak pandangan mereka terpusat untuk melihat pemandangan dibawah mereka tepatnya didalam Benteng Kastil Thor.

Dan Komandan knight Lidhia tengah mencoba untuk bangkit dan berdiri dengan susah payah namun gagal, membuat tubuhnya kembali jatuh lemas ketanah.

"Ugh..." Rintihnya penuh kesakitan akibat luka-luka ditubuhnya saat itu.

Begitu juga dengan kedua sayapnya yg sudah terluka parah membuat Lidhia tidak bisa terbang seperti sebelumnya.

"K-kakak!!" Teriak Luricon dari atas,

Sejujurnya hatinya benar-benar Lega Saat ia mengetahui kalau kakaknya Saat ini masih hidup, tapi disisi lain ia juga tampak sedih Saat melihat kondisi dari kakaknya yg sudah terluka parah dengan kedua sayapnya yg robek.

"K-komandan Knight Lidhia!!?" Seru senang dan haru dari Para Kesatria Flyer bersamaan.

...

"T-tidak Akan ..." Ujar Lidhia berusaha untuk meraih pedang berbentuk samurai Merahnya yg tergeletak didekatnya saat itu. Dan ia langsung menancapkannya ketanah dengan sisa kekuatannya ia berusaha untuk bangkit kembali,

" ... Kubiarkan kau menyakiti... keluargaku! Dasar iblis rendahan!!"

Lidhia berteriak marah sambil mengarahkan pedang ditangannya tepat kearah Sosok Berbaju serba hitam yg berdiri cukup jauh darinya saat itu. Saat ini Pria misterius itu tengah berdiri diatas atap kastil,

Melihat musuhnya masih hidup bahkan kini wanita burung itu menantangnya dengan berani membuatnya langsung memekik marah.

"Sialann! Dasar mahluk menjijikan dan Bodoh! Akan kucincang kau beserta para kawanan burungmu itu hingga Lumat!!!?" Geramnya.

Dan la mulai membangkitkan para iblis Monster Bertanduk serta para monster Yg sebelumnya Sudah terkapar Mati ditanah, akibat Serangan Petir Dari sang komandan Knight Warrior Lidhia. Dengan sekali perintah dari mulutnya saja monster2 itu secara ajaibnya hidup kembali dan langsung bergerak untuk mengepung Komandan Lidhia Dari berbagai sisi.

"Cepat habisi burung Cacat itu !!!!" Katanya dengan suara lantangnya. Kemudian monster2 itu langsung Melompat Dan menyerang Kearah sang Komandan knight Dengan tatapan laparnya.

"Ugh, Sial!" Cibir Lidhia saat dirinya kini mulai terpojokkan dari berbagai sisi oleh para Monster-monster Iblis yg sedang bergerak kearahnya saat ini.

...

Sedangkan diluar dinding Perisai,

Luricon Dan para Kesatria Flyer sedang berusaha untuk menghancurkan dinding dari Perisai yg memisahkan antara mereka dengan sang komandan Knight yg masih berada didalam benteng kastil Thor,

"Sial!!" Umpat luricon yg terlihat Frustasi Dan Marah Sambil terus memukul2 dinding Perisai berwarna merah itu dengan Pedang Kuningnya, tapi Tak kunjung hancur juga.

Dan disaat luricon ingin merapalkan sebuah Mantra sihir dari mulutnya tiba-tiba dari belakang tubuhnya langsung ditarik kuat2 hingga membuatnya menghentikan lantunan dari Mantra sihirnya.

"Ultimate Explo-"

  

"Luricon hentikan!" Seru Adam manusia setelah Burung yg baru saja menarik bahunya dari belakangnya. Yg langsung disahutinya dengan tatapan kesalnya,

"Apa-apaan kau ini huh?! Jangan menghentikanku, akan kulakukan apapun untuk menyelamatkan kakakku saat ini!" Balasnya.

Dan Adam kembali menjawabnya,

"Luricon kubilang berhenti! K-karna tindakanmu itu percuma saja bodoh, karna mau sekuat apapun kau menghancurkannya ..." Tapi tampak raut wajah kesedihan dari adam hingga membuat pria itu terdiam sesaat dan dengan napas yg berat ia melanjutkan ucapannya,

"K-kau tidak Akan bisa menghancurkan Dinding Perisai yg Sudah komandan Knight Buat!

"Kecuali ... komandan Knight sendiri lah yg menonaktifkan dinding Perisai ini Luricon. Kau juga Tau itu bukan!?"

Mendengar itu seketika Luricon langsung terdiam ditempat dengan wajah pucatnya hingga mulutnya tidak bisa lagi berkata apapun, apa yg barusaja Adam katakan memang benar adanya. Seharusnya ia tahu ini tapi ...

Saat ini hati Dan pikirannya menolak untuk menerima semua fakta yg ada didepan matanya saat ini, dan dengan suara gemetar diiringi wajah pucatnya ia membalas.

"Jadi M-maksudmu ... Aku tidak bisa melakukan apapun saat ini?" Dan Kesatria yg Ada didepannya saat itu hanya bisa mengangguk pasrah dan lemas kearahnya.

Luricon tak kuasa lagi menahan amarahnya saat ini, dengan penuh emosi ia memekik marah pada temannya tersebut. Karna keadaannya yg tidak bisa melakukan sesuatu untuk kakaknya benar-benar membuatnya sangat frustasi.

Tapi hatinya apapun caranya ia akan tetap menolong kakaknya walaupun nyawanya sendirilah yg akan menjadi taruhannya, ia siap untuk itu asalkan kak Lidhia bisa selamat.

"Sialan kau Adam! Dia itu kakakku!"

"Dan sekarang dia sedang bertarung sendirian didalam sana! Aku harus membantunya Bodoh!!!" Serunya marah sambil menarik baju Adam keatas, yg dengan cepat langsung ditepis oleh adam sama kesalnya.

"Kau pikir aku tidak ingin membantunya juga huh?! Bukan cuma kau saja luricon! Kita semua disini juga ingin membantunya bodoh!!?" Serunya dengan raut wajah Frustasi.

Degh!

Luricon menatap sejenak kearah Para Kesatria Flyer yg Ada didepannya Saat ini dan terlihat raut wajah teman-temannya yg juga sedih serta bingung harus melakukan apa untuk bisa menolong komandannya tersebut.

Tapi kenyataan bahwa mereka semua hanya Kesatria berpangkat lemah, yg secara kebetulan dipilih serta dibimbing langsung oleh Lidhia sang komandan hebat dan berbakat yg dari awal notabennya ialah Seorang Kesatria Knight Warrior berpangkat 3 diDragon tail's island.

Luricon hanya bisa mengepalkan tangannya kesal Dan kembali menatap kearah kakaknya yg saat ini Sudah tampak Kelelahan melawan banyaknya para iblis monster yg ia bunuh tapi lagi2 mereka bisa bangkit kembali dan menyerang dirinya.

Kumohon ... adakah sesuatu yg bisa aku lakukan saat ini untuk menyelamatkan kakakku!?

...

Slash! Slash!

Suara tebasan dari pedang samurai merah dikedua tangannya yg dengan gerakan gesitnya langsung memotong satu persatu tubuh dari Para Iblis monster disekitarnya. Tapi,

"Ha ... Ha ... Ha ...!"

Deru napas serta tubuhnya saat ini hampir mencapai batasnya, terbukti kini kakinya sudah mulai gemetaran, yg tak lama membuat tubuhnya langsung hilang keseimbangan dan kembali terjatuh lemas ditanah.

"Uhuk-uhuk!" Mulutnya kembali memuntahkan darah begitu banyaknya, entah ini sudah Kali berapanya ia seperti ini. Tapi tetap saja kondisinya sekarang benar-benar sudah diambang batas, jika ia terus memaksakan tubuhnya lebih lama lagi. Bisa-bisa Ia ...

Ah Gawat! Seluruh tubuhku mulai terasa Mati rasa, Dan rasanya seperti ingin meledak. Tapi aku tidak boleh menyerah! Jika aku kalah, mereka semua Akan dalam bahaya!

Ditempatnya ia terjadi saat itu Lidhia menatap kearah Luricon yg juga tengah menatap kearahnya dengan raut wajah penuh kesedihan dimatanya. Ya anak itu memang cengeng sekali,

Ayolah Lidhia! Kau pasti bisa mengalahkan Para iblis2 Gila ini. Bangun Dan bangkitlah!!

...

Disisi lain, tak jauh dari tempat Sang komandan udara Lidhia sedang bertarung dengan para Monster2 Iblis Yg tak Ada habisnya.

DUAaRR! DUAaRR!

Terdengar lagi suara Ledakan beruntun tanpa hentinya dari arah dalam dinding perisai, yg saat ini masih mengurung Seluruh bangunan Benteng Kastil Thor yg memisahkan dirinya dengan para Kesatria Flyer dari arah luar.

"Bagus! Teruskan wahai anak-anakku!!" Ucap Sosok Berbaju serba hitam itu, yg berdiri diatas salah Satu menara benteng sambil mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi keatas.

Ia menatap penuh kesenangan saat ia melihat kearah para undead-undeadnya yg ia hidupkan melalui Sihir hitamnya, hingga pasukan mayat mati tersebut terus menembakkan sihir mereka kearah dinding Perisai yg tengah mengurungnya dari dalam.

"Segera singkirkan Perisai Sialann ini dariku!"

Dan dengan serentak para Monster2 Iblis itu mulai melemparkan bola api kearah dinding perisai, hingga suara ledakan besar terdengar dimana-mana.

"Argh ...!!"

Karna perisai tersebut tercipta melalui sihir dari Lidhia, otomatis memberikan tubuhnya efek balik saat dinding perisai yg ia buat terus diserang tanpa henti. Membuat dirinya terus menjerit penuh kesakitan saat merasakan tubuhnya terasa seperti ditusuk-tusuk.

Dan dilihatnya kini dinding Perisai itu lama-kelamaan semakin kehilangan daya kekuatannya dan tampak perlahan-lahan mulai menipis dengan tampak satu persatu retakan diperisainya tersebut.

Ya itu karna kondisi tubuhnya saat ini yg tidak bisa lagi untuk mempertahankan serta mengontrol mana sihir ditubuhnya yg hampir menipis karna disaat bersamaan ia juga menggunakan mantra penguat serta penghilang rasa sakit untuk menahan luka-luka ditubuhnya saat ini. Terlebih saat ia menggunakan beberapa mantra sihir dalam satu waktu secara bersamaan sudah pasti akan menguras seluruh mana sihirnya saat ini,

"Ughh..." Rintihnya kembali, disertai tetesan darahnya yg semakin menetes Tiada henti dari luka2 ditubuhnya Saat ini.

Ah sial aku tidak Punya waktu lagi! Tubuhku sudah tidak mampu lagi untuk mempertahankan Dinding Perisai ini. A-aku harus cepat .... S-sebelum mereka semua berhasil menghancukannya!

...

Diluar dinding Perisai,

Nampak Luricon Dan Adam yg masih terus saja berdebat Dan saling menyalahkan satu sama lain. Terlebih Luric Yg juga masih bersikukuh untuk menolong kakaknya yg terjebak disana.

"Lalu apa yg harus Kita lakukan bodoh!? Apa Kita hanya bisa menontonnya dari atas sini, tanpa bisa melakukan apapun huh ?!" Tanya luricon yg kesal Dan frustasinya.

L-luric Apa kau bisa mendengar suaraku?! Luricon!

Ditengah-tengah perdebatan keduanya, sebuah suara yg sangat tidak asing ditelinganya mulai mengacaukan perhatian Luricon, ya suara itu tak lain dan tak bukan ialah suara Kak Lidhia kakak kandungnya.

"Eh, k-kakak ... !!?" Serunya kaget karna tiba2 ia bisa mendengar suara dari dalam kepala Saat ini. Dan Tak lain itu adalah suara dari kakaknya sendiri, dan saat ini kakaknya itu sedang berbicara dengannya Melalui sihir telepatinya.

Dengan cepat ia langsung menoleh kearah bawah dan tampak kakaknya yg masih sibuk menebas para iblis monster yg mengelilingnya menggunakan samurai merahnya.

Wah keren, dia berbicara ditengah-tengah situasi yg amat sulit terlebih dirinya saat ini terus menebaskan pedangnya kearah para monster secara bersamaan. bukankan kakakku itu sangat hebat dan luarbiasa bukan?.

Ah bodoh tapi ini bukan saatnya untuk memujinya, sadarlah kakakmu saat ini sedang dalam bahaya! Fokus Luric!. Ujar batinnya.

Dan Lidhia kembali bersuara didalam kepalanya saat ini,

Dengar Luric. Kau harus cepat pergi dari sini! Dan Segera bawa Seluruh Pasukan Flyer untuk Menjauh dari Benteng kastil secepat mungkin. Kalian semua harus kembali kekerajaan sekarang juga, apapun yg terjadi!

Tapi setelah mendengar permintaan Gila dari kakaknya tersebut padanya, terlebih Saat Ia dengan santainya malah menyuruhnya untuk meninggalkannya sendiri. Dikondisi mereka semua tengah bertempur melawan para iblis Monster Yg jahat Dan begis.Tentu saja ia akan menolaknya,

"Huh?! a-apa maksudmu kak ...!"

"Tidak! A-aku ... Tidak Akan meninggalkanmu sendirian disini!!?" Selanya berusaha untuk menyakinkan kakaknya yg sudah tampak Frustasi Dan kelelahan Didalam Sana.

"Jangan khawatir kak Aku Dan para Kesatria lainnya akan membantumu untuk mengalahkan-" Lanjut luricon dengan senyuman tipis diwajahnya. Saat ini ia tidak ingin sampai membuat kakaknya lebih sedih,

Karna sebagai adik satu2nya ia harus menguatkan kakaknya apapun Yg terjadi. Tapi Dengan cepat perkataannya langsung dibantah oleh sang komandan udara dengan geramnya,

Sudah kubilang jangan membantah perintah dari atasanmu Bodoh! Kubilang pergi, ya pergi sana!!

"T-tapi kak ..." Katanya dengan suara pelannya.

Dengar, Aku tidak Punya Banyak waktu lagi bodoh! Akan kuaktifkan Sihir penghancuranku sekarang juga ... Jadi Kalian segeralah Menjauh dari sini!

Dan terlihat sang komandan Knight Lidhia yg masih sibuk menebas para iblis monster yg terus bergerak mendekatinya dari berbagai arah. Bahkan dengan Ganasnya mulai menyerangnya dengan sangat brutal, Tapi tanpa ia sadari dari arah belakangnya.

"Argh!!"Jeritnya Saat punggungnya dicakar kuat2 oleh salah satu monster iblis bertanduk.

Dan Slash!

Dengan cepat ia membalasnya dengan menebas leher Sang Monster bertanduk itu hingga kepalanya terputus.

Tunggu! S-sihir penghancuran katanya!? Ujar batin Luricon yg terkejut setengah mati Saat mendengarnya. Dan dengan ekspresi marahnya ia berkata,

"Dasar bodoh! A-apa yg sedang kakak Pikirkan huh?! Kau tidak boleh menggunakan Sihir terlarangmu itu kak!?"

Karna ia tau kalau kakaknya akan mengorbankan dirinya sendiri demi keselamatan mereka, Dan ia tidak mau itu sampai terjadi. Karna Sihir yg nanti akan dia aktifkan ini, merupakan Sihir tingkat tinggi yg sangat berbahaya baik untuk penggunanya sendiri. Bahkan sangking berbahayanya, sihir ini bisa merenggut nyawanya sendiri. Dan itulah kenapa Ia sangat tidak ingin kakaknya menggunakan sihir terlarang itu.

"C-cepat matikan sihir dari dinding perisaimu ini kak!"

"Aku Dan para Kesatria Flyer lainnya akan membantumu untuk menghabisi para iblis2 keparat ini!" Katanya dengan mata Yg sudah berkaca2, menahan emosinya Yg Saat itu sudah berkecamuk hebat Didalam dadanya.

Dan dengan sekuat tenaganya ia terus saja memukul2 dinding Perisai berwarna merah yg telah memisahkan dirinya dengan kakak perempuan satu2nya Yg ia miliki. Guna untuk mencegah Tindakan yg ingin kakaknya itu lakukan.

Tapi lagi2 sang komandan udara bersikeras dengan berkata,

Tidak! kau harus pergi dari sini luricon! Karna Aku ... Aku Sudah mencapai batasku bodoh!

Kumohon ... Cepatlah pergilah dari sini ...

Dari dalam Dinding Perisai itu, kakaknya saat ini tengah menatapnya sambil tersenyum dengan air mata Yg sudah mengalir dikedua pipinya. Yg seketika langsung membuat dadanya berdenyut nyeri, 

Degh!

Ditatapnya kondisi kakaknya yg sudah benar2 tampak menyedihkan sekali, seluruh tubuhnya sudah terluka parah, terlihat dari banyaknya cakaran serta tusukan didada Dan perutnya. Armor perak Yg menutupinya juga sudah dipenuhi bercak-bercak darah dimana2.

Tidak adil! Kenapa kau Yg harus menanggung semua beban ini huh?! Bahkan orang sepertimu tidak pantas untuk menerima semua derita ini kak!

Karna firasatnya saat ini mengatakan, kalau ini merupakan hari perpisahannya dengan kakaknya tersebut. Dan sungguh ia tidak Mau itu sampai terjadi!.

Tapi disisi lain ia juga tidak bisa menolak permintaan dari kakaknya tersebut, terlebih Saat ini bukan hanya perasaan dirinya Yg harus ia utamaku. Melainkan keselamatan dari seluruh pasukan Kesatria Flyer Yg juga harus ia pikirkan.

"Tolong kak ..."

"Jangan lakukan ini padaku ... Kau adalah Seorang Kesatria Knight Warrior terkuat Di Dragon Tails Island!" Ucapnya dengan suara parau diiringi isak tangis Yg mulai mengalir dikedua mata hijaunya.

"Tolong bertahanlah sedikit lagi kak kumohon!!"

...

Slash! Slash!

"Aghh!"

Lengan kanan sang Komandan lidhia kembali terluka, akibat cakaran2 dari para Iblis monster Bertanduk yg menyerangnya dari kedua sisinya. Membuatnya langsung tumbang Dan berguling jatuh ketanah.

Dan Brak!

"K-komandan lidhia!!?" Seru kaget Kesatria Wanita yg Melihat Komandannya terjatuh dari atas.

"Ugh, dasar Bedebah sialan ..."Ujarnya kesal, Sambil terus memegangi sebelah tangannya yg berdarah hebat.

Disisa tenaganya ia mencoba untuk bangkit kembali, apalagi Saat ini Luricon tengah menatapnya dengan penuh kekecewaan dimatanya saat ini. Ya itu pasti karna keputusan egoisnya, dan Lidhia kembali berbicara menggunakan  suara telepatinya,

Ah Maafkan aku luric. Karna sepertinya aku ... tidak bisa pulang tepat waktu Kali ini. Atau mungkin tidak sama sekali ya Ah-haha?

Ungkapnya disela2 rasa sakit diseluruh tubuhnya Yg hampir kehilangan kesadarannya, ia mencoba untuk tertawa. Walau ia Tau itu malah semakin menunjukan betapa menyedihkannya kondisinya Saat ini.

"A-apa yg kakak bicarakan huh!!!?" Dan ia kembali berkata seolah2 ini adalah pesan terakhirnya kepada sang adik laki2nya tersebut.

Sekarang dengarkan aku bodoh. Kau harus menjadi Seorang Kesatria laki2 terkuat di Dragon tails Island! Dan ...

A-aku percayakan semua pasukanku padamu luricon. Latih mereka menjadi Kesatria Flyer yg kuat Dan tangguh oke ...?

"Tidak! aku tidak Mau kak!!" Sanggahnya.

Hanya kaulah harapanku satu-satunya luric!

Dan dengan suara lantangnya ia berteriak dengan kerasnya, membuat seluruh Kesatria Flyer Yg Saat ini menatapnya dengan ekspresi sedihnya hanya bisa terdiam menahan sakit kehilangan.

"Jadi cepatlah pergilah dari sini Luric!!!"

"Sial! Sial!! Dasar Sialann!!!" Umpatnya frustasi Sambil memukul2 dinding yg Ada didepannya hingga tangannya berdarah. Dan Dengan sangat terpaksa iya harus meninggalkan kakaknya Sendiri ditempat menyedihkan seperti ini, terlebih Saat ini ia merupakan keluarga satu2nya yg ia miliki.

Luricon Fredburn Yg juga merupakan manusia setengah Burung, terlihat sangat geram Dan mencoba sekuat tenaga untuk menahan isak tangisnya Yg hampir pecah. Walau hatinya terasa teramat sakit karna harus berpisah dengan kakak yg sangat ia hormati Dan junjung dengan tinggi bagai seorang pahlawan baginya.

Dengan wajah tertunduk, Ia memutar tubuhnya menjadi membelakangi kakaknya yg saat ini masih melihat kearahnya dengan tatapan sedihnya menghadap kearah para Pasukan Flyer  yg ada dibelakangnya seraya berkata,

"K-kita..." Ucap nya pelan, dengan mulut yg terlihat gemetaran Dan hampir menangis histeria saat itu juga.

Tapi sebisa mungkin ia tahan,

"... P-Pergi dari sini!!" Serunya sambil mengepalkan tangannya kesal, seraya menggigit bibirnya hingga mengeluarkan darah.

"T-tapi Luricon, bagaimana dengan komandan ...?!" Bantah salah Satu kesatria laki2 yg memegang kedua pundaknya, Yg kemudian langsung ditepisnya dengan kasar.

"Kau tidak dengar kataku huh!? Kita mundur Dan kembali kemarkas sekarang juga!!!" Serunya.

Dan sekilas terlihat wajah Luricon yg sudah menangis Bak Seorang anak kecil Yg sedang kehilangan permennya. Ia kemudian mendorong tubuh adam hingga mundur kebelakang, Dan dengan kesalnya ia langsung mengendarai Serta membawa burung Griffin milik kakaknya itu terbang menjauh dari Sana.

"Huh? Dia benar-benar sudah gila!?" Pekik Para Kesatria yg melihat kepergian dari sang adik dari komandannya, hanya bisa terpaku lemas ditempat.

"T-tidak mungkin! Komandan Knight warrior .... !" Ucap pelan dari salah satu kesatria wanita yg mulai menangis. Saat ia harus melihat komandannya yg sudah penuh luka, sedang bertarung sendirian melawan para iblis monster dibawah sana.

"Kita juga ... harus pergi dari sini Alina..." Ajak salah satu Kesatria flyer pria disampingnya.

   Sebagai seorang prajurit, ia tidak bisa apa2 selain harus mematuhi apa yg atasannya perintahkan padanya. Walau dengan sangat berat hati karna ia harus meninggalkan Komandannya sendirian dibawah sana.

Dan tak lama Saat dilihatnya beberapa dari Kesatria flyer lainnya Yg juga ikut pergi mengikuti Wakil Komandan Luricon, Kesatria wanita ber-Ras Elf bernama Mia, mulai melangkah pergi bersama burung Griffin-nya. Mengikuti arah kepergian dari Luricon Dan para kesatria Flyer Yg mengikutinya dari belakang.

Beberapa dari mereka tampak sangat sedih Dan kecewa berat, atas tindakan dari sang Wakil komandan udaranya. Terlebih saat mereka meninggalkan pimpinanannya yg harus rela mengorbankan nyawanya sendiri, demi melindungi mereka semua. Bukankah tindakannya ini benar2 tidak manusiawi? Bahkan disaat ia harus meninggalkan Sang komandan Udaranya ditengah2 pertempuran seperti ini?!

Dan dengan serentak mereka langsung membawa terbang burung2 Griffin-nya menjauh pergi dari sana.

...

Didalam benteng Thor,

Dilihatnya dari bawah saat ini, para kesatria flyer sudah bergerak menjauhi Benteng kastil sesuai perintahnya. Membuat sang komandan bisa bernafas Lega sekaligus ia tidak lagi menahan dirinya, untuk menggunakan Sihir tingkat tingginya kembali.

Tapi tidak dengan Sosok berbaju hitam Yg tampak geram melihat para mangkanya Yg sudah kabur darinya.

"Jangan harap kalian bisa Kabur dariku hama!!?"

Dan dengan cepatnya ia langsung mengarahkan serangan berbentuk bulatan yg besar berwarna hitam pekat, Dari tangan kanannya kearah Perginya dari para Pasukan Flyer.

Tapi saat ia ingin melepaskan serangannya tersebut, tiba2.

"G-gerakan kilat ..."

Dibelakangnya sudah Muncul Komandan knight Lidhia dengan memegang pedang samurai Merahnya ditangan kanannya.

"Ap-!!?" Dan terlihat ekspresinya yg sangat terkejut,

akan keberadaan komandan Knight tersebut yg sudah berada tepat dibelakangnya Saat ini.

"Jangan pernah remehkan kekuatanku dasar Iblis Keparat!!" Serunya dengan tatapan tajam Dan penuh amarahnya, Ia Bersiap2 ingin menebas tubuhnya dengan samurai Yg ia genggam dikedua tangannya.

Dan tanpa basa Basi, ia langsung menebasnya tepat kearah lengannya hingga terputus. Bahkan pedang samurainya sempat menggores kedua kakinya.

Dan Bugh!.

Tubuhnya langsung terpental jauh kebelakang hingga menabrak tembok dinding dari Benteng kastil.

"Argh!!" Rintih kesakitan dari sosok Berbaju hitam yg tengah memegangi sebelah tangannya yg sudah terpotong. Disertai darah yg sudah menetes dari lukanya tersebut. Dan dengan ekspresi marahnya ia kembali mengumpat kasar,

"Ugh...!"

"D-Dasar manusia Hina! Hama tidak berguna kau! Akan kucabik2 tubuhmu itu hingga Tak tersisa tulang sedikitpun!!" Serunya geram.

Dan dari dalam tanah langsung bermunculan Paku2 runcing Yg juga berwarna hitam pekat, yg kemudian langsung bergerak serentak kearah tubuh sang Komandan knight. Tapi,

"G-gerakan kilat!!"

Dengan kekuatan sihirnya yg bisa meningkatkan pergerakan dari tubuhnya tersebut, Ke-3 paku itu bisa ia tangkis dengan mudahnya oleh pedang samurainya. Tapi saat ia ingin menangkis kembali 2 sisa paku Yg masih melayang Terbang kearahnya. Tiba2 tubuhnya mendadak kehilangan keseimbangan hingga membuatnya langsung jatuh lunglai ketanah.

"Eh!!?"

Jleb! Jleb!

Terlihat sang Komandan sudah tergeletak lemas ditanah, dengan tubuh belakangnya sudah tertancap paku. Begitu juga dengan kondisi tubuhnya yg semakin terlihat buruk dengan diikuti tetesan darah yg menetes ketanah akibat tusukan dari paku-paku hitam itu.

Melihat kondisi dari komandan Knight Lidhia yg sedang merintih kesakitan, malah Membuat Sosok berbaju serba Hitam itu tertawa terbahak-bahak kearahnya.

"Hahaha!"

"Bagaimana rasanya? Sakit bukan~!"Ucapnya sambil memincingkan kepalanya, dengan senyuman menyeringai kearahnya. Dan terlihat bayangan dari kedua matanya yg merah menyala dari tudung Yg menutupi seluruh wajahnya Saat ini.

Ia kembali menambahkan,

"Wahai Anak-anakku~ Segera Santap Serangga Menyedihkan itu!" Serunya kembali sambil menunjuk kearah Lidhia yg tampak sudah tidak berdaya dibawah sana.

"Dan lumat seluruh tubuhnya hingga Hancur Tak bersisa!!"

Dan Dengan serentak para iblis monster itu mulai berlarian menyerang kearah Komandan lidhia, yg masih terduduk lemas ditanah dengan pedang samurai sebagai tumpuannya.

Memang benar walaupun dia Seorang Kesatria Knight Warrior berpangkat 3 terkuat di Dragon Tails Island, Tapi tetap saja ia akan kalah juga. Terlebih disaat kondisinya yg hampir sekarat, belum lagi ia harus terus melawan banyaknya iblis Monster Yg Tak Ada habisnya. Seakan-akan Ini hanya tinggal menunggu waktu saja Sampai tubuhnya benar2 mencapai batasannya,

"Ha ...ha ... Ha ..."

Dan tawa puas kembali terdengar oleh pria berjubah hitam saat melihat Lidhia sang komandan dari kawanan burung-burung itu tengah diserang dengan sangat brutalnya.

"Hahahahaha!!"

Ah Sial! Inikah akhir bagiku? Mati karna disantap para Kawanan Monster2 Iblis?  Hahaha benar2 menyedihkan sekali ya!

Maafkan aku Luricon ... Sepertinya aku memang tidak bisa menempati janjiku padamu ...

"Haa! A-aku memang kakak yg buruk ya ...?" Gumam nya pelan.

Dan terlihat dari sorot Matanya Yg tampak kosong Dan sedih, Saat melihat kearah para Kawanan monster yg mulai berlarian kearahnya dengan disertai tatapan Haus darahnya. Semakin dekat Dan semakin dekat lagi!

Hingga perlahan-lahan kedua mata biru lautnya mulai ia pejamkan seolah-olah sang Komandan Knight ltu sudah pasrah akan kematian yg tengah menghampiri dirinya saat ini.

Tapi tiba2 ia kembali teringat sesuatu, yaitu beberapa perkataan yg sempat luricon katakan padanya melalui suara Telepati yg ia kirim pada sang adiknya tersebut.

"Dasar bodoh! A-apa yg sedang kakak lakukan huh?! Cepat keluar dari dinding itu kak!!" Serunya yg terlihat memukul2 dinding Perisai berwarna merah yg Ada didepannya.

"Tolong  ... jangan lakukan ini padaku kak! Kau adalah Seorang Kesatria Knight warrior terkuat di Dragon tails Island!!" 

Dan Degh!

Hati dan jiwa sang komandan itu seakan tersadar dari rasa pesimisnya untuk terus berjuang hingga dititik napas terakhirnya, Dan dengan perlahan-lahan terlihat ia mulai bangkit kembali walaupun tubunya sudah terasa sangat lemas dan hampir pingsan.

Ah dia Benar! Aku tidak boleh sampai menyerah seperti ini, Karna aku adalah ... 

Seorang Knight warrior terkuat di Dragon tails Island!

"D-dan Kalau aku memang tidak bisa kembali dengan selamat ... "

"Setidaknya aku ... harus bisa membunuh para iblis2 biadap ini bersamaku!" Dan disisa kekuatannya sang komandan Lidhia mulai merapalkan kembali mantra sihirnya.

Dengan disertai sorot mata dingin dan penuh ketegasan terpancar jelas dari kedua Mata Biru lautnya yg kini sudah kembali normal setelah beberapa waktu Yg lalu ia sempat menggunakan Sihir tingkat tingginya bernama "Panah Indra".

"Wahai badai salju, kepahitan dalam tiga musim dingin menuju datangnya maut..."

Sebuah suara rapalan sihir terdengar pelan Dan lirih, yang disertai sebuah pola sihir besar berwarna Putih mulai muncul dibawah kakinya.

"S-sesaat lagi ... api akan melepas kobarannya."

Tampak raut wajahnya semakin meringis kesakitan saat ia mencoba bangkit dan berdiri dengan penuh susah payahnya.

Ugh! R-rasanya ... Benar-benar mengerikan sekali. Seluruh tubuhku seperti mau meledak Dan hancur saat ini!

"Hanguskanlah segalanya ... wahai pedang Sang Pengadil Alam! Karna Aku ..."

Gema suara rapalan Sihir dari komandan knight warrior Lidhia, masih terus berlanjut.

Dan ditatapnya sejenak kearah para Iblis monster kelaparan yg mulai berlarian untuk mengepung dirinya dari berbagai sisi. Hingga kini Para iblis monster itu hanya tinggal berjarak beberapa meter lagi saja dengannya Saat ini.

"A-aku ... Kesatria Knight warrior Lidhia la Demiurge Fredburn!"

" ... Komandan Armada Udara ... dari kerajaan Dragon tails Island. Menyerahkan-"

Tapi, secara mengejutkan rapalannya tiba-tiba terpotong karna salah Satu Iblis monster bertanduk hitam itu, mulai mendorong tubuh Sang Komandan Knight Hingga terpental jauh kebelakang.

Dan Bugh!"

Tubuhnya terpental jauh kebelakang hingga sang komandan Lidhia Menjauhi Pola dari garis lingkaran sihir yg baru ia buat, yg sudah berubah warna menjadi biru muda yg amat terang menyala diatas tanah.

Tapi tak lama perlahan-lahan garis dari pola lingkaran sihir itu mulai semakin memudar, akibat terpotongnya rapalan mantra sihir yg sedang komandan Knight Lidhia Ucapkan saat itu. Membuat Lidhia teramat kesal melihatnya,

"S-sedikit lagi ...!!"

Tapi dia tidak menyerah, disaat tubuhnya mulai dikerubungi dan dicabik2 habis oleh para Iblis monster itu, Tangannya masih terus berusaha untuk menggapai garis dari pola lingkaran sihir

yg berada beberapa meter jauh darinya.

Kumohon ... Tinggal sedikit lagi!

Dan setelah penuh perjuangan Lidhia akhirnya berhasil menggapainya dengan mengarahkan  jari telunjuknya untuk menyentuhkan garis dari pola lingkaran tersebut, Walau tubuhnya sudah tersayat dan tertusuk-tusuk oleh serangan dari Para iblis Monster yg terus menyerangnya dengan sangat berutal.

Mulutnya tidak berhenti untuk berucap dan masih terus merapalkan Mantra sihirnya hingga akhir napasnya,

"A-aku ... Menyerahkan Hidupku! ... u-untuk membasmi para Iblis sialan ini!!"

"Hell Strom!!!"

Ketika rapalan sihirnya berhasil ia selesaikan dengan tertatih-tatih, tak butuh waktu lama Sebuah ledakan sihir api panas langsung keluar dari Pola Lingkaran sihir didepannya.Yg langsung berubah menjadi Merah menyala-nyala,

Dan DUAR! DUARR! DUARRRR!,

"T-tidak mungkin!!!!" Seru kaget dari sosok Berbaju hitam bertudung yg melihat lubang api-api mulai bermunculan dari bawah kaki dan Sekitarnya Saat itu.

Hingga seketika api2 itu langsung membakar hangus para iblis monster yang terkena nyala api lahar neraka itu, Begitu juga dengan Tubuh dari Sang komandan Knight warrior yg juga ikut terbakar hangus bersama para iblis2 didalam benteng kastil Thor milik Kerajaan Elantra.

"Tidakkk!!!!"

Dan "BOoOoMMM !"

Ledakan yg cukup besar terjadi didalam Pelindung Perisai merah hingga menghancurkan seluruh dinding-dinding yg semula Komandan Knight Lidhia buat untuk menghalau pemimpin para monster iblis yg ingin menyerang Para Kesatria Flyernya.

Tak hanya itu saja bahkan sangking dahsyatnya ledakan itu mampu membumi hanguskan Seluruh Bangunan dari benteng Kastil Thor hingga Hancur Tak tersisa sama sekali, bahkan sangking luarbiasanya sihir tersebut mampu menciptakan sebuah Lubang tanah berbentuk bulat yg sangat besar Dan cukup dalam, h

Hingga terlihat sisa-sisa dari lahar Api yg masih membara didalamnya.

...

NB: Sangking dahsyatnya ledakan dari rapalan Mantra sihir Terlarang Tingkat 3 ini, Yg dikategorikan sebagai Mantra Sihir Pemusnah yg sangat berbahaya.

Karna Baik bagi Si pengrapal Mantra maupun Musuhnya, jika mereka berada diluar dari Jarak jangkauan Sihirnya. bisa menciptakan Kerusakan yg sangat Fatal Dan Krusial bagi Sekitarnya.

...

==>>NEXT

Related chapters

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 3 - Epilog

    ... (10 Tahun Kemudian ...) Kalender Dunia Manusia tahun 1520, Malam Hari hujan turun dengan lebatnya, membasahi Seluruh Distrik kecil yg terlihat tampak begitu Sepi Dan Sunyi akan pengunjung dimalam itu. Hingga Tak Terlihat satupun orang yg Berlalu lalang disana, Hanya nampak beberapa lampu2 kuning yg tampak redup menyala. Menerangi setiap pintu dari rumah2 yg terbuat dari kayu-kayu berwarna coklat gelap yg Ada disekitarnya. Tring! Suara lonceng bel yg tergantung diatas pintu, Tak lama Terlihat 3 orang bertudung hitam Keluar dari dalam sebuah toko kecil yg terletak dibagian paling pojok sudut jalanan. Dengan bertuliskan sebuah papan nama "Heaven Feel" diatas pintu masuknya. "Hati-hati Nona ..." Ucap salah satunya setelah me

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 4 - Rebirth

    ... "YOO ALVISTI DURANT ..." "YOO ALVISTI DURANT ..." "APA KAU BAHAGIADENGAN KEHIDUPAN YG TELAH TUHAN TAKDIRKAN DAN BERIKAN KEPADAMU?" "DAN JIKA KAU DILAHIRKAN KEMBALI MENJADI

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 5

    (Beberapa jam yg lalu) Aku terbangun ditengah2 hutan belantara dengan pemandangan Sekitarku hanya Ada pohon-pohon besar serta Rumput2 hijau, Yg terlihat seperti jenis rumput liar ilalang. Hanya saja bentuk daunnya sedikit lebar walau begitu teksture dari daunnya juga sangat empuk seperti busa. Ini aneh sih ... belum lagi dirumput2 itu juga terdapat bunga2 kecil berwarna warni yg tumbuh diantara cabang2nya. Aku belum pernah melihat Ada jenis rumput seindah ini sebelumnya, atau mungkin aku saja Yg baru Tau?. Hm sepertinya pengetahuanku masih kurang, aku Harus lebih banyak lagi belajar tentang lingkungan sekitarku. Termasuk pengetahuanku tentang Alam. Tapi Tidak Ada siapapun orang disini Selain diriku itu benar, karna sudah hampir sejam lebih aku menelusuri area dip

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 6

    ... Dengan berbekal pisau bilah bergerigi tactical hitam milikku, dengan bermata pisau panjang. Aku mengambil Dan memotong ranting2 kering dari pohon disana, Untuk kemudian kujadikan bara Api untuk membakar 2 ikan salmon yg baru saja tadi kutangkap. "Hmm, enak sekali~" "Walau tanpa bumbu sekalipun, ikannya masih terasa Gurih Dan begitu lezat!" Gumamku dengan mulut penuh terisi makanan, Dan aku terus saja melahap ikan yg sudah berwarna kecoklatan Diatas tungku api yg kubuat dari Batu2 yg kuambil dari dalam sungai tersebut. Serta aku juga sempat membuat penyangga ikan dari ranting2 pohon berukuran sedang Yg kupotong rata kurang lebih 30 centimeter, Yg kemudian kususun memanjang Dan saling bersilang diatas tungku Batu itu. Saat aku melakukan semua itu, aku Tidak merasa kesulitan ataupun kebingungan sama sekali. Mungkin ini semua karna aku Anggota dari Pasukan Khusus Yg dilatih secara mental Dan fisik unt

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 7

    *** Slash! Slash! "Yuran ..." Sayup-sayup terdengar suara pelan dibelakangnya, Tapi sangking fokusnya Yuran membabat habis semak2 didepannya. Yuran Tidak bisa mendengarnya dengan jelas, Kedua bilah pisau Yuran terus saja menebas semak2 tersebut tanpa henti, Hingga beberapa menit kemudian ia berhasil membuat Jalan setapak berukuran 1 meter setengah diantara semak-semak tersebut. "Yoo Alvisti Durant!" Suara itu kembali terdengar ditelinganya, hingga sekilas Yuran menghentikan gerakan tangannya Yg ingin membabat kembali semak2 Yg masih menghalangi jalannya. "Hm? S-seseorang memanggil namaku?!" Ujarnya Yg langsung diam membeku ditempat setelah ia menyadari suara seseorang Yg memanggil namanya dari arah belakangnya Saat ini. T

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 8 - Welcome

    Slash-Slash! Tebasan beruntun berhasil Yuran balas kepada Monster Raksasa tersebut, hingga membuat sebelah Matanya tergores akibat Serangan dari bilah pisau ditangan Kanannya. "Guahhh!" "Ha ... Ha ... Ha ...!" Dengan sedikit terengah-engah Sambil ia mengisi kembali Oksigen diparu-parunya. Tapi saat Yuran ingin kembali memasuki Danau tersebut, Tak disangka-sangka dari bawah kakinya Sang monster ganas itu mengigitnya dan Dengan Cepat menyeretnya masuk kedalam air. Membuatnya langsung merintih kesakitan, "Argh!!" Teriaknya hingga Tak sengaja melepaskan satu pisau bilahnya ditangan Kanannya, akibat Serangan tiba-tiba dari Sang Monster Anglerfish. Gigi tajamnya mulai mencapitnya erat hingga terlihat kaki kirinya yg Mulai berdarah hebat akibat gigitan dari Monster ikan tersebut. Tapi Yuran Tidak pasrah begitu saja dengan Sekuat tenaganya ia berusaha untuk Mela

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 9

    "ugh! Ini aneh sekali ...P-perasaan aneh apa Yg sedang kurasakan saat ini!" Tanyaku Yg bingung Dan shok atas apa yg sedang kurasakan saat ini. Karna rasanya entah kenapa sama seperti ... Saat aku kehilangan kedua orang tuaku dulu!. Hingga beberapa menit aku menangis seperti Anak kecil Yg baru saja kehilangan permennya, berdiri terdiam didepan pintu itu. Dan Seketika isak tangisku berhenti Saat kedua mataku melihat kearah kedipan lampu hijau Yg menyala terang, diatas Pintu Baja berganda didepanku. Warna lampu yg semula berwarna hijau kini berubah warna menjadi merah menyala, tepat dibawah tulisan besar Yg juga terpasang diatas Pintu Baja tersebut. "U-UGD?!" Ujarku Yg terbata2 Saat aku mengeja pelan sebuah tulisan berkapital berwarna putih tebal, Yg terpampang jelas diatas kepalaku. . . .

  • The Guardian of Tunlansia   Volume I Chapter 10

    Tapi Hal yg sungguh mengerikan benar2 terjadi padaku, Bagaikan tersambar kilatan petir yg menyambar langsung kearah tubuhku Saat itu juga. Adelicia malah berlari melewatiku begitu saja dan terlihat mengabaikan keberadaanku yg Saat ini jelas-jelas tengah berdiri Dihadapkannya. Membuat langkah kakiku tiba2 berhenti ditempat. "Eh!!?" Pekikku kaget dengan tangan Kanan Yg kuangkat keatas untuk menyapanya. Dan hal yg lebih gilanya lagi didepan mataku sendiri, 2 orang laki2 berjas putih yg sedang mengejar Adel dari belakang langsung menembus tubuhku dengan mudahnya. "Yuran!!" Membuat kakiku lemas seketika dengan mulut terbuka, aku Tidak bisa berkata apapun lagi. Tiba2 tenggorokanku menadi kering, "T-tidak .... mungkin ..." Lirihku pelan dengan mulut gemetaran. Lelucon macam apa ini sebenarnya huh!?

Latest chapter

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 33

    "Kalau kaian sudah selesai, segera kembali ke posisi masing-masing. Bos akan segera tiba kurang dari 1 setengah jam lagi, Jadi diam dan jangan membicarakan hal yg akan memicu kemarahannya?" Ujarnya, dan tepat sebelum wanita itu menghilang dibalik pintu. Ia kembali berkata dengan ekspresi wajah datarnya,"Satu lagi kau Aidil, hari ini kau yg akan menjaga bocah setengah sekarat itu. Pastikan dia masih bernafas sampai esok pagi, atau kau yg akan kubuat tidak bernapas lagi."Ucapan sekilas tapi meninggalkan bekas pada kedua pria itu, yg serentak bulu kuduknya ikut berdiri setelah mendengar kata-kata penuh ancaman yg keluar dari mulut wanita bernama "Risa Pisauleth" tersebut."Aghh! Yg benar saja ... Kenapa aku harus terjebak diantara orang-orang gila ini!" Tapi tidak dengan pria bernama Aidil yg hanya menghela napasnya, memijit pelan pangkal hidungnya yg terasa pusing. Mendengar keluhannya itu, sontak saja langsung membuat kedua rekan lainnya tidak bisa menahan tawanya disana.Terlebih di

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 32

    Potion ketiga dan keempat yg sama2 memiliki bentuk botol bulat cembung, dengan penyumbat seperti spon coklat dengan diikat tali rami tambahan pada penutup atasnya.【 Potion of Fire Breath 】,【 Potion of Ice Blade 】. Berbeda dari sebelumnya, kedua ramuan ini justru merupakan ramuan berjenis serangan hingga bahkan mampu menciptakan sebuah ledakan api yg sangat besar. Ataupun salah satunya merupakan sebuah serangan dari puluhan pedang yg terbuat dari es, Jika seseorang menyemburkannya langsung kearah lawan mereka.Tapi walaupun begitu ramuan sihir ini bersifat instan dan hanya bisa digunakan sekali disetiap 1 botol pemakaiannya, Bukankah semua khasiat itu terdengar sangat menarik?Apalagi untuk orang yg tidak mahir dalam menggunakan pedangnya, karna selama ini yg bisa ia lakukan hanya berupa serangan langsung. Baik itu menggunakan seni beladirinya ataupun menggunakan senjatanya dahulu.Dan Sekedar info saja Yuran membeli kedua potion tersebut masing2 hingga 4 botol lebih. Walaupun ia masi

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 31 - Hari Yang Panas

    "Cih! Keluar kau jalang sialan! Sipelacur wanita GreenEarth, Zizi Lishabeto!" Tepat setelah teriakan penuh kebencian dari pria demi human itu, tak lama seorang wanita mulai muncul dari kejauhan. Tepatnya dari arah belakang mereka saat itu dengan diikuti suara tawanya,"Wah-wah kupikir ada anjing liar yg sedang bermain dengan keponakan lucuku itu, hingga tanpa sadar ia kehilangan jalan pulangnya. Tapi lihat apa yg sedang kutemukan disini?" Wanita muda itu tampak berdiri dengan santainya, sambil ditemani beberapa kesatria dengan anak panah mereka tepat dikedua sisinya disana. Bisa terlihat juga 2 pedang berwarna hijau sedang melayang-layang diatas kepalanya disana,"Rupanya hanya 3 ekor anjing kampung yg sedang tersesat diwilayah kami ya hahaha!" Ledek wanita tersebut yg juga langsung disahutinya kembali."Benarkah? Kupikir bukan hanya kami seorang yg tersesat disini, melainkan bocah kecil itu juga~ Tapi jangan khawatir, sekarang keponakanmu itu sedang berada ditangan yg tepat ..."Me

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 30

    "Huuu ... Ibu, ayah ... Kalian ada dimana!? D-disini menyeramkan sekali hiks... Nenek tolong aku!!"Dengan ekspresi wajah semakin ketakutannya, bocah itu pun kembali menangis sejadi-jadinya. Berteriak memanggil-manggil nama kakak serta anggota keluarganya, yg masih tidak kunjung datang kepadanya. Berjalan tidak tentu arah, hanya bisa mengikuti kemana kakinya melangkah saat ini. Berjalan semakin dalam masuk kearah hutan lebat yang tidak bisa bocah itu kenali lagi. Dimana dia sekarang? Dan kenapa dia bisa berakhir ditempat itu?Tidak ada lagi yang bisa ia mintai pertolongan, menangis pun sudah percuma sekarang. Bocah itu sudah benar-benar jauh dari jejak kakak maupun orang tuanya saat ini. Dengan kata lain, ia sudah tersesat sekarang. Siapapun tolong aku! Hingga tak lama terdengar didekatnya saat itu juga, suara berupa auman yg ia ketahui kalau itu berasal dari seekor monster iblis diarea hutan dibelakangnya saat itu. Yg juga diikuti suara kicauan dari beberapa burung-burung yg mulai b

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 29 - Hilangnya Dua Kakak Beradik!

    3 jam sebelum penculikan itu terjadi ...Siang itu disuatu rumah hunian besar bergaya alami, dengan didominasi warna coklat pada struktur bangunan yg sepenuhnya terbuat dari kayu-kayu pohon yg kokoh disetiap sudutnya. Tak lupa juga warna pendukung abu-abu yg berfungsi sebagai garis penghias dibagian luar dari rumah yg terletak ditengah2 sebuah hutan disana.Hingga tak lama disela-sela ketenangannya tersebut, seorang bocah perempuan tengah berlari keluar tanpa menggunakan alas kaki. Menuruni beberapa anak tangga dengan riangnya,"Ayo-ayo cepat kejar Kin! Yg lambat akan diberi hukuman loh~!" Serunya yg juga langsung disahuti suara lelaki dari dalam rumah tersebut, "Ayolah kin, ini bukan waktunya untuk kita bermain... Atau Nenek akan memarahiku lagi, jika aku belum mengerjakan semua tugas yg telah ia berikan hari ini ...!" Jawabnya sambil menenteng sepasang sendal kayu ditangan kirinya,Tapi bukannya berniat untuk mengikuti laju dari bocah perempuan yg masih berlari beberapa meter didep

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 28

    "Hmmm!! Hmm!!" Suara jeritan dari salah satu sandranya yg tampak berusaha untuk berontak, melepaskan tali yg tengah mengikat tubuhnya saat itu juga. Walaupun mulut dari keduanya sudah tersumpal kain, tapi tidak membuat orang itu menyerah dan pasrah begitu saja dengan kondisi yg sedang menimpa mereka."Untuk itu kau atur saja nanti deh bagaimana baiknya. Mau kau pisahkan satu-satu, atau kau juga boleh menaruhnya sekaligus disatu tempat. Pokoknya aku tidak peduli~" Jawab pria bertopi koboi dengan malasnya. Tapi tak lama kemudian ia segera menoleh kebelakang. Menatap tajam kearah anak buahnya disana, "Tapi ingat tetap waspada dan perketat lagi keamanannya menjadi dua kali lipat, khusus pada malam ini. Apa kalian mengerti?!" "Baik boss!" Jawabnya serentak sebelum salah satu dari anak buahnya tersebut mulai menghilang dibalik pintu masuk. Dan dua lainnya langsung bersiaga disudut ruangan,Dan pria bertopi koboi itu kemudian berjalan mendekat kearah 2 sandranya yg sudah tertelungkup tida

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 27

    Hingga tak lama bisa terlihat ekspresi sipenjual yg mulai berubah panik saat ia melihat Yuran yg hanya diam mengepalkan tangannya, tidak merespon kembali ucapannya barusan. Setelah rasa keengganan untuk mengakui kondisi dari barang yg ia jajalkan dilapaknya saat itu, terbilang memanglah tidak layak untuk dijual kembali. Dan sekali lagi ia mencoba untuk mempertahankan egonya,Karna bagaimana juga ia ingin bisa membawa hasil yg bagus untuk ia berikan pada keluarga kecilnya."...69 koin Will! Aku tidak bisa lagi menurunkan harganya nona ... A-atau, lebih baik nona pergi saja dari lapakku ini! Jika memang tidak sanggup untuk membelinya ..." Serunya yg tiba-tiba saja mulai meninggikan suaranya, membentak Yuran tepat disampingnya saat itu.Yg seketika langsung merubah raut wajahnya semakin muram mendengarnya,Orang ini benar-benar ...!!Dan tanpa banyak bicara lagi Yuran mulai membalikan badannya, segera menjauh dari lapak sipenjual pakaian loak tersebut. "E-eh!!!?" Pekiknya kaget melihat

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 26

    Dan selagi ia menunggu disana Yuran sesekali tampak menghampiri toko-toko lain yg ada didekatnya saat itu, untuk sekedar menghilangkan rasa jenuhnya. Terlebih toko yg ia datangi saat ini merupakan penjual dari pakaian-pakaian yg memiliki desain yg sangat unik, adapun warna dari coraknya yg terbilang sangatlah ketinggalan jaman untuk seukuran manusia yg datang dari dunia penuh teknologi yg sangatlah maju."Ah maaf permisi tuan, berapa harga untuk pakaian yg ada disana?"Melihat kehadiran Yuran kelapaknya, sontak saja membuat sipenjual pakaian itu langsung bersemangat melihatnya."Oh! Apakah nona tertarik ingin membeli kaos hitam berlengan panjang yg ada disana!? Tidak mahal kok, hanya seharga 100 koin Will saja!"Wow 100 koin Will katanya tadi!? I-itu berarti senilai hampir 100 koin Perak?? Yg benar aja! Apa dia sengaja ingin memeras petualang baru sepertiku?! Omel Yuran yg menggerutu diam2 didalam hatinya."Wah kenapa mahal sekali tuan? 50 Koin Will, aku akan langsung mengambilnya. At

  • The Guardian of Tunlansia   Volume II Chapter 25 - Buron Yg Hilang

    [[ Kabar Surat Terbaru - GreenNews Harian! ]]Itulah barisan kata pertama pada highlight tulisan pembuka artikel diawal berita. Yg barusaja diterbitkan dan diedarkan kepada penduduk kerajaan. Tapi yg menjadi pusat perhatian bukanlah berada pada halaman surat pertama pada lembar berita tersebut, melainkan semua perhatian langsung terpusat pada lembar halaman terakhirnya. Tepatnya berada dibawah kolom kedua, dibagian kanan atas surat kabar. Yg sering kali merupakan halaman untuk memberikan informasi dari sang jurnalis, mengenai daftar dari pencarian orang atau yg biasa disebut dengan "Buron". Yg saat itu tengah dicari keberadaanya oleh pihak keamanan internal kerajaan setempat.Dan inilah informasi detailnya,...{{ Selamat Pagi, Salam sejahtera untuk semua penduduk Kerajaan Crimson dimanapun kalian berada. Semoga dewa Zeus selalu melindungi kita semua dari nilai-nilai penyimpangan sosial, serta selalu menjunjung tinggi nilai keadilan. Pagi ini secara mengejutkan laporan datang dari s

DMCA.com Protection Status